BAB 2 TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis BAB 2 TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM @ 2009 Rahmad Wijaya
PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM (1) Pengembangan Sistem : menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang ada @ 2009 Rahmad Wijaya
PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM (2) Mengapa mengembangkan sistem ? Adanya permasalahan Adanya ketidakberesan Pertumbuhan Oragnisasi Untuk meraih kesempatan-kesempatan Adanya instruksi (pimpinan, pemerintah) @ 2009 Rahmad Wijaya
PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM (3) Harapan dari sistem yang baru : Performance Information Economy Control Efficiency Services P I E C E S @ 2009 Rahmad Wijaya
PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM Sistem untuk manajemen Investasi modal yang besar Memerlukan orang yang terdidik Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan. Proses pengembangan tidak harus urut Jangan takut membatalkan proyek @ 2009 Rahmad Wijaya
SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM System Analysis General System Design System Evaluation Detail System Design System Implementation System Policy & Planning System Management & Operation @ 2009 Rahmad Wijaya Mgt & User Mgt & User Konsultan & EDP
PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Pendekatan KLASIK vs TERSTUKTUR Pendekatan SEPOTONG vs SISTEM Pendekatan BAWAH-NAIK vs ATAS-TURUN Pendekatan SISTEM-MENYELURUH vs MODULER Pendekatan LOMPATAN JAUH vs BERKEMBANG @ 2009 Rahmad Wijaya
Pendekatan TERSTRUKTUR : Dipandang dari Metodologi yang dipergunakan Pendekatan KLASIK vs TERSTUKTUR Pendekatan KLASIK : Mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan systems life cycle Pendekatan TERSTRUKTUR : Menyediakan pada analis sistem, tambahan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari systems life cycle @ 2009 Rahmad Wijaya
Dipandang dari Sasaran yang akan dicapai Pendekatan SEPOTONG vs SISTEM merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja, tanpa memperhatikan posisi dan sasaran keseluruhan organisasi Pendekatan SISTEM : memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya. @ 2009 Rahmad Wijaya
Pendekatan BAWAH-NAIK (bottom-up) : Dipandang dari Cara menentukan kebutuhan dari sistem Pendekatan BAWAH-NAIK vs ATAS-TURUN Pendekatan BAWAH-NAIK (bottom-up) : dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ATAS-TURUN (top-down) : dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategis. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi, kemudian dilanjutkan dengan analisis kebutuhan informasi, kemudian turun ke proses trasaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur-prosedur dan kontrol. @ 2009 Rahmad Wijaya
Pendekatan SISTEM MENYELURUH : Dipandang dari Cara mengembangkan Pendekatan SISTEM MENYELURUH vs MODULER Pendekatan SISTEM MENYELURUH : merupakan pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan MODULER : berusaha memecah sistem yang rumit menjadi bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan. @ 2009 Rahmad Wijaya
Pendekatan LOMPATAN JAUH : Dipandang dari Teknologi yang akan digunakan Pendekatan LOMPATAN JAUH vs BERKEMBANG Pendekatan LOMPATAN JAUH : menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. Memiliki resiko yang besar karena kecepatan perubahan teknologi. Pendekatan BERKEMBANG : menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukannya saja pada saat itu dan hanya akan dikembangkan pada periode berikutnya dan disesuaikan dengan kebutuhan @ 2009 Rahmad Wijaya
ALAT DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM Berbentuk Grafik : HIPO (Hierarchy plus Input Process Output) lht. Modul O Data Flow Diagram lht. Modul I Structured Chart lht. Modul K Structured Analysis and Design Technique (SADT) lht. Lampiran C Warnier/Orr diagram. lht. Lampiran B Jakson’s diagram lht. Lampiran A @ 2009 Rahmad Wijaya
ANALIS SISTEM DAN PROGRAMER Tanggung jawab pemrogam terbatas pada pembuatan program komputer Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem komputer, utilities, dan bahasa-bahasa program yang diperlukan Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi program Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas pada sesama programer dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) programnya Tanggung jawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi juga pada bidang apliaksi yang ditanganinya. Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara garis besar. Penerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada sesama analis sistem, programer, tetapi juga pemakai sistem dan manajer @ 2009 Rahmad Wijaya
PENGETAHUAN DAN KEAHLIAN ANALIS SISTEM Pengetahuan dan keahlian teknik pengolahan data, teknologi komputer, dan pemrograman komputer. Pengetahuan tentang bisnis secara umum. Pengetahuan tentangmetode kuantitatif Keahlian pemecahan masalah. Keahlian komunikasi antar personil. Keahlian membina hubungan antar personil. @ 2009 Rahmad Wijaya
TEAM PENGEMBANG SISTEM Manajer Analis Sistem Ketua Analis Sistem Analis Sistem Senior Analis Sitem Analis Sitem Junior Programer Aplikasi Senior Programer Aplikasi Programer Aplikasi Junior @ 2009 Rahmad Wijaya