Objek Wisata di Tana Toraja

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkembangan Hukum Adat di Indonesia
Advertisements

Tempat Wisata Di Kabupaten Bone
KOTA BERADAT aNTi’ town
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV semester I
PETA SEBAGAI SKETSA WILAYAH DARI BENTUK ASLI MUKA BUMI
Kab.Bone Seulawesi Selatan
PARIWISATA NASIONAL (pertemuan I)
Suku Asmat: Sosok Budaya Indonesia di Papua
Kawasan Wisata Mattampa
Perwakilan Masyarakat dari 8 Desa
Upacara Adat Rambu Solo
RENCANA PENGEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN BANYUASIN
Upacara Ngaben Satu lagi kekayaan budaya Indonesia. Di Bali yang kita kenal juga dengan sebutan ‘Pulau Seribu Pura’ dan tidak pernah surut dengan kunjungan.
Menyusuri Seribu Kuil di Chiang Mai Kalau Anda menyukai hawa yang sejuk, Chiang Mai adalah tempat yang tepat untuk Anda! Selain udaranya yang nyaman, kota.
KOTA MAKASSAR Terletak dekat garis khatulistiwa
Objek Wisata Kota Kediri 1. Kawasan Wisata Gunung Kelud
Pesona Alam Gunung Kelud
Suku Baduy Kelompok 2.
Upacara Kematian pada Masyarakat Banjar (Kalimantan Selatan)
PENDAFTARAN TANAH Pendaftaran Tanah (Pasal 1 angka 1 PP No.24 Th 1997)
Pengaruh Modernisasi terhadap Budaya Nenek Moyang Masyarakat Toraja
PELAJARAN 10.
MENGENAL SUKU BADUY DARI BANTEN
Kampung Budi Sulistyo (.
SISTEM HUKUM WARIS ADAT DI DESA TRUNYAN DAN TENGANAN BALI
PESONA KEINDAHAN WONOGIRI
BADAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPTSP) J A K A R T A 10110
tugas Aplikom1 Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2015
Menelisik Jejak Migrasi Purba
WISATA KOTA CILACAP BERCAHAYA
Tugas Aplikasi Komputer
Sistem pemerintahan daerah masa kerajaan nusantara
10 Tempat Wisata Terindah Di Kuningan
Pariwisata Mengindentifikasi potensi pariwisata
Kamalasari Ani Ningrum Tugas Aplikom 1 Matematika
PARIWISATA Disusun Oleh .. Jennichi Rusita Nur
NEGERI MATAHARI TERBIT NEGERI SAKURA MACAN ASIA
Papua Pulau Surga Oleh : Devi Wulandari.
Sistem Informasi Geografis
Mata Pelajaran : IPA KELAS : III SEMESTER II.
BAGI GURU SEKOLAH DASAR
KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN
UPACARA PEMBAKARAN MAYAT
Musik Dambus Khas Bangka
SEJARAH PERADABAN ISLAM 2
Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan
EIS MARLIA NINGRUM K / 5B PGSD UNS SURAKARTA
MAKAM DAN TAMAN LOANG BALOK
Usaha-usaha daya tarik wisata
Wisata Pesisir: Rumah Si Pitung Hampir Punah
Tugas ICT INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
WISATA ALAM & SEJARAH DAERAH ISTIMEWA
Universitas Mercu BuanaYogyakarta
Kelompok 3 (timur) Kebudayaan suku asmat XI-IPS.
Potensi Wisata Wakatobi
“Keindahan kota Manado”
Aldo Wijaya Chinthya Gobinder Sing M. Wira Utama
Modal dasar pengembangan industri pariwisata
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
KELOMPOK 4 SUKU TORAJA Nama : Arshinta anugrah P Dwi sarwindah
Ini Arsitektur Kita, Bukan Arsitektur Mereka.
SISTEM KEKERABATAN Dasar kekerabatan masyarakat Asmat adalah keluarga inti monogami, atau kadang-kadang poligini, yang tinggal bersama- sama dalam rumah.
Profil negara maju jepang “negeri matahari terbit”
1. tempatwisata itu berdasarkan pada pengalaman alam dan sumber budaya 2. ada orang yg mengembangkan ekowosata tersebut 3. berdampak pada tanah alam.
Kondisi Geografis dan Penduduk Indonesia
TUGAS GEOGRAFI DI S U S U N OLEH : NAMA: SITI NURHALIZA : DINDA BAHTIAR : JUMRIANI PUTRI : ANDI MALLARANGENG ARHAM KELAS: Xi MIPA 3 SMA NEGERI 5 BULUKUMBA.
Kawasan Wisata Mattampa
7 INDUSTRI PARIWISATA.
Keragaman Suku Dan Budaya Indonesia SOAL ISIAN.
Strategi Pengembangan Desa Wisata Kabupaten Badung (Studi Kasus Desa Wisata Pangsan, Banjar Sekar Mukti Pundung, Kecamatan Petang ) Program Magister Arsitektur.
Transcript presentasi:

Objek Wisata di Tana Toraja Created by Safriani Patandean

Objek Wisata Tana Toraja Bumi Lakipadada, Tana Toraja. Daerah primadona wisata Sulsel ini juga dijuluki surganya wisata alam dan budaya, karena memiliki kekayaan dan keindahan obyek wisata budaya yang termasyhur di dunia. Wilayah Tana Toraja memiliki luas 3.205,77 km2, terdiri dari 15 kecamatan, 116 lembang (desa), dan 27 kelurahan. Kondisi topografi Tana Toraja berada di daerah pegunungan, berbukit dan berlembah. Yang mana areanya terdiri dari 40% pegunungan dengan ketinggian antara 150 m s/d 3.083 m di atas permukaan laut (dataran tinggi 20%, dataran rendah 38%, rawa-rawa dan sungai 2%). Bagian terendah kabupaten ini, berada di Kecamatan Bonggakaradeng dan tertinggi Kecamatan Rindinggallo. Kondisi tersebut menjadikan kabupaten ini kaya akan keragaman obyek wisata alam dan budaya yang hingga kini tetap terjaga dan terpelihara. Tana Toraja memiliki kekayaan budaya warisan leluhur yang tidak akan dijumpai di belahan bumi lain selain di Tana Toraja. obyek wisata Kambira (kuburan pohon khusus bayi), Londa, Kete Ke’su, Batutumonga, Lemo Buntang, Bori, Lo’ko Mata, Perkampungan Buntao, Nanggala, Marante, Pekampungan Seni Ukir, arum jeram di Sungai Sa’dan, dusun Patane dan keragaman budaya upacara kematian (rambu solo) dan pesta syukuran (rambu tuka), Silaga Tedong atau pun atratrksi Sisemba (adu kaki).

Rumah Adat Tana Toraja Tana Toraja, merupakan obyek wisata yang terkenal dengan kekayaan budayanya. Kabupaten yang terletak sekitar 350 km sebelah Utara Makassar ini sangat terkenal dengan bentuk bangunan rumah adatnya. Rumah adat ini bernama TONGKONAN. Atapnya terbuat dari bambu yang dibelah dan disusun bertumpuk, namun saat ini banyak juga yang menggunakan seng. Tongkonan ini juga memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti strata emas, perunggu, besi dan kuningan. Saking begitu melekatnya image Tana Toraja dengan bangunan rumah adatnya ini, sebagai bentuk promosi pariwisata dan untuk menggaet turis Jepang ke daerah ini, maka rumah adat pun dibangun di negeri “matahari terbit” itu. Bangunannya dikerjakan oleh orang Toraja sendiri dan diboyong pengusaha pariwisata ke negari sakura. Sekarang di Jepang, sudah ada dua Tongkonan yang sangat mirip dengan Tongkonan yang asli. Kehadiran Tongkonan selalu membuat kagum masyarakat negeri tersebut karena bentuknya yang unik. Perbedaannya dengan yang ada di Tanah Toraja hanya terletak di atapnya yang menggunakan bambu.

Pesta Rambu Solo’ Dalam masyarakat Toraja, upacara pemakaman merupakan ritual yang paling penting dan berbiaya mahal. Semakin kaya dan berkuasa seseorang, maka biaya upacara pemakamannya akan semakin mahal. Dalam agama aluk, hanya keluarga bangsawan yang berhak menggelar pesta pemakaman yang besar. Pesta pemakaman seorang bangsawan biasanya dihadiri oleh ribuan orang dan berlangsung selama beberapa hari. Sebuah tempat prosesi pemakaman yang disebut rante biasanya disiapkan pada sebuah padang rumput yang luas, selain sebagai tempat pelayat yang hadir, juga sebagai tempat lumbung padi, dan berbagai perangkat pemakaman lainnya yang dibuat oleh keluarga yang ditinggalkan. Musik suling, nyanyian, lagu dan puisi, tangisan dan ratapan merupakan ekspresi duka cita yang dilakukan oleh suku Toraja tetapi semua itu tidak berlaku untuk pemakaman anak-anak, orang miskin, dan orang kelas rendah.[23] Upacara pemakaman ini kadang-kadang baru digelar setelah berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sejak kematian yang bersangkutan, dengan tujuan agar keluarga yang ditinggalkan dapat mengumpulkan cukup uang untuk menutupi biaya pemakaman.[]

Kuburan Bayi di dalam Pohon Obyek wisata satu ini sangat unik, karena jenazah bayi yang sudah meninggal dimasukkan ke batang pohon. Sebelum jenazah dimasukkan ke dalam batang pohon, terlebih dahulu batang pohon itu dilubangi, dengan ketentuan lubang tidak boleh menghadap ke arah kediaman keluarga yang meninggal. Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam, dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk). Pengunjung yang bertanda di perkampungan ini, bisa melihat langsung kuburan para bayi yang dimakamkan di atas pohon. Pohon tersebut bernama Tarra, pohon yang menyerupai pohon buah sukun dengan lingkaran batang pohon sekitar 3,5 meter. Pohon ini telah berumur sekitar 300 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi berusia 0-7 tahun di dalamnya. Obyek wisata Kambira berada di Kampung Kambira, Kecamatan Sangalla, sekitar 20 km dari Kota Rantepao. Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi tersebut sudah tidak digunakan lagi. Namun pohon Tara tersebut masih terlihat tegak berdiri, sehingga menjadi data tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau pun mancanegara.

Thanks for attention