TRANSFER PRICING
Tujuan Pembelajaran Mendefinisikan transfer pricing Menghitung transfer pricing
Definisi Transfer Pricing Transfer pricing adalah biaya atau harga yang dibebankan atas pemindahan suatu barang atau jasa dari satu divisi ke divisi lain dalam suatu perusahaan (transaksi antar divisi secara internal perusahaan).
Tujuan Dasar Transfer Pricing Tujuan mendasar dalam menentukan transfer pricing adalah untuk memotivasi manajer untuk bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan secara keseluruhan.
Tiga Pendekatan Utama Harga transfer negosiasi Transfer pada biaya oleh divisi penjual Transfer pada harga pasar
Harga Transfer Negosiasi Harga transfer negosiasi terjadi dari diskusi antara divisi pembeli dengan divisi penjual. Hasil negosiasi harus mempertimbangkan opportunity cost yang dihadapi oleh masing-masing divisi. Harga negosiasi seharusnya disetujui hanya jika opportunity cost divisi penjual lebih kecil dari pada opportunity cost divisi pembeli.
Harga Transfer Negosiasi Apabila terdapat kapasitas menganggur di divisi penjual, akibat tidak kesempurnanya pasar ekstern, maka harga transfer minimum adalah biaya produksi variable produk yang ditransfer, yang menunjukkan incremental cost apabila kebutuhan divisi pembeli di penuhi oleh divisi penjual.
Harga Transfer Negosiasi Harga transfer maksimum adalah harga beli, seandainya divisi pembeli memenuhi kebutuhannya dari pasar ekstern. Jadi harga transfer yang membuat dua divisi lebih baik adalah harga antara minimum dan maksimum. Semakin mendekati harga maksimum, semakin besar laba yang dinikmati oleh divisi penjual. Semakin mendekati harga minimum, semakin besar laba yang dinikmati oleh divisi pembeli.
Divisi Komponen menjual suku cadang yang digunakan oleh Divisi Barang. Harga pokok suku cadang tersebut adalah : Direct Materials = $10 Direct Labors = $2 Variable Overhead = $3 Fixed Overhead = $5 Fixed selling & administrative expenses = $500.000 Variable selling expenses = $1 / unit *berdasarkan volume 200.000 suku cadang
Suku cadang biasanya dijual dengan harga $28 - $30 dalam pasar eksternal. Saat ini Divisi Komponen menjual produknya kepada pelanggan eksternal seharga $29. Divisi ini mampu memproduksi 200.000 unit suku cadang per tahun. Namun karena kondisi perekonomian yang lemah hanya 150.000 unit yang diperkirakan akan terjual di tahun depan.
Biaya variabel penjualan dapat dihindari bila suku cadang dijual internal. Divisi Barang selama ini membeli suku cadang serupa dari pemasok eksternal dengan harga $28. Divisi ini memperkirakan akan menggunakan 50.000 unit suku cadang selama tahun yang akan datang. Manager Divisi Barang telah mengajukan penawaran untuk membeli 50.000 unit dari Divisi Komponen seharga $18/unit
Diminta. Tentukan harga transfer minimum yang dapat diterima oleh Divisi Komponen Tentukan harga transfer maksimum yang dapat diterima oleh Divisi Barang Apakah transfer pricing dapat dilakukan? Bila Anda adalah manajer Divisi Komponen bersediakah Anda menjual 50.000 unit suku cadang dengan harga $18/unit?
Jawaban Harga transfer minimum = $15 ( DM + DL + VOH = $10 + $2 + $3 = $15) Harga transfer maksimum = $28 (harga tertinggi yang dapat diterima Divisi Barang adalah harga kisaran minimum penjualan Divisi Komponen ke pasar eksternal)
Jawaban 3. Transfer harga dapat dilakukan berdasarkan perhitungan : Untuk Divisi Komponen, laba akan meningkat (harga jual ke Divisi Barang – biaya produksi) x unit jual ( $18 - $15 ) x 50.000 = $150.000
Untuk perusahaan secara keseluruhan : (harga jual ke pasar eksternal – biaya produksi ) x unit produksi ( $28 - $15 ) x 50.000 = $650.000 Seharusnya Divisi Komponen dapat menegosiasikan harga transfer yang lebih tinggi untuk memaksimalkan laba segment.
Kelemahan Harga Transfer Negosiasi 1. manajer divisi tertentu dapat mengambil manfaat dari manajer divisi lain, sehingga manajer divisi lain itu dirugikan. 2. ukuran prestasi mungkin terdistorsi oleh kemampuan negonsiasi manajer tertentu. 3. proses negosiasi membutuhkan banyak waktu, tenaga dan biaya.
Kelebihan Harga Transfer Negosiasi 1. evaluasi prestasi divisi secara akurat, 2. keselarasan antara tujuan divisi dan perusahaan, dan 3. tetap terjaganya otonomi divisi.
Transfer pada Biaya oleh Divisi Penjual Banyak perusahaan menetapkan harga transfer baik pada biaya variabel atau penuh (penyerapan) biaya yang dikeluarkan oleh divisi penjualan.
Kekurangan Transfer Pricing berdasarkan Biaya penggunaan biaya sebagai harga transfer dapat mengarah pada keputusan yang buruk, jika seandainya unit penjual tidak dapat memproduksi dengan optimal sehingga menghasilkan biaya yang lebih tinggi daripada harga pasar, maka dapat terjadi kecenderungan pembelian barang dari luar.
jika biaya digunakan sebagai harga transfer, divisi penjual tidak akan pernah menghasilkan laba dari setiap transaksi internal. penentuan harga transfer yang berdasarkan biaya berarti tidak ada insentif bagi orang yang bertanggung jawab mengendalikan biaya
Transfer pada Harga Pasar Harga transfer berdasarkan harga pasar dipandang sebagai penentuan harga transfer yang paling independen. Barang-barang yang diproduksi unit penjual dihargai sama dengan harga yang berlaku di pasar, pada sisi divisi penjual ada kemungkinan untuk memperoleh profit, pada sisi pembeli harga yang dibayarkan adalah harga yang sewajarnya.
Transfer pada Harga Pasar Namun yang menjadi kelemahan utama dari sistem ini adalah jika harga suatu produk ternyata tidak tersedia di pasar. Tidak semua barang-barang yang diperjual-belikan antar divisi tersedia di pasar, misalnya pada suatu industri yang terdeferensiasi dan terintegrasi seperti industri kertas, jika divisi penjual harus mengirim kertas yang setengah jadi ke divisi lain, pasar tidak menyediakan harga kertas mentah atau setengah jadi.