Wajib, S.Pd, S.ST. Sistem Informasi Penjualan Pembelian  Sebuah toko menjual berbagai macam barang yang diperoleh dari suplier. Banyak suplier yang menyuplai.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Informasi Penjualan Perusahaan TIXIWEEKEND 1. Rizky Sari M(P )‏ 2. Tri Listyorini(P )‏ 3. Aulia Faqih Rifa'i(P )‏
Advertisements

STUDI KASUS PROSES BISNIS OPERASI
BENTUK DATA FLOW DIAGRAM DFD SISTEM, SUBSISTEM, DAN KEJADIAN
Chapter 8 - Process Modeling
Entity Relationship Diagram
MODEL ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM
03 | Entity Relationship Diagram (ER- Diagram)
Entity Relationship Diagram
Perancangan Data Base Relasi
ERD (Entity Relationship Diagram) Relasi
Sesi 6 Penjualan (sales) I.
Sesi 7 Penjualan (sales) II.
(Entity Relationship Diagram) Materi Pertemuan ke-5, 6, & 7
KONSEP MODEL ERD (Entity-relationship diagram)
(Entity Relationship Diagram) Materi Pertemuan ke-5, 6, & 7
01 Feb M0414 Analisa Sistem Informasi Entity Relationship Diagram - Chen.
Desain Database Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari
SIKLUS PENGELUARAN Kuliah ke - 6.
Entity Relationship Diagram (ERD)
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM
(Entity Relationship Diagram) Materi Pertemuan ke-5, 6, & 7
Desain Basis Data.
ENTITY RELATIONSHIP MODEL
Pengantar Desain Basisdata-Part I Oleh: Devie Rosa Anamisa.
MODEL DATA & DESAIN DATABASE
SIKLUS PENGOLAHAN TRANSAKSI
Entity Relationship Diagram
APLIKASI Dwi Murrianto
TPSI (3 SKS) DATA FLOW DIAGRAM
Basis Data Dasar Rudi Hartono, S.E, S.Kom.
Pertemuan #4 DIAGRAM - ER Kompetensi :
Entity Relationship Diagram
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM
ERD (Entity Relationship Diagram)
Rancangan Sistem Usulan
Entity Relationship Diagram
Siklus Pengeluaran.
IT204 SISTEM BASIS DATA.
Basis Data Dasar Rudi Hartono, S.E, M.Kom.
PERANCANGAN BASIS DATA
Transformasi Diagram ER ke dalam basis data fisik
SIM LOGISTIK PERTEMUAN 6 & 7.
PERTEMUAN 2 DATA FLOW DIAGRAM DATA FLOW DIAGRAM.
SISTEM INFORMASI PENJUALAN (Cash)
Entity Relationship Diagram (ERD)
Review ER-Diagram.
Entity Relationship Diagram
PERANCANGAN DATABASE.
Transformasi Diagram ER ke dalam basis data fisik
Entity Relationship Diagram
Perancangan Sistem Informasi
PERTEMUAN 3 DATA FLOW DIAGRAM (Sistem Berjalan).
MODEL KETERHUBUNGAN ENTITAS (Entity-Relationship)
Bab 9 sistem akuntansi pembelian
Entity Relationship Diagram
Novita Wulansari ( ) Indah Widoretno ( )
PERTEMUAN 3 DATA FLOW DIAGRAM (Sistem Berjalan).
Tugas-21 Latihan 3 : Susun diagram E-R lengkap dengan atribut, cardinality dan key-nya untuk keadaan ini : Pelanggan diidentifikasikan dengan NAMA-PLG.
Basis Data 1 Rudi Hartono, S.E, M.Kom.
Tugas-22.1 Latihan 4 : Anda sudah mengumpulkan data berikut dan mulai menyusun diagram E-R nya : Seseorang (ditandai dengan NO-ORANG) bekerja pada mesin.
Pembiayaan dan Pengendalian Bahan Baku
‘’TINJAUAN UMUM AKTIVITAS PEMBELIAN & SISTEM SIKLUS PENGELUARAN BERBASIS MANUAL’’
Perancangan Data Base Relasi
KAMUS DATA.
DIAGRAM HUBUNGAN ENTITAS
Entity-Relationship Model (ER- M) bagian II
PERTEMUAN 3 DATA FLOW DIAGRAM (Sistem Berjalan).
Entity Relationship Diagram
Data Flow Diagram.
Transcript presentasi:

Wajib, S.Pd, S.ST

Sistem Informasi Penjualan Pembelian  Sebuah toko menjual berbagai macam barang yang diperoleh dari suplier. Banyak suplier yang menyuplai barang pada toko. Setiap suplier dapat menyupai banyak barang, tetapi setiap barang hanya disuplay oleh satu suplier. Untuk memudahkan pendataan suplier perlu dicatat nama suplier, alamat suplier, telp suplier. Sementara untuk pendataan barang, maka perlu dicatat nama barang, jumlah barang, harga beli, harga jual

 Pihak toko dapat memesan (order) barang ke suplier kapan saja. Dimana setiap kali order bisa banyak barang yang dipesan. Untuk keperluan pertanggungjawaban, maka perlu dicatat tgl pesan dan petugas yang memesan. Untuk pendataan petugas, perlu dicatat nama petugas, alamat petugas, telp petugas, jenis kelamin petugas, tgl lahir petugas (Lihat Form transaksi ORDER )

 Pada saat barang pesanan datang, maka perlu dilakukan pengecekan terhadap item barang dan jumlah barang yang dipesan saat ORDER. Untuk keperluan dokumentasi, maka perlu dicatat Faktur kirim, tgl faktur, detail barang datang (item barang dan jumlah barang datang), serta petugas yang menerima. (Lihat Form transaksi Faktur)

 Pada saat terjadi penjualan barang ke customer, perlu dicatat nama customer, tgl jual, petugas yang melayani, detail barang yang dijual (meliputi nama barang, dan jumlah barang yang dijual) Untuk keperluan pemberian point reward kepada para customer yang setia, maka perlu dicatat nama customer, alamat customer, telp customer, jenis kelamin customer, tgl lahir customer (lihat Form transaksi penjualan)

Form Order NONama BarangJumlahHarga SatuanHarga Total Total……………….. No Order :…………. Tgl Order :……………. Suplier : …………………. Petugas

Form Penjualan NONama BarangJumlahHarga SatuanHarga Total Total……………….. No Jual :………………….. Tgl Jual :…………………. Customer : …………………. Petugas

Faktur NONama BarangJumlahHarga SatuanHarga Total Total……………….. No Fakturl :………………….. Tgl Faktur :…………………. No Order : …………………. Tgl Order : ………………….. Tgl Terima …………. Penerima, Petugas

Identifikasi dan menetapkan entitas yang terlibat  Setiap form transaksional yang memiliki sesuatu yang bersifat unik, maka jadikan form transaksional tersebut sebagai ENTITY, sementara Atribut dari ENTITY tersebut dapat dilihat dari informasi yang ada di Form tersebut.  Untuk menentukan ENTITY dari sebuah FORM TRANSAKSIOAL, maka prosedur yang dilakukan adalah memperhatikan informasi dari FORM tersebut mulai dari posisi atas dan berjalan ke bawah

Form Order NONama BarangJumlahHarga SatuanHarga Total Total……………….. No Order :…………. Tgl Order :……………. Suplier : …………………. Petugas

Form Order  Dari Form Order dapat ditentukan Entity sebagai berikut :  Entity ORDER  Entity SUPLIER  Entity BARANG  Entity PETUGAS

Form Penjualan  Dari Form Penjualan dapat ditentukan Entity sebagai berikut :  Entity PENJUALAN  Entity CUSTOMER  Entity BARANG  Entity PETUGAS

Form Faktur  Dari Form Faktur dapat ditentukan Entity sebagai berikut :  Entity PENJUALAN  Entity Suplier  Entity ORDER  Entity BARANG  Entity PETUGAS

 Dari hasil pencarian Entity dari ketiga Form Transaksional telihat ada beberapa Entity yang sama, kerena itu pada pembuatan ER Diagram (CDM) Entity tersebut cukup ditulis satu kali, Sehingga secara keseluruhan Entity yang terbentuk seperti terlihat pada gambar berikut :

Entity yang terbentuk

Menentukan atribut-atribut key dari entitas  Entity Suplier  Memiliki Atribut : nama suplier, alamat suplier, telp suplier  Entity Barang  Memiliki Atribut : nama barang, jumlah barang, harga beli dan harga jual  Entity Petugas  Memiliki atribut : nama petugas, alamat petugas, telp petugas, jenis kelamin petugas, tgl lahir petugas

 Entity Customer  Memiliki atribut : nama customer, alamat customer, telp customer, Jenis kelamin customer, tgl lahir customer  Entity Order  Memiliki atribut : No Order, Tgl Order, atribut lainnya dapat ditentukan berdasarkan Informasi pada form Order dengan melakukan relasi terhadap entity yang terkait  Entity Penjualan  Memiliki atribut : no jual, tgl jual. Atribut lainnya dapat ditentukan berdasarkan informasi pada form Penjualan dengan melakukan terhadap entity yang terkait

 Entity Faktur  Memiliki atribut : no faktur, tgl faktur, tgl terima, atribut lainnya dapat ditentukan berdasarkan informasi pada form Faktur dengan melakukan realasi terhadap entity yang terkait. Untuk keperluan Normalisasi, jika pada entity tersebut terdapat banyak informasi lebih (lebih dari satu attribut), atau attribut yang memiliki informasi cukup panjang, dan informasi dari entity tersebut diperlukan pada entity lain, maka pada entity tersebut HARUS dibuatkan suatu atribut yang nilainya bersifat UNIX

Entity dan Attribut yang terbentuk

Mengidentifikasi dan menentukan seluruh relasi diantara entitas  Untuk menentukan relasi antar entity, bisa dimulai dengan menentukan Relasi anatar entity dari form transaksional (Entity Order, Entity Faktur, Entity Penjualan) dan dilanjutkan dengan realsi-relasi yang lain berdasarkan hasil wawancara. Pada penentuan relasi pada entity dari Form Transaksional dapat dilakukan dengan memperhatikan Informasi dari Form tersebut mulai dari posisi teratas dan berjalan ke bawah. Jika ada entity, maka relasikan entity tersebut ke entity Transaksional (Defaultnya terbentuk relasi One-To-Many)

Form Order NONama BarangJumlahHarga SatuanHarga Total Total……………….. No Order :…………. Tgl Order :……………. Suplier : …………………. Petugas

 Berdasarkan Form Order di atas dapat ditentukan beberapa Entity sebagaimana telah di bahas didepan, Relasikan entity- entity tersebut dengan entity Form Order, sehingga diperoleh relasi sebagai berikut :  Entity Order berelasi dengan :  Entity Suplier  Entity barang  Entity Petugas  Implementasikan dalam Power Designer

Form Penjualan NONama BarangJumlahHarga SatuanHarga Total Total……………….. No Jual :………………….. Tgl Jual :…………………. Customer : …………………. Petugas

 Berdasarkan Form Penjualan Diatas dapat ditemukan beberapa Entity sebagaimana telah dibahas di depan, Relasikan Entity-entity tersebut dengan entity Form penjualan, sehingga diperoleh relasi sebagai berikut :  Entity Penjualan berelasi dengan :  Entity Customer  Entity barang  Entity Petugas  Implementasikan dalam Power Designer

Faktur NONama BarangJumlahHarga SatuanHarga Total Total……………….. No Fakturl :………………….. Tgl Faktur :…………………. No Order : …………………. Tgl Order : ………………….. Tgl Terima …………. Penerima, Petugas

 Berdasarkan Form Faktur di atas dapat ditemukan beberapa Entity sebagaimana telah dibahas di depan. Relasikan entity-entity tersebut dengan entity Form Faktur, sehingga doperoleh relasi sebagai berikut :  Entity Faktur, berelasi dengan :  Entity Order  Entity barang  Entity Petugas  Implementasikan dalam Power Designer

CDM

CDM dengan tambahan entity KOTA

LDM

PDM