PROVINSI PULAU SUMBAWA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERATURAN KONSERVASI Fredinan Yulianda, 2009.
Advertisements

POTENSI UNGGULAN DAN PELUANG INVESTASI DI KAB. BANYUWANGI
PEMETAAN PERMASALAHAN PENYEDIAAN AIR MINUM DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN SYSTEM INTERRELATIONSHIP MODEL.
Teori Graf.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
UNDANG-UNDANG NO. 33/2004 TENTANG0
KARAKTERISTIK KEMISKINAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN KEMISKINAN JAWA BARAT DALAM KONSTALASI KEMISKINAN NASIONAl KELEMBAGAAN TKPK.
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

TENDENSI SENTRAL.
PEMKAB KAPUAS HULU - BPPT
KAWASAN ASIA TENGGARA.
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
TABEL INPUT OUTPUT REGIONAL.
KELOMPOK V / KELAS 2A NAMA: PEMBAHASAN: AYU ROSITA SARI ( )
Media Presentasi Pembelajaran
Uji Non Parametrik Dua Sampel Independen
Jakarta, 09 M e i BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 10 MEI 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA BULAN MARET 2009 Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Maluku Tahun 2009.
Kawasan Wisata Mattampa
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
Sistem Pengkodean Wilayah Administrasi BPS
BIODATA Nama : H. SUTARTO, SE.MM. Tempat, tanggal lahir : Jepara, 3 April 1958 Pendidikan : S2 Magister Manajemen Jabatan : Camat Batealit Unit Kerja :
Drs. Cyrus Ramot Marpaung
: : Sisa Waktu.
PERATURAN KONSERVASI Fredinan Yulianda, 2010.
Pengujian Hipotesis Parametrik 2
KABUPATEN BULELENG By: ADITYA ARGASIWI ( )
Jakarta, 18 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 19 APRIL 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI :
ANALISIS / REVIU SEKTOR PENDIDIKAN
Workshop Rehabilitasi & Rekonstruksi Usaha Peternakan Sapi
PADA RAPAT EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN APBD
Jakarta, 19 Februari BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG JUM’AT,20 FEBRUARI 2015 GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : LAUT TIONGKOK SELATAN,
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
MEMBUAT MEDIA PENGAJARAN
EVALUASI KINERJA LABORATORIUM OLEH: WAHYU WIDODO.
Kesesuaian lahan dan penentuan lokasi kawasan budidaya
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
PEMBUATAN WEBSITE SEJARAH BIMA “TEMBE NGGOLI” Ismarmiaty
ANGGOTA KELOMPOK KERJA FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA
PAPARAN KEPALA BAPPEDA KOTA BEKASI
PROFIL POTENSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Graf.
DISAMPAIKAN PADA RAPAT DENGAR PENDAPAT DENGAN KOMISI VI DPR RI JAKARTA, JUNI 2012 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN SABANG, BPKS JAKARTA, 23 APRIL 2013.
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN NEGARA
Korelasi dan Regresi Ganda
JUMLAH DATA PENGHULU DAN KUA
Kebijakan perdagangan
Kenampakan Wilayah dan Pembagian Waktu di Indonesi
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KECAMATAN BEO, TAMPAN'AMMA KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Presentase Kertas Kerja Wajib STEM - Akamigas (Mah. YOHANIS SAHABAT) TA. 2016/2016
Peta Peningkatan Pemenuhan Energi Listrik Tiap Provinsi Hasil Model
Sumber : Juknis Pengembangan KSM Hal.12
Hasil Permodelan Tahap I
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
BANGGAI KEPULAUAN SULTENG
SISTEM POLA TANAM DAN JENIS TANAMAN KEHUTANAN YANG TAHAN HAMA DAN PENYAKIT.
HASIL PENELITIAN (8) Gambar 7 Peta Potensi Energi Angin Perairan Pantai Nusa Tenggara Barat (Tahun )
Dosen : Dr.Ir.Firdaus Chairuddin M.S
Oleh: Risyana Hermawan
Kebijakan perdagangan
KERAGAAN LUASAN DAN POTENSI PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN,PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN DIKAB. BULUNGAN-PROP.KALTARA.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Barat
Hasil Permodelan Tahap II
Judul Penelitian: PENGEMBANGAN DAN PEMETAAN POTENSI ENERGI ANGIN DAN GELOMBANG LAUT DI WILAYAH INDONESIA DALAM RANGKA KEMANDIRIAN ENERGI NASIONAL PROGRAM.
HASIL PENELITIAN (3) Gambar 2 Peta Potensi Energi Gelombang Laut Perairan Pantai Selatan Jawa (Musim Peralihan I Barat Timur)
Transcript presentasi:

PROVINSI PULAU SUMBAWA

Letak Wilayah P.Sumbawa termasuk pada wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan berada di antara 115°49’-119°23’ Bujur timur dan 08°05’-09°09’ Lintang Selatan dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Laut Jawa dan Laut Flores Sebelah Selatan : Samudera Indonesia Sebelah Barat : Selat Alas/Pulau Lombok Provinsi NTB Sebelah Timur : Selat Sape/Provinsi NTT Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki luas wilayah sekitar 20.153,15 km2 dengan perincian: Pulau Lombok : 4.738,70 km2 (23.51% dari Luas NTB) dan Wilayah Pulau Sumbawa : 15.414.,45 km2 (76,49% dari Luas NTB) Secara administrasi Provinsi NTB terbagi menjadi 8 Kabupaten dan 2 Kota (lihat peta Provinsi Nusa Tenggara Barat).

Peta Calon Ibukota PPS

Mengapa Pulau Sumbawa Layak Menjadi Provinsi ? Pernah menjadi pusat Pemerintahan pada Masa kerajaan sebelum tahun 1945 dan masa sebelum bergabung menjadi Provinsi NTB pada tahun 1957 Luas wilayah 76,5 % dari luas Propinsi NTB Kontribusi PDRB 57.89 % dari total PRDB NTB Luas lahan produksi pertanian 44% dari luas luas lahan NTB Kontribusi Sektor Tanaman Pangan 42,3 % dari total NTB Kontribusi sektor peternakan 41 % dari total produksi NTB Kontribusi sektor pertanian 50% dari total produksi NTB Kontribusi sektor perikanan laut 61% dari total produksi NTB Keanekaragaman potensi hutan yang sangat menjanjikan Potensi kawasan hutan seluas 310.054,90 Ha untuk tanaman rotan Memiliki lokasi tambang sekitar 64 lokasi, Peningkatan kegiatan Industri dan perdagangan dari tahun ketahun Potensi kawasan wisata yang sangat menjanjikan

Kekuatan Lapangan Usaha antara Pulau Lombok dan Sumbawa tahun 2000 dan 2007

Perbandingan Pangsa Regional antara Pulau Lombok dan Sumbawa tahun 2000 dan 2007

Total Skor Syarat Teknis Provinsi Pulau Sumbawa dengan Pembanding Provinsi Nusa Tenggara Timur No. Faktor Jumlah Indikator Skor (Rata-rata) Bobot Jumlah 1. Kependudukan 2 5 20 100 2. Kemampuan Eko-nomi 3 4,7 15 70.5 3. Potensi Daerah 14 4,5 67,5 4. Kemampuan Ke-uangan 75 5. Sosial Budaya 4,3 21,7 6. Sosial Politik 25 7. Luas Daerah 8. Pertahanan 4 9. Keamanan 1 10. Tingkat Kese-jahteraan Masyarakat 11. Rentang Kendali Total nilai 479,7 Berdasarkan data pada tabel ini, maka total nilai indikator perbandingan antara Provinsi Pulau Sumbawa dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 479,7 .point. Ini mengandung makna bahwa Provinsi Pulau Sumbawa “SANGAT MAMPU” untuk menjadi sebuah daerah otonom baru. Karena di dalam PP Nomor 78 Tahun 2007 ditentukan bahwa kategori sangat mampu dengan total seluruh indikator antara 420 sampai dengan 500. Dengan kategori ini, maka Provinsi Pulau Sumbawa direkomen-dasikan menjadi sebuah daerah otonom baru, yang terlepas dari induknya, yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Tingkat Kese-jahteraan Masyarakat Total Skor Syarat Teknis Provinsi Pulau Nusa Tenggara Barat, khususnya Pulau Lombok dengan Pembanding Provinsi Nusa Tenggara Timur No. Faktor Jumlah Indikator Skor (Rata-rata) Bobot Jumlah 1. Kependudukan 2 5 20 100 2. Kemampuan Eko-nomi 3 15 75 3. Potensi Daerah 14 4,21 63,15 4. Kemampuan Ke-uangan 4,33 64,95 5. Sosial Budaya 3,33 16,66 6. Sosial Politik 25 7. Luas Daerah 3,5 17,5 8. Pertahanan 9. Keamanan 1 10. Tingkat Kese-jahteraan Masyarakat 11. Rentang Kendali 1,5 7,5 Total nilai 444,76 Berdasarkan data pada tabel ini, maka total nilai indikator perbandingan antara Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya Pulau Lombok dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 444,76 point. Ini mengandung makna bahwa Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya Pulau Lombok “SANGAT MAMPU” untuk menjadi sebuah daerah otonom baru. Karena di dalam PP Nomor 78 Tahun 2007 ditentukan bahwa kategori sangat mampu dengan total seluruh indikator antara 420 sampai dengan 500. Dengan kategori ini, maka Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya Pulau Lombok, walaupun tanpa Pulau Sumbawa akan tetap eksis menjadi sebuah daerah provinsi, yang mampu untuk menyelenggarakan otonomi daerah.