Drs. Wayan Sirna NIP. 131 765 836 Tempat/Tgl. Lahir : Nusa Penida, 20 September 1966 Pekerjaan : Guru di SMA 5 Denpasar Bid. Tugas : Mengajar Seni Rupa.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Titik tertentu itu dinamakan fokus atau titik api dari elips
Advertisements

KOMPETISI DEBAT HUKUM NASIONAL Padjadjaran Law Fair 2011.
GAMBAR PROYEKSI PERTEMUAN IV 1 OKT 2007.
PROYEKSI DALAM GAMBAR TEKNIK
PERSPEKTIF 1 TITIK HILANG
JARAK DALAM RUANG DIMENSI TIGA
Oleh: Inggar Resmita Putri ( )
BAB II PROYEKSI DAN POTONGAN
BAB 3 PERSAMAAN GARIS LURUS Terdiri dari dua sumbu koordinat
SKETSA DAN GAMBAR TEKNIK
Topik 5 Teknik Membuat Gambar Proyeksi (Proyeksi Amerika dan Eropa)
Dasar Perancangan Teknik Industri
APROKSIMASI AKAR PERSAMAAN TAKLINEAR Ini beberapa contoh persamaan taklinear, secara umum akarnya tidak mudah dicari. Diperlukan metoda untuk aproksimasi.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
DINAMIKA TEKNIK Kode : MES 4312 Semester : IV Waktu : 2 x 2x 50 Menit
NEW. Sisi: a.Punya tiga buah sisi b.Sepasang sisinya sama panjang Sudut: a. Mempunyai tiga buah sisi b.Sepasang sudutnya sama besar Sifat lain: a. Mempunyai.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Vektor dan Skalar Vektor adalah Besaran yang mempunyai besar dan arah.
GEOMETRI ANALITIK RUANG Matematika 2 By. Retno Anggraini.
Topik 4 Teknik dan Dasar-Dasar Membuat Gambar Proyeksi
ADMINISTRASI DAN INVENTARISASI BARANG DAN ALAT LABORATORIUM IPA
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA
Aljabar Vektor (Perkalian vektor-lanjutan)
Pertemuan 3 Aljabar Vektor (Perkalian vektor-lanjutan)
HUBUNGAN ANTAR SUDUT.
GEOMETRI ANALITIK RUANG
Rancangan Percobaan.
Grafika Komputer (Defiana Arnaldy, M.Si)
TRANSFORMASI.
Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :
BY:Elmira Shafa Annisa Kelas:5B
TEKNIK GAMBAR PROYEKSI
GAMBAR KONSTRUKSI PERSPEKTIF
PROYEKSI SIKU-SIKU gambar proyeksi siku-siku dilihat dari enam arah pandang yaitu Pandangan Atas (PA) adalah tampak benda bila dilihat dari atas Pandangan.
PROYEKSI ORTHOGONAL (1)
Konstruksi Geometris.
Penyajian Benda-Benda Tiga Dimensi
AriefS /Modul 8 – hal 1 PENYAJIAN BENDA-BENDA TIGA DIMENSI
Proyeksi dan Perspektif
Jawab di kertas bergaris (30 Menit)
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
MODUL KE DELAPAN MENGGAMBAR TEKNlK GAMBAR INSTRUMEN DUA PANDANGAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
DASAR MENGGAMBAR TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
KELOMPOK I: BAB 5; PENYAJIAN BENDA-BENDA TIGA DIMENSI
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Pertemuan I Bukaan atau bentangan.
MENERAPKAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK
PROYEKSI ORTHOGONAL (1)
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
GARIS DAN SUDUT Sudut dapat dipandang sebagai suatu bangun yang terjadi dari dua buah sinar atau ruas garis yang bertemu di suatu titik. Jumlah dua sudut.
PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS
MENERAPKAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK
Menerapkan dasar-dasar gambar teknik
Pertemuan ke-7 FUNGSI LINIER.
GAMBAR PROYEKSI PERTEMUAN V TT-PNJ 2013~2014.
Topik 5 Teknik Membuat Gambar Proyeksi (Proyeksi Amerika dan Eropa)
SIMBOL KONSTRUKSI, TANAH, BATU, BETON
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
DASAR GAMBAR TEKNIK MUH. SYARIF PRASETIA, ST., MT.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING Mapping And Surveing Department MACAM-MACAM GARIS.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING PROGRAM STUDI KEAHLIAN (SKILL DEPARTEMEN PROGRAM) : TEKNIK BANGUNAN (BUILDING TECHNOLOGY) KOMPETENSI.
Peta Konsep. Peta Konsep B. Kedudukan Dua Garis.
Sifat & Unsur Bangun Datar
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
Konstruksi Geometris. Untuk menggambar bentuk-bentuk geometri diperlukan ketrampilan dasar menggambar dengan menggunakan penggaris, jangka, segitiga,
Transcript presentasi:

Drs. Wayan Sirna NIP. 131 765 836 Tempat/Tgl. Lahir : Nusa Penida, 20 September 1966 Pekerjaan : Guru di SMA 5 Denpasar Bid. Tugas : Mengajar Seni Rupa & Gambar Mistar

GAMBAR MISTAR

Gambar Mistar adalah kesan (gambar) suatu benda yang berupa hiasan atau bangun-bangun geometris yang dikerjakan melalui konstruksi matematis dengan bantuan alat ukur (mistar).

Fungsi Tujuan/Gambar Mistar Membuat gambar hiasan bangun-bangun geometris (disain tekstil dan tata ruang) Gambar kerja yang dapat menjelaskan bagian-bagian konstruksi dari suatu bangun atau benda secara terperinci dan terukur (rancangan bangunan, furniture, mesin, elektronik, dsb.)

GAMBAR MISTAR Gambar Proyeksi Orthogonal Gambar Proyeksi Central Gambar Mistar Hias Gambar Proyeksi Orthogonal Gambar Proyeksi Central (Gambar Perspektif)

Gambar Proyeksi Orthogonal (lebih sering disebut Gb. Proyeksi) Pengertian Gambar Proyeksi Gambar Proyeksi adalah gambar konstruksi suatu benda yang mana dapat kita ketahui tentang kejelasan suatu objek secara matematis. Matematis maksudnya gambar yang objeknya benar-benar terukur dan dikerjakan dengan alat-alat seperti mistar, jangka, pinsil, rapido/trek-pen, dan alat-alat matematis lainnya.

Fungsi dan Tujuan Menggambar Proyeksi Berdasarkan fungsinya gambar proyeksi sering juga disebut gambar teknik atau gambar konstruksi, karena gambar proyeksi memmiliki fungsi atau tujuan untuk : Sebagai gambar kerja yang dapat menjelaskan bagian-bagian konstruksi dari suatu bangun atau benda secara terperinci, misalnya gambar rancangan bangunan, rancangan furniture, mesin dan sebagainya. Sebagai gambar penjelasan dari ujud suatu benda atau bangun dengan perbandingan ukuran yang akurat sehingga mendekati ujud yang sebenarnya.

Pada prinsipnya gambar proyeksi dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu proreksi sentral dan proyeksi ortogonal. Proyeksi sentral disebut juga teknik perspektif yaitu benda diproyeksikan dengan mempergunakan garis-garis yang berpusat pada satu titik. Gambar benda yang dihasilkan secara proporsional sangat mirip dengan benda/objek aslinya. Sedangkan proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi suatu benda mempergunakan garis-garis sejajar dan tegak lurus.

GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL Gambar proyeksi ortogonal yang lazim digunakan ada dua cara yaitu cara Eropah dan cara Amerika. Pada cara Eropah mempergunakan tiga bidang proyeksi saling berpotongan tegak lurus satu sama yang lain, di mana benda yang diproyeksikan berada di antara ketiga bidang tersebut. Sedangkan cara Amerika mempergunakan enam bidang proyeksi yaitu benda dipandang dari enam sisi.

Berikut yang dibahas hanya gambar proyeksi cara Eropah : Perpotongan di antara tiga bidang proyeksi cara Eropah akan membentuk sebuah ruangan yang disebut dengan ruang nyata. Bidang-bidang proyeksi tersebut adalah : Bidang mendatar, disebut Bidang Proyeksi 1 (benda dilihat dari arah atas) Bidang tegak, disebut Bidang Proyeksi 2 (benda dilihat dari arah depan) Bidang samping, disebut Bidang Proyeksi 3 (benda dilihat dari samping)

Perhatikan gambar berikut ini! z Selanjutnya, dari gambar di Samping dapat kita lihat bahwa perpotongan tiga bidang proyeksi tersebut membentuk tiga buah sumbu, masing-masing adalah : P2 P3 Sumbu o-x, sebagai perpotongan bidang P1 dan P2. Sumbu o-y, sebagai perpotongan bidang P1 dan P3. Sumbu o-z, sebagai perpotongan bidang P2 dan P3 x o P1 y GB. PROYEKSI STEREOMETRI

Perhatikan bentuk gambar berikut Z P3 O X Y P1 P2 P2 P2 P3 z y O x y P1

Penjelasan gambar Untuk mendapatkan bidang-bidang proyeksi yang datar, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : P2 P3 z y O x y P1 1. Sumbu o-x dan o-z dianggap sebagai engsel, sedangkan sumbu o-y dianggap dapat dibagi menjadi dua bilah. 2. Bidang P1 diputar ke bawah hingga datar dengan bidang P2. 3. Bidang P3 diputar ke samping hingga datar dengan P3 (perhatikan Gambar di samping).

Gambar Proyeksi Gb. Proyeksi Sebuah Titik Gb. Proyeksi Sebuah Garis Gb. Proyeksi Sebuah Bidang Gb. Proyeksi Sebuah Benda

Proyeksi Sebuah Titik Gb. Stereometri Gb. Proyeksi z P3 A3 A A1 P1 x o P3 Z A3 Y O X A1 P1 x o y

Gb. Stereometri Sebuah Garis z P2 A2 B2 B3 A3 A B P3 o x A1 B1 P1 y

Gb. Proyeksi Sebuah Garis P3 Z Y P2 B3 A3 A2 B2 O X P1 Y A1 B1

Gb. Stereometri Sebuah Bidang z P2 D2 C2 P3 C3D3 D C A2 B2 x o A B B3A3 D1A1 C1B1 P1 y

Gb. Proyeksi Sebuah Bidang D2 C2 A2 B2 O X D1A1 C1B1 Y P1 P3 Z C3D3 B3A3 Y

Gb. Stereometri sebuah Benda

Gb. Proyeksi Sebuah Benda H2E1 G2F2 D2A2 C2B2 o x E1A1 F1B1 y H1D1 G1C1 z G3H3 F3E3 C3D3 B3A3 y