Arimbi,Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya EMPIEMA TORAKS Arimbi,Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya
Pus / Nanah di dalam Cavum Pleura. Batasan Empiema Pus / Nanah di dalam Cavum Pleura.
Etiologi Empiema Berasal dari Paru : - Pneumonia - Abses Paru - Fistel Bronkhopleura - Bronkhiektasis - Tuberkulosis Paru - Mycosis Paru - Trauma dada Berasal dari Luar paru: - Trauma dari Otak - Pembedahan Otak - Torasentesis - Abses Sufrenik - Abses hati ( karena Amoeba )
Patofisiologi Empiema 1. Fase Eksudatif : Cairan Pleura steril ( leko dan LDH : rendah, sedangkan PH dan Glukosa: normal ) 2. Fase Fibropurulent: Cairan Pleura mengandung ( PMN,Bakteri,endapan fibrin pd pleura bertambah ), bila terjadi Lokulasi / pocketed / kantung ( PH dan Glukosa rendah, sedangkan LDH meningkat ) 3. Fase Organisasi: Fibroblas tumbuh dan membentuk Pleural Peel / Penebalan Pleura ( > 2 – 3 minggu )
Patogen Penyebab Bakteri gram negatif ( P.aeruginosa, Klebsiella, Bacteroides, E.Coli, p.Mirabillis ) 20 – 30 % S. Aureus 25 – 35 % S.pyogenes 5 – 15 % Anaerob 30 – 70 % Kultur ( - ) 3 – 30 % Polimikroba 30 – 70 %
Gejala Klinis 1. Empiema akut Gejala seperti Pneumonia ( panas tinggi, nyeri pleuritik,, bila berlangsung beberapa minggu akan terjadi: Toksemia, anemia dan jari tabuh. Jika nanah tidak segera dikeluarkan akan terjadi Fistel bronkhopleura dan Empiema Necesitas. 2. Empiema Kronis Bila penyakit berjalan > 3 bulan, gejala yang timbul disertai keadaan umum lemah, pucat, jari tabuh
Menegakkan Diagnose 1. Pemeriksaan Fisik: Pada Inspeksi/ Palpasi: sisi dada yang sakit tertinggal, Pada palpasi : dada sisi sakit akan terdengar redup Pada Perkusi: dada yang sakit redup 2.Foto dada PA dan Lat: gambaran Opacitas pada sisi hemitoraks yang sakit. Trakhea dan mediastinum: tertarik kesisi sakit
Menegakkan Diagnose ........... 3. Aspirasi / Torakosintesis pleura / Prove Pungsi / Pungsi Percobaan menujukkan adanya Pus / Nanah. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan : Smear Pus , berupa: Bakteriologfi, Amuba, Jamur, Kultur disertai tes kepekaan terhadap Antibiotika.
Penanganan Empiema Pengosongan cavum pleura dari nanah Pemberian antibiotika ( Antibiotika broad spectrum ) Penutupan cavum pleura ( Dekortikasi / Torakoplasti ) Pengobatan Causa ( tergantung kuman penyebab ) Pengobatan tambahan ( Simptomatik dan fisioterapi )
Penanganan Empiema................ 1. Pengosongan Cavum Pleura: ( Tertutup ) Pemasangan Thoracal Drain dengan WSD, selanjutnya dilakukan Instilasi / Pencucian Cavum Pleura dengan PZ + Betadine, dilakukan beberapa kali, agar cavum pleura bersih dari sisa nanah, 2. Pengosongan cavum Pleura ( Terbuka ) satu iga dipotong sebagai jendela keluarnya Pus, dimana pus dibiarkan keluar terus – menerus sampai poroduksinya habis.
Penyulit Empiema Fistula Bronkhopleura Sepsis s/d syok septik Gagal jantung kongestie Otitis Media
Selamat Belajar Terima kasih