Anita Apriliani Dwi Rahayu1, Krisnawati2 dan Sentot Adi Sasmuko3

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Klasifikasi iklim klopen dr. Vladimir koopen seorang ahli klimatologi dari univesitas gra australi a pada tahun 1918 mencoba membuat klasifikasi iklim.
Advertisements

TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Jakarta, 7 – 8 November 2013 Seminar Insentif Riset SINas, Kementerian Riset dan Teknologi “Membangun Sinergi Riset Nasional untuk Kemandirian.
( Studi Kasus 1 : Soil Fertility Assesment )
START.
OPTIMALISASI PERTUMBUHAN Tectona grandis
MANGGA Ketinggian tempat: 0—300 m dpl
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
Kontrak Perkuliahan Kuliah Bahasa Inggris dimulai pada minggu ke-1 tanggal 23 Februari 2009 Responsi Bahasa Inggris dimulai pada minggu kedua tanggal 2.
Oleh: Cecep Kusmana Dept. Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB 2010
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
SORGHUM SEBAGAI DIVERSIFIKASI PANGAN DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH : PEMUPUKAN N RAMAH LINGKUNGAN bahan kajian MK. Manajemen Kesuburan Tanah (smno.jursn tnhfpub.2013).
JUMLAH KEJADIAN SIKLON TROPIS SEKITAR INDONESIA
Soal-Soal Latihan Mandiri
Oleh : Kenya Aushafa. Jika tumbuhan tidak ada, maka makhlik hidup akan mati. Selain makhluk hidup mati kita tidak bisa bernafas, tumbuhan kering, dan.
1. = 5 – 12 – 6 = – (1 - - ) X 300 = = = 130.
3. FUNDAMENTAL OF PLANTS CULTIVATION Reddy, K. R. and H. F. Hodges
Ilmu Produksi Aneka Ternak
MATHEMATICS FOR BUSINESS
KLASIFIKASI IKLIM Indonesia adalah negara yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, oleh sebab itu pengklasifikasian iklim di.
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
SPP adalah langkah awal dalam pemuliaan pohon. Faktor genetik
10 Uji Hipotesis untuk Dua Sampel.
LATIHAN SOAL DATA TUNGGAL
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Tugas: Power Point Nama : cici indah sari NIM : DOSEN : suartin marzuki.
Persamaan Linier dua Variabel.
PERSAMAAN UMUM KEHILANGAN TANAH
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
DIREKTORAT PENANGANAN PASCA PANEN
SOSIALISASI TAHAPAN KONFERENSI WILAYAH
Aprilia uswatun chasanah I/
PENGELOLAAN TANAH PADA TANAMAN MELON
Luas Daerah ( Integral ).
PEMULIAAN POHON HUTAN II. Uji Species
KACANG PANJANG.
LAND CLEARING DAN PERSIAPAN LAHAN TANAMAN SAWIT
KEMAMPUAN LAHAN Kemampuan lahan merupakan karakteristik lahan dalam kaitannya dengan kemampuannya untuk menumbuhkan tanaman.
Pohon Siwalan (Pohon Lontar)
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Laporan akhir praktikum dasar ilmu tanah
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UIN SUSKA RIAU
Risqa Perdana Putra Tri Dhika Utami Yanuarika Alyun TS
BOTANI EKONOMI Edy Setiti Wida Utami.
PANEN DAN PASCA PANEN JAGUNG KACANG-KACANGAN UMBI-UMBIAN
Oleh: Evi Kurniati, STP., MT. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR TANAMAN Kebutuhan air tanaman = tingkat evapotranspirasi untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman.
Pertemuan 6 PUPUK DAN PEMUPUKAN Marlen Sahureka.
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
Keragaman metabolit sekunder
JIKA ORANG INI SAJA BISA APALAGI ENGKAU PASTI LEBIH DARI DIA
Assalamu’alaikum wr. wb
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
NERACA AIR PROF. SENGLI J. DAMANIK KONSEP DASAR
Kelompok Faktor Iklim Endah Budi Irawati, SP.MP
PEMULIAAN POHON HUTAN II. Uji Species
Jumlah Air Per Hari Pada BJA dan BK pada MTII
PENGENALAN TIPE-TIPE IKLIM
Hubungan antara Pati Ubi Kayu dengan Ketersediaan Hara
Pengujian Karakteristik Lahan Hasil Pengamatan di Lapang
Klasifikasi Iklim Schmidt dan Ferguson
PEDOSFER.
Keunggulan Lokasi dan Kehidupan Masyarakat Indonesia
KLASIFIKASI IKLIM.
Unsur iklim Optimum Batas atas Sumber pustaka Lokasi Observasi
Tanaman Padi Berdasarkan Tempat Tumbuh
Kadar N total y = 105,1x + 4,393 P tersedia y = 11,77ln(x) + 4,213 K dapat tukar y = 9,593ln(x) + 33,18 Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Berdasarkan Ketersediaan.
HASIL PENELITIAN Analisis parameter tanah dan agroklimat
PEMULIAAN POHON HUTAN II. Uji Species
Transcript presentasi:

Anita Apriliani Dwi Rahayu1, Krisnawati2 dan Sentot Adi Sasmuko3 PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN LONTAR (Borassus flabellifer L.) STUDI KASUS DI KABUPATEN KARANGASEM, BALI Anita Apriliani Dwi Rahayu1, Krisnawati2 dan Sentot Adi Sasmuko3 1,2,3 Peneliti pada Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu Ekspose Hasil Penelitian Balai Penelitian Teknologi HHBK, Santika, 19 Nopember 2013

Pendahuluan Informasi tentang waktu pembungaan dan pembuahan lontar Lontar banyak manfaat, niranya bernilai ekonomi tinggi (bioetanol) Prospek untuk dikembangkan Budidaya lontar masih sangat rendah Keberhasilan budidaya : benih bermutu baik Ekspose Hasil Penelitian Balai Penelitian Teknologi HHBK, Santika, 19 Nopember 2013

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Agustus Metode Penelitian Lokasi di Kecamatan Kubu 0338870 mT, 9085132 mS Lokasi di Kecamatan Abang 0348214 mT, 9079020 mS Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Agustus tahun 2011 Bahan 3 pohon jantan/lokasi 3 pohon betina/lokasi Alat GPS Tally sheet Penggaris Alat dokumentasi Alat tulis menulis Ekspose Hasil Penelitian Balai Penelitian Teknologi HHBK, Santika, 19 Nopember 2013

Metode Penelitian Pengamatan 1 tandan bunga (jantan dan betina) Bunga jantan Bunga betina Analisis deskriptif Pengambilan data lokasi penelitian > k etinggian tempat, > k emiringa n, > si fat fisik dan kimia tanah Tunas bunga Muncul bunga Bunga masak Bunga kering Tunas bunga Muncul bunga Bunga masak Muncul bakal buah Buah muda Buah tua Buah masak fisiologis Ekspose Hasil Penelitian Balai Penelitian Teknologi HHBK, Santika, 19 Nopember 2013

* Kondisi umum habitat Lontar Hasil dan Pembahasan * Kondisi umum habitat Lontar Kondisi iklim lokasi Iklim B – E (Menurut Schmidt dan Ferguson) Curah hujan rata-rata 2.430,73 mm/th Kelembaban udara rata-rata 79,12% Suhu udara rata-rata 26,120C Kondisi fisik lokasi Ketinggian tempat di Kec. Kubu 371 mdpl, Kec. Abang 46 mdpl Kemiringan lereng di Kec. Kubu 8 – 15 %, di Kec. Abang 0 – 8 % Kondisi tanah lokasi Tekstur dominan pasir pH 6 – 7 Kandungan K dan Na tinggi Kandungan Ca, P, N, C dan Mg sedang - rendah Ekspose Hasil Penelitian Balai Penelitian Teknologi HHBK, Santika, 19 Nopember 2013

* Pembungaan dan pembuahan Lontar Hasil dan Pembahasan * Pembungaan dan pembuahan Lontar No Perkembangan bunga Uraian Waktu pengamatan Hari ke- Tanggal/Bulan (2011) Kubu Abang 1 Perkembangan bunga jantan Tunas bunga jantan muncul 9 April 29 Maret 2 Bunga jantan muncul 6 16 14 April 13 April 3 Bunga jantan mulai mekar 26 51 4 Mei 23 Mei 4 Bunga jantan mengering 96 101 18 Juli 12 Juli 5 Perkembangan bunga betina sampai menjadi buah Tunas bunga betina muncul Bunga betina muncul 11 36 19 April 3 Mei 7 Buah mulai muncul 46 13 Mei 8 Buah muda 41 19 Mei 18 Mei 9 Buah tua 91 116 8 Juli 22 Juli Ekspose Hasil Penelitian Balai Penelitian Teknologi HHBK, Santika, 19 Nopember 2013

* Proses pembungaan pada bunga jantan Hasil dan Pembahasan * Proses pembungaan pada bunga jantan Tunas bunga Bunga muncul Bunga mekar Bunga mulai mengering Bunga gugur 30 - 40 hari 6 -16 hari 50 - 70 hari 20 - 35 hari Ekspose Hasil Penelitian Balai Penelitian Teknologi HHBK, Santika, 19 Nopember 2013

* Proses pembungaan dan pembuahan pada bunga betina Hasil dan Pembahasan * Proses pembungaan dan pembuahan pada bunga betina Tunas bunga Bunga muncul Sisik bunga membuka Buah muncul Buah muda Buah tua Buah masak fisiologis 50 – 65 hari 5- 15 hari 11 – 36 hari 30 hari 10 – 15 hari Ekspose Hasil Penelitian Balai Penelitian Teknologi HHBK, Santika, 19 Nopember 2013

Kesimpulan Bunga lontar muncul sepanjang tahun sehingga tidak secara jelas diketahui puncak musim berbunga dan berbuahnya. 2. Periode perkembangan bunga lontar baik jantan maupun betina diawali dengan munculnya tunas bunga berbentuk kuncup. Periode perkembangan bunga jantan berlangsung sekitar 3 bulan, sedangkan periode perkembangan bunga betina sampai menjadi buah masak fisiologis selama 4 bulan. Ekspose Hasil Penelitian Balai Penelitian Teknologi HHBK, Santika, 19 Nopember 2013

Terima Kasih........... Ekspose Hasil Penelitian Balai Penelitian Teknologi HHBK, Santika, 19 Nopember 2013