Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 7 Pemasaran Strategis untuk Pertumbuhan Perusahaan dan Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham KELOMPOK 3 MANAJEMEN PEMASARAN.
Advertisements

Benchmarking Bagian pertama
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Bab II Visi & Misi Bisnis
Bab VI Posisi Strategis.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
Analisis & Informasi Proses Bisnis (CSA221)
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIS
1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah
Sistem Penilaian Kinerja [Performance Measurement Systems]
Total Quality Management : Fakih, Muhajir, Rizki
ROAD MAP Kelompok IV Hardiman Maupe Ramlah Moh Guntur Nirwan Syahrul.
AUDIT SISTEM PEMASARAN
Pertemuan 5 Manajemen Operasi
BAB IV PERENCANAAN.
Pengenalan Benchmarking & Strategi Benchmarking
PERTEMUAN 4 MANAJEMEN OPERASI JASA (EKMA4369)
Bab XIV PENERAPAN ETIKA PERUSAHAAN DALAM MANAJEMEN MUTU.
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGI
EVALUASI DAN PENGENDALIAN STRATEGI
PERTEMUAN 3 MANAJEMEN OPERASI JASA (EKMA4369)
Strategi, Balanced Scorecard dan Analisis Profitabilitas Strategis
Benchmarking dan Pengukuran Performansi
Patok Duga (Benchmarking)
THE VISIONING PHASE Pertemuan ke M. Chodzirin
Analisis internal Perusahaan
Analisis strategik dan manajemen biaya strategik
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN.
Cara Membuat Perencanaan Bisnis yang Baik
Cara Membuat Perencanaan Bisnis yang Baik
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
ASSALAMULAIKUM WR. WB..
Prinsip-prinsip Pemasaran
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
Manajemen Pemasaran.
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT
Tujuh Standar Keselamatan Pasien
MANAJEMEN PRODUKSI & MANAJEMEN KINERJA
Pengendalian Kualitas Modul 11
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
Bab 1 Merencanakan Bisnis.
TOTAL QUALITY MANAJEMEN
Sistem Penilaian Kinerja [Performance Measurement Systems]
MANAJEMEN PEMASARAN (EKMA4216) MODUL 2 PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN Tutor : Padlah Riyadi., SE., MM., Ak., CA.
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
ANALISIS PROSES BISNIS
EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA.
BALANCED SCORECARD (BSC)
Lingkungan organisasi
Kerangka Kerja IT Balanced Scorecard
DASAR-DASAR MANAJEMEN YANG EFEKTIF
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
Struktur dan strategi organisasi
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIS
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Rahmat Santa, A.Md., S.Kom. PENERBIT ERLANGGA Manajemen KINERJA.
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
CHAPTER 12 THE BALANCED SCORECARD. WHAT IS BALANCED SCORECARD? BSC adalah suatu mekanisme sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan strategi.
Balance Scorecard.
Sistem Manajemen Kinerja Presented by Dr. Adi Rahmat, S.E.,M.M.
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
Kebutuhan akan Sistem Manajemen Kinerja Baru
Transcript presentasi:

Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Manajemen KINERJA Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Dermawan Wibisono, Ph.D PENERBIT ERLANGGA

MENGELOLA KINERJA PERUSAHAAN DI ABAD 21 BAB 1 MENGELOLA KINERJA PERUSAHAAN DI ABAD 21 PENERBIT ERLANGGA

TUJUAN BAB 1 Memberikan pemahaman dan pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan kinerja perusahaan di abad 21 PENERBIT ERLANGGA

Bagan Kebutuhan Sistem Manajemen Kinerja Baru Globalisasi dan Liberalisasi Perdagangan Dunia AFTA (Asian Free Trade Area) APEC (The Asian Pasific Economic Cooperation) NAFTA ( North America Free Trade Area) GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) Perubahan Lingkungan Hubungan Ekonomi, Iptek, dan Budaya Perubahan Strategi Dunia Usaha Visi dan Misi Baru Paradigma Baru Manajemen Kinerja Baru Alat Untuk mengkomunikasikan tujuan dan pencapaian (goal & Achievement) Menjamin bahwa perusahaan menggunakan sumber daya secara efisien Fokus pada perbaikan berkelanjutan Panduan yang kritis untuk evaluasi efektivitas organisasi PENERBIT ERLANGGA

SISTEM MANAJEMEN KINERJA: Latar Belakang Penggunaan rasio finansial secara tunggal tidak lagi mencukupi untuk menganalisis kinerja perusahaan Diperlukan sistem manajemen kinerja yang baru untuk mengakomodasi perubahan lingkungan persaingan dunia usaha PENERBIT ERLANGGA

SISTEM MANAJEMEN KINERJA: Kebutuhan akan Perubahan Memenangkan keinginan dan kebutuhan dari setiap stakeholder, yang terdiri dari penanam modal, karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah dan masyarakat PENERBIT ERLANGGA

Bagan Jejaring Hubungan Stakeholder Penyedia Modal Lain Pemegang Saham Bankir Investor Pelanggan Pemerintah PERUSAHAAN Kelompok Penekan Perantara Mitra Aliansi Serikat Buruh Pemasok Karyawan Masyarakat PENERBIT ERLANGGA

SISTEM MANAJEMEN KINERJA: Isu-isu Terkini Revolusi konsep keberhasilan Pengukuran kinerja vs strategi perusahaan Agenda sosial Aktiva tak berwujud Kekuatan dan kelemahan teknologi informasi Krisis dalam pengukuran kinerja Krisis pengukuran Biaya pengukuran kinerja PENERBIT ERLANGGA

KERANGKA SISTEM MANAJEMEN KINERJA Kerangka manajemen kinerja yang umum dipergunakan: - BSC - PRISM - 6 SIGMA - MBNQA - SMART - PMQ - PWCM - QPMM PENERBIT ERLANGGA

KONSEP SISTEM MANAJEMEN KINERJA BAB 2 KONSEP SISTEM MANAJEMEN KINERJA PENERBIT ERLANGGA

TUJUAN BAB 2 Memberi pemahaman mengenai dasar dan tahap perancangan sistem manajemen kinerja PENERBIT ERLANGGA

DASAR PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA 7 kriteria Maskell (1981) 7 Kriteria Globerson (1996) Harus dapat mengakomodasikan sistem operasi dari sebuah perusahaan PENERBIT ERLANGGA

TAHAP PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA Terdiri dari: - Fondasi - Informasi dasar - Perancangan - Penerapan - Penyegaran PENERBIT ERLANGGA

TAHAP 0: FONDASI 4 fondasi dalam mengembangkan sistem manajemen kinerja yaitu: kemitraan, pemberdayaan, perbaikan kinerja yang terintegrasi dan tim yang mandiri 5 kaidah perancangan sistem manajemen kinerja PENERBIT ERLANGGA

TAHAP 1: INFORMASI DASAR Sebagai masukan dalam perancangan Mencakup informasi tentang industri, pemerintah dan masyarakat, pasar dan pesaing serta produk dan jasa PENERBIT ERLANGGA

TAHAP 2: PERANCANGAN Penentuan: - Visi - Misi - Strategi - Kerangka kerja PENERBIT ERLANGGA

TAHAP 3: PENERAPAN Menerapkan rancangan yang mencakup: display, laporan, sosialisasi, analisis manfaat/biaya, modifikasi proses, pelatihan, sumber daya dan kedudukan SMK saat ini terhadap SMK yang baru PENERBIT ERLANGGA

TAHAP 4: PENYEGARAN Merupakan langkah evaluasi terhadap sistem manajemen kerja yang dirancang PENERBIT ERLANGGA

Elemen Struktur Industri: Lima Kekuatan Porter Ancaman pemain baru Pemain Baru HAMBATAN UNTUK MASUK PERSAINGAN ANTAR KOMPETITOR Ancaman pemain baru TINDAKAN PEMERINTAH HAMBATAN UNTUK KELUAR Pesaing Industri Daya tawar pemasok Daya tawar pembeli Pemasok Pembeli Intensitas persaingan KEKUATAN PEMASOK KEKUATAN PEMBELI Ancamam produk pengganti KETERSEDIAN PENGGANTI Produk Pengganti PENERBIT ERLANGGA

INDUSTRI: Bagan Sistem Analisis Persaingan Tujuan di masa depan Pada setiap level manajemen dan multidimensi Strategi saat ini Bagaimana bisnis pesaing saat ini? Profil Respons Pesaing Apakah pesaing puas dengan posisinya saat ini? Apa langkah dan strategi yang akan diambil oleh pesaing? Di manakah kelemahan pesaing? Hal apa yang akan memprovokasi tindakan balasan pesaing? Kapabilitas Kekuatan dan kelemahan perusahaan Asumsi Cara pandang terhadap diri sendiri dan industri PENERBIT ERLANGGA

PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BAB 3 PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA PENERBIT ERLANGGA

TUJUAN BAB 3 Memberi pengetahuan mengenai mekanisme perancangan sistem manajemen kinerja Memberi pengetahuan tentang pengembangan visi, misi dan strategi perusahaan PENERBIT ERLANGGA

PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA Sepuluh kesalahan besar yang sering dilakukan dalam proses perancangan sistem manajemen kinerja PENERBIT ERLANGGA

VISI Cita-cita sebuah organisasi/perusahaan yang ingin dicapai di masa depan Kegunaan visi Kriteria visi yang baik PENERBIT ERLANGGA

Daftar Kata-kata dalam Menyusun Visi Organisasi Vision Generator Daftar A : World Class Leading Benchmark Biggest World’s best Preferred Number one Daftar B : Producer Manufacturer Provider Distributor Developer Processor Suplier Facilitator Daftar C : Leading-edge Innovative Market-driven Value-added Benchmark-level Highest quality Cost effective Customer focused Daftar D : Solutions Products Services Systems Data Materials Daftar E : empowered employees highest quality materials the best technology high-performance teams new paradigms leading-edge systems Daftar F : Synergistic fashion Total quality manner Reengineered processes Our core competencies Daftar G : meet the needs of customers delight our customers exceed stakeholder expectations deliver consistent profits and growth supplier of choice PENERBIT ERLANGGA

ARTIKULASI VISI Merinci pernyataan berdasarkan interpretasi dari tiap kata dan implikasi apa yang harus dilakukan untuk mewujudkannya Checklist kriteria visi PENERBIT ERLANGGA

PERNYATAAN VISI Merupakan pijakan awal dalam menyusun misi, strategi atau variabel yang akan digunakan PENERBIT ERLANGGA

MISI Berisi pernyataan tujuan atau alasan eksistensi organisasi PENERBIT ERLANGGA

Contoh Elemen-elemen Misi Keterangan Pertimbangan nature of business dari organisasi Bisnis apa yang kita masuki? Bisnis apa yang seharusnya kita geluti? Respon yang dipertimbangkan dari perspektif konsumen, bukan dari perspektif organisasi sendiri Pernyataan misi “kita berada dalam bisnis pengembangan buku yang akan memberikan informasi dan mendidik pembaca tentang strategi” merupakan pernyataan yang lebih baik dibandingkan pernyataan “kita berada dalam bisnis mengembangkan bisnis buku teks yang berkaitan dengan isu strategis.” Merefleksikan nilai dasar dan keyakinan yang dipegang organisasi Contoh: Kita percaya bahwa menjaga dan menyediakan lapangan kerja yang bebas dari prasangka budaya, ras, dan agama adalah penting Merefleksikan elemen keunggulan kompetitif yang berkelanjutan Contoh: tujuan kita adalah untuk menjadi pemimpin dalam bidang ini Merangkum alasan utama dari pendekatan-pendekatan yang dipilih perusahaan Kita merupakan sebuah tim, oleh karena itu kita harus memperlakukan orang lain dengan penuh kepercayaan dan rasa hormat PENERBIT ERLANGGA

LANGKAH PENYUSUNAN MISI Brainstorming Penyusunan prioritas Mengkombinasikan kata-kata menjadi kalimat atau paragraf Mengedit kata-kata PENERBIT ERLANGGA

STRATEGI Mencakup pernyataan yang merupakan integrasi tujuan utama perusahaan dengan rangkaian tindakan PENERBIT ERLANGGA

STRATEGI: 4 Elemen Kunci Berkesinambungan Pengembangan proses Penawaran keunggulan kompetitif Eksploitasi keterkaitan perusahaan dengan lingkungan PENERBIT ERLANGGA

Prinsip Dasar Strategi Kesediaan Pelanggan untuk Membayar Nilai yang Diperoleh Pelanggan Harga Nilai Total yang Dihasilkan Nilai yang Diperoleh Perusahaan Biaya: Jumlah yang dibayarkan pada Pengawal dan Pemasok Nilai yang Diperoleh Pemasok Biaya Pemasok (atau biaya Oportunitas) PENERBIT ERLANGGA

PENILAIAN TERHADAP STRATEGI 3 uji penerapan, yaitu: uji nilai tambah, uji konsistensi dan uji keunggulan kompetitif 5 uji akademis, yaitu: uji orisinalitas, uji tujuan, uji konsistensi logika, uji risiki dan sumber daya, serta uji fleksibilitas PENERBIT ERLANGGA

PENETAPAN STRATEGI 4 Strategi dasar yang umum diterapkan untuk memaksimumkan nilai, yaitu: - low cost - Product leadership - Complete customer solution - System lock-in PENERBIT ERLANGGA

KERANGKA KERJA SISTEM MANAJEMEN KERJA BAB 4 KERANGKA KERJA SISTEM MANAJEMEN KERJA PENERBIT ERLANGGA

TUJUAN BAB 4 Memberi pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan kerangka kerja sistem manajemen kinerja PENERBIT ERLANGGA

PENYEBAB KEGAGALAN IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KINERJA Perbedaan lingkungan perusahaan dengan kerangka kerja standar Adanya resistensi dari dalam perusahaan PENERBIT ERLANGGA

7 Langkah Pengembangan Sistem Manajemen Kinerja 1 2 3 4 Penyelarasan SMK dengan strategi perubahan lain Pogram SMK saat ini Penjelasan pentingnya SMK Skenario kemungkinan perkembangan SMK Fleksibilitas rancangan SMK terhadap kemjuan jaman Penjelasan tujuan dan manfaat SMK baru Kemitraan SMK membantu perubahan Penetapan tujuan 2-3 tahun Pengarahan program perancangan SMK Identifikasi karyawan kunci Langkah ikutan: tindak lanjut, aturan main, jangka waktu, konsekuensi Penetapan kesepakatan dalam pengembangan dan pemanfaatan SMK Pembentukan forum konsultatif Penetapan titik mula Penyusunan rencana kerja dan publikasi Persetujuan kerangka kerja Pemfokusan pelaksanaan target dan sumber daya Penggunaan forum konsultatif sebagai monitoring/fasilitator Identifikasi faktor keberhasilan yang kritis Konsultasi rencana strategis Pengkajian Finalisasi Pengkomunikasian Penggunaan SMK dalam seluruh bagian perusahaan 7 6 5 Fasilitasi pemanfaatan SMK Perpanjangan penggunaan SMK Konsultasi dengan stakeholder Standarisasi SMK Pengembangan kerangka display Pelatihan individu Promosi penggunaan SMK Penyediaan grafik yang konsisten Presentasi grafik yang bervariasi Pemberian dukungan Pengkajian ulang Pembentukan tim yang ditugasi memilih SMK Identifikasi proses Memberikan spirit Pengintegrasian SMK PENERBIT ERLANGGA

Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja ` SISTEM MANAJEMEN KINERJA TAHAP 2: PERANCANGAN INFORMASI DARI PENGETAHUAN TERKINI BOBOT KEBERPENGARUHAN KELUARAN ORGANISASI KEMAMPUAN SUMBER DAYA PROSES INTERNAL SEBAB AKIBAT INTERNAL EKSTERNAL VARIABEL KINERJA KAJI BANDING (BENCHMARK) KETERKAITAN KERANGKA KERJA (FRAMEWORK) PENERBIT ERLANGGA

THE BALANCED SCORECARD (BSC) Salah satu kerangka kerja paling populer Filosofi: ‘all size’ dan ‘unisex’ 5 kritik terhadap BSC PENERBIT ERLANGGA

PEMILIHAN VARIABEL KINERJA Kuantitatif vs kualitatif Masa lalu vs saat ini vs masa depan Stratejik vs operasional PENERBIT ERLANGGA

KESALAHAN DALAM PENENTUAN VARIABEL KERJA : Gap Tingkat Kepentingan = tinggi Dukungan = rendah Gap = Penting tetapi tidak didukung PENERBIT ERLANGGA

KESALAHAN DALAM PENENTUAN VARIABEL KERJA : False Alarm Dukungan = tinggi False Alarm = tidak penting tetapi didukung Tingkat Kepentingan = rendah PENERBIT ERLANGGA

Langkah-langkah Penentuan Variabel Kinerja Identifikasi faktor yang mempengaruhi kinerja (Tools: pemetaan/kognitif) Langkah 2: Strukturisasi ukuran-ukuran secara hierarkis (Tools: sebab akibat dan diagram struktur) Langkah 3: Kuantisasi efek dari faktor terhadap kinerja (Tools: AHP & Anal. Faktor) PENERBIT ERLANGGA

PENGUMPULAN DATA Menentukan kebutuhan Rencana Pertimbangan Metode Pengecekan PENERBIT ERLANGGA

BAB 5 KELUARAN ORGANISASI PENERBIT ERLANGGA

TUJUAN BAB 5 Memberi pengetahuan tentang variabel yang menjadi keluaran organisasi PENERBIT ERLANGGA

SISTEM MANAJEMEN KINERJA: 3 Perspektif Keluaran organisasi Proses internal Kemampuan sumber daya PENERBIT ERLANGGA

DUA KATEGORI KELUARAN ORGANISASI Keluaran finansial 2. Keluaran nonfinansial PENERBIT ERLANGGA

VARIABEL KERJA FINANSIAL Berkaitan dengan kepentingan investor Aspek-aspek: profitabilitas, likuiditas, aset, pertumbuhan bisnis PENERBIT ERLANGGA

VARIABEL KERJA NON FINANSIAL: Pelanggan 10 Dimensi kualitas layanan Mengetahui gap antara layanan yang diharapkan dengan layanan aktual PENERBIT ERLANGGA

SERVICE OF QUALITY Penyederhanaan dari 10 dimensi kualitas layanan Terdiri dari: - Reliability - Responsiveness - Assurance - Empathy - Tangibles PENERBIT ERLANGGA

Dimensi dan Penilaian Kualitas Layanan Dimensi kualitas layanan Yang dapat dilihat (Tangibles) Keandalan (Reliability) Daya tanggap (Responsiveness) Kompetensi (Competence) Kesopanan (Courtesy) Kredibilitas (Credibility) Keamanan (Security) Akses (Access) Komunikasi (Communication) Pemahaman terhadap pelanggan (Understanding the Customer) Informasi dari mulut ke mulut Kebutuhan Individu Pengalaman masa lalu Komunikasi eksternal Layanan yang diharapkan Layanan yang didapatkan Layanan yang diberikan PENERBIT ERLANGGA

Bagan Model Konseptual Kualitas Layanan Komunikasi dari mulut ke mulut Kebutuhan individu Pengalaman masa lalu PELANGGAN Layanan yang diharapkan GAP 5 Layanan yang diterima PENYEDIA PELAYANAN Komunikasi eksternal ke pelanggan Layanan yang disampaikan GAP 4 GAP 1 GAP 3 Spesifikasi kualitas layanan GAP 2 Persepsi manajemen terhadap ekspektasi pelanggan PENERBIT ERLANGGA

MANAJEMEN PELANGGAN: 4 Proses Pemilihan pelanggan Akuisisi pelanggan Mempertahankan pelanggan Pertumbuhan pelanggan PENERBIT ERLANGGA

EVALUASI KINERJA PEMASOK Kemitraan Profit sharing Etika dan kepercayaan Keterlibatan Inisiatif pengembangan Harga PENERBIT ERLANGGA

BAB 6 PROSES INTERNAL PENERBIT ERLANGGA

TUJUAN BAB 6 Memberi pemahaman mengenai proses internal dalam perusahaan, yaitu: inovasi, proses operasi, pemasaran dan pelayanan purna jual PENERBIT ERLANGGA

INOVASI Inovasi adalah penanda kemampuan bersaing suatu perusahaan Inovasi merupakan perbaikan kinerja perusahaan PENERBIT ERLANGGA

MENGAPA DIPERLUKAN INOVASI? Siklus produk semakin singkat Rasio kecepatan masuk pasar linear terhadap profit PENERBIT ERLANGGA

Bagan Proses Inovasi PENERBIT ERLANGGA Proses Inovasi IDE R&D Produk Lama Sumber Eksternal Sumber Internal PENERBIT ERLANGGA

INOVASI: Produk Baru Produk turunan Generasi lanjutan Produk terobosan PENERBIT ERLANGGA

Bagan Proses Perancangan Produk Baru Gagasan Produk Baru Sistem Pasar pelanggan Pemasaran Penjualan Riset Lanjutan Desain Produk Perencanaan Proses Produksi Sistem pasar pelanggan Kebutuhan Promosi Konsep Teknikal Spesifikasi Produk Telepon Permintaan Pelanggan Permintaan Produksi Produk PENERBIT ERLANGGA

INOVASI: Layanan Baru Window dressing Breadhth of offering Revolutionary Channel development PENERBIT ERLANGGA

PROSES OPERASI Proses konversi material, energi dan informasi menjadi produk atau layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Basu dan Wright, 1997) PENERBIT ERLANGGA

PROSES OPERASI: 4 Langkah Hubungan dengan pemasok Pengendalian produk dan jasa Distribusi kepada pelanggan Pengendalian aspek regulasi dan sosial PENERBIT ERLANGGA

PEMASARAN Merupakan gerbang keluar dari kualitas yang dihasilkan (Ishikawa, 1999) Bertujuan memuaskan kebutuhan pelanggan PENERBIT ERLANGGA

PEMASARAN: 4 Aspek Pertimbangan Pasar Investasi Jalur produk Aset dan keterampilan PENERBIT ERLANGGA

PELAYANAN PURNA JUAL Merupakan variabel penting dalam meningkatkan daya saing perusahaan PENERBIT ERLANGGA

LAYANAN PURNA JUAL: Aspek Teknis Sistem dan prosedur Layanan Keterampilan pegawai PENERBIT ERLANGGA

BAB 7 KEMAMPUAN SUMBER DAYA PENERBIT ERLANGGA

TUJUAN BAB 7 Pemahaman dan keterampilan dalam merancang variabel kinerja yang berkaitan dengan kemampuan sumber daya PENERBIT ERLANGGA

INTANGIBLE ASSET Sumber daya insani Sumber daya teknologi Sumber daya organisasi PENERBIT ERLANGGA

SUMBER DAYA INSANI Merupakan sumber daya paling penting untuk dapat memenangkan persaingan Tulang punggung dari keseluruhan sistem yang dirancang PENERBIT ERLANGGA

Pengukuran Kesiapan Sumber Daya Insani Mendefinisikan Profil Kompetensi yang cocok 2 Program Pengembangan Modal SDM 4 Mengidentifikasi Kelompok Jabatan Strategis 1 Laporan Kesiapan Modal SDM Menilai Kesiapan Strategis 3 PENERBIT ERLANGGA

PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI Pendidikan lanjutan Pelatihan reguler Sistem rotasi kerja Sistem jalur karier Sistem K3 Evaluasi kinerja individu Pengukuran kepuasan pegawai PENERBIT ERLANGGA

SUMBER DAYA TEKNOLOGI: Pertimbangan dalam Menetapkan Perbaikan Teknologi Analisis dampak lingkungan Analisis sistem otomasi Analisis ergonomi Sistem dan prosedur kalibrasi Sistem dan prosedur pemeliharaan PENERBIT ERLANGGA

SUMBER DAYA ORGANISASI Kemampuan organisasi untuk bergerak dan menopang proses perubahan yang dibutuhkan dalam melaksanakan strategi PENERBIT ERLANGGA

MODAL ORGANISASI: 4 Komponen Budaya Kepemimpinan Keselarasan Kerjasama tim dan berbagi pengetahuan PENERBIT ERLANGGA

PENDEKATAN PERUBAHAN BUDAYA ORGANISASI Fokus pada pelanggan Inovasi dan pengambilan resiko Pemahaman terhadap misi dan strategi Akuntabilitas Komunikasi terbuka PENERBIT ERLANGGA

ASPEK PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN Menciptakan nilai Penerapan strategi Pengembangan modal manusia PENERBIT ERLANGGA

Tahapan Pengorganisasian Pengetahuan Secara berkelanjutan diperbaiki dan ditingkatkan Informasi Berbagi pengetahuan Pengetahuan disaring dan disarikan PENERBIT ERLANGGA

KETERKAITAN VARIABEL KINERJA BAB 8 KETERKAITAN VARIABEL KINERJA PENERBIT ERLANGGA

TUJUAN BAB 8 Memberi pemahaman mengenai keterkaitan antar variabel kinerja serta proses analisis yang dilakukan dalam menetapkannya PENERBIT ERLANGGA

4 LEVEL STRUKTUR ORGANISASI Korporat Unit bisnis Internasional Lantai operasi PENERBIT ERLANGGA

Contoh Bagan Keterkaitan Antar Variabel Kinerja: Keandalan TK Pengerjaan ulang Kualitas bahan baku Efisiensi Set-Up Efisiensi keluaran Efisiensi pergantian alat Material terbuang Tingkat kecelakaan Produksi tepat waktu Mesin rusak tak terjadwal Tingkat persediaan Absenteeism Keluar-masuk TK Pelatihan Tingkat teknologi Penerapan JIT Keandalan pemasok Kualitas produk Pengiriman Fleksibilitas Produk Fleksibilitas volume Produk cacat Sumber Daya Proses Internal Keluaran Bisnis PENERBIT ERLANGGA

ANALISIS FAKTOR Mengelompokkan faktor ke dalam dimensi yang lebih kecil dan kemudian menarik kesimpulan dari faktor tersebut Merupakan salah satu bagian dari analisis multivarian PENERBIT ERLANGGA

METODE ANALISIS FAKTOR: Klasifikasi Penggunaan Exploratory Confirmatory Measuring device PENERBIT ERLANGGA

2 TEKNIK ANALISIS KETERKAITAN VARIABEL Analisis komponen utama Analisis faktor umum PENERBIT ERLANGGA

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS FAKTOR Penentuan variabel Matriks korelasi Ekstraksi faktor Matriks faktor Matriks rotasi Penentuan bobot faktor PENERBIT ERLANGGA

ANALISIS KORELASI: Kegunaan Menyelidiki hubungan antar variabel Membuat kesimpulan mengenai salah satu variabel menggunakan basis variabel lain PENERBIT ERLANGGA

ANALISIS KORELASI: Arah Hubungan Korelasi langsung Korelasi berlawanan Tidak berkorelasi PENERBIT ERLANGGA

DIAGRAM TULANG IKAN Sebab dan akibat Melakukan kategorisasi dan mengidentifikasi penyebab utama masalah PENERBIT ERLANGGA

DIAGRAM TULANG IKAN: Kategori Utama 4 M (Method, Machine, Material, Manpower) 4 P (Place, Procedure, People, Policies) 4 S (Surrounding, Supplier, System, Skill) PENERBIT ERLANGGA

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Desain hirarki Prioritas prosedur Penghitungan hasil PENERBIT ERLANGGA

Bagan Mekanisme AHP PENERBIT ERLANGGA Tujuan (Objective) Atribut 1 Subatribut 1 Subatribut 2 Subatribut 3 Subatribut 4 Subatribut 5 Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4 PENERBIT ERLANGGA

BAB 9 KAJI BANDING PENERBIT ERLANGGA

TUJUAN BAB 9 Memberi pengetahuan mengenai konsep, metode dan teknik kaji banding PENERBIT ERLANGGA

KONSEP KAJI BANDING (BENCHMARKING) Perbandingan Objek Mitra PENERBIT ERLANGGA

7 MACAM BENCHMARKING Internal benchmarking Competitive benchmarking Functional benchmarking Process benchmarking Generic benchmarking Performance benchmarking Strategic benchmarking PENERBIT ERLANGGA

4 LANGKAH BENCHMARKING Perencanaan Pengumpulan data Analisis Adaptasi dan perbaikan PENERBIT ERLANGGA

PENGUMPULAN DATA Data primer, diperoleh dari: mitra benchmark, korespondensi dan teleconference Data sekunder, diperoleh dari: Web, perpustakaan atau organisasi profesional PENERBIT ERLANGGA

MEKANISME KAJI BANDING: Tiga Tahap Site Visit Persiapan tahap lanjut Kunjungan Membina hubungan PENERBIT ERLANGGA

ANALISIS DATA Brainstorming Cause and effect diagram Root cause analysis PENERBIT ERLANGGA

ADAPTASI DAN PERBAIKAN: 3 Langkah Mendokumentasikan laporan harian Memonitor dan mencatat perkembangan Merencanakan pengembangan PENERBIT ERLANGGA

Contoh Proses Benchmarking pada Perusahaan IBM Perencanaan dan pengorganisasian Konseptualisasi usaha Benchmarking Menggabungkan tim Benchmarking Menentukan apa yang di Benchmarking Menetukan kandidat partner Benchmarking Memilih partner Benchmarking Pengumpulan data Persiapan pengumpulan data Pengumpulan data Benchmarking Analisis Analisis hasil Benchmarking Menentukan Gap kinerja saat ini Memproyeksi tingkat kinerja masa depan Tindakan/Aksi Mengkomunikasi-kan hasil penemuan Benchmark Pengembangan rencana Aksi Penerapan Aksi dan monitor kemajuan Pengukuran ulang dan reset Benchmark PENERBIT ERLANGGA

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BAB 10 PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA PENERBIT ERLANGGA

TUJUAN BAB 10 Memberi pengetahuan dan keterampilan mengenai tindak lanjut dari penerapan sistem manajemen kinerja PENERBIT ERLANGGA

PERANGKAT PENDUKUNG: 4 Pilar Utama Pengukuran kinerja Evaluasi hasil pengukuran Diagnosa identifikasi proses perbaikan Tindak lanjut yang harus dilakukan PENERBIT ERLANGGA

Perangkat Pendukung Penerapan Sistem Manajemen Kinerja EVALUASI MODIFIKASI PROSES RASIO M/B SOSIALISASI PELATIHAN DIAGNOSIS INFORMASI DAN PENGETAHUAN TERKINI PENGUKURAN LAPORAN SUMBER DAYA PMS SAAT INI DISPLAY TINDAK LANJUT PENERBIT ERLANGGA

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA: Aspek pertimbangan Sistem manajemen kinerja saat ini Sistem pelaporan Sosialisasi Analisis rasio manfaat-biaya Pelatihan yang diperlukan Alokasi sumber daya Display PENERBIT ERLANGGA

DISPLAY: Aturan Pembuatan Mudah dibaca Tulisan yang menarik perhatian Penggunaan banyak warna Mudah dirancang Mudah diperbarui Mudah diakses Mudah diinterpretasikan PENERBIT ERLANGGA

Contoh Grafik Display: Diagram Sarang Laba-laba Produk Cacat Waktu Siklus Pengerjaan Ulang Tingkat Persediaan PENERBIT ERLANGGA

PENGUKURAN KINERJA Memberi pandangan mengenai perbedaan kinerja yang dicapai saat ini dengan target yang diharapkan Merupakan titik awal untuk analisis lebih jauh PENERBIT ERLANGGA

EVALUASI KINERJA Penilaian kinerja yang diperbandingkan dengan rencana atau standar-standar yang telah disepakati Menggunakan kaji banding internal maupun eksternal PENERBIT ERLANGGA

DIAGNOSIS KERJA Proses mendapatkan sebab-sebab dari deviasi kinerja dan menemukan cara untuk mencapai kinerja yang ditergetkan PENERBIT ERLANGGA

TINDAK LANJUT Aspek teknis: Fokus pada jangka pendek Aspek strategis: Fokus pada pengambilan keputusan di level manajemen yang lebih tinggi dan untuk jangka panjang PENERBIT ERLANGGA

BAB 11 STUDI KASUS PENERBIT ERLANGGA

TUJUAN BAB 11 Agar dapat mendalami sistem manajemen kinerja secara komprehensif dengan cara terlibat secara langsung dalam penyelesaian kasus-kasus di perusahaan/organisasi PENERBIT ERLANGGA

KASUS 1: Tugas Rancanglah variabel kinerja dari kerangka kerja sistem Quality Asurance pada perguruan tinggi di Indonesia, lengkap dengan formula dari setiap variabel dan standar kerja yang harus dicapai ! PENERBIT ERLANGGA

KASUS 2: Yayasan Selasar Sunaryo (1) Sejarah perusahaan: Didirikan tanggal 3 Agustus 1998 dan menaungi Selasar Sunaryo art Space (SSAS) Bergerak di bidang pengembangan dan pengkajian seni rupa modern dan kontemporer Lingkup bidang usaha: Penyelenggaraan pameran seni rupa, pementasan seni pertunjukan, pembacaan puisi, pemutaran film dan diskusi, seminar serta sarasehan PENERBIT ERLANGGA

KASUS 2: Yayasan Selasar Sunaryo (2) Visi dan misi: Memajukan seni dan budaya Indonesia Sumber daya: Terdiri dari 3 orang pengurus dan 21 tenaga kerja Proses Bisnis: Fokus pada kegiatan yang bersifat nonprofit-oriented PENERBIT ERLANGGA

KASUS 2: Tugas Merancang sistem manajemen kinerja yang menyangkut: - Framework - Definisi dari setiap variabel yang digunakan - Keterkaitan antar variabel - Formula pengukuran variabel - Standar kinerja yang akan ditetapkan PENERBIT ERLANGGA

KASUS 3: PT Bandung Valley Manufacturing (1) An industrial electronics and infrastructure Activities: Design and development, engineering, assembling and fabrication, installation and commisioning, maintenance and training Focusing on efficiency and effectiveness of production system in facing competition in a global market PENERBIT ERLANGGA

KASUS 3: PT Bandung Valley Manufacturing (2) Vision: To be a world class electronics company Mission: Raise the stakeholders’ welfare through inovation of products of industrial electronics and infrastructure PENERBIT ERLANGGA

KASUS 3: PT Bandung Valley Manufacturing (3) Efforts and strategy : - Minimize failures in production - Continuosly improving the efficiency and effectiveness - Focus on new product innovation - Improvement of a supporting system of production - Co-operate with other companies and institutions - Alliances with local and international partners PENERBIT ERLANGGA

KASUS 3: Pertanyaan Diskusi Apakah skenario perusahaan dan peta strategi yang dirancang dapat membawa PT Bandung Valley Manufacturing menjadi perusahaan kelas dunia? Apakah rancangan peta strategi tersebut sudah cukup tepat?apakah ada usulan rancangan lain?

KASUS 4: Pertanyaan Diskusi Tunjukkan dengan diagram tulang ikan, penyebab masalah kualitas pada jalur Greasex? Apa langkah-langkah umum yang sebaiknya dilakukan untuk menetapkan program perbaikan kontinu?