RADIOLOGY IMAGING. Sejarah:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SINAR X.
Advertisements

INSINAS 2013 Seminar Insentif Riset SINas, Kementerian Riset dan Teknologi “Membangun Sinergi Riset Nasional untuk Kemandirian Teknologi” Jakarta, 7 –
Low kV tehnik.
Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir
SUMBER RADIASI DAN DOSIS SERAP
Aplication of Sensors Robot was created with the purpose of exploring: 1.Robotic hardware technologies and mechanical components 2.Schematics and circuit.
IDA PUSPITA NIM SINAR X.
SINAR X FADIYAH SURYANI, S.Pd.
NANIK DWI NURHAYATI,S.Si,M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id
Oleh : Mario Latuihamallo/ D
INTERPRETASI X-RAY THORAX
BY : SARON L. DONUATA XII B ©2014 Bisakah anda bayangkan andaikata dunia tak punya alat Rontgen? Nyaris mustahil!
LIGHT SHAPER -THE FAMOUS FIVE - VISATEC LIGHT SHAPPER.
Pendahuluan.
The eye school Adalah suatu pesan yg memudahkan bagi fotografer untuk menilai dan memutuskan tentang lighting yang akan digunakan. Tidak hanya berdasarkan.
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK (GEM)
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Gelombang elektromagnetik
Peran Pemeriksaan X-Ray Pada Masalah Sistem Pencernaan
PENGENALAN SPEKTROFOTOMETER
PERTEMUAN KEEMPAT Monitor HARDWARE.
FISIKA MODERN JURUSAN FISIKA FKIP UNSYIAH
PENGGUNAAN PANAS UNTUK DIAGNOSIS DAN TERAPI
PENGANTAR PATOFIS.
X-Ray Diffraction Spectroscopy
1 Pertemuan 18 Pencahayaan / Lighting Matakuliah: R0374/Komputasi Desain Arsitektur II Tahun: 2005 Versi: V-1/R-0.
Atom Pada tahun 1912, melalui karya J. J. Thompson, E. Rutherford, dan kolega, sejumlah fakta penting telah ditemukan tentang atom yang membentuk materi.
Viona Rosalina Pendidikan Fisika R’08
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
INTI ATOM PHYSICS SMK PERGURUAN CIKINI.
TEKNIK PENYIARAN&KAMERA
SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM (SSA) atau ATOMIC ABSORPTION SPECTROSCOPY (AAS) Menyangkut penyelidikan absorbsi energi radiasi oleh atom netral dalam keadaan.
KELOMPOK 3 SILVIA RAHMAWATI ( )
ATMOSPHERE (Atmosfir)
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI
PIRANTI MASUKAN DAN KELUARAN
PENGANTAR PADA PEMERIKSAAN RADIOLOGI DAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Materi 01(a) Pengolahan Citra Digital
dr. evi artsini sp.rad (K)
KAMERA TEMBUS PANDANG.
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
LAPORAN PRAKTIKUM SINAR X
MANAJEMEN KLINIK RADIOLOGI DENTAL Oleh : Otty Ratna Wahyuni , 26 Maret Materi kuliah terintegrasi modul.
Pertemuan 18 Pencahayaan / Lighting
Sumber sinar x dan Energinya
Pengolahan Citra Digital
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI
Reaksi Fisi Toni Kus Indratno
Cathode Ray Tube Teknologi Tabung Brown (CRT Display) ditemukan pada tahun 1897, akan tetapi teknologi ini baru diadopsi sebagai penerima siaran televisi.
Oleh : Abdi Abdillah Rusdi Muhammad Rasyid Ridha
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
PERKEMBANGAN ATOM PHYSICS SMK PERGURUAN CIKINI.
Disusun Oleh Ningsih Rizky Rodhiyah Asjhar P
Dasar - Dasar Pemeriksaan CT Scan
KELOMPOK 3 TEORI ATOM RUTHERFORD.
Radiasi Benda Hitam Jauhar Latipah.
SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
Peluruhan Gamma Diena Shulhu Asysyifa.
Nama Kelompok : 1. Anis Permata Dewi 2. Inggrid Ayu Ningtyas 3
Sinar X Irma Rosa Indriyani
JOURNAL READING OF RADIOLOGY Imaging in Epidural Hematoma
SMK KESEHATAN SAMARINDA
DASAR – DASAR RADIOLOGI
KARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR X DAN APLIKASINYA PADA DEFECT KRISTAL
PENGANTAR PATOFIS.
A.Muhammad Rezky Sulfajri
Radiasi benda hitam. Spektra sinambung Cahaya dipisahkan ke dalam frekwensi gelombang yang berbeda-beda.
By kelompok 3. EKA NOVIANTI HAYDA ZUHRO MAHDIYANA GHAZIYAH AL WAFA NURUL FAAZA HAPSARI KUSUMA DIYANY REYHAN ANNAFIS DWIKKI RAHARDIAN YULISTYADI AFLAKHUZ.
Transcript presentasi:

RADIOLOGY IMAGING. Sejarah: Wilhelm Conrad Rontgen.: menemukan sinar-X.(1895).sering diistilahkan dgn SINAR RONTGEN.

Sinar-X adalah Gelombang elektromagnetik. Mempunyai panajng gelombang;1/20.000 x pjg gelombang visible light. Produksi sinar-X,menurut hukum Thermodinamika yaitu: KALAU ADA MUATAN YG BERGERAK LALU TIBA-TIBA DIREM MAKA AKAN TERPANCAR GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK.

FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI KWALITAS GAMBARAN X-RAY: 1. DENSITAS dipengaruhi oleh: a. mAs(milliamper second). b. kV (kilovolt). c. Pencucian film. d. Fogging (cahaya dr luar/tdk lsng atau lsngsng seperti mis.radiasi hambur).

2. CONTRAST adalah ditentukan oleh: a.kV (energi radiasi yg digunakan). b.Fogging. c. Pencucian film.

3. KETAJAMAN (SHARPNESS) ditentukan oleh: a. Immobilisasi pasien. b. Immobilisasi film. c. Immobilisasi tabung x-ray. d. Focal spot size.(mkn kecil mkn tajam). e. Objek-Film distance .mkn jauh mkn tdk tjm f. Tube-Film distance.mkn jauh mkn tdk tjm.

g. Faktor-fkator radiografi lainnya: mis: - Type Film yg dipakai. - g. Faktor-fkator radiografi lainnya: mis: - Type Film yg dipakai. -. Pakai grid/tdk dan intensifying screens -. Screen contact h. Proses pencucian film x-ray. al: - developer yg dipakai. - fixer yg dipakai. - skill petugasnya.

Beberapa jenis kerusakan film x-ray: Fogging: Irradias sinar –X yg terlalu kuat. Bluring: Poor screen contact. Film damage:scratches and splashes during processing. White spots:bahan radioopaque dlm casset. Crescents;film sdh terlipat-lipat sblm diexposure. Black lightning: static electrical discharge.

CARA MEMBUAT DIAGNOSA RADIOLOGY IMAGING: 1. Harus terus-menerus familiar dengan X-ray photo/imaging normal,untuk semua usia. 2. harus memperhatikan bayangan secara menyeluruh pada X-ray photo/imaging. 3. harus cakap utk mendeteksi setiap kelainan pada X-ray photo/imaging yang ada,ini dengan jelas tdk dpt dilakukan tanpa 1dan 2. 4. harus cakap memahami Ilmu Anatomi ,Fisiologi dan Patofisiologi maupun Patologi.

Kalau ada suatu lesi pada X-ray/imaging maka perhatikan a.l: 1. Densitasnya: a. apakah sama dengan soft tissue atau lebih tinggi/lebih rendah. b. apakah homogen atau inhomogen. c. apakah padat atau tidak. . 2. Size/ukuran (cm). . 3. Shape/bentuk: a.reguler margin/irreguler margin.

b. spherical,flat,oval etc. c. Apakah ada pemb. darah ke dan dari lesi b. spherical,flat,oval etc. c. Apakah ada pemb.darah ke dan dari lesi. d. apakah lesi berubah bentuk dengan perubahan postur/ekspirasi.dsb. 3. Margin/Pinggir.tegas atau tidak tegas. 4. Struktur.teratur/tidak. 5. Keadaan lainnya.mis; serupa dengan lesi di tempat lainnya.mengekspansi/destruksi dll.