Desain dan Analisis Eksperimen Pertemuan ke-2 Apakah penelitian itu ?

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Konsep Dasar Penelitian
Advertisements

Etika Profesi Public Relations
MAKALAH Neneng Sri Wulan.
JENIS-JENIS PENELITIAN
ETIKA AKADEMIS PENULISAN KARYA ILMIAH
METODOLOGI PENELITIAN KETEKNIKAN pendahuluan
PANDUAN PENULISAN LAPORAN TEKNIS
KONSEP DASAR PENELITIAN
METODE PENULISAN ILMIAH PERTEMUAN 2: PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH & LANDASAN TEORI
METODE ILMIAH Iqbal Al Khazim S. Ikom.
ETIKA PENULISAN KARYA ILMIAH
BUDAYA ILMIAH DAN SCIENTIFIC MISCONDUCT
FORMAT PROPOSAL PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Perumusan Masalah
Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia (KEWI)
ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian …next.
KONSEP DASAR PENELITIAN
BAB 1. RISET ILMIAH Dr. Lana Sularto.
METODE PENULISAN ILMIAH PERTEMUAN 2: PENDAHULUAN
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS
PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP
ISSUE ETIK DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Oleh: IDA ROSIDA,A.Ma DCT KELOMPOK TEMATIK
KODE ETIK PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Penelitian Ilmiah (Scientific Research)
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
KODE ETIK DALAM PENELITIAN
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI.
PENELITIAN SOSIOLOGI.
Standar Etika Peneliti
Tata Tulis Karya Ilmiah
Disampaikan Oleh ERWIN SETYO KRISWANTO
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
Pertemuan ke-7 Etika utilitarianisme dalam bisnis
Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Nonilmiah
HAK DAN KEWAJIBAN INSINYUR
TEMUAN KEKURANGAN (DEFICIENCY FINDINGS) DAN PELAPORAN HASIL AUDIT MANAJEMEN Defisiensi atau kekurangan dalam hal ini adalah kekurangan yang dimiliki oleh.
BAB 1. RISET ILMIAH.
METODE ILMIAH Rini Astuti S. Ikom.
METODE ILMIAH.
METODE ILMIAH Yanti Trianita S. I.Kom.
PENGETAHUAN ILMU DAN PENELITIAN
IMPLIKASI ETIK DARI TEKNOLOGI INFORMASI
METODOLOGI PENELITIAN
PENGETAHUAN FILOSOFI PENGERTIAN PENGETAHUAN KEGUNAAN PENGETAHUAN
METODOLOGI PENELITIAN
Leonardo W. Permana PEMIKIRAN DAN METODE ILMIAH.
METODE ILMIAH (2) I MADE WENA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
RESEARCH & PUBLICATION ETHICS
HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI OLEH PENULIS JURNAL
METODE PENELITIAN ILMIAH
METODOLOGI PENELITIAN
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Kode Etika peneliti dan professor riset
KONSEP DASAR PENELITIAN
BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM
PENGANTAR FILSAFAT Oleh: AHMAD TAUFIQ MA. Belajar Filsafat 1. Dari Sejarah Perkembangan Pemikiran: Yunani Kuno – Filsafat Timur Abad Pertengahan Filsafat.
Pentingnya Etika Penelitian  Manusia tidak terlepas dari perilaku yang diperankannya sehingga dibutuhkan etika dalam mendampingi perilaku tersebut. 
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS Dosen : Agus prayitno Bobot : 3 sks
PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL WASMEN MANALU FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KARYA TULIS ILMIAH ILMIAH ADALAH SEGALA SESUATU YANG BERSIFAT KEILMUAN, DIDASARKAN PADA ILMU PENGETAHUAN, ATAU MEMENUHI SYARAT ATAU KAIDAH ILMU PENGETAHUAN.
TATA TULIS LAPORAN PENYAJIAN KUTIPAN. Disusun oleh : RIYANTO MUTTAKIM ( ) ABDI GUSTI( ) SUHARTI RUMANAMA( ) RYSTI DWI ANUGERAH(162.
METODE ILMIAH Siti Zulzilah.
KONSEP PENELITIAN OLEH : FAUZIAH ANDIKA, SKM., M.Kes.
Perspektif Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
METODE RISET (Research Method)
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN
Metodologi Penelitian Chapter 1 Introduction to research 14 Maret 18 Mukhtar galib.
Metodologi Penelitian Chapter 1 Introduction to research 14 Maret 18 H. Mukhtar galib, S.Sos, MM.
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI. DEFINISI Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan.
Transcript presentasi:

Desain dan Analisis Eksperimen Pertemuan ke-2 Apakah penelitian itu ?

“ Barang siapa seseorang hidupnya pada hari ini LEBIH BAIK dari hari kemarin maka ia termasuk hamba Allah yang SUKSES. Barang siapa seseorang yang hidupnya pada hari ini LEBIH BURUK dari hari yang kemarin maka ia orang yang MERUGI. Barang siapa seseorang yang hidupnya pada hari ini SAMA DENGAN hari yang kemarin maka ia adalah termasuk orang BODOH”. Hadist Riwayat Ad-Dailami.

Penelitian/research Asal kata dari re = kembali search= menemukan •Kegiatan yang dilakukan secara teratur & terkendali, empiris serta kritis untuk menyelidiki pernyataan hipotesis mengenai hubungan antara fenomena

•Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta- fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. •Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah.

•penelitian (research) dapat didefinisikan sebagai kegiatan atau usaha yang sistematik (terorganisasi) untuk menyelidiki suatu masalah tertentu yang memerlukan solusi pemecahan •Usaha sistematis untuk meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat dikomunikasikan dan diuji oleh penelitian lain.

Science (Ilmu Pengetahuan) Berasal dari bahasa latin : Scientia = Saya Tahu Adalah kumpulan pengalaman, pengetahuan dari banyak orang, kemudian dipadukan secara harmonis dan sistematis sehingga menjadi bangunan yang teratur berdasarkan metode ilmiah

Sifat Ilmu Pengetahuan 1.Terbuka Proses dan hasil science harus disebarkan pada semua orang dengan kesempatan untuk menguji kebenarannya 2. Kritis Melakukan kajian secara objektif, sistimatik, rasional dan tanpa kepentingan 3. Dapat dipercaya dan benar Didikung dengan fakta empiris yang diperoleh secara empiris

Ragam Pengetahuan Tidak Perlu Digugat Kebenarannya (Dogma, Norma Kepercayaan) Perlu Digugat Kebenarannya (Pengetahuan Ilmiah)

Cara Mencapai Kebenaran Ilmiah (Penelitian) Non Ilmiah (Wahyu, Intuisi, Spekulasi)

Motif Science Rasa ingin tahu Ingin hidup lebih baik

TUJUAN PENELITIAN  PENEMUAN Sebelumnya belum pernah diketahui  PEMBUKTIAN Membuktikan keraguan terhadap informasi/ pengetahuan tertentu  PENGEMBANGAN Memperdalam dan memperluas pengetahuan yang sudah ada

KEGUNAAN PENELITIAN  MEMAHAMI MASALAH Peneliti memperjelas suatu masalah/ informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu  MEMECAHKAN MASALAH Peneliti meminimalkan / menghilangkan masalah  MENGANTISIPASI MASALAH Peneliti mengupayakan agar masalah tidak terjadi

Delapan Kriteria yang Harus Dipenuhi dalam Penelitian Ilmiah Kriteria Penelitian ilmiah purposiveness rigor testability replicability presisi objektif generalizability parsimony

 Purposivenes (tujuan) : adanya suatu tujuan yang tertentu (jelas atau terfokus)  Rigor (kokoh) : (1) didasarkan pada suatu teori yang tepat/kokoh (2) disertai oleh rancangan metodologi penelitian yang baik (3) mencerminkan kehati-hatian.  Testability (daya uji) : dugaan (hipotesis) yang dibuat dapat diuji secara logis  Replicability (daya ulang) : dapat diulang pada tempat/situasi lain yang mirip/serupa.  Presisi : dapat mencerminkan tingkat kedekatan antara hasil temuan dengan kenyataan sebenarnya  Objektif : kesimpulan yang ditarik didasarkan pada hasil interpretasi dari hasil analisis data, bukan didasarkan atas emosi atau nilai-nilai (opini) subjektif peneliti.

 Generalizability (kemampuan untuk dapat menghasilkan kesimpulan yang berlaku umum) : sampai seberapa jauh daya aplikasi dari hasil-hasil penelitian pada suatu objek penelitian juga berlaku untuk objek-objek lainnya  Parsimony (hemat) : kesederhanaan dalam menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang terjadi selalu lebih disukai daripada penjelasan yang rumit yang melibatkan banyak faktor yang tidak dapat dikendalikan.

KODE ETIK PENELITIAN

Peneliti ialah insan yang memiliki kepakaran yang diakui dalam suatu bidang keilmuan. Tugas utamanya ialah melakukan penelitian ilmiah dalam rangka pencarian kebenaran ilmiah. Kreativitas peneliti melahirkan bentuk pemahaman baru dari persoalan- persoalan di lingkungan keilmuannya dan menumbuhkan kemampuan-kemampuan baru dalam mencari jawabnya. Pemahaman baru, kemampuan baru, dan temuan keilmuan menjadi kunci pembaruan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Peneliti

Kode Etika Peneliti adalah acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan hidup, terutama yang berkenaan dengan proses penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. lni menjadi suatu bentuk pengabdian dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Kode Etik Peneliti

Kejujuran Peneliti tidak boleh “mengarang” (fabricate), memalsukan (falsify)/mengelabui (misrepresent) data atau hasil penelitian. Peneliti haruslah obyektif, tanpa bias dan berpegang teguh pada semua aspek proses penelitian. Ketelitian Peneliti harus menghindari kesalahan dalam penelitian, terutama dalam menyajikan hasilnya. Harus diminimalis kesalahan sistematik dan kesalahan manusia. Harus dihindari kealpaan, bias serta konflik kepentingan.

Keterbukaan Para peneliti hendaknya saling berbagi data, hasil, metode, gagasan dan teknik. Mereka hendaknya membiarkan peneliti lain untuk mereview pekerjaan dan hendaknya terbuka terhadap kritik dan gagasan baru Penghargaan Penghargaan harus diberikan kepada yang berhak menerimanya dan bukan kepada yang tidak berhak

Tanggung jawab sosial Peneliti harus menghindari tindakan yang merugikan masyarakat. Peneliti harus berusaha untuk menghasilkan keuntungan sosial bagi masyarakat. Peneliti harus bertanggungjawab atas akibat penelitiannya tersebut dan harus memberikan informasi kepada publik mengenai akibat tersebut Saling menghormati Peneliti hendaknya saling memperlakukan teman sejawat dengan hormat

Hormat terhadap manusia yang menjadi obyek penelitian Peneliti tidak boleh melanggar hak dan martabat manusia yang menjadi obyek penelitian

• pemalsuan hasil penelitian (fabrication) yaitu mengarang, mencatat dan atau mengumumkan hasil penelitian tanpa pembuktian telah melakukan proses penelitian; • pemalsuan data penelitian (falsification) yaitu memanipulasi bahan penelitian, peralatan, atau proses, mengubah atau tidak mencantumkan data atau hasil sedemikian rupa, sehingga penelitian itu tidak disajikan secara akurat dalam caratan penelitian Perilaku peneliti tidak jujur tampak dalam bentuk

• pencurian proses dan/atau hasil (plagiat) dalam mengajukan usul penelitian, melaksanakannya, menilainya dan dalam melaporkan ­hasil suatu penelitian, seperti pencurian gagasan, pemikiran, proses dan hasil penelitian, baik dalam bentuk data atau kata-kata, termasuk bahan yang diperoleh melalui penelitian terbatas (bersifat rahasia), usulan rencana penelitian dan naskah orang lain tanpa menyatakan penghargaan

• pemerasan tenaga peneliti dan pembantu peneliti (exploitation) seperti peneliti senior memeras tenaga peneliti yunior dan pembantu penelitian untuk mencari keuntungan, kepentingan pribadi, mencari, dan/atau memperoleh pengakuan atas hasil kerja pihak lain

• perbuatan tidak adil (injustice) sesama peneliti dalam pemberian hak kepengarangan dengan cara tidak mencantumkan nama pengarang dan/atau salah mencantumkan urutan nama pengarang sesuai sumbangan intelektual seorang peneliti. Peneliti juga melakukan perbuatan tidak adil dengan mempublikasi data dan/atau hasil penelitian tanpa izin lembaga penyandang dana penelitian atau menyimpang dari konvensi yang disepakati dengan lembaga penyandang dana tentang hak milik karya intelektual (HAKI) hasil penelitian

• kecerobohan yang disengaja (intended careless) dengan tidak menyimpan data penting selama jangka waktu sewajarnya, menggunakan data tanpa izin pemiliknya, atau tidak mempublikasikan data penting atau penyembunyian data tanpa penyebab yang dapat diterima; dan • penduplikasian (duplication) temuan-temuan sebagai asli dalam lebih dari satu saluran, tanpa ada penyempurnaan, pembaruan isi, data dan tidak merujuk publikasi sebelumnya

Etika dalam penelitian 1.Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi dan menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia. 2.Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan barisan yang diperkenankan oleh hukum yang berlaku, bertindak dengan mendahulukan kepentingan dan keselamatan semua pihak yang terkait dengan penelitiannya, berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan hak-hak asasi manusia dengan kebebasan- kebebasan mendasarnya

3.Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa tanggung jawab, terutama dalam pemanfaatannya, dan mensyukuri nikmat anugerah tersedianya sumber daya keilmuan baginya

Etika dalam berperilaku 1.Peneliti mengelola jalannya penelitian secara jujur, bernurani dan berkeadilan terhadap lingkungan penelitiannya 2.Peneliti menghormati obyek penelitian manusia, sumber daya alam hayati dan non-hayati secara bermoral, berbuat sesuai dengan perkenan kodrat dan karakter obyek penelitiannya, tanpa diskriminasi dan tanpa menimbulkan rasa merendahkan martabar sesama ciptaan Tuhan 3.Peneliti membuka diri terhadap tanggapan, kritik, dan saran dari sesama peneliti terhadap proses dan hasil penelitian, yang diberinya kesempatan dan perlakuan timbal balik yang setara dan setimpal, saling menghormati melalui diskusi dan pertukaran pengalaman dan informasi ilmiah yang obyektif.

Etika dalam kepengarangan 1.Peneliti mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiahnya secara bertanggungjawab, cermat, dan seksama 2.Peneliti menyebarkan informasi tertulis dari hasil penelitiannya, informasi pendalaman ilmiah dan/atau pengetahuan baru yang terungkap dan diperolehnya, disampaikan ke dunia ilmu pengetahuan pertama kali dan sekali tanpa mengenal publikasi atau berganda atau diulang-ulang

3.Peneliti memberikan pengakuan melalui: (i) penyertaan sebagai penulis pendamping; (ii) melalui pengutipan pernyataan atau pemikiran orang lain; dan atau (iii) dalam bentuk ucapan terima kasih yang tulus kepada peneliti yang memberikan sumbangan berarti dalam penelitiannya, yang secara nyata mengikuti tahapan rancangan penelitian dimaksud, dan mengikuti dari dekat jalannya penelitian itu.