PENDAHULUAN & PENGANTAR SISTER SISTEM TERDISTRIBUSI PENDAHULUAN & PENGANTAR SISTER
BERGERAK MENUJU SISTEM TERDISTRIBUSI Bergerak menuju Sistem Terdistribusi atau Teknologi Informasi pada umumnya dewasa ini merupakan kebutuhan yang penting dan mendesak bagi siapa saja utamanya bagi perusahaan. Why???
Nilai tambah penerapan TI Ruang usaha menjadi lebih luas, jangkauan pasar lebih jauh, waktu layanan tanpa batas, produk layanan semakin variatif, kontinuitas kegiatan dapat dipertahankan, kompleksitas masalah dapat disederhanakan, pengetahuan dapat dieksplorasi dari data dan informasi, distribusi data,informasi,pesan,objek dan proses dapat dilakukan secara periodik dan cepat.
Perusahaan Digital ( Laudon, 2004 ) Suatu perusahaan dimana hampir semua proses bisnis dan hubungan dengan pelanggan, pemasok, mitra kerja dan pihak internal perusahaan, serta pengelolaan aset – aset perusahaan yang meliputi properti intelektual, kompetensi utama, keuangan dan SDM, telah dilakukan secara digital khususnya yang berkaitan dengan data dan pengelolaannya, serta penyajian dan pendistribusian informasi yang dihasilkan. Kapan suatu perusahaan telah dikatakan perusahaan digital ???
Perusahaan digital, minimal harus mendigitalkan empat sistem utama (Laudon, 2004 ) Supply Chain Management Systems (SCMS) Customer Relationship Management Systems (CRMS) Enterprise Systems Knowledge Management Systems (KMS)
FAKTOR PENENTU TRANSFORMASI Kategori Teknis Kategori birokrasi Manajemen
Tantangan Perusahaan Digital Penciptaan strategi bisnis Globalisasi Perencanaan dan penyediaan infrastruktur dan arsitektur informasi Client Server yang menjadi basis pengembangan sister. Melakukan kontrol dan respon yang memadai. Persiapan SDM yang akan bersentuhan dengan teknologi yang ada.
Pengembangan Sistem terdistribusi Konvergensi TI Komputer Telekomunikasi Multimedia
Teknologi Komputer Kemampuan komputasi telah memungkinkan perusahaan untuk mengolah data masuk dengan prosedur-prosedur standar maupun rumus yang rumit dengan kecepatan yang luar biasa dan tingkat keakuratan yang menakjubkan.
Teknologi Multimedia Multimedia memungkinkan dilakukannya penyajian dan komunikasi secara visual dengan sentuhan teknik penyajian grafis yang tinggi. Lahirnya alat pemindai seperti pemidai tubuh, sidik jari, mata, wajah, kartu, suara, kode, gambar dan pemindai debu dan asap, maka kualitas dan fasislitas SI dapat lebih ditingkatkan.
Teknologi Telekomunikasi Kemampuan telekomunikasi telah memungkinkan dilakukannya distribusi data dan informasi secara cepat dan teratur, serta distribusi proses agar tidak terjadi bottleneck pada suatu komputer. Membuka kemungkinan dilakukannya komunikasi secara intens, baik dalam lingkungan perusahaan maupun dengan pihak- pihak yang terkait lainnya.
“TEKNOLOGI JARINGAN KOMPUTER” Wujud Konvergensi Konvergensi dari teknologi komputer, teknologi telekomunikasi dan teknologi multimedia terwujud menjadi satu sistem dalam : “TEKNOLOGI JARINGAN KOMPUTER”
Jaringan Komputer Sekelompok komputer otonom yang saling terhubung satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi ( Dharma Oetomo, 2003 ), sehingga dapat saling berbagi data dan informasi, aplikasi-aplikasi, SI dan program-program lainnya, berbagi pakai perangkat keras seperti printer, harddisk, alat pemindai dan sebagainya.
Jaringan Komputer Jaringan komputer memiliki peran yang besar dalam pembentukan perusahaan digital karena berfungsi seperti pembuluh darah yang mengalirkan data dan informasi dalam perusahaan. Jaringan Komputer memiliki prinsip dasar yang sangat sederhana, namun menjadi kompleks jika jumlah terminal dan peralatan yang terhubung di dalam lingkungan jaringan bertambah banyak.
Jaringan Komputer Jaringan komputer memiliki sejumlah potensi yang dibutuhkan untuk memantapkan pembentukan perusahaan digital, khususnya dalam hal pengintegrasian peralatan dan data, komunikasi, distribusi proses dan informasi. Para Ahli telah berinovasi dalam penerapan sistem jaringan, sehingga dapat dipetakan dalam beberapa kategori, seperti skalabilitas, media transmisi, kecepatan, topologi dan arsitektur jaringan.
Arsitektur Jaringan P2P ( Peer to Peer ) Client - Server
Peer to Peer Peer artinya rekan sekerja Adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer. Adalah suatu model di mana setiap PC dapat memakai resource pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain. Dikenal sebagai workgroup. Dimana setiap komputer dalam satu jaringan dikelompokkan dalam satu kelompok kerja
Client - Server Selain pada jaringan lokal, juga dapat diterapkan dengan teknologi internet. Di mana ada suatu unit yang berfungsi sebagai server yang memberikan layanan bagi komputer lain, dan client yang hanya meminta layanan dari server. Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan oleh server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator.
Jenis Layanan Client - Server File Server Memberikan layanan fungsi pengelolaan file. Print Server Memberikan layanan fungsi pencetakan. Database Server Proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta pelayanan. Web Server Memberikan layanan fungsi berupa data-data halaman web (HTML, PHP,ASP,dll) 19
Skalabilitas : Pengelompokan jaringan berdasarkan luasan area yang dapat dijangkau atau dilayani Local Area Network ( LAN ) Interconnection Network ( InterNetwork ) Metropolitan Area Network ( MAN ) Wide Area Network ( WAN ) Internet
Local Area Network (LAN) Ukuran: LAN mempunyai keterbatasan ukuran, dalam radius satu ruangan atau satu bangunan dan dikelola oleh perusahaan yg bersangkutan. Teknologi transmisi: LAN tradisional mempunyai kecepatan mulai 1 sampai 100 Mbps. LAN modern mempunyai kecepatan sampai ratusan Mbps Topologi: Bus/Linear. Ring
Interconnection Network ( InterNetwork ) Jaringan Komputer lokal ini merupakan penggabungan dua atau lebih segmen jaringan lokal dengan melibatkan peripheral interkoneksi, seperti Repeater, Bridge, Router atau Gateway.
Metropolitan Area Network ( MAN ) Ukuran : Seperti LAN, cuma ukurannya lebih besar radius 10 – 50 Kilometer Lingkungan dalam 1 kota menghubungkan antar gedung. Kegunaan : Biasanya digunakan oleh perusahaan- perusahaan
Wide Area Network ( WAN ) Ukuran : Lingkungan dalam negara atau benua untuk menghubungkan kota satu dengan kota lain. Teknologi : Host dihubungkan dengan sebuah subnet Tugas subnet : pembawa pesan dari satu host ke host lainnya Komponen subnet : kabel transmisi dan element switching Element Switching sering juga disebut sebagai: Packet switching node Intermediate system Data switching exchange Router
Internet Definisi : Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi disebut Internetwork atau Internet. Desain : Bentuk internet yang umum adalah kumpulan dari LAN yang dihubungkan oleh WAN.
Topologi : Pola hubungan antar terminal dalam suatu sistem jaringan. Topologi Star Topologi Hierarchical/Tree Topologi Bus Topologi Ring Topologi Daisy Chain (Linear) Topologi Mesh dan Full Connected
Topologi Star Switch
Topologi Star Karakteristik dari topologi ini adalah node berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (Hub/Switch), Traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node tujuan. Jika salah satu segmen kabel terputus, jaringan lain tidak akan terputus.
Topologi Star Keuntungan : Akses ke Station lain cepat. Dapat menerima workstation baru selama port di central node masih tersedia. Hub/Switch bertindak sebagai konsentrator Hub/Switch dapat disusun seri untuk menambah jumlah station yang terkoneksi di jaringan. User dapat lebih banyak dibanding topologi bus maupun ring
Topologi Star Kerugian : Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, maka semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan dengan cara random, apabila hub/switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang tidak dipergunakan oleh node lain.
Topologi Hierarkis/Tree Switch Switch Switch
Topologi Hierarkis/Tree Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang kedudukannya lebih tinggi menguasai stasiun di bawahnya, sehingga jaringan sangat tergantung ada stasiun yang kedudukannya lebih tinggi dan kedudukan stasiun yang sama, disebut peer topology.
Topologi Bus
Topologi Bus Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana disepanjang kabel dipasang node-node. Signal dalam kabel dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi. Keuntungan : Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai banyak tersedia dipasaran. Setiap komputer dapat saling berhubungan dengan langsung. Kerugian : Sering terjadi hang/crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang memakai jalur di waktu yang sama , harus bergantian atau ditambah relay.
Topologi Ring
Topologi Ring Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data sangat cepat. Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran. Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga dapat menuju komputer yang dituju.
Topologi Ring Tiap komputer dapat diberi repeater (transceiver) yang berfungsi sebagai: Listen State Tiap bit dikirim dengan mengalami delay waktu Transmit State Bila bit berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater dapat mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam ring, repeater yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang tidak dikirimnya harus menampung dan memancarkan kembali. Bypass State Berfungsi menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif. Keuntungan : Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi lewat jalur lainyang masih terhubung. Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil Kerugian : Data yang dikirim, bila melalui banyak komputer, transfer menjadi lambat.
Topologi Daisy-Chain (linear)
Topologi Daisy-Chain (linear) Topologi ini merupakan peralihan dari topologi Bus dan topologi ring, di mana tiap simpul terhubung langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel, tetapi segmen membentuk saluran, bukan lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung seri. Keuntungan : Instalasi dan pemeliharaannya murah. Kerugian : Kurang handal (tidak sesuai dengan kemajuan jaman)
Topologi Mesh dan Full Connected
Topologi Mesh dan Full Connected Topologi ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1. Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
Topologi Mesh dan Full Connected Topologi ini merupakan teknologi khusus yang tidak dapat dibuat dengan pengkabelan, karena sistem yang rumit. Namun dengan teknologi wireless, topologi ini sangat memungkinkan untuk diwujudkan
SELESAI