Desain dan Analisis Eksperimen Pertemuan ke-2 Apakah penelitian itu ?
“ Barang siapa seseorang hidupnya pada hari ini LEBIH BAIK dari hari kemarin maka ia termasuk hamba Allah yang SUKSES. Barang siapa seseorang yang hidupnya pada hari ini LEBIH BURUK dari hari yang kemarin maka ia orang yang MERUGI. Barang siapa seseorang yang hidupnya pada hari ini SAMA DENGAN hari yang kemarin maka ia adalah termasuk orang BODOH”. Hadist Riwayat Ad-Dailami.
Penelitian/research Asal kata dari re = kembali search= menemukan •Kegiatan yang dilakukan secara teratur & terkendali, empiris serta kritis untuk menyelidiki pernyataan hipotesis mengenai hubungan antara fenomena
•Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta- fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. •Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah.
•penelitian (research) dapat didefinisikan sebagai kegiatan atau usaha yang sistematik (terorganisasi) untuk menyelidiki suatu masalah tertentu yang memerlukan solusi pemecahan •Usaha sistematis untuk meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat dikomunikasikan dan diuji oleh penelitian lain.
Science (Ilmu Pengetahuan) Berasal dari bahasa latin : Scientia = Saya Tahu Adalah kumpulan pengalaman, pengetahuan dari banyak orang, kemudian dipadukan secara harmonis dan sistematis sehingga menjadi bangunan yang teratur berdasarkan metode ilmiah
Sifat Ilmu Pengetahuan 1.Terbuka Proses dan hasil science harus disebarkan pada semua orang dengan kesempatan untuk menguji kebenarannya 2. Kritis Melakukan kajian secara objektif, sistimatik, rasional dan tanpa kepentingan 3. Dapat dipercaya dan benar Didikung dengan fakta empiris yang diperoleh secara empiris
Ragam Pengetahuan Tidak Perlu Digugat Kebenarannya (Dogma, Norma Kepercayaan) Perlu Digugat Kebenarannya (Pengetahuan Ilmiah)
Cara Mencapai Kebenaran Ilmiah (Penelitian) Non Ilmiah (Wahyu, Intuisi, Spekulasi)
Motif Science Rasa ingin tahu Ingin hidup lebih baik
TUJUAN PENELITIAN PENEMUAN Sebelumnya belum pernah diketahui PEMBUKTIAN Membuktikan keraguan terhadap informasi/ pengetahuan tertentu PENGEMBANGAN Memperdalam dan memperluas pengetahuan yang sudah ada
KEGUNAAN PENELITIAN MEMAHAMI MASALAH Peneliti memperjelas suatu masalah/ informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu MEMECAHKAN MASALAH Peneliti meminimalkan / menghilangkan masalah MENGANTISIPASI MASALAH Peneliti mengupayakan agar masalah tidak terjadi
Delapan Kriteria yang Harus Dipenuhi dalam Penelitian Ilmiah Kriteria Penelitian ilmiah purposiveness rigor testability replicability presisi objektif generalizability parsimony
Purposivenes (tujuan) : adanya suatu tujuan yang tertentu (jelas atau terfokus) Rigor (kokoh) : (1) didasarkan pada suatu teori yang tepat/kokoh (2) disertai oleh rancangan metodologi penelitian yang baik (3) mencerminkan kehati-hatian. Testability (daya uji) : dugaan (hipotesis) yang dibuat dapat diuji secara logis Replicability (daya ulang) : dapat diulang pada tempat/situasi lain yang mirip/serupa. Presisi : dapat mencerminkan tingkat kedekatan antara hasil temuan dengan kenyataan sebenarnya Objektif : kesimpulan yang ditarik didasarkan pada hasil interpretasi dari hasil analisis data, bukan didasarkan atas emosi atau nilai-nilai (opini) subjektif peneliti.
Generalizability (kemampuan untuk dapat menghasilkan kesimpulan yang berlaku umum) : sampai seberapa jauh daya aplikasi dari hasil-hasil penelitian pada suatu objek penelitian juga berlaku untuk objek-objek lainnya Parsimony (hemat) : kesederhanaan dalam menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang terjadi selalu lebih disukai daripada penjelasan yang rumit yang melibatkan banyak faktor yang tidak dapat dikendalikan.
KODE ETIK PENELITIAN
Peneliti ialah insan yang memiliki kepakaran yang diakui dalam suatu bidang keilmuan. Tugas utamanya ialah melakukan penelitian ilmiah dalam rangka pencarian kebenaran ilmiah. Kreativitas peneliti melahirkan bentuk pemahaman baru dari persoalan- persoalan di lingkungan keilmuannya dan menumbuhkan kemampuan-kemampuan baru dalam mencari jawabnya. Pemahaman baru, kemampuan baru, dan temuan keilmuan menjadi kunci pembaruan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Peneliti
Kode Etika Peneliti adalah acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan hidup, terutama yang berkenaan dengan proses penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. lni menjadi suatu bentuk pengabdian dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Kode Etik Peneliti
Kejujuran Peneliti tidak boleh “mengarang” (fabricate), memalsukan (falsify)/mengelabui (misrepresent) data atau hasil penelitian. Peneliti haruslah obyektif, tanpa bias dan berpegang teguh pada semua aspek proses penelitian. Ketelitian Peneliti harus menghindari kesalahan dalam penelitian, terutama dalam menyajikan hasilnya. Harus diminimalis kesalahan sistematik dan kesalahan manusia. Harus dihindari kealpaan, bias serta konflik kepentingan.
Keterbukaan Para peneliti hendaknya saling berbagi data, hasil, metode, gagasan dan teknik. Mereka hendaknya membiarkan peneliti lain untuk mereview pekerjaan dan hendaknya terbuka terhadap kritik dan gagasan baru Penghargaan Penghargaan harus diberikan kepada yang berhak menerimanya dan bukan kepada yang tidak berhak
Tanggung jawab sosial Peneliti harus menghindari tindakan yang merugikan masyarakat. Peneliti harus berusaha untuk menghasilkan keuntungan sosial bagi masyarakat. Peneliti harus bertanggungjawab atas akibat penelitiannya tersebut dan harus memberikan informasi kepada publik mengenai akibat tersebut Saling menghormati Peneliti hendaknya saling memperlakukan teman sejawat dengan hormat
Hormat terhadap manusia yang menjadi obyek penelitian Peneliti tidak boleh melanggar hak dan martabat manusia yang menjadi obyek penelitian
• pemalsuan hasil penelitian (fabrication) yaitu mengarang, mencatat dan atau mengumumkan hasil penelitian tanpa pembuktian telah melakukan proses penelitian; • pemalsuan data penelitian (falsification) yaitu memanipulasi bahan penelitian, peralatan, atau proses, mengubah atau tidak mencantumkan data atau hasil sedemikian rupa, sehingga penelitian itu tidak disajikan secara akurat dalam caratan penelitian Perilaku peneliti tidak jujur tampak dalam bentuk
• pencurian proses dan/atau hasil (plagiat) dalam mengajukan usul penelitian, melaksanakannya, menilainya dan dalam melaporkan hasil suatu penelitian, seperti pencurian gagasan, pemikiran, proses dan hasil penelitian, baik dalam bentuk data atau kata-kata, termasuk bahan yang diperoleh melalui penelitian terbatas (bersifat rahasia), usulan rencana penelitian dan naskah orang lain tanpa menyatakan penghargaan
• pemerasan tenaga peneliti dan pembantu peneliti (exploitation) seperti peneliti senior memeras tenaga peneliti yunior dan pembantu penelitian untuk mencari keuntungan, kepentingan pribadi, mencari, dan/atau memperoleh pengakuan atas hasil kerja pihak lain
• perbuatan tidak adil (injustice) sesama peneliti dalam pemberian hak kepengarangan dengan cara tidak mencantumkan nama pengarang dan/atau salah mencantumkan urutan nama pengarang sesuai sumbangan intelektual seorang peneliti. Peneliti juga melakukan perbuatan tidak adil dengan mempublikasi data dan/atau hasil penelitian tanpa izin lembaga penyandang dana penelitian atau menyimpang dari konvensi yang disepakati dengan lembaga penyandang dana tentang hak milik karya intelektual (HAKI) hasil penelitian
• kecerobohan yang disengaja (intended careless) dengan tidak menyimpan data penting selama jangka waktu sewajarnya, menggunakan data tanpa izin pemiliknya, atau tidak mempublikasikan data penting atau penyembunyian data tanpa penyebab yang dapat diterima; dan • penduplikasian (duplication) temuan-temuan sebagai asli dalam lebih dari satu saluran, tanpa ada penyempurnaan, pembaruan isi, data dan tidak merujuk publikasi sebelumnya
Etika dalam penelitian 1.Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi dan menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia. 2.Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan barisan yang diperkenankan oleh hukum yang berlaku, bertindak dengan mendahulukan kepentingan dan keselamatan semua pihak yang terkait dengan penelitiannya, berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan hak-hak asasi manusia dengan kebebasan- kebebasan mendasarnya
3.Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa tanggung jawab, terutama dalam pemanfaatannya, dan mensyukuri nikmat anugerah tersedianya sumber daya keilmuan baginya
Etika dalam berperilaku 1.Peneliti mengelola jalannya penelitian secara jujur, bernurani dan berkeadilan terhadap lingkungan penelitiannya 2.Peneliti menghormati obyek penelitian manusia, sumber daya alam hayati dan non-hayati secara bermoral, berbuat sesuai dengan perkenan kodrat dan karakter obyek penelitiannya, tanpa diskriminasi dan tanpa menimbulkan rasa merendahkan martabar sesama ciptaan Tuhan 3.Peneliti membuka diri terhadap tanggapan, kritik, dan saran dari sesama peneliti terhadap proses dan hasil penelitian, yang diberinya kesempatan dan perlakuan timbal balik yang setara dan setimpal, saling menghormati melalui diskusi dan pertukaran pengalaman dan informasi ilmiah yang obyektif.
Etika dalam kepengarangan 1.Peneliti mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiahnya secara bertanggungjawab, cermat, dan seksama 2.Peneliti menyebarkan informasi tertulis dari hasil penelitiannya, informasi pendalaman ilmiah dan/atau pengetahuan baru yang terungkap dan diperolehnya, disampaikan ke dunia ilmu pengetahuan pertama kali dan sekali tanpa mengenal publikasi atau berganda atau diulang-ulang
3.Peneliti memberikan pengakuan melalui: (i) penyertaan sebagai penulis pendamping; (ii) melalui pengutipan pernyataan atau pemikiran orang lain; dan atau (iii) dalam bentuk ucapan terima kasih yang tulus kepada peneliti yang memberikan sumbangan berarti dalam penelitiannya, yang secara nyata mengikuti tahapan rancangan penelitian dimaksud, dan mengikuti dari dekat jalannya penelitian itu.