PENDAHULUAN SISTEM INFORMASI Rumah sakit adalah organisasi jasa pelayanan kesehatan sangat membutuhkan sistem informasi untuk menghasilkan value added bagi customer Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi Sistem informasi akan menghasilkan informasi: perencanaan, operasional, dan pelaporan RS Sistem informasi yang baik: peningkatan kinerja rumah sakit Sistem informasi yang baik: pelayanan yang cepat dan nyaman bagi customer
Sistem Informasi Rumah Sakit (e-Hospital) Sistem Informasi Rumah Sakit adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi dan disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen rumah sakit, mulai dari pelayanan terhadap, apotik, penagihan, medical record, database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh manajemen. Sistem informasi manajemen, merupakan sistem yang menghasilkan informasi untuk kepentingan manajerial atau proses-proses manajemen (perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi) kegiatan organisasi
Sistem Informasi Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan : kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi Menyediakan laporan yg diperlukan pihak luar tertentu.
Sistem Informasi Sistem informasi berisi semua sumber dalam organisasi yang meliputi : pengumpulan, pengelolaan, penggunaan dan penyebaran informasi. Tiga kegiatan utama SI : 1. menerima data sebagai masukan 2. memproses 3. memperoleh informasi sebagai keluaran. Prinsip ini berlaku baik untuk informasi manual, elektromekanis, maupun komputer.
Konsep Sistem Informasi Suatu sistem yg dibuat oleh manusia, terdiri komponen2, terdapat pd organisasi untuk mencapai tujuan organisasi ( Leman ) Sekumpulan fungsi yg bekerja bersama sama dlm mengelola pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, pendistribusian data Sekumpulan elemen yg bekerja bersama sama secara manual maupun komputer dlm pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan data untuk menghasilkan informasi bg proses pengambilan keputusan . ( Dadan Umar Daihani )
Sistem ini dioperasikan secara on-line untuk semua aplikasi dan langsung digunakan untuk operasional sehari-hari. Setiap transaksi yang terjadi langsung dicatat dalam sistem informasi saat itu juga. Apabila terjadi gangguan terhadap sistem sehingga sistem tidak bisa bekerja secara on-line (misalnya listrik mati) maka sistem harus memberikan fasilitas entry data transaksi susulan yaitu semua transaksi yang terjadi selama berlangsungnya gangguan tersebut. Semua transaksi selama terjadinya "system down" harus ditangani secara manual.
SIKLUS INFORMASI Proses (model) Input output Penerimaan data Data Keputusan (ditangkap) (tindakan ) Hasil
TUJUAN SISTEM INFORMASI Mengumpulkan, memproses dan mengubah informasi Mendukung kegiatan, manajemen dan pembuat keputusan FUNGSI SISTEM INFORMASI SEBAGAI FUNGSI SEBAGAI SISTEM GUDANG MEDIK FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA HUTANG FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA FARMASI FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA ADMISSION FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA RAWAT JALAN FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA LABORATORIUM FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA RADIOLOGI FUNGSI SEBAGAI SISSTEM PADA KLINIK KB FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA RAWAT INAP FUNGSI SEBAGAI SISTEM RAWAT DARURAT
19. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA AKUNTANSI 11. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA PERSALINAN 12. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA OT (OPERATING THEATRE) 13. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA KASIR PENERIMAAN 14. FUNGSI SEBAGAI SISTEM REKAM MEDIK 15. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA PIUTANG 16. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA PERSONALIA 17. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA PENGGAJIAN 18. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA KAS – BANK 19. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA AKUNTANSI 20. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA MANAJEMEN RUMAH SAKIT
FUNGSI SEBAGAI 1. Sistem Pada Gudang Medik Aktifitas di lingkup logistik apotik dimulai dengan proses pembelian obat atau alat dari supplier. Setiap pembelian dimulai dari proses pemesanan dari bagian logistik apotik kepada supplier. Pengiriman barang dari supplier disertai dengan faktur pembelian. Setiap item pengiriman dicocokkan dengan data pesanannya, baik dari segi nama barang maupun jumlahnya. Apabila ditemukan ketidaksesuaian maka akan dilakukan tindak lanjut tertentu. Jika ketidaksesuaian ini bisa diterima maka barang bisa dimasukkan ke stok. Sedangkan jika tidak maka barang akan dikembalikan kepada supplier. Persediaan atau logistik apotik membutuhkan pencatatan yang baik terhadap transaksi keluar atau masuknya barang. Posisi stok setiap saat harus bisa dengan cepat diketahui. Pengendalian stok meliputi reorder point, expiry date, stok aktual dan otorisasi pengeluaran barang.
Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain : 1. Monitoring posisi stok aktual per kedaluwarsa per obat / alat di gudang 2. Monitoring posisi stok aktual total per obat atau alat di gudang 3. Pembuatan rencana pemesanan 4. Pencetakan dokumen pemesanan dengan penomoran yang otomatis dan unik (tidak mungkin kembar) 5. Penerimaan pesanan obat atau alat sekaligus memperbarui harga pokok obat atau alat 6. Updating stok obat atau alat secara otomatis setiap terjadi transaksi mutasi barang 7. Monitoring pemenuhan pesanan 8. Penukaran obat atau alat sekaligus mencetak dokumen penukarannya dengan nomor yang otomatis dan unik. Biasanya dilakukan untuk obat atau alat yang akan kedaluarsa 9. Pembatalan pemesanan maupun penukaran 10. Monitoring permintaan obat atau alat oleh unit lain kepada gudang
11. Serah terima obat atau alat kepada unit lain sesuai dengan permintaan yang telah disetujui manajemen 12. Pemberian peringatan terhadap barang yang dalam waktu dekat akan kedaluwarsa 13. Pemberian peringatan terhadap barang yang sudah waktunya melakukan pemesanan ulang 14. Stock opname 15. Proses pengakuan data stock opname sebagai data stok yang aktual 16. Transaksi kehilangan obat atau alat 17. Transaksi pemusnahan obat atau alat yang dinyatakan afkir 18. Penyediaan data-data transaksi yang dibutuhkan dalam proses akuntansi 19. Pembuatan laporan transaksi-transaksi yang terjadi di gudang seperti pemesanan, pembelian, serah terima kepada unit lain, penukaran dan sebagainya 20. Pembuatan laporan pemesanan yang belum terpenuhi 21. Pembuatan laporan posisi stok aktual obat atau alat di gudang 22. Pembuatan laporan obat atau alat yang dalam waktu dekat akan kedaluwarsa 23. Pembuatan laporan obat /alat yang sudah waktunya melakukan pemesanan ulang
2. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA HUTANG Hutang piutang adalah salah satu yang harus dikendalikan dengan baik oleh rumah sakit karena berdampak langsung terhadap kinerja keuangan rumah sakit. Status pembayaran hutang piutang, tanggal jatuh tempo hutang piutang, daftar piutang yang tidak tertagih, daftar hutang yang belum terbayar merupakan hal-hal yang harus bisa dimonitor dengan baik. Sistem Hutang dibuat untuk membantu aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan penanganan hutang rumah sakit. Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain : 1. Data master supplier atau relasi lain yang terkait dengan hutang 2. Penerimaan faktur pembelian dan faktur pajak pembelian 3. Penerimaan faktur kredit pembelian 4. Penerimaan nota kredit pembelian 5. Penerimaan down-payment
6. Penghitungan hutang insentif dokter 7. Posting ke kartu hutang 8 6. Penghitungan hutang insentif dokter 7. Posting ke kartu hutang 8. Kartu hutang dagang per supplier 9. Kartu hutang non dagang per relasi 10. Monitoring credit limit hutang 11. Fasilitas koreksi transaksi 12. Pembuatan laporan hutang yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat 13. Pembuatan laporan hutang yang telah jatuh tempo tetapi belum terbayar per supplier atau relasi 14. Kliring otomatis untuk hutang wesel yang telah jatuh tempo 15. Posting ke dalam rekening-rekening akuntansi
3. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA FARMASI Aktifitas penjualan obat atau alat kepada pasien, masyarakat umum atau internal rumah sakit adalah aktifitas utama apotik. Penjualan obat atau alat oleh apotik kepada pasien atau masyarakat umum dilakukan apotik berdasarkan resep yang dibawa. Resep ini harus disimpan dengan baik sebagai bukti legalitas penjualan obat. Pengambilan obat oleh pasien rawat jalan atau masyarakat umum bisa dilakukan apabila yang bersangkutan telah membayar kepada kasir. Penjualan medical supply kepada pihak internal rumah sakit dilakukan berdasarkan bon permintaan yang telah disetujui oleh pimpinan. Bon permintaan bisa dikoreksi maupun ditolak oleh pimpinan. Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain : 1. Penyusunan dan pencetakan formularium obat 2. Pengkodean item obat dan alat medis 3. Database Master obat dan alat medis 4. Penentuan harga jual tiap item obat atau alat dibantu oleh sistem 5. Permintaan obat atau alat kepada gudang
6. Penerimaan obat atau alat dari gudang 7 6. Penerimaan obat atau alat dari gudang 7. Penukaran obat atau alat ke gudang 8. Entri resep dan transaksi penjualan 9. Penghitungan total harga jual secara otomatis 10. Update posisi stok otomatis secara FIFO berdasarkan tanggal kedaluarsa-nya 11. Pencetakan nota 12. Monitoring posisi stok aktual 13. Transaksi kehilangan obat atau alat 14. Pembuatan laporan penjualan obat atau alat per resep dan rekapitulasinya 15. Pembuatan laporan posisi stok aktual obat atau alat per tanggal kedaluarsa maupun total 16. Pembuatan laporan penjualan obat yang dalam pengawasan ke Depkes 17. Penyediaan data-data transaksi yang dibutuhkan oleh bagian Hutang Piutang dan Akuntansi
4. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA ADMISSION Pada saat datang ke rumah sakit seorang pasien didaftar terlebih dahulu di Tempat Penerimaan Pasien (TPP). Apabila pasien tersebut belum pernah menjadi pasien di rumah sakit maka data pribadi pasien yang bersangkutan dicatat dan diberi nomor registrasi baru yang unik. Sedangkan apabila pasien tersebut bukan pasien baru maka detil data pribadi tidak perlu dicatat lagi. Data-data ini menjadi bagian dari data medical record pasien yang bersangkutan. Semua pasien diberi kartu identitas pasien. Kartu ini seharusnya dibawa oleh pasien setiap kali berobat ke rumah sakit. Setelah dicatat data pribadinya, pasien ditanya keluhannya untuk diputuskan diarahkan ke unit pelayanan yang mana. Pasien selanjutnya dimasukkan ke dalam antrian unit pelayanan tersebut.
Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain : Pendaftaran pasien baru dan pemberian nomor rekam medis otomatis 2. Pencetakan kartu pasien 3. Pendaftaran kunjungan pasien dan keterangan rujukan 4. Pembayaran karcis 5. Memasukkan pasien ke dalam antrian Unit Pelayanan Pasien (UPP) tertentu 6. Dialog-dialog data master pasien, suku bangsa, agama, dan debitur 7. Dialog informasi kamar rawat inap 8. Pembuatan laporan statistik kunjungan pasien per UPP 9. Laporan keuangan karcis pendaftaran
5. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA RAWAT JALAN Unit rawat jalan menyediakan beberapa poli untuk melayani kunjungan pasien. Setiap poli biasanya mempunyai spesialisasi sendiri-sendiri. Sistem rawat jalan dibangun untuk menangani administrasi pelayanan pasien di poli-poli tersebut. Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain : 1. Dialog daftar antrian pelayanan pasien 2. Entri data pemeriksaan pasien yang meliputi anamnesa, diagnosa, terapi, tindakan, data penunjang medis, serta tenaga medis yang bertanggung jawab 3. Transaksi pemakaian alat-alat atau bahan kesehatan
4. Penentuan tarif dibantu oleh sistem 5 4. Penentuan tarif dibantu oleh sistem 5. Dialog display riwayat pasien atau medical record seorang pasien 6. Dialog riwayat antrian seorang pasien 7. Memasukkan pasien ke dalam antrian Unit Pelayanan Pasien (UPP) lain 8. Pembuatan laporan jurnal kunjungan pasien ke poli periode tertentu 9. Laporan statistik kunjungan pasien 10. Laporan statistik diagnosa pasien berdasarkan ICD-nya 11. Laporan statistik pembedahan pasien berdasarkan ICOPIM-nya 12. Grafik jumlah pasien dan diagnosa per bulan 13Penyediaan data untuk penagihan pasien
6. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA LABORATORIUM Pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh rumah sakit. Untuk keperluan penanganan aktifitas di Laboratorium ini dibangun sebuah sistem tersendiri. Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain : 1. Dialog daftar antrian pelayanan pasien 2. Penentuan tarif dibantu oleh sistem 3. Cetak karcis pengambilan hasil pemeriksaan 4. Entri hasil pemeriksaan lab 5. Cetak hasil pemeriksaan 6. Transaksi penyerahan hasil pemeriksaan 7. Memasukkan pasien ke dalam antrian Unit Pelayanan Pasien (UPP) lain 8. Dialog-dialog data master jasa lab dan nilai normal hasil pemeriksaan 9. Daftar tarif pemeriksaan lab 10. Pembuatan laporan jurnal kunjungan ke lab 11. Laporan statistik kunjungan berupa tabel dan grafik 12. Penyediaan data untuk penagihan pasien
7. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA RADIOLOGI Unit radiologi menyediakan jasa foto X-ray, CT-Scan dan USG. Sistem Radiologi disediakan untuk membantu aktifitas pencatatan transaksi di unit ini. Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain : 1. Dialog daftar antrian pelayanan pasien 2. Penentuan tarif dibantu oleh sistem 3. Cetak karcis pengambilan hasil pemeriksaan 4. Entri hasil diagnosa foto 5. Cetak hasil pemeriksaan 6. Transaksi penyerahan hasil pemeriksaan 7. Memasukkan pasien ke dalam antrian Unit Pelayanan Pasien (UPP) lain 8. Dialog data master jasa radiologi 9. Daftar tarif jasa radiologi 10. Pembuatan laporan jurnal kunjungan radiologi 11. Laporan statistik kunjungan berupa tabel dan grafik 12. Penyediaan data untuk penagihan pasien
8. FUNGSI SEBAGAI SISSTEM PADA KLINIK KB Klinik KB melayani pemeriksaan dan pemasangan alat kontrasepsi Keluarga Berencana KB Setiap pasien yang berkunjung ke klinik ini didaftar sebagai peserta KB. Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain: 1. Dialog daftar antrian pelayanan peserta KB 2. Entri data pemeriksaan dan tindakan terhadap peserta KB berikut tenaga medis yang bertanggung jawab 3. Transaksi pemakaian alat-alat atau bahan kesehatan 4. Penentuan tarif dibantu oleh sistem 5. Dialog display riwayat peserta KB 6. Memasukkan pasien ke dalam antrian Unit Pelayanan Pasien (UPP) lain 7. Pembuatan laporan jurnal kunjungan peserta KB periode tertentu 8. Laporan statistik kunjungan peserta KB 9. Grafik jumlah peserta KB per bulan per metoda kontasepsi 10 Penyediaan data untuk penagihan pasien
9. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA RAWAT INAP Unit Rawat Inap mengelola fasilitas kamar rawat inap, menangani perawatan pasien selama menjalani rawat inap, serta melakukan administrasi kegiatannya sehari-hari. Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain : 1. Dialog daftar antrian pasien rawat inap baru 2. Pendaftaran pasien rawat inap 3. Pencatatan anamnesa 4. Transaksi visite dokter 5. Transaksi konsultasi dokter spesialis 6. Transaksi diagnosa 7. Transaksi terapi pasien 8. Transaksi tindakan ruangan terhadap pasien 9. Memasukkan pasien ke dalam antrian Unit Pelayanan Pasien (UPP) lain 10. Transaksi Mutasi kamar rawat inap 11. Transaksi Mutasi spesialisasi perawatan 12. Pembuatan rujukan keluar 13. Transaksi KRS 14. Dialog display riwayat pasien atau medical record seorang pasien 15. Pembuatan laporan jurnal kunjungan pasien rawat inap periode tertentu 16. Laporan statistik kunjungan pasien 17. Laporan statistik diagnosa pasien berdasarkan ICD-nya 18. Laporan statistik pembedahan pasien berdasarkan ICOPIM-nya 19. Grafik jumlah pasien dan diagnosa per bulan 20. Penyediaan data untuk penagihan pasien
10. FUNGSI SEBAGAI SISTEM RAWAT DARURAT Unit Rawat Darurat menangani perawatan darurat 24 jam sehari. Unit ini bisa melakukan pemeriksaan, pemberian terapi dan tindakan langsung di ruang gawat darurat. Pemberian terapi tidak dalam bentuk resep namun langsung berbentuk obat. Penerimaan pasien darurat tidak melalui prosedur pendaftaran terlebih dahulu. Sehingga begitu pasien datang langsung ditangani tanpa melalui proses administrasi terlabih dahulu. Proses administrasi dilakukan setelah pasien mendapatkan perawatan. Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain : 1. Transaksi pemeriksaan pasien yang meliputi anamnesa, diagnosa, terapi, tindakan, pemakaian obat dan alat kesehatan serta tenaga medis yang bertanggung jawab 2. Penentuan tarif dibantu oleh sistem 3. Dialog display riwayat pasien atau medical record seorang pasien 4. Memasukkan pasien ke dalam antrian Unit Pelayanan Pasien (UPP) lain 5. Pembuatan laporan jurnal kunjungan pasien ke UGD periode tertentu 6. Laporan statistik kunjungan pasien 7. Laporan statistik diagnosa pasien berdasarkan ICD-nya 8. Laporan statistik pembedahan pasien berdasarkan ICOPIM-nya 9. Grafik jumlah pasien dan diagnosa per bulan 10. Penyediaan data untuk penagihan pasien
11. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA PERSALINAN Transaksi persalinan yang terjadi di Kamar Bersalin dicatat untuk keperluan administrasi dan penagihan kepada pasien. Persalinan di sini bisa berupa kelahiran maupun aborsi. Untuk keperluan tersebut disiapkan Sistem Persalinan yang mempunyai kemampuan-kemampuan sebagai berikut: 1. Riwayat persalinan (kelahiran dan abortus) sebelumnya 2. Diagnosa komplikasi 3. Tindakan persalinan 4. Memasukkan pasien ke dalam antrian Unit Pelayanan Pasien (UPP) lain 5. Persalinan tunggal atau kembar 6. Data fisik bayi 7. Penolong persalinan 8. Transaksi pemakaian alat-alat atau bahan kesehatan 9. Penentuan tarif dibantu oleh sistem 10. Dialog display riwayat pasien atau medical record seorang pasien 11. Pembuatan laporan jurnal persalinan pasien di Kamar Bersalin periode tertentu 12. Laporan statistik persalinan pasien 13. Laporan statistik diagnosa pasien berdasarkan ICD-nya 14. Laporan statistik pembedahan pasien berdasarkan ICOPIM-nya 15. Penyediaan data untuk penagihan pasien
12. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA OT (OPERATING THEATRE) Tindakan pembedahan yang dilakukan di Kamar Operasi ditangani administrasinya menggunakan Sistem OK yang mempunyai kemampuan-kemampuan sebagai berikut: 1. Diagnosa utama 2. Jenis spesialisasi pembedahan 3. Anesthesi dan identitas dokter anesthesi 4. Tindakan pembedahan dan identitas dokter bedah 5. Transaksi pemakaian alat-alat atau bahan kesehatan 6. Penentuan tarif dibantu oleh sistem 7. Dialog display riwayat pasien atau medical record seorang pasien 8. Pembuatan laporan jurnal pembedahan pasien di Kamar Operasi periode tertentu 9. Laporan statistik pembedahan pasien 10. Laporan statistik diagnosa pasien berdasarkan ICD-nya 11. Laporan statistik pembedahan pasien berdasarkan ICOPIM-nya 12. Grafik jumlah pasien dan diagnosa per bulan 13. Penyediaan data untuk penagihan pasien
13. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA KASIR PENERIMAAN Setiap pasien atau debitur melakukan pembayaran tagihan melalui kasir penerimaan. Kasir menerima pembayaran dengan memperhatikan nilai tagihan yang menjadi beban pasien atau debitur yang bersangkutan. Pelunasan terhadap tagihan bisa dilakukan dalam satu kali atau beberapa kali pembayaran. Pembayaran ini bisa dalam bentuk tunai maupun kredit. Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain : 1. Dialog penerimaan pembayaran 2. Dialog riwayat pembayaran tagihan 3. Dialog detil nilai tagihan pasien 4. Cetak nota dan kuitansi 5. Jurnal transaksi pembayaran periode tertentu 6. Rekapitulasi penerimaan pembayaran
14. FUNGSI SEBAGAI SISTEM REKAM MEDIK Pengolahan data pelayanan rumah sakit dilakukan oleh Unit Rekam Medik. Kinerja pelayanan rumah sakit bisa diketahui dari laporan yang dibuat oleh unit ini. Untuk mendukung tugas-tugas Unit Rekam Medik ini disediakan Sistem Rekam Medik. Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain: 1. Penyiapan berkas rekam medik untuk setiap pasien yang berkunjung 2. Pembuatan Discharge Summary pasien rawat inap 3. Fasilitas koding diagnosa dan pembedahan berdasarkan ICD-X dan ICOPIM 4. Dialog riwayat perawatan pasien 5. Dialog-dialog untuk updating data master golongan rujukan, golongan UPP, jenis pekerjaan, jenis pelayanan, kategori pasien, perawatan, kelas perawatan, tarif perawatan, Unit Pelayanan Pasien (UPP), debitur perorangan dan lembaga, spesialisasi dokter 6. Pembuatan laporan-laporan standard ke Departemen Kesehatan 7. Pembuatan laporan-laporan statistik kunjungan rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, persalinan, pembedahan dan penunjang medik 8. Pembuatan laporan statistik hunian kamar inap 9. Pembuatan grafik Barber-Johnson
15. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA PIUTANG Untuk menangani piutang-piutang rumah sakit dibuat modul dengan beberapa kemampuan antara lain : 1. Data master debitur 2. Pembuatan nota tagihan pasien 3. Pembuatan dokumen penagihan untuk pasien yang ditanggung oleh lembaga atau perusahaan, termasuk asuransi. 4. Pembayaran down-payment 5. Posting ke kartu piutang 6. Kartu piutang per debitur 7. Fasilitas koreksi transaksi 8. Monitoring credit limit piutang 9. Pembuatan laporan piutang yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat 10. Pembuatan laporan piutang yang telah jatuh tempo tetapi belum terbayar per customer atau relasi 11. Kliring piutang wesel 12. Peng-hapus buku-an piutang 13. Pembuatan laporan peng-hapus buku-an piutang 14. Posting ke dalam rekening-rekening akuntansi
16. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA PERSONALIA Data-data personalia sangat dibutuhkan dalam penanganan administrasi kepegawaian. Data riwayat setiap karyawan selama bekerja di rumah sakit harus terus dipelihara. Data ini selalu di-update setiap kali ada perubahan. Semua transaksi mutasi data karyawan disimpan untuk membentuk data riwayat karyawan. Kemampuan-kemampuan modul ini adalah: 1. Penanganan data induk karyawan yang dilengkapi foto diri 2. Penanganan data riwayat pendidikan formal karyawan 3. Penanganan data pelatihan yang telah diikuti oleh seorang karyawan 4. Penanganan data mutasi jabatan karyawan 5. Penanganan data mutasi fungsional karyawan 6. Penanganan data masa kerja karyawan 7. Penanganan data mutasi pangkat karyawan 8. Penanganan data mutasi anggota keluarga karyawan 9. Pola rotasi shift 10. Fasilitas koreksi data mutasi 11. Pencarian data karyawan 12. Pembuatan laporan mutasi data karyawan 13. Pembuatan laporan profil lengkap karyawan 14. Pencetakan daftar karyawan
17. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA PENGGAJIAN Setiap karyawan berhak atas sejumlah gaji setiap bulannya sesuai aturan yang telah ditetapkan. Ada sejumlah komponen gaji yang mempengaruhi besarnya gaji seseorang. Komponen-komponen ini ada yang bersifat sebagai unsur penambah ada pula yang bersifat sebagai unsur pengurang. Dari komponen-komponen inilah gaji seseorang dihitung setiap bulannya. Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain : 1. Master komponen gaji 2. Entri nilai komponen gaji 3. Penyusunan komponen gaji setiap karyawan 4. Penghitungan gaji karyawan pada periode tertentu 5. Fasilitas koreksi 6. Pembuatan slip gaji karyawan 7. Pembuatan laporan daftar gaji seluruh karyawan
18. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA KAS – BANK Pengendalian arus keluar-masuk uang kas-bank harus dilakukan dengan teliti dan hati-hati. Kinerja keuangan rumah sakit sangat mempengaruhi kinerja rumah sakit secara keseluruhan. Seluruh kewajiban keuangan harus diusahakan semaksimal mungkin bisa dipenuhi dengan baik. Untuk itu membutuhkan perencanaan yang matang terhadap pengeluaran kas-bank. Demikian juga terhadap penerimaan kas-bank, pencatatannya harus dilakukan dengan baik untuk menghindari kesalahan-kesalahan pembukuan. Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain : 1. Pembuatan rencana pengeluaran kas-bank 2. Pembuatan laporan perbandingan antara rencana pengeluaran dengan budget account yang bersangkutan 3. Pembuatan voucher penerimaan dan pengeluaran kas atau bank 4. Fasilitas otorisasi voucher 5. Fasilitas koreksi transaksi 6. Posting transaksi ke rekening yang bersesuaian 7. Pembuatan laporan penerimaan dan pengeluaran kas-bank 8. Pembuatan laporan realisasi budget periode berjalan 9. Rekonsiliasi bank 10. Pembuatan laporan rencana penerimaan melalui cek atau giro mundur yang telah diterima 11. Pembuatan laporan rencana pengeluaran melalui cek atau giro mundur yang telah diserahkan 12. Penanganan kas bon sementara 13. Posting ke dalam akuntansi
19. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA AKUNTANSI Proses akuntansi dimulai dari pencatatan transaksi ke dalam jurnal-jurnal transaksi. Data transaksi yang telah dimasukkan dari sistem lain, misalnya sistem hutang-piutang, sistem Kas-bank, tidak perlu dimasukkan ulang dari sistem ini. Data-data ini selanjutnya diproses untuk menghasilkan laporan-laporan akuntansi. Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain : 1. Penyusunan chart of account 2. Penambahan account baru 3. Transaksi jurnal khusus 4. Transaksi jurnal penyesuaian 5. Fasilitas koreksi transaksi 6. Posting transaksi ke rekening yang bersesuaian 7. Pembuatan laporan buku besar 8. Penyusunan laporan neraca percobaan 9. Penyusunan laporan laba atau rugi 10. Penyusunan laporan neraca akhir
20. FUNGSI SEBAGAI SISTEM PADA MANAJEMEN RUMAH SAKIT Untuk keperluan pengendalian, manajemen membutuhkan informasi-informasi tertentu. Informasi ini harus bisa diakses oleh pihak manajemen dengan mudah dan informatif. Beberapa kemampuan yang dimiliki modul ini antara lain : 1. Dialog monitoring posisi stok obat atau alat per unit stocking point maupun secara total (seluruh RS) beserta nilai harganya 2. Dialog monitoring hutang piutang 3. Penentuan margin profit tiap item obat atau alat 4. Penentuan tarif perawatan dan pelayanan 5. Dialog monitoring kas-bank 6. Fasilitas editing dan persetujuan rencana pengadaan obat atau alat 7. Pembuatan laporan-laporan realisasi pengadaan obat atau alat, penjualan, dan posisi stok aktual 8. Rekap transaksi keuangan periode tertentu 9. Rekap pemakaian obat dalam pengawasan periode tertentu 10. Rekap diagnosa periode tertentu (poli umum, poli gigi, poli spesialis, rawat inap, UGD, kamar operasi, kamar bersalin)
11. Rekap tindakan medis periode tertentu (poli umum, poli gigi, poli spesialis, persalinan, rawat inap, UGD, operasi, operasi kecil) 12. Rekap kunjungan ke laboratorium dan radiologi periode tertentu 13. Dialog riwayat perawatan pasien 14. Pembuatan laporan-laporan statistik kunjungan rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, persalinan, pembedahan dan penunjang medik 15. Pembuatan laporan statistik hunian kamar inap 16. Pembuatan grafik Barber-Johnson 17. Pembuatan laporan hutang piutang yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat 18. Rekap hutang piutang yang telah jatuh tempo tetapi belum terbayar atau tertagih 19. Rekap peng-hapus buku-an hutang atau piutang periode tertentu 20. Dan laporan-laporan lain yang diinginkan manajemen dan akan didiskusikan lebih lanjut pada tahap desain sistem
Referensi 1. Mc Glynn A, in Health lnforrnation Systems: Design Issuers and Analytical Aplication, 1998 2. Sauerborn, & Lippeveld ;Design and Immplementation Of HIS, WHO, Geneva, 2000) 3. Pusdatin DEPKES, Makalah Arah & Kebijakan SIK Nasional pada Seminar Sistem Informasi Nasional di Semarang, 2004 4. Suartini Bambang, Sistem Informasi Kesehatan : Pelatihan SIK, Universitas IEU,1999 5. Gordon B Davis, Sistem Informasi Manajemen, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1999 6. Boy S Sabarguna,Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, Konsorsium RSI, 2003 7. Jerffrey L Whitten, System analysis and design methods : International edition, Mc graw Hill, New York, 2000 8. Jogiyanto. Analisa dan Disain Sistem Informasi. Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Yogyakarta. 2001