PENINGKATAN KERJASAMA ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN DI KOPERTIS WIL PENINGKATAN KERJASAMA ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN DI KOPERTIS WIL. III DKI JAKARTA Oleh Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd. (Ketua APTISI Wilayah III/Rektor UHAMKA) Sekjen APTISI Pusat
LAPORAN DAYA SAING GLOBAL INDONESIA DALAM LAPORAN DAYA SAING GLOBAL Secara umum Indonesia berada pada urutan 54 pada tahun 2009-2010 Posisi Indonesia meningkat menjadi 44 pada tahun 2010-2011, di bawah Singapura (3), Malaysia (26), China (27), Brunei (28), dan Thailand (38). Secara khusus dalam bidang pendidikan dan pelatihan, Indonesia berada pada urutan 69 di tahun 2009/2010 dan urutan 66 di tahun 2010/2011
FOKUS PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TAHUN 2010-2014 Pembangunan pendidikan diarahkan untuk menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif melalui peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan relevansi, kesetaraan dan kepastian memperoleh layanan pendidikan Peningkatan akses dan daya saing pendidikan tinggi PT Pendidikan Akademik PM PEND. DASAR Pendidikan Karakter PAUD
AKSES & DAYA SAING = NETWORKING DAN KERJASAMA Jaringan (networking) adalah upaya positif membangun persahabatan dan kerjasama sehingga menghasilkan program-program pengembangan Kerjasama adalah alat untuk mengembangkan dan meningkatkan daya saing perguruan tinggi sekaligus menguatkan pencitraan dan mutu perguruan tinggi sehingga semakin dikenal dan dipercaya oleh masyarakat Kerjasama bertujuan untuk meningkatkan kinerja pendidikan tinggi (Pasal 3 Permendiknas No. 26 tahun 2007) Perguruan tinggi BERMUTU (memiliki standar internasional yang unggul) ketika berada pada jejaring kerjasama (Henry M. Levin)
DASAR HUKUM KERJASAMA PT Indonesia harus berpedoman pada Peraturan Mendiknas RI No. 26 tahun 2007 tentang kerjasama PT di Indonesia dengan PT atau lembaga lain PT Indonesia juga harus mengacu pada Keputusan Dirjen Dikti RI No. 61/DIKTI/Kep/2000 tentang petunjuk pelaksanaan Kerjasama PT di Indonesia dengan PT/lembaga lain jika akan mengadakan kerjasama luar negeri Setiap PT Indonesia wajib menginformasikan Kantor Perwakilan RI di luar negeri jika akan mengadakan kerjasama pendidikan dengan pihak luar negeri (SK Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti Kemendiknas No. 4322/D5.3/T/2010)
CARA SEDERHANA DALAM MEMBANGUN/MEMELIHARA JARINGAN Menyapa (dengan senyum, ramah dan tulus) setiap orang yang berada dalam jarak kurang dari 1 meter dengan kita (di bis, kereta api, pesawat udara, atau dalam lift, dan lain-lain) Menyebarkan kartu nama ke setiap orang yang baru Anda kenal Menghadiri setiap undangan pesta atau pertemuan apa saja (bahkan melayat orang meninggal atau menjenguk orang sakit) Berkenalan Mengingat peristiwa-peristiwa penting dalam komunitas kita Mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada pribadi/organisasi /perusahaan pada jaringan kita. Mengirim sms, fax, atau e-mail Mendokumentasikan peristiwa penting yang terjadi pada jaringan kita Memanfaatkan tempat singgah kita secara konstruktif Menjadi perantara yang mampu menangani komunikasi di antara pihak yang sedang bertikai Menghubungi/telepon mereka sewaktu mereka ditimpa kemalangan
7 PILAR PENINGKATAN KERJASAMA DI PT MUTU 1. 2. VISI 3. KOMITMEN 4. KEPEMIMPINAN 5. SUMBER DAYA INSANI 6. SISTEM/ PROSES 7. PARTISIPASI AKTIF
1. MUTU PT harus dapat memberikan kepuasan atas semua jasa dan layanan yang diberikan kepada stakeholder, dengan bersama-sama meningkatkan MUTU LEMBAGA
2. VISI PT hendaknya bersifat VISIONER dengan memperhatikan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga dapat bersaing secara lokal, nasional, dan internasional
3. KOMITMEN Semua civitas akademika PT agar memiliki KOMITMEN, sense of belonging dan tanggungjawab positif terhadap PT
4. KEPEMIMPINAN Semua unsur pengelola PT agar memiliki jiwa kepemimpinan yang siap DIPIMPIN dan siap MEMIMPIN, berintegritas tinggi, pemersatu, dan bervisi pemberdayaan
5. SDM BERMUTU Keberadaan SDM bermutu sangat dibutuhkan. Pengembangan mutu SDM agar bermutu dilakukan secara sistematik, dan berkelanjutan
6. SISTEM/PROSES Perencanaan dan pengendalian dalam upaya peningkatan mutu diperhatikan dengan sungguh-sungguh Memperhatikan keberagaman agar menjadi kekuatan yang sinergis, menghindari pengkotak-kotakan yang inklusif Semua komponen dalam sistem, dipahami sebagai keterpaduan, tidak dilakukan secara parsial
7. PARTISIPASI AKTIF Menggerakkan semua unsur terkait dan dikoordinasikan secara maksimal Mengembangkan semangat kerjasama yang sinergis, menyelesaikan permasalahan berdasarkan prinsip WIN-WIN SOLUTION dan TRANSPARANSI
Pengabdian pada Masyarakat Penelitian Pendidikan Pengelolaan Perguruan Tinggi RUANG LINGKUP KERJASAMA PT Penelitian Pendidikan
MEMBANGUN KERJASAMA ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN Asosiasi Perguruan Tinggi Lembaga Pemerintahan PERGURUAN TINGGI Lembaga Swasta atau LSM Dunia Usaha/Industri Lembaga Internasional
SYARAT STRATEGIS MENINGKATKAN KERJASAMA Mengacu pada prinsip Good University Governance (GUG) yang mencakup transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independensi, dan keadilan Adanya pencitraan kelembagaan/organisasi yang sehat Memiliki RIP kerjasama (dalam dan luar negeri)
PROGRAM/KEGIATAN DALAM KERJASAMA PERGURUAN TINGGI DALAM DAN LUAR NEGERI Pertukaran mahasiswa Pertukaran atau Bantuan dosen Penerbitan jurnal penelitian Melakukan penelitian bersama (collaborative research) Program double degree Kegiatan seminar-seminar/pertemuan ilmiah Program studi lanjut (S2 dan S3) Program non-degree training
CONTOH IMPLEMENTASI PROGRAM DOUBLE DEGREE (DOKUMEN YANG DIPERLUKAN) Profil prodi penyelenggara dan mitra luar negerinya (jika bekerjasama dengan pihak luar negeri) Susunan staf pengajar beserta CV-nya Susunan kurikulum prodi penyelenggara yang digunakan Komposisi penggunaan kurikulum bersama dan durasi waktunya Proses seleksi mahasiswa yang terlibat dan persyaratan bahasa (jika bekerjasama dengan pihak luar negeri) Persyaratan akademis mahasiswa yang terlibat Susunan pengelola prodi penyelenggara beserta SK-nya Lampiran MoU Lampiran format ijasah yang akan dikelurkan Lampiran SK senat universitas tentang ketentuan ijasah dan proses pembelajarannya
MANFAAT KERJASAMA LUAR NEGERI Program yang biasa dilakukan dalam kerjasama luar negeri adalah double degree, riset bersama, program sandwich, dan studi lanjut Manfaatnya adalah untuk meningkatkan dan menguatkan daya saing internasional menuju world class university serta menjalin hubungan baik dengan PT di luar negeri Bagi mahasiswa/dosen, manfaatnya mendapatkan pengalaman internasional dan memiliki nilai jual serta menjadikan peneliti standar internasional sehingga mampu memajukan universitasnya
UPAYA PT MENJALIN KERJASAMA DENGAN PT LUAR NEGERI Perguruan Tinggi perlu melakukan kerjasama luar negeri dengan perguruan tinggi luar negeri dalam bidang pendidikan atau bidang lainnya dan dilanjutkan memiliki MoU Memilih cakupan program/aktivitas yang dapat meningkatkan penyelenggaraan pendidikan di PT dan daya saing PT Studi lanjut (S2 dan S3) bagi dosen, pertukaran mahasiswa, non degree training dan mengadakan seminar internasional merupakan program/aktivitas yang dapat meningkatkan daya saing dan kapasitas PT Bagi PT yang belum memiliki Kantor Urusan Internasional (KUI), perlu menyiapkan KUI
TERIMA KASIH