MATERI KULIAH Tony Tampake ABORSI MATERI KULIAH Tony Tampake
Tiga Pandangan tentang Aborsi Status Janin Benar-benar manusia Berpotensi menjadi manusia Bagian Tubuh Manusia Aborsi Tidak pernah boleh Kadang-kadang boleh Kapan saja boleh Dasar Kekudusan hidup maka tidak boleh Munculnya hidup maka kadang boleh Kualitas hidup maka kapan saja boleh Hak-hak sang ibu Hidup melebihi kebebasan pribadi untuk melakukan aborsi. Hidup sebagian adalah hak atau kebebasan pribadi. Kebebasan pribadi adalah hakekat hidup.
ABORSI: Apakah itu? Aborsi adalah penghancuran dengan sengaja hasil konsepsi yang masih ada dalam rahim. Tiga nama berbeda untuk hasil konsepsi dalam rahim, yaitu: Zygote: Sel yang dibentuk oleh kesatuan dari dua gamet (kesatuan sperma dan ovum) Zygote tumbuh menjadi “embrio” Delapan minggu sesudah konsepsi, “embrio” mulai membentuk wujud manusia dan sesudah itu disebut “foetus”.
ABORSI TERAPEUTIS Aborsi yang dilakukan untuk menyelamatkan kehidupan ibu. Aborsi untuk melindungi kesehatan ibu. Aborsi untuk melindungi kondisi psikis ibu.
Kontroversi Aborsi Kelompok Pro-Kehidupan yang menentang aborsi Foetus manusia merupakan makhluk tak bersalah yang tidak boleh dibunuh demi alasan apapun atau dalam situasi apapun. Hak wanita akan kebebasan prokreatif tidak mutlak dan aborsi adalah suatu kejahatan. Kelompok Pro-Pilihan yang mendukung aborsi Foetus itu bukan makhluk manusia, tetapi bagian dari tubuh sang ibu. Hak wanita atas kebebasan prokreatif bersifat mutlak dan harus tidak dihalangi
Kontroversi Aborsi Kelompok kehidupan (menentang aborsi) Foetus manusia merupakan makhluk tak bersalah yang tidak boleh dibunuh demi alasan apapun atau dalam situasi apapun. Hak wanita akan kebebasan prokreatif tidak mutlak dan aborsi adalah suatu kejahatan. Kelompok Pro-Pilihan yang mendukung aborsi. Foetus itu bukan makhluk manusia, tetapi bagian dari tubuh sang ibu. Hak wanita atas kebebasan prokreatif bersifat mutlak dan harus tidak dihalangi
Aborsi dapat dilakukan kapan saja. Kelompok Pro-Pilihan Keyakinan: Bahwa janin itu adalah bagian dari tubuh manusia (Ibu). Argumen: Hak kebebasan pribadi wanita melebihi kepentingan negara dan masyarakat dalam mengatur aborsi. Sang ibu yang paling berhak menentukan secara bebas apakah dia ingin memiliki bayi itu atau tidak. Selama janin dianggap sebagai bagian tubuh sang ibu dan belum menjadi manusia maka aborsi bukanlah pembunuhan.
Argumen alkitabiah kaum Pro-Pilihan Kej. 2:7 “Manusia menjadi makhluk yang hidup setelah Tuhan menghembuskan nafas kepadanya.” Janin dalam rahim belum bernafas, karena itu dia belum menjadi makhluk hidup. Ayub 34: 14-15 “Jika Allah menarik kembali roh dan nafasNya maka manusia binasa.” Berarti sebelum bernafas, janin dalam kandungan belum bisa digolongkan sebagai makhluk hidup.
3. Yesaya 57: 16 “Nafas manusia yang Allah ciptakan 3. Yesaya 57: 16 “Nafas manusia yang Allah ciptakan.” Artinya bahwa bernafas adalah titik awal keberadaan manusia. 4. Pengkhotbah 6:3-5 “Anak gugur datang ke dunia dalam kesia-siaan dan pergi dalam kegelapan, ia tidak melihat matahari dan tidak mengetahui apa-apa.” Artinya bahwa janin bukanlah makhluk hidup yang berdiri sendiri. 5. Matius 26:24 “Lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.” Implikasinya adalah bahwa hidup manusia bermula dari kelahiran.
Argumen di luar Alkitab Janin belum memiliki kesadaran diri. Janin merupakan perluasan tubuh sang ibu dan ibu berhak menentukan tubuhnya sendiri. Dengan aborsi yang dilegalkan maka angka kematian ibu karena melakukan aborsi secara sembunyi dan tidak benar akan berkurang. Aborsi dapat mencegah penyiksaan dan pembiaran anak-anak yang tidak diharapkan kelahirannya. Janin mengidap kelainan dan akan menjadi cacat. Janin akibat perkosaan dan sang ibu trauma dengan perkosaan itu.
Evaluasi & Tanggapan mengenai pandangan bahwa Janin itu bagian tubuh sang ibu 1. Nafas bukanlah permulaan dari kehidupan manusia. Ayat-ayat mengenai nafas tidak berbicara tentang permulaan kehidupan manusia. Dan sesungguhnya di dalam kandungan janin sudah bernafas dengan caranya sendiri, jantungnya sudah berdetak, dan sistem saraf dan peredaran darahnya sudah berfungsi. Jadi, sejak di dalamkandungan kehidupan sebagai manusia sudah dimulai, dan bukan nanti setelah kelahiran. (Bandingkan Luk. 1:44)
2. Embrio atau janin bukanlah perluasan organ sang ibu 2. Embrio atau janin bukanlah perluasan organ sang ibu. Sebab janin dalam kandungan memiliki sistem organnya sendiri, sistem syarafnya sendiri, dan jenis kelaminnya sendiri yang berbeda dengan sang ibu. Pembentukan semua sistem tersebut terjadi setelah 40 hari pasca pembuahan.
Aborsi sama sekali tidak dapat dilakukan. Kelompok Pro-Kehidupan Keyakinan: Janin itu benar-benar manusia. Oleh karena itu usaha apapun yang disengaja untuk menghancurkan kehidupan janin dalam kandungan sama saja dengan pembunuhan. Argumentasi alkitab: Janin yang dalam kandungan bisa disebut “anak”. Janin yang dalam kandungan adalah manusia ciptaan Tuhan yang Imago Dei. Dll. (lihat hal. 188-189)
Argumentasi ilmiah: Janin dalam kandungan adalah makhluk hidup yang siap menjadi manusia lengkap. Sel telur perempuan terdiri dari 23 kromosom dan sel sperma laki-laki juga 23 kromosom. Dan seorang manusia dewasa memiliki 46 kromosom. Ketika terjadi pembuahan sel telur oleh sel sperma , terbentuklah manusia baru dengan 46 kromosom. Sejak terjadinya pembuahan hingga kematian seorang manusia tidak ada penambahan kromosom lagi. tetap saja 46 kromosom. Yang terjadi antara pembuahan dan kematian adalah penambahan dan penggantian sel melalui oksidasi makanan, air, dan oksigen. Jadi sifat kehidupan dan eksistensi sebagai manusia sudah dimulai sejak pembuahan sel telur oleh sel sperma.
Perkembangan Janin Bulan pertama – Aktualisasi Pembuahan – Seluruh karakteristik manusianya ada. Dia tertanam atau “bersarang” di dalam uterus ibunya (mingu pertama) Otot jantungnya berdenyut (minggu ketiga) Kepala, tangan, dan kakinya muli muncul
2. Bulan kedua – Perkembangan. Gelombang otaknya dapat dideteksi (hari ke 40 – 42) Hidung, mata, telinga, dan jari kakinya muncul. Jantungnya berdetak, darah mengalir, terbentuk golongan darah. Kerangkanya (tulang) mengeras. Terbentuk sidik jari sendiri.
3. Bulan ketiga – Gerakan. Mulai menelan, mengedipkan mata, dan berenang. Mulai menggenggam, menggerakkan lidah. Dapat merasakan sakit pada organ tubuh (minggu ke-8 s/d minggu ke-13)
4. Bulan keempat – Pertumbuhan. Berat tubuh meningkat drastis enam kali. Bertumbuh menjadi 20 – 25 cm Mulai dapat mendengar suara ibunya.
5. Bulan kelima – Kelangsungan hidup. Kulit, rambut dan kuku-kukunya mulai berkembang. Bermimpi. Menangis. Dapat hidup di luar kandungan. Menunggu saat kelahiran.
Kesimpulan Karakterisitik janin dalam kandungan tersebut menunjukan dengan jelas identitas embrio manusia dalam kandungan seorang ibu. Embrio manusia bukanlah bagian dari jaringan organ tubuh sang ibu dan bukanlah kumpulan sel yang dibentuk oleh makanan, mineral, dan darah. Embrio atau janin dalam kandungan adalah benar-benar “manusia”.
Tanggapan terhadap kritik mengenai pandangan bahwa janin itu benar-benar manusia Kepastian bahwa sel telur yang dibuahi itu benar-benar manusia menimbulkan beberapa kesulitan: Bagaimana jika kehidupan sang ibu terancam? Jika aborsi diperlukan untuk menyelamatkan nyawa sang ibu, maka secara moral ada toleransi untuk sebuah pencegahan medis. Tetapi dengan tujuan: Bukan untuk menghancurkan bayi, tetapi menyelamatkan nyawa sang ibu. Dan apabila nyawa sang ibu terancam, ia perlu menentukan apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan hidupnya.
2. Separo dari seluruh pembuahan secara spontan diaborsi. Jika sel telur yang dibuahi itu adalah seorang manusia, maka kira-kira ½ dari seluruh manusia di bumi telah dibunuh secara spontan, karena mereka tidak pernah sampai di uterus untuk berkembang. (Tehnik KB dengan Spiral)
3. Jika seluruh sel telur yang dibuahi itu manusia, kita harus berusaha menyelamatkan mereka. > Adalah kewajiban kita untuk mencegah aborsi spontan. Tetapi kita akan menghadapi ledakan populasi manusia yang luar biasa.
Ringkasan & Kesimpulan Kontroversi aborsi berfokus pada masalah kekudusan hidup manusia. Baik kitab suci maupun sains mendukung pandangan bahwa hidup manusia individual dimulai pada saat pembuahan dan menghancurkan sebuah kehidupan yang tidak bersalah, walaupun itu masih dalam kandungan, tidak dapat dibenarkan secara moral. Thus, aborsi melanggar kekudusan hidup. Aborsi dapat menjadi pilihan dalam kasus-kasus tertentu yang “darurat”. Tetapi pilihan itu adalah pilihan yang terbaik dari yang terburuk. Sebuah pilihan yang dapat dipahami, tetapi tidak dapat diterima secara moral.