PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN ETIKA POLITIK Oleh Indah Wijayanti
CAPAIAN PEMBELAJARAN – Mahasiswa mampu – MENJELASKAN EKSISTENSI PANCASILA SEBAGAI “PHILOSOFISCHE GRONSLAG” – MENJELASKAN PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT – MEMAHAMI HAKIKAT & STRUKTUR FILSAFAT PANCASILA
Pengertian Filsafat secara terminologis : 1.Seni bertanya 2.Mother of science 3.Menemukan hakikat sesuatu melalui pengkajian secara kritis, reflektif, komprehensif dan mendalam. 4.Filsafat diartikan sebagai pandangan hidup dan sebagai ilmu
Apa itu Filsafat – Secara etimologis berasal dari kata Philein : mencintai Sophia : kebijaksanaan Filsafat : mencintai kebijaksanaan Patung JE PENSE DONC JE SUIS ( I Think, Therefore I am) - Rene Descartes-
– Ir. Sukarno di tempat pengasingan di Pulau Ende sedang merenungkan tentang dasar negara
Pancasila sebagai sistem filsafat Ciri-ciri berpikir kefilsafatan, yaitu: 1.Sistem filsafat harus bersifat koheren, artinya berhubungan satu sama lain secara runtut, tidak mengandung pernyataan yang saling bertentangan di dalamnya. 2.Sistem filsafat harus bersifat menyeluruh, artinya mencakup segala hal dan gejala yang terdapat dalam kehidupan manusia. 3.Sistem filsafat harus bersifat mendasar, artinya suatu bentuk perenungan mendalam yang sampai ke inti mutlak permasalahan, sehingga menemukan aspek yang sangat fundamental. 4.Sistem filsafat bersifat spekulatif, artinya buah pikir hasil perenungan sebagai praanggapan yang menjadi titik awal yang menjadi pola dasar berdasarkan penalaran logis, serta pangkal tolak pemikiran tentang sesuatu. (Bakry, 1994: 13-15).
Pancasila sebagai philosopische gronslag – PIDATO TANGGAL 1 JUNI 1945, IR SEOKARNO MENGATAKAN: “Maaf, beribu maaf! Banyak anggota telah berpidato, dan dalam pidato mereka itu diutarakan hal-hal yang sebenarnya bukan permintaan Paduka Tuan Ketua yang mulia, yaitu bukan dasarnya Indonesia Merdeka. Menurut anggapan saya yang diminta oleh Paduka Tuan Ketua yang mulia ialah, dalam bahasa Belanda: “Philosofische grond- slag” daripada Indonesia Merdeka. Philosofische grond-slag itulah pundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat, yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia yang kekal dan abadi. “ Sumber: Dikutip dari Pembicaraan tentang Dasar Negara Indonesia Merdeka Indonesia (lanjutan) oleh Soekarno dalam acara rapat besar tanggal 1 Juni 1945, Saafroedin Bahar. (1995). Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei Agustus Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, p: 63.
Pendekatan filosofis atas Pancasila Pancasila Genetivus objectivus Genetivus subjektivus
Pancasila yang hierarkhis piramidal Keadilan Kerakyatan Persatuan Kemanusiaan Ketuhanan Ke tuhanan mendasari kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan Kemanusiaan didasari ketuhanan, mendasari persatuan, kerakyatan dan keadilan, dst
Piramida terbalik Ketuhanan Kemanusiaan Persatuan Kerakyatan Keadilan Ketuhanan menjiwai kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan Kemanusiaan dijiwain ketuhanan, menjiwai persatuan, kerakyatan dan keadilan dst
PENGERTIAN ETIKA 1.Kebiasaan, tata cara hidup yg baik pada diri seseorang atau masyarakat, yg dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. (Disini Etika = Moral). 2.Etika dlm arti luas: “Ilmu yang membahas tentang kriteria baik dan buruk “(Bertens, 1997: 4-6). 3.Etika pada umumnya dimengerti sebagai pemikiran filosofis ttg apa yang dianggap baik atau buruk dlm perilaku manusia (Sastrapratedja, 2002: 81).
Relasi Aksiologi & Etika value Norm Moral judgment Human conduct: Actus Humanus Abstrak: kualitas Standar Ukuran Bentuk putusan Actus Humanus; tindakan manusia yg mengandung konsekuensi moral
KRITERIA BAIK & BURUK Good and bad are opposites Good and bad often occur as more or less Both good and bad exist Every person experiences both good and bad Persons naturally aim to maximize good and to minimize bad Arcie J.Bahm, Axiology; The Science of Values, Albuquerque, New Mexico (p ).
MAINSTREAM DLM ETIKA a.TELEOLOGIS; KEBENARAN & KESALAHAN BERDASARKAN TUJUAN AKHIR YG DIINGINKAN (hedonisme, utilitarianisme) b.DEONTOLOGIS; kewajiban MORAL TERKAIT dengan yang seharusnya dilakukan, KELAYAKAN, KEPATUTAN c.VIRTUE ETHICS; keutamaan sbg orientasi
UTILITARIANISM J. S. Mill: Utility is the greatest happiness J. Bentham: The greatest happiness of the greatest number Pleasure seeking and pain avoiding
Deontological ethics OBLIGATION AUTONOMOUS: CONSCIENCE CATEGORICAL IMPERATIVES “COELLUM STELLATUM SUPRA ME, LEX MORALIS INTRA ME” Bintang yg bertaburan di atasku, dan hukum moral yg ada dlm diriku. IMMANUEL KANT
NILAI KONTEKS PENERAPANNYA DALAM MASYARAKAT TRADISIONAL Obligation (kewajiban) Free will (Kehendak bebas) Obedience (Kepatuhan) Disinterestedness (tanpa pamrih) Should/Must (Keharusan) DEONTOLOGIS BGMN PENERAPAN NILAI-NILAI DEONTOLOGIS DI KOLOM KIRI TERSEBUT DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT TRADISIONAL YG ANDA PILIH
Virtue ethics EUDAEMONIA; HAPPINESS ACTION AND ACTIVITIES TALENT DEVELOPMENT TO PERFECTION Aristoteles
AliranOrientasiWatak nilaiKeterangan Virtue ethics Keutamaan atau kebajikan Disiplin, kejujuran, belas kasih, murah hati, dan seterusnya Moralitas yg didasarkan pada agama kebanyakan menganut etika keutamaan. Teleologis Konsekuensi atau akibat Kebenaran dan kesalahan didasarkan pada tujuan akhir Aliran etika yg berorientasi pada konsekuensi atau hasil seperti:: Hedonisme, Utilitarianisme. DeontologisKewajiban atau keharusan Kelayakan, kepatutan, kepantasan Pandangan etika yg mementingkan kewajiban seperti halnya pemikiran Immanuel Kant yg terkenal dng sikap imperatif kategoris
Relasi antara nilai Universal & nilai Dasar UNIVERSALISM VALUES CULTURAL VALUES UNIQUENESS LOCAL WISDOM Nilai Dasar
UNIVERSAL VALUES INDONESIAN’S LOCAL WISDOM Scientific universality Scientific objectivity Truth Academic freedom Manner Utility Happiness Welfare Divinity Human Nation Democracy Justice SCIENTIFIC HUMAN VALUES PANCASILA AS WAY OF LIFE
Menurut Kekuatan pengikatnya Cara (Usage) Kebiasaan (folkways) Tata kelakuan (mores) adat-istiadat (costum)
DIMANA POSISI ETIKA PANCASILA DI ANTARA ALIRAN ETIKA ? Etika Pancasila menyangkut sekaligus Etika Kewajiban, Etika Teleologis dan Etika Keutamaan
Notonagoro, etika Pancasila tercermin dalam empat tabiat saleh, yaitu kebijaksanaan, kesederhanaan, keteguhan, dan keadilan. a.Kebijaksanaan; melaksanakan suatu tindakan yg didorong oleh kehendak yg tertuju pada kebaikan serta atas dasar kesatuan akal – rasa – kehendak, berupa kepercayaan pada kenyataan mutlak (Tuhan) dng memelihara nilai hdp kemanus. & relijius b.Kesederhanaan; membatasi diri dalam/tdk melampaui batas dalam hal kenikmatan. c.Keteguhan; membatasi diri dlm menghindari penderitaan. d. Keadilan; memberikan kpd diri sendiri, mns & Tuhan apa yg telah menjadi haknya
ETIKA POLITIK DALAM PEMERINTAHAN Etika politik dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara menuntut agar kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai dengan: 1. Azas legalitas (legitiminasi hukum): dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku 2. Disahkan dan dijalankan secara demokratis (legitiminasi demokratis); 3. Dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral atau tidak bertentangan (legitiminasi moral).
Hubungan antara dimensi tujuan, sarana, dan aksi politik
Apa urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika di Indonesia ? 1.Banyaknya kasus korupsi/suap, sehingga melemahkan sendi- sendi kehidupan berbangsa & bernegara 2.Aksi terorisme yg mengatasnamakan agama, yang merusak semangat toleransi beragama, persatuan dan mengancam disintegrasi bangsa. 3.Pelanggaran hak asasi manusia (HAM). 4.Kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin. 5.Ketidakadilan hukum (vonis ringan bagi kruptor, bandar narkoba, dll)
nUhUn piSan THANK YOU THANK YOU Sukron Many Thanks for Listening