10 Data Handling Distribution

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pertemuan 11 FRAGMENTASI DATA.
Advertisements

Pertemuan 4 Heintje Hendrata, S.Kom Heintje Hendrata, S.Kom.
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI (A)
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
Sistem Terdistribusi 013 – Database Terdistribusi
SISTEM TERDISTRIBUSI Definisi :
Sistem Jaringan Terdistribusi
MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR HIRARKI BASIS DATA
DDBMS (Distributed Database Management System)
Sistem Manajemen Basis Data
KONSEP DAN RANCANGAN BASIS DATA TERDISTRIBUSI
Sistem Basis Data Terdistribusi
BASIS DATA TERDISTRIBUSI
Sistem Basis Data Disusun oleh: Devi Indriani. SISTEM BASIS DATA TERDISTRIBUSI.
BASIS DATA TERDISTRIBUSI
Overview BASIS DATA TERDISTRIBUSI
DATABASE TERDISTRIBUSI (DISTRIBUTED DATABASE= DDB)
DATABASE TERDISTRIBUSI (DISTRIBUTED DATABASE= DDB)
Sistem Terdistribusi.
Basis Data Dasar Rudi Hartono, S.E, S.Kom.
Database terdistribusi secara geografis
DATABASE Pert. 1 Pengenalan Microsoft Access Dosen : Dewi Octaviani, S
SISTEM TERDISTRIBUSI Definisi :
DBMS Terdistribusi.
Perjalanan Menuju Client Server
BASIS DATA TERDISTRIBUSI
Pertemuan 4 – Sistem Basis Data.  Pada model relasional, basis data akan “disebar” atau dipilah-pilah ke dalam berbagai tabel dua dimensi. Setiap tabel.
Distributed Database Management
BAB VI SISTEM BASIS DATA DAN SISTEM BERORIENTASI OBJEK
Model Data Relasional.
BASIS DATA 2 Basis Data Terdistribusi
Presented by Team Basis Data
Pengantar Client Server
ARSITEKTUR SISTEM TERDISTRIBUSI
Kondisi yang dihadapi manajer dalam pengambilan keputusan
Sistem Terdistribusi.
VIEW.
Basis Data Terdistribusi
Bab 2 Mengenal Data Base Management System (DBMS)
7 DATABASE Client/Server Wiratmoko Y, ST C H A P T E R
Pertemuan III Betha Nurina Sari, M.Kom
DASAR JARINGAN KOMPUTER
DATABASE TERDISTRIBUSI
DATABASE TERDISTRIBUSI
FUNGSI TERDISTRIBUSI Definisi_Definisi Pertemuan 5-6
Management Information System
Tujuan Pengenalan konsep Relational Database Management System (RDBMS)
SISTEM BASIS DATA *** Anggia Meisesari, S.T., M.T., MOS. ***
PERKEMBANGAN SISTEM BASIS DATA
LINGKUNGAN DATABASE Arsitektur Database
Struktur dan fungsi pengolahan data
BASIS DATA TERDISTRIBUSI
JARINGAN KOMPUTER.
Database Administrator
Perancangan Fisik Basis Data
BASIS DATA TERDISTRIBUSI
SISTEM BASIS DATA TERSEBAR
Review Sistem Terdistribusi
KONSEP DAN RANCANGAN BASIS DATA TERDISTRIBUSI
Microsof Acces 2007 adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah.
SISTEM BASIS DATA TERSEBAR
Oleh: Devie Rosa Anamisa
SISTEM BASIS DATA TERSEBAR
Database Server & Terdistribusi
SISTEM TERDISTRIBUSI Definisi :
Model Data Relasional.
SISTEM BASIS DATA TERSEBAR
SISTEM BASIS DATA TERSEBAR ARSITEKTUR SISTEM BASISDATA TERSEBAR/DDBMS
1. KONSEP DASAR SISTEM OPERASI
Sistem Basis Data Terdistribusi
Transcript presentasi:

10 Data Handling Distribution

Penempatan dan Pengalokasian Data Tujuan: Penempatan dan pengalokasian file adalah menjamin obyektifitas data diletakkan pada tempat yang baik terhadap obyek lain yang direlasikan. Konsep “Well – Placedness”

Well - Placedness Jika data O1 dan O2 diperlukan berurutan dalam suatu query khusus, maka ‘diinginkan’ kedua obyek tersebut diletakkan berdekatan satu sama lain, misalnya pada single page atau site tertentu.

Well - Placedness Faktor yang mempengaruhi penempatan file : Apa yang terjadi jika kapasitas storage lokal yang dapat dipakai terlalu kecil untuk menangani semua data dari query tertentu? Apa yang terjadi jika obyek O1 ingin didekatkan dengan obyek O2 dan O3 yang berbeda site? Efek apa yang terjadi jika query optimizer ada pada proses ini? Dapatkah kita memperbaiki Well – Placedness ini dalam kasus di mana dimungkinkan mengeksploitasi paralelisme alami pada jaringan komputer?

Single Relation Diasumsikan suatu relasi tunggal, di mana tuple-tuple diletakkan pada seluruh node network. Untuk mengawalinya, salah satu site dilibatkan dan terdapat banyak page data dimana tuple dapat disebar. Dengan menggunakan konsep “memaksimalkan lokalitas data” diharapkan tiap tuple diletakkan berdekatan dengan tuple lain.

Single Relation Contoh : Database komponen motor & supplier dituliskan dengan (angka, huruf). Dimana angka sebagai komponen motor dan huruf sebagai komponen supplier.

page-1 page-2 page-3 page-4 Single Relation Pertama kali penempatan file dirancang dengan supplier tertentu diletakkan pada tiap page. (1,P) (1,Q) (1,R) (1,S) (2,P) (2,Q) (2,R) (2,S) (3,P) (3,Q) (3,R) (3,S) (4,P) (4,Q) (4,R) (4,S) page-1 page-2 page-3 page-4

Single Relation Andaikan ada query “Tampilkan suplier yang mensupply komponen-1? Atau (1,*)? (2,*)? (3,*)? (4,*)? (*,P)? (*,Q)? … Jika menganalisa penempatan data seperti sebelumnya, maka semua page akan dievaluasi, sehingga unjuk kerja sistem menjadi LAMBAT

page-1 page-2 page-3 page-4 Single Relation Perbaikan penempatan file ke – 2, sebagai berikut: (1,P) (1,R) (3,P) (3,R) (1,Q) (1,S) (3,Q) (3,S) (2,P) (2,R) (4,P) (4,R) (2,Q) (2,S) (4,Q) (4,S) page-1 page-2 page-3 page-4 Kalau dianalisa maka hanya ada 2 page yang dievaluasi, sehingga unjuk kerja sistem LEBIH CEPAT

page-1 page-2 page-3 page-4 Single Relation Perbaikan penempatan file ke-3, sebagai berikut: (1,P) (2,P) (3,P) (4,P) (1,Q) (2,Q) (3,Q) (4,Q) (1,R) (2,R) (3,R) (4,R) (1,S) (2,S) (3,S) (4,S) page-1 page-2 page-3 page-4 Hanya ada 1 page yang dievaluasi, sehingga unjuk kerja sistem SEMAKIN LEBIH CEPAT

Single Relation Diasumsikan kita dapat menyebarkan tuple dari single relation yang sama ke sejumlah site dalam jaringan terdistribusi Disumsikan pula tidak ada aplikasi yang berhubungan dengan pola penempatan data di site. Tujuan yang akan diperoleh adalah : Memaksimalkan paralisme dari eksekusi query (banyak tuple yang dapat diproses persatuan waktu) Meminimalkan trafik data intersite (memproses banyak tuple pada satu site)

Single Relation (1,P) (1,R) (3,P) (3,R) (1,Q) (1,S) (3,Q) (3,S) Dari penempatan tuple yang telah diperbaiki (2), page dialokasikan kesite sebagai berikut: Site 1 berisi page (1,4) Site 2 berisi page (2,3) (1,P) (1,R) (3,P) (3,R) (1,Q) (1,S) (3,Q) (3,S) (2,P) (2,R) (4,P) (4,R) (2,Q) (2,S) (4,Q) (4,S) SITE 1 SITE 2

Single Relation Sistem akan mengakses 1 site Kemudian dilakukan query “Tampilkan suplier yang mensupply komponen-1” Penempatan file yang di perbaiki : Site 1 berisi page (1,2), Site 2 berisi page (3,4) Atau Site 1 berisi page (1,3), Site 2 berisi page (2,4) Sistem akan mengakses 1 site

Multiple Relation (a,P) (P,1) (b,Q) (Q,2) (c,R) (R,3) (d,S) (S,4) Permasalahan akan lebih sulit jika kita mendistribusikan tuple dari relasi yang memiliki lebih dari 1 site ke site (a,P) (P,1) (b,Q) (Q,2) (c,R) (R,3) (d,S) (S,4) R1 R2 Page-1 (a,Q) (P,2) (b,R) (Q,3) (c,S) (R,4) (d,P) (S,1) R1 R2 Page-2 (a,R) (P,3) (b,S) (Q,4) (c,P) (R,1) (d,Q) (S,2) R1 R2 Page-3 (a,S) (P,4) (b,P) (Q,1) (c,Q) (R,2) (d,R) (S,3) R1 R2 Page-4 Lakukan query: Ambil semua tuple R2 dengan kolom 2 = ‘1’ match dengan (join column) tuple R1 dengan kolom 1 = ‘a’. (semua komponen = ‘1’ dan kota = ‘a’)  (R1)  (R2) Kalau dianalisa, sistem akan mengeksekusi ke-4 page tersebut, sehingga unjuk kerja sistem menjadi lambat.

Multiple Relation Alternatif penempatan: (a,P) (P,1) (b,Q) (Q,2) (c,R) (R,3) (d,S) (S,4) R1 R2 Page-1 (a,Q) (P,2) (b,R) (Q,3) (c,S) (R,4) (d,P) (S,1) R1 R2 Page-2 (a,R) (P,3) (b,S) (Q,4) (c,P) (R,1) (d,Q) (S,2) R1 R2 Page-3 (a,S) (P,4) (b,P) (Q,1) (c,Q) (R,2) (d,R) (S,3) R1 R2 Page-4 Maka ketika dilakukan query, sistem hanya akan mengakses page 1 & page 3, maka unjuk kerja sistem semakin lebih cepat. Jika tuple di page disebar ke beberapa site? Misal Site 1 = page 1 &3 Site 2 = page 2 &4