PERANG DINGIN Amerika Serikat vs Uni Soviet

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LATAR BELAKANG PD II Sebab Umum:
Advertisements

10 11/09/2012 PERANG DUNIA II-BAB 2.
Oleh : Dra. Aan Sri Analiah
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
PERANG DUNIA II Sebab Umum
A. Perkembangan Iptek Masa PD II
MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH Kelas IX Semester II
Bambang Arif Hartono, S.Pd. Guru IPS-Sejarah SMP 1 Karangmojo
RETNO INDAH NURITA Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat (2012) KEPENTINGAN AS DI KAWASAN TIMUR TENGAH.
Bpk. Saleh Umar 1 Oktober 2009 Perspektif Keamanan Eropa (I)
PERSPEKTIF KEAMANAN EROPA II Bpk. Saleh Umar 6 Oktober 2009.
Peran Amerika Serikat Dalam Demokratisasi Di Timur Tengah
PERANG DINGIN AMERIKA SERIKAT VS UNI SOVIET
Memahami Prinsip Kebijakan Luar Negeri India dan Pakistan
PERANG VIETNAM A. NASIONALISME DI VIETNAM PENJAJAHAN PERANCIS
PERANG DINGIN SERTA PENGARUHNYA BAGI DUNIA
Perang Dunia 1.
PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) KELAS IX SEMESTER I
Kelompok 6 Adhi C F Claudya T E Dinar P Chriscahyanti S Rolando Rise and Fall the Supremacy.
Perang Dunia 2.
Dunia pada masa Perang Dingin
KONDISI SOSIAL BUDAYA PADA MASA REVOLUSI FISIK ( )
BAGAN PENYERAHAN KEKUASAAN CIVIL AFFAIRS AGREEMENT
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat (2012)
PERANG DINGIN FAKTOR PENYEBAB
PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO Mohamad Samsul Penerbit Erlangga.
AHMAD CHANIFUDIN HI A / C I A ( Central Intelligence Agency ) Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat (2012)
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
Korea Sebelum dan Selama Perang Korea:
Eropa Pasca Perang Dunia II
COLD WAR
Sistem ekonomi komando
Dampak Pendudukan Jepang Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Bangsa Indonesia Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda.
PERIODE NASIONALISME KELOMPOK 11 ARLIAN FACHRUL SYAPUTRA MARTINA MARDAN RAHMAT R.
SEJARAH PERANG DUNIA I ( ).
EROPA II.
Demokrasi liberal 1950 – Prestasi Politik . Kemelut politik
Arti Strategis Konferensi Asia Afrika (1955) bagi Politik Luar Negeri RI Pengaruh Konferensi Asia Afrika terhadap Situasi Internasional Situasi internasional.
KEPENTINGAN NEGARA BESAR DI TIMUR TENGAH
PERKEMBANGAN MUTAKHIR SETELAH PERANG DINGIN
Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
B.Perang Dingin Istilah perang dingin(cold war) pertama kali digunakan oleh media massa Amerika Serikat pada tahun 1948 untuk menggambarkan semakin meningkatnya.
Perang Dingin.
WORLD WAR 2 BY ROBY IRZAL MAULANA.
HUKUM INTERNASIONAL.
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8)
PERANG DUNIA II Disusun oleh : Rudi Irawan, S.Pd SMPN 1 Sungai Keruh
Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
PERANG DINGIN FAKTOR PENYEBAB
3. Kebijakan Pemerintah dalam bidang keagamaan
Perang Dingin Perang Dingin  perang urat syaraf antara USA dan Uni Soviet.
Nasionalisme di Filipina
Perjuangan Kemerdekaan Korea dan Konferensi Internasional Masa Perang
Teori Pasar Modal SURTIKANTI, S.E., M.Si.
STRATEGI POLITIK NU MASA PENJAJAHAN JEPANG
PERANG DUNIA II Tujuan pembelajaran 1.Menggambarkan secara kronologis Perang Dunia II 2.Mengidentifikasi Perang Dunia II di Asia Pasifik 3.Menjelaskan.
ENLIGHTMEN Drs. Djoko S, M.Si.
Hartanto, S.IP.,MA Kelas PLNRI-2015
Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
COLD WAR.
Akibat Perang Dingin bagi Dunia
KABINET NATSIR.
PERANG DUNIA II.
KELOMPOK 2 SUB BAB Masa Demokrasi Liberal (08)
Militer dan Budaya Politik Indonesia
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
PERANG DUNIA PERTAMA.
Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Oleh : Johannes Sidabalok, S.Pd.
RUNTUHNYA CEKOSLOWAKIA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PATI TAHUN PELAJARAN 2018/2019 KELOMPOK : 5 1.CINDY FATMA Y 2.DEKI PRATAMA 3.FEBRIARIANI 4.HANDINI RETNO.
Transcript presentasi:

PERANG DINGIN Amerika Serikat vs Uni Soviet Oleh : Amar Mustakim Elisa Ariningtyas Ilham Gusti Irmaya Ardyawati Sisca Rayandy Natasja Adhani

Perang Dingin (bahasa Inggris: Cold War, bahasa Rusia: холо́дная война́, kholodnaya voyna, 1947–1991) adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut. Menelusuri sejarah Perang Dingin, kita tidak akan lepas dari Perang Dunia II yang melatarbelakanginya.

Penyebab dan Proses Terjadinya Perang Dingin

Latar Belakang Setelah Perang Dunia II berakhir, muncul beberapa peristiwa penting yang memengaruhi kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Peristiwa-peristiwa itu antara lain yaitu: Pertama, Amerika Serikat muncul sebagai salah satu negara pemenang perang di pihak Sekutu. Peran Amerika Serikat sangat besar membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya setelah Perang Dunia II.

Kedua, Uni Soviet juga muncul sebagai negara besar pemenang perang dan berperan membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur. Ketiga, munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di wilayah Eropa. Perang Dunia II yang berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu tidak terlepas dari peran Uni Soviet, Uni Soviet membebaska Eropa Timur dari tangan Jerman. Sambil membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman, Uni Soviet mempergunakan kesempatan itu untuk meluaskan pengaruhnya,

dengan cara mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur seperti di Bulgaria, Albania, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Cekoslowakia, sehingga negara-negara tersebut masuk kedalam pengaruh pemerintahan komunis Uni Soviet.

Periode 1945-1969

Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa.Dua negara tersebutmemiliki perbedaan ideologi,AmerikaSerikat memiliki ideologi liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang pernah terjadi persahabatan di antara keduanya, namun kemudian muncul antagonisme di antara mereka. Ada dua karakter pada periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme. Kedua, Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk menghancurkan musuhnya dengan senjata atom.

AS mengeluarkan Marshal Plan (oleh komandan militer AS George Catlerr Marshall, tahun 1947) supaya Eropa mau menjadi mitra AS menghadapi Uni Soviet. Kebijakan politik luar negeri AS juga tercermin dalam Truman Doctrine (oleh presiden Hary Truman, 12 Maret 1947) yang menyatakan kesediaan AS memberikan bantuan dalam menghadapi komunisme Uni Soviet. AS juga menerapkan politik Containment(oleh diplomat AS George Kennan, tahun 1947) untuk membendung ekspansi komunisme Uni Soviet.

Tahun 1948, sewaktu Berlin(Jerman Timur) berada dalam kekuasaan Uni Soviet, Joseph Stalin mem-blokade ekonomi Jerman Barat. Pada krisis ini, AS membela Jerman Barat dengan menempatkan serdadu AS di Inggris membentuk NATO pada 4 April 1949 untuk menangkal ekspansi Uni Soviet di Eropa.

Pembentukan NATO memancing blok Timur mendirikan Pakta Warsawa (dipimpin Uni Soviet, 14 Mei 1955) untuk menangkal dampak dari pembangunan instalasi senjata di Jerman Barat. Pernyataan PM Inggris Winston Chrucil pada Maret 1946 di Fulton(Missouri) menyangkut sikap ekspansif Uni Soviet mendorong dikeluarkannya kebijakan yang melarang komunikasi antara Eropa Barat (demokratis-kapitalis) dan Eropa Timur (komunis).

Periode 1969-1979

Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry A. Kissinger, Richard Nixon menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun 1969. Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama terhadap AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan ketegangan).

Periode 1979-1985

Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani détente. Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang sebenarnya mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena ini mengundang reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling serius sejak Perang Dingin dimulai.

Lalu akhirnya muncullah Doktrin Carter yang menyatakan bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di Teluk Persia.

Periode 1985-1991

Pada Maret 1985, Michael Gorbachev mulai memimpin Uni Soviet Pada Maret 1985, Michael Gorbachev mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara besar-besaran mulai tampak pada masa ini. Gorbachev berbeda dengan penguasa-penguasa Uni Soviet sebelumnya, pada tahun 1987 ia berkunjung ke AS untuk mendekatkan keduanya kedalam sebuah forum dialog. Bahkan pada tahun 1988, Persetujuan Genewa dicapai dan pada 15 Februari 1989 seluruh tentara Uni Soviet telah mundur dari Afghanistan.

Komitmen Gorbachev semakin terlihat saat Uni Soviet tidak menghanyutkan diri dan mengambil sikap lebih netral dalam Perang Teluk tahun 1990-1991. Bahkan bantuan untuk Kuba yang telah diberikan selama 30 tahun pun dihentikan pada tahun 1991 oleh Gorbachev. Namun kebebasan dan keterbukaan yang dicanangkan oleh Gorbachev menimbulkan reaksi keras dari tokoh-tokoh komunis dalam negeri.

Puncaknya terjadi pada Kudeta 19 Agustus 1991 yang didalangi oleh Marsekal Dimitri Yazow (Menteri Pertahanan), Jenderal Vladamir Kruchkov (Kepala KGB), dan Boris Pugo (Menteri Dalam Negeri). Namun ternyata kudeta itu gagal karena mendapat perlawanan dan penolakan dari rakyat Uni Soviet dibawah pimpinan Boris Yeltsin dan Unit Militer Uni Soviet. Sebagai akibat dari kudeta itu; Latvia, Lithuania, Estonia, Georgia, Maldova memisahkan diri dari Uni Soviet. Latvia, Listhuania dan Estonia sendiri berhasil memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tanggal 6 September 1991.

Akhirnya, Gorbachev mengakui bahwa sistem komunis telah gagal di Uni Soviet. Pada akhir 1991, negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun itupun runtuh dan terpecah-pecah menjadi beberapa negara yang sekarang termasuk dalam persemakmuran Uni Soviet (Commonwealth of Independent State/CIS). Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin dengan kemenangan di pihak AS.