KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DESKRIPSI DATA Pokok bahasan ke-4.
Advertisements

KUMPULAN SOAL 4. FLUIDA H h
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Pengukuran Sudut Sudut adalah bangun yang dibentuk oleh 2 sinar garis yang bersekutu pada pangkalnya. 2 sinar garis itu disebut kaki sudut. Pangkal kedua.
Sebuah perusahaan pembuat pakan ikan merekomendasikan bahwa dengan pakan buatannya pada umur 3 bulan ikan patin bisa mempunyai berat badan rata-rata 500.
Berapa minimal yang BOLEH ditimbang ?????
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SMA Negeri 1 Teluk Kuantan Kab.Kuantan Singingi
Perbandingan MTS KELAS VII SEMESTER I Doni Wahyu Sutrisno B
Resista Vikaliana, S.Si. MM
Teknik Pencarian Solusi Optimal Metode Grafis
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
Bangun Ruang Tiga Dimensi
Lingkaran
Nama : Dwi Rizal Ahmad NIM :
Sistem Persamaan Diferensial
Tugas Kelompok Matematika
Tindak ngasto Paak ! Inggiiih.
BAB 10 DISTRIBUSI TEORITIS
LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG
TUGAS MEKANIKA FLUIDA Disusun oleh : AFIF SUSANTO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
BAHAN AJAR Aproksimasi. BAHAN AJAR Aproksimasi.
Sistem Koordinat Bumi.
Pengukuran Dan Angka Penting
Pembelajaran Fisika “ Besaran & Satuan “
Besaran Fisika dan Satuannya
Bab 8 Turunan 7 April 2017.
Alat Ukur Waktu dengan Satuan Jam
Tugas: Power Point Nama : cici indah sari NIM : DOSEN : suartin marzuki.
REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA
INTEGRASI NUMERIK.
DESKRIPSI DATA Pertemuan 9 1. Pendahuluan : Sering digunakan peneliti, khususnya dalam memperhatikan perilaku data dan penentuan dugaan-dugaan yang selanjutnya.
Tugas 1 masalah properti Fluida
Pesona Fisika SMA NEGERI 59 JAKARTA 3 Muai Volume Kelas X-Semester 2.
LIMAS MENGGAMBAR LIMAS.
VOLUME PRISMA TEGAK DAN LIMAS
Luas Permukaan Bangun Ruang SISI DATAR
YULIZA INDRIANI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2010
METODE NUMERIK EDY SUPRAPTO 1.
BESARAN DAN SATUAN By triyanti ms.
II. SISTEM PERSAMAAN LINIER II. SISTEM PERSAMAAN LINIER
Metode Eliminasi Gauss Jordan
HUBUNGAN ANTARA GARIS LURUS DAN PARABOLA
PENGUJIAN PARAMETER DENGAN DATA SAMPEL
ENDAH MELATI DEWI KELAS : A NIM ;
Contoh Simulasi Proses: ABSORPSI
Soal Nomor 1 Balok kayu mengapung di air tawar dengan bagian yang berada diatas permukaan air adalah 10cm. Apabila balok tersebut diapungkan didalam minyak.
DISTRIBUSI PELUANG Pertemuan ke 5.
INTEGRASI NUMERIK.
DISTRIBUSI SAMPLING Pertemuan ke 10.
Ukuran Variasi atau Dispersi
FISIKA DASAR BESARAN DAN SATUAN VEKTOR GAYA KINEMATIKA DINAMIKA
KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
MATERI-2 METODE PENENTUAN RALAT (Sunarta; Drs., M.S.)
Angka Penting.
KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
KIMIA ANALISIS Konsep Statistika.
(1) Model Penyajian Hasil Akhir
(1) Model Penyajian Hasil Akhir
Teknik Melaporkan Kesalahan
Oleh : Nikmah.
BESARAN PENGUKURAN VEKTOR.
Teknik Melaporkan Kesalahan
ANGKA PENTING.
PENGUKURAN OLEH MARDIANA. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah KOMPETENSI.
Peta Konsep. Peta Konsep F. Penerapan Persamaan dan Fungsi Kuadrat.
F. Penerapan Persamaan dan Fungsi Kuadrat
Peta Konsep. Peta Konsep F. Penerapan Persamaan dan Fungsi Kuadrat.
BIOMEKANIKA BAB 1 Mata Kuliah: Fisika Keperawatan Bagian 1.
Transcript presentasi:

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

1. Pengukuran Tunggal Pengukuran tunggal merupakan pengukuran yang hanya dilakukan sekali saja, Besarnya ralat/ketidakpastian pada tunggal adalah 0,5 NST (nilai skala terkecil).

2.Pengukuran berulang Pengukuran yang diulang beberapa kali saja Misalkan dilakukan tiga kali pengukuran dengan hasil x1, x2 dan x3, maka hasil yang dilaporkan adalah dengan dan seterusnya. ∆x yang kita pilih adalah nilai terbesar dari atau dapat juga dengan merata-rata nilai dari Misalkan nilai x1=10,1 x2 = 9,7 dan x3 = 10,2 maka nilai rata-ratanya adalah 10,0 dan nilai terbesarnya 0,3.sedangkan nilai rata-rata adalah 0,2. Dengan kedua cara tersebut disimpulkan bahwa tidak semua nilai x hasil pengukuran memenuhi interval dan

lanjutan Pengukuran yang dilakukan cukup sering (≥10 kali). Misalkan dari pengukuran diperoleh data x1…xn maka hasil yang dilaporkan adalah dengan dan Atau Nilai ∆x harus lebih kecil dari nilai 0,5 NST alat yang dipergunakan.

3. Perambatan Ralat Pada kenyataannya banyak besaran yang akan ditentukan tidak dapat ditentukan secara langsung tetapi harus dihitung dari berbagai besaran-besaran yang diukur secara langsung. Misalkan besaran z merupakan suatu fungsi dari besaran x dan y sehingga dinyatakan sebagai z = z(x,y). Hasil pengukuran z harus dilaporkan sebagai Dengan …(1)

Beberapa fungsi dan persamaan diferensialnya No z(x,y) ∆z ∆z/z 1 2 3 4 5 6 7 z=x ± y z= x y Z=x/y z = a xn z = a ex Z = a ln x z = xm yn ∆x ± ∆y y ∆x ± x ∆y (∆x/y)-(x∆y/y2 ) naxn-1∆x a ex ∆x a ∆x/x myn xm-1∆x + n xm yn-1∆x (∆x ± ∆y)/(x+y) (∆x/x) + (∆y/y) (∆x/x) - (∆y/y) n ∆x/x ∆x ∆x/( x ln x) (m∆x/x)+(n∆y/y)

Aturan penerapan persamaan (1) Jika ∆x dan ∆y ditentukan dari NST maka Jika ∆x dan ∆y ditentukan dari deviasi standar maka dengan dan menyatakan deviasi standar rata-rata.

lanjutan Jika ∆x ditentukan dari NST sedangkan ∆y ditentukan dari deviasi standar maka makna statistik keduanya berbeda sehingga sebelumnya harus disamakan terlebih dahulu seperti dengan membuat jaminan ∆x dari 100% menjadi 68%. Adapun persamaan yang dipakai adalah

(∆V/V) = (∆p/p) + (∆l/l) + (∆t/t) Contoh 1: panjang, lebar dan tinggi suatu balok diukur sekali dengan data sbb. P= (4,0±0,05) cm, l=(3,0±0,05) cm dan t= (2,0±0,05) cm. tentukan V ± V! Solusi V = plt = 4,0 x 3, 0 x 2,0 = 24,00 cc ∆V = lt ∆p + pt ∆l + pl ∆t (∆V/V) = (∆p/p) + (∆l/l) + (∆t/t) (∆V/V) = (0,05/4,0) + (0,05/3,0) + (0,05/2,0)=0,053 Dengan demikian ∆V = 0,053 x 24,00 = 1,272 sehingga V = (24 ± 1 ) cc (silahkan Anda cek penggunaan aturan angka penting pada soal ini.

Solusi V = plt = 4,00 x 3, 00 x 2,00 = 24,00 cc ∆V = 0,5817 Contoh 2: panjang, lebar dan tinggi suatu balok diukur beberapa kali dengan data sbb. P= (4,00±0,02) cm, l=(3,00±0,03) cm dan t= (2,00±0,04) cm. tentukan V ± V! Solusi V = plt = 4,00 x 3, 00 x 2,00 = 24,00 cc ∆V = 0,5817 sehingga V = (24,0 ± 0,6) cc

Penyelesaian ρ = m/V =5,00/1,00 = 5,00 Contoh 3 : kita akan menentukan massa jenis benda tak beraturan dengan mengukur massa dan volumenya. Massa benda diukur sekali dengan nilai m = (5,00±0,05) g sedang volume diukur beberapa klai dengan hasil (1,00±0,02) cc. tentukan massa jenis benda tersebut? Penyelesaian ρ = m/V =5,00/1,00 = 5,00 Karena teknik pengukuran m dan v berlainan maka ∆ρ = 0,1044 Sehingga ρ = (5,00 ± 0,10 ) g/cc

Angka Berarti Misalkan diameter suatu benda dinyatakan dengan D1 = (12 ± 0,5 )mm dan D2 = (12,0 ± 0,08 )mm. Apabila dibuat dalam bilangan baku maka akan dituliskan atau atau Apabila diperhatikan bahwa bilangan di dalam kurung tidak berubah jika satuannya diubah. D1 terdiri 2 angka berarti sedang D2 terdiri 3 angka berarti.

Aturan penggunaan angka berarti Kesalahan relatif (∆x/x) Jumlah angka berarti yang dipakai ≈ 10 % ≈ 1 % ≈ 0,1 % 2 3 4

contoh Nyatakan nilai ∏ = 3,141591 dengan KR 0,1%, 1 %, dan 10% KR (%) dinyatakan 0,1 (4 AB) 1 (3 AB ) 10 (2 AB) (3,141± 0,003) (3,14± 0,03) (3,1± 0,3)

Angka Penting AP juga digunakan sebagai cara menyatakan ketidakpastian. AP merupakan angka pasti dan angka meragukan yang diperoleh dari hasil pengukuran. Contoh (9,752 ) 102 x 2, 5 = 2,4 103