Drs. Wayan Sirna NIP. 131 765 836 Tempat/Tgl. Lahir : Nusa Penida, 20 September 1966 Pekerjaan : Guru di SMA 5 Denpasar Bid. Tugas : Mengajar Seni Rupa & Gambar Mistar
GAMBAR MISTAR
Gambar Mistar adalah kesan (gambar) suatu benda yang berupa hiasan atau bangun-bangun geometris yang dikerjakan melalui konstruksi matematis dengan bantuan alat ukur (mistar).
Fungsi Tujuan/Gambar Mistar Membuat gambar hiasan bangun-bangun geometris (disain tekstil dan tata ruang) Gambar kerja yang dapat menjelaskan bagian-bagian konstruksi dari suatu bangun atau benda secara terperinci dan terukur (rancangan bangunan, furniture, mesin, elektronik, dsb.)
GAMBAR MISTAR Gambar Proyeksi Orthogonal Gambar Proyeksi Central Gambar Mistar Hias Gambar Proyeksi Orthogonal Gambar Proyeksi Central (Gambar Perspektif)
Gambar Proyeksi Orthogonal (lebih sering disebut Gb. Proyeksi) Pengertian Gambar Proyeksi Gambar Proyeksi adalah gambar konstruksi suatu benda yang mana dapat kita ketahui tentang kejelasan suatu objek secara matematis. Matematis maksudnya gambar yang objeknya benar-benar terukur dan dikerjakan dengan alat-alat seperti mistar, jangka, pinsil, rapido/trek-pen, dan alat-alat matematis lainnya.
Fungsi dan Tujuan Menggambar Proyeksi Berdasarkan fungsinya gambar proyeksi sering juga disebut gambar teknik atau gambar konstruksi, karena gambar proyeksi memmiliki fungsi atau tujuan untuk : Sebagai gambar kerja yang dapat menjelaskan bagian-bagian konstruksi dari suatu bangun atau benda secara terperinci, misalnya gambar rancangan bangunan, rancangan furniture, mesin dan sebagainya. Sebagai gambar penjelasan dari ujud suatu benda atau bangun dengan perbandingan ukuran yang akurat sehingga mendekati ujud yang sebenarnya.
Pada prinsipnya gambar proyeksi dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu proreksi sentral dan proyeksi ortogonal. Proyeksi sentral disebut juga teknik perspektif yaitu benda diproyeksikan dengan mempergunakan garis-garis yang berpusat pada satu titik. Gambar benda yang dihasilkan secara proporsional sangat mirip dengan benda/objek aslinya. Sedangkan proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi suatu benda mempergunakan garis-garis sejajar dan tegak lurus.
GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL Gambar proyeksi ortogonal yang lazim digunakan ada dua cara yaitu cara Eropah dan cara Amerika. Pada cara Eropah mempergunakan tiga bidang proyeksi saling berpotongan tegak lurus satu sama yang lain, di mana benda yang diproyeksikan berada di antara ketiga bidang tersebut. Sedangkan cara Amerika mempergunakan enam bidang proyeksi yaitu benda dipandang dari enam sisi.
Berikut yang dibahas hanya gambar proyeksi cara Eropah : Perpotongan di antara tiga bidang proyeksi cara Eropah akan membentuk sebuah ruangan yang disebut dengan ruang nyata. Bidang-bidang proyeksi tersebut adalah : Bidang mendatar, disebut Bidang Proyeksi 1 (benda dilihat dari arah atas) Bidang tegak, disebut Bidang Proyeksi 2 (benda dilihat dari arah depan) Bidang samping, disebut Bidang Proyeksi 3 (benda dilihat dari samping)
Perhatikan gambar berikut ini! z Selanjutnya, dari gambar di Samping dapat kita lihat bahwa perpotongan tiga bidang proyeksi tersebut membentuk tiga buah sumbu, masing-masing adalah : P2 P3 Sumbu o-x, sebagai perpotongan bidang P1 dan P2. Sumbu o-y, sebagai perpotongan bidang P1 dan P3. Sumbu o-z, sebagai perpotongan bidang P2 dan P3 x o P1 y GB. PROYEKSI STEREOMETRI
Perhatikan bentuk gambar berikut Z P3 O X Y P1 P2 P2 P2 P3 z y O x y P1
Penjelasan gambar Untuk mendapatkan bidang-bidang proyeksi yang datar, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : P2 P3 z y O x y P1 1. Sumbu o-x dan o-z dianggap sebagai engsel, sedangkan sumbu o-y dianggap dapat dibagi menjadi dua bilah. 2. Bidang P1 diputar ke bawah hingga datar dengan bidang P2. 3. Bidang P3 diputar ke samping hingga datar dengan P3 (perhatikan Gambar di samping).
Gambar Proyeksi Gb. Proyeksi Sebuah Titik Gb. Proyeksi Sebuah Garis Gb. Proyeksi Sebuah Bidang Gb. Proyeksi Sebuah Benda
Proyeksi Sebuah Titik Gb. Stereometri Gb. Proyeksi z P3 A3 A A1 P1 x o P3 Z A3 Y O X A1 P1 x o y
Gb. Stereometri Sebuah Garis z P2 A2 B2 B3 A3 A B P3 o x A1 B1 P1 y
Gb. Proyeksi Sebuah Garis P3 Z Y P2 B3 A3 A2 B2 O X P1 Y A1 B1
Gb. Stereometri Sebuah Bidang z P2 D2 C2 P3 C3D3 D C A2 B2 x o A B B3A3 D1A1 C1B1 P1 y
Gb. Proyeksi Sebuah Bidang D2 C2 A2 B2 O X D1A1 C1B1 Y P1 P3 Z C3D3 B3A3 Y
Gb. Stereometri sebuah Benda
Gb. Proyeksi Sebuah Benda H2E1 G2F2 D2A2 C2B2 o x E1A1 F1B1 y H1D1 G1C1 z G3H3 F3E3 C3D3 B3A3 y