Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2011 Pak Bagus menyerahkan uang tunai sebesar Rp 25.000.000 sebagai setoran modal untuk usahanya. Tanggal Keterangan Debet Kredit 1 Januari 2011 Kas Modal Rp 25.000.000,00
Metoda pencatatan akuntansi untuk penyediaan informasi keuangan tentang barang dagangan:
Metoda periodik (disebut juga metoda fisik); pencatatan informasi Barang Dagangan dilakukan secara periodik, lazimnya pada akhir perioda. Oleh karena itu, transaksi pembelian dan penjualan BD selama perioda berjalan ditampung di akun pembelian (untuk transaksi pembelian) dan di akun Penjualan (untuk transaksi penjualan). Pencatatan perubahan sediaan BD dilakukan ketika perusahaan melakukan penghitungan fisik terhadap sediaan BD pada akhir perioda.
Metoda perpetual (disebut juga metoda kontinyu); pencatatan informasi sediaan BD dilakukan setiap terjadi transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan; saat terjadi pembelian BD maka akun Persediaan barang dagangan (PBD) bertambah, sedangkan saat terjadi penjualan maka akun PBD berkurang.
Persediaan awal perioda BD (+) Pembelian selama 1 perioda (+) Potongan pembelian selama 1 perioda (-) Retur dan keringanan pembelian (-) Biaya angkut pembelian semala 1 perioda (+) Persediaan akhir perioda BD (-)
Idealnya perusahaan dapat mengetahui secara tepat harga perolehan BD yang terjual. Jika hal ini dilakukan maka perusahaan menggunakan metoda identifikasi khusus dalam penentuan HPP. Namun demikian, perusahaan yang memperjual-belikan BD dalam kuantitas dan jenis yang banyak akan menjadi dianggap kurang cost-effective jika harus mengidentifikasi harga perolehan dari masing-masing BD yang dijual. Oleh karena itu, perusahaan dapat menggunakan asumsi tentang aliran keluar BD yang terjual.
Perusahaan Dagang Pada tanggal 1 Januari 2011 tuan Bagus menyetorkan uang sebesar Rp 22 juta ke perusahaannya. Uang tersebut digunakan untuk: membeli berbagai peralatan untuk berdagang seharga Rp 6 juta dan akan digunakan selama 2 tahun. membeli barang dagangan seharga Rp 15.000.000,00.
Neraca per 1 Januari 2011 Aktiva Pasiva Kas Rp 1 juta Barang dagangan 15 juta Peralatan 6 juta Modal Rp 22 juta
Selama bulan Januari 2011 memperoleh pendapatan dari hasil penjualan barang dagangan secara tunai sebesar Rp 18.000.000,00. Selama bulan tersebut perusahaan membayar: Listrik Rp 100.000,00 Gaji pegawai Rp 500.000,00 Beban-beban lain Rp 200.000,00
Beban produk yang terjual 15,00 Laba Kotor 3,00 Beban-beban operasi: Laporan Rugi Laba untuk satu bulan yang berakhir 31 Januari 2011 (dalam jutaan Rp) Hasil penjualan 18,00 Beban produk yang terjual 15,00 Laba Kotor 3,00 Beban-beban operasi: Listrik 0,1 Gaji pegawai 0,5 Beban lainnya 0,2 Depresiasi peralatan 0,25 1,05 Laba Operasi 1,95
Neraca per 31 Januari 2011 Aktiva Pasiva Kas Rp 18,20 juta Barang dagangan 0 Inventaris kantor 5,75 Modal Rp 23,95 juta
Selama Pebruari 2011 perusahaan membeli barang dagangan secara tunai seharga Rp 17.500.000,00. Selama bulan tersebut memperoleh pendapatan dari hasil penjualan barang dagangan secara tunai sebesar Rp 15.000.000,00 dan secara kredit sebesar Rp 6.000.000,00 (akan dibayar bulan Maret). Perusahaan juga membayar: Listrik Rp 100.000,00 Gaji pegawai Rp 500.000,00 Beban-beban lain Rp 200.000,00
Beban produk yang terjual 17,50 Laba Kotor 3,50 Beban-beban operasi: Laporan Rugi Laba untuk satu bulan yang berakhir 28 Pebruari 2011 (dalam jutaan Rp) Hasil penjualan 21,00 Beban produk yang terjual 17,50 Laba Kotor 3,50 Beban-beban operasi: Listrik 0,1 Gaji pegawai 0,5 Beban lainnya 0,2 Depresiasi inventaris kantor 0,25 + 1,05 Laba Operasi 2,45
Perhitungan kas per 28 Pebruari: Uraian (Rp) Kas per 1 Pebruari 18.200.000 Pembelian tunai 17.500.000 Sisa 700.000 Penjualan tunai 15.000.000 15.700.000 Pembayaran beban-beban operasi 800.000
Neraca per 28 Pebruari 2011 Aktiva Pasiva Kas Rp 14,90 juta Piutang dagang 6,00 Barang dagangan 0 Inventaris kantor 5,5 Modal Rp 26,40 juta
Apa yang diperhatikan oleh pengguna laporan keuangan? Apakah kinerja perusahaan baik? Apakah pemberi pinjaman bersedia memberikan pinjaman? Berapa pajak yang harus dibayar?
Apa yang diperhatikan oleh pengguna laporan keuangan? Apakah kinerja perusahaan baik? Apakah pemberi pinjaman bersedia memberikan pinjaman? Berapa pajak yang harus dibayar?
Sumber Pustaka: Sony Warsono bin Hardono dkk; Akuntansi UMKM, Penerbit Buku Akuntansi, 2010