Kholil Lurrohim X-6 SMA N 1 Cisarua Fisika
SUHU DAN KALOR SUHU/TEMPERATUR: Panas dan dinginnya suatu benda KALOR: Merupakan salah satu bentuk energi
SUHU KALOR Thermometer (C, R, F, K) Muai Padat Cair Gas Kalor Jenis Panjang (l), Luas (A), Volume (V) Muai Cair Volume (V) Gas Suhu (T), Tekanan (P), Volume (V) KALOR Kalor Jenis Kapasitas Kalor Kalori meter Perubahan Wujud Perpindahan Kalor
PEMBAHASAN KALI INI MENGENAI SUHU KHUSUSNYA THERMOMETER THERMOMETER MERUPAKAN ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR DERAJAD PANAS/SUHU SUATU BENDA. BERIKUT INI BEBERAPA JENIS TERMOMETER YANG DIGUNAKAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
Perbandingan skala R : C : F 80 : 100 : 180 = 4 : 5 : 9 CELCIUS FAHRENHAIT Air mendidih ( 1000 ) Air mendidih ( 2120 ) 100-0 = 100 skala 212-32 = 180 skala Air membeku ( 00 ) Air membeku ( 320 ) Perbandingan skala R : C : F 80 : 100 : 180 = 4 : 5 : 9 REAMUR Hubungan skala C,F,R dan K Air mendidih ( 800 ) 80-0 = 80 skala 0C ke 0F t0C= (9/5.t +32)0F 0C ke 0F t0C= (9/5.t +32)0F Air membeku ( 00 ) 0C ke 0R t0C= 4/5.t 0R 0C ke 0K t0C=(t +273) K
Pertambahan panjang(DL) tidak sama MUAI BENDA PADAT Perubahan ukuran benda (panjang, luas, volume) dikarenakan panas/kalor Pertambahan panjang(DL) tidak sama Pada percobaan untuk menentukan koefisien muai panjang digunakan 4 buah batang logam yang berbeda jenis dengan ukuran panjang yang sama(Lo), kemudian dipanaskan. Setelah beberapa saat kemudian tampak bahwa pertambahan panjang dari masing-masing logam tidak sama Menentukan koefisien muai panjang ( a ) benda
MUAI PANJANG Lt Hubungan angtara panjang mula-mula dengan panjang setelah diberi kalor di rumuskan : LO Lt = L0 ( 1+ a.D t) a = koefisien muai panjang Batang logam dipanaskan untuk beberapa saat sehingga tampak perubahan panjang batang LO = Panjang mula-mula (t0) t0 = suhu mula-mula (0C) Lt = Panjang setelah diberi kalor (t) t = suhu setelah diberi kalor (0C) DL =Pertambahan panjang = Lt – LO Dt = perubahan suhu = t – t0
MUAI LUAS AO At AO = Luas mula-mula ( pada suhu t0) At = Luas setelah diberi kalor ( pada suhu t) DA =Perubahan luas = At – AO Dt =Perubahan suhu = t – t0 b = 2 a At = A0 ( 1+ b.D t) b = koefisien muai luas
MUAI VOLUM/ISI VO = Volume mula-mula (t0) Untuk menghitung berapa besar perubahan volume air setelah dipanasi, dapat digunakan gelas ukur dimana tutupnya diberi pipa kecil. Air yang keluar dari pipa dapat ditampung dan merupakan pertambahan volume (DV) setelah dipanasi. Maka muai volume dapat dirumuskan : MUAI VOLUM/ISI VO = Volume mula-mula (t0) Vt = Volume setelah diberi kalor (t) DV = Vt – VO Dt = t – t0 g = 3 a Panci logam diisi penuh dengan air kemudian diberi kalor dengan cara dipanaskan. Apa yang terjadi kemudian ? Panasi untuk beberapa menit. Sampai tampak air meluap keluar. Vt = V0 ( 1+ g.D t) g = koefisien muai volume
Mengukur takanan Gas (udara) yang ada dalam roda mobil MUAI GAS Pada Zat padat dan cair saat menerima atau melepas kalor yang terjadi adalah perubahan suhu ( T ) dan perubahan bentuknya ( Lt , At, Vt ) Bagaimana dengan Gas ? Ternyata gas saat menerima atau melepas kalor terjadi perubahan pada suhu ( T ), volume ( V ) dan tekanannya ( P ). Bagaimana mengukur tekanan Gas Mengukur takanan Gas (udara) yang ada dalam roda mobil Partikel-partikel gas bergerak semakin cepat Seiring dengan pertambahan suhu dan menumbuk dinding, ini merupakan tekanan dari gas Apa yang terjadi pada saat gas dipanaskan (menerima kalor)
Salah satu dari bentuk energi KALOR Salah satu dari bentuk energi Banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepas tiap satu satuan massa, untuk menaikkan atau menurunkan suhu sebesar 10 C atau 1 K Kalor Jenis Kemampuan suatu benda dalam menerima atau melepas kalor untuk menaikkan atau menurunkan suhu sebesar 10 C atau 1 K Kapasitas Kalor Kalori meter Alat yang digunakan untuk pengukuran kalor Kalor Lebur : banyaknya kalor yang diperlukan tiap satuan massa zat itu untuk melebur pada titik leburnya. Perubahan Wujud Kalor uap/didih : banyaknya kalor yang diperlukan tiap satuan massa zat itu untuk menguap pada titik didihnya Konduksi Perpindahan Kalor Konveksi Radiasi
Kalor Jenis Q = Kalor yang diserap atau di lepas ( J atau kal ) m = Massa zat ( kg atau gram ) Dt = Perubahan suhu ( K atau 0C ) c = Kalor jenis zat ( J.kg-1.K-1 atau kal.g-1 .0C-1 ) Q = Kalor yang diserap atau di lepas ( J atau kal ) Dt = Perubahan suhu ( K atau 0C ) C = Kapasitas Kalor ( J.K-1 atau kal.0C-1 ) Azas Black Qserap = Qlepas cs . ms . Dt = cl . ml . Dt