Dr. Rizza Nurcahya, Sp. B
Epidermis Dermis Hypodermis Terdiri dari 3 lapisan 1.Organ terbesar 15% BB dewasa 2.Manerima 1/3 volume sirkulasi darah tubuh 3.Fungsi utama sebagai pelindung 4.Ketebalan 05-6 mm. 5.1 inci kulit terdiri dari 650 kelenjar keringat 20 pembuluh darah, 60 ribu melanosit dan ribuan ujung syaraf tepi 6.Asesoris kulit terdiri dari rambut, kuku, kelenjar keringat KULIT NORMAL MANUSIA
Lapisan paling luar dari kulit (epitel) Sel utama: sel epitel squamosa berjenjang (keratonosit), sel lainnya terdiri dari sel melanosit, sel langerhans dan sel merkel. Variasi ketebalan: 0,4-0,6 mm (tergantung lokasi) Epidermis dan dermis dibatasi oleh basement membrane zone (BMZ) Tidak terdapat perbuluh darah, nutrisi dan difusi dari dermis Tidak ada persyarafan Memiliki 5 stratum atau jenjang EPIDERMIS
Stratum corneum Stratum lucidium Stratum granulosum Stratum spinosum Stratum basale Papillary region Corneocytes Cells without a nucleus Keratinocytes Cells with a nucleus Basement membrane
Dermis Lapisan kedua dari kulit Ketebalan 2-4 mm tergantung dari lokasi Terdiri dari jaringan ikat atau connective tissue Sel utama: fibroblas penghasil utama protein:kolagen dan elastin Memiliki banyak pembuluh darah dan sel syaraf
Hipodermis jaringan utama terdiri dari: jaringan lemak, subdermal flexus Pembuluh darah dan jaringan ikat Fungsi: penjaga organ dibawahnya, mengurangi benturan saat bergerak, menyimpan jaringan lemak Jaringan lemak memiliki fungsi menghangatkan tubuh (regulasi suhu tubuh)
FUNGSI KULIT PROTEKSI SENSASI EKRESI SINTESA VITAMIN D FUNGSI KULIT THERMOREGULATION
PROSES PENYEMBUHAN LUKA INFLAMASIMATURASIPROLIFERASI PROSES PENYEMBUHAN LUKA Disebut juga proses peradangan terjadi mulai dari 0 hingga 5 hari Terbentuknya jaringan baru, proses tumbuhnya jaringan dermis (kolagen dan elastin) melalui proses granulasi dan epidermis baru (epitelisasi) *5-21 hari Remodeling atau penguat jaringan yang sudah terbentuk, terbentuknya scar. Terjadi 21 hari- 2 tahun
Proses Penyembuhan Luka Proses ini berlaku untuk semua luka Menjelaskan proses seluler dan biokimia untuk penutupan luka Lebih spesifik untuk luka akut luka kronis--->mengikuti tahapan yang sama, tetapi dengan beberapa variasi biasanya disebabkan oleh faktor-faktor yang memperpanjang fase inflamasi dan granulasi
Stadium Luka Berdasarkan Anatomi Kulit (Menurut NPUAP)
Tipe Penyembuhan Luka 1.Penyembuhan Luka secara Primer Luka terjadi tanpa kehilangan banyak jaringan kulit. Luka bisa ditutup dengan menggunakan alat bantu sehingga bekas luka (scar) tidak ada atau minimal. Proses yang terjadi adalah epitelisasi dan deposisi jaringan ikat. Contoh adalah luka operasi atau robekan yang dapat sembuh dengan dijahit, stapler, lem atau perekat kulit dan tape eksternal.
Tipe Penyembuhan Luka 2. Penyembuhan Luka secara Sekunder Kulit mengalami luka atau kerusakan yang banyak kehilangan jaringan dan memerlukan proses granulasi, kontraksi dan epitelisasi untuk menutup luka. Contohnya adalah luka tekan (dekubitus, luka diabetes melitus dan luka bakar).
Tipe Penyembuhan Luka 3. Penyembuhan Luka secara Tersier Luka yang terjadi jika penyembuhan luka secara primer mengalami infeksi atau benda asing sehingga penyembuhannya terhambat. luka ini juga bisa diawali dengan penyembuhan secara sekunder yang kemudian ditutup dengan bantuan jahitan atau dirapatkan kembali. Contoh luka operasi yang terinfeksi (dehiscence).
1. LUKA AKUT ATAU FISIOLOGIS Luka sembuh sesuai dengan waktu dan konsep proses penyembuhan luka atau sembuh fisiologis. Tipe Penyembuhan Luka Berdasarkan Waktu dan Prosesnya
Low atau moderately eksudat Umumnya darah atau serum Beberapa memerlukan penggunaan drainase Highly exudative Excoriations and lecet (termasuk yang bedah) Insisi (including surgical ones) Luka yang kompleks Burns – evolusi luka tergantung pada ekstensi, kedalaman luka dan keadaan anatomi lainnya Clinical classification of acute wounds
2. LUKA KRONIS ATAU PATOLOGIS Luka yang mengalami kegagalan dalam waktu dan proses penyembuhan atau luka patologis Tipe Penyembuhan Luka Berdasarkan Waktu dan Prosesnya
20 Pathophysiology of chronic wounds Gangguan Vascular Kompresi yang kuat berkelanjutan Ischaemia Neuropathy Trauma Hypoxia Irreversible tissue damage Infection Kematian Jaringan Necrosis Chronic wound Necrosis
21 Factors that may influence chronic wound development Pengobatan Penyakit Metabolic Incontinence Penyakit Systemic Ageing Immobility Kondisi general dari pasien – nutrisi, hidrasi dll Infeksi local atau sistemic (status immunologic vs. beban bacterial dan virulence) Kehilangan rasa sensasi – neurogical disorder Tissular hypoxia – secondary to vascular disease (chronic and acute)
KONSEP LAMA : luka kering, perawatan luka dibiarkan terbuka, perawatan luka kering atau basah dan berdarah berarti lukanya bagus.. Pertanyaan? Luka kering apakah sudah sembuh??? KONSEP PERAWATAN LUKA KONSEP BARU : Perawatan berbasis suasana lembab sembuh 2x lebih cepat dibandingkan luka kering “Dr. George D. Winter 1962”