Manajemen Proses dan pendekatan Lean
Manajemen Proses Setiap organisasi mengelola sekumpulan proses Proses bisnis adalah serangkaian aktivitas yang terhubung secara logis dengan menggunakan sumber daya perusahaan untuk mentransformasikan suatu obyek fisik maupun nonfisik untuk menciptakan hasil spesifik dan terukur baik untuk pelanggan internal maupun eksternal.
Manajemen Proses Supply chain mengelola banyak proses, baik proses inti yang berfungsi untuk membantu mentransformasi bahan mentah menjadi produk jadi, maupun proses penunjang yang membantu proses inti, mis Pengembangan produk baru Peluncuran produk baru Pembelian material Pemenuhan order pelanggan Pengiriman produk
Manajemen Proses Untuk melakukan perbaikan pada proses, perlu dilakukan pemetaan proses Dengan mengetahui peta proses saat ini, bisa dilakukan perbaikan, mis menghilangkan proses yang tumpang tindih, menyederhanakan proses, atau merubah urutan pengerjaan subproses Tujuan perubahan tersebut untuk mempercepat waktu pengerjaan, mereduksi jumlah sumber daya, mengurangi masalah kualitas, atau menciptakan konsistensi yang lebih tinggi. Contoh aliran proses
Pendekatan Lean Dapat dipandang sebagai kombinasi craft production dan mass production Craft, skala produksi kecil, tidak ada standar produksi Mass, mementingkan jumlah output yang besar dan standar
Craft Mass Lean Tenaga kerja Organisasi Alat Produk Terampil membuat rancangan produk dan mengoperasikan mesin Spesialisasi tenaga kerja namun dimungkinkan rotasi dari satu pekerjaan ke yang lain Tim bersifat fleksibel, hirarki manajemen sedikit, setiap lapisan di jajaran org punya tanggung jawab perbaikan Organisasi Sangat terdesentralisasi tetapi terkonsentrasi di satu kota Integrasi vertikal. Kegiatan perancangan, teknik, dan produksi ada di satu tempat Jaringan supplier dengan kemampuan perancangan dan teknik. Perbaikan terjadi disepanjang supply chain Alat Peralatan multifungsi (general perpose) Mesin-mesin khusus (dedicated) Multifungsi Produk Volume produksi sangat rendah dan tidak ada produk yang sama atau identik Volume produksi tinggi, siklus hidup produk panjang Siklus hidup menurun
Pendekatan Lean di Toyota Identifikasikan apa yang memberikan nilai dan apa yang tidak dilihat dari sudut pandang pelanggan dan bukan dari perspektif orangisasi, fungsi, atau departemen Indentifikasikan langkah yang diperlukan untuk merancang, memesan, dan memproduksi produk disepanjang aliran proses nilai tambah untuk menandai adanya pemborosan Buat kegiatan yang memberikan nilai tambah mengalir tanpa gangguan, berbalik, atau menunggu Buatlah hanya yang diminta oleh pelanggan Berupayalah untuk sempurna dengan secara kontinyu mengurangi pemborosan
Tiga Jenis Aktivitas Aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non-value adding) dan bisa direduksi atau dihilangkan Aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah tapi perlu dilakukan (necessary but non-value adding) Aktivitas yang memang memberikan nilai tambah (value adding)
Tiga Jenis Aktivitas di Toyota 5% aktivitas yang memberikan nilai tambah 60% aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (dan mungkin bisa dikurangi) 35% aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah namun perlu dilakukan
Tujuh Tipe Pemborosan Produksi berlebihan Menunggu Transportasi Proses yang tidak tepat Persediaan yang tidak perlu Gerakan yang tidak perlu Kecacatan
Implementasi Lean Thinking Mengerti pemborosan yang terjadi Mengeset arah perbaikan yang akan dilakukan. Mengerti gambaran umum (big picture) Melakukan pemetaan secara detail Melibatkan supplier maupun pelanggan untuk terlibat dalam inisiatif perbaikan Mengecek apakah arah yang dituju sudah sesuai dengan rencana awal. Contoh Process Activity Mapping
Process Activity Mapping Jenis aktivitas Jumlah Waktu Operasi 2 50 (2%) Transportasi 6 55 Tersimpan 2500 Menunggu 3 280 Inspeksi 1 10 Total 14 2895