Pengantar Kinetika Kimia II: Orde Reaksi & Waktu Paruh

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

KINEMATIKA Kinematika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut. Penyebab gerak yang sering.
Solusi Persamaan Diferensial Biasa (Bag. 1)
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Menunjukkan berbagai peralatan TIK melalui gambar
Translasi Rotasi Refleksi Dilatasi
KINETIKA REAKSI Tri Yulianti, SF, Apt.
Momentum dan Impuls.
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
1suhardjono waktu 1Keterkatian PKB dengan Karya Inovatif, Macam dan Angka Kredit Karya Inovatif (buku 4 halaman ) 3 Jp 3Menilai Karya Inovatif.
Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
KINETIKA KIMIA BAB X.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
1. = 5 – 12 – 6 = – (1 - - ) X 300 = = = 130.
BAB 2 PENERAPAN HUKUM I PADA SISTEM TERTUTUP.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-9
MATRIKS Trihastuti Agustinah.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-10
4. PROSES POISSON Prostok-4-firda.
WEEK 6 Teknik Elektro – UIN SGD Bandung PERULANGAN - LOOPING.
WORKSHOP INTERNAL SIM BOK
Materi Kuliah Kalkulus II
7. APLIKASI INTEGRAL MA1114 KALKULUS I.
INTEGRAL TAK TENTU.
HITUNG INTEGRAL INTEGRAL TAK TENTU.
Tugas: Power Point Nama : cici indah sari NIM : DOSEN : suartin marzuki.
Integral Lipat-Tiga.
Integrasi Numerik (Bag. 2)
BENDA TEGAR PHYSICS.
Persamaan Linier dua Variabel.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
: : Sisa Waktu.
Luas Daerah ( Integral ).
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
Analisis Regresi Kelompok 3 3SK1
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
POLIMERISASI RADIKAL BEBAS
KINETIKA KIMIA 1 TEORI TUMBUKAN DARI LAJU REAKSI
Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I
EKUIVALENSI LOGIKA PERTEMUAN KE-7 OLEH: SUHARMAWAN, S.Pd., S.Kom.
Turunan Numerik Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I
BENDA TEGAR FI-1101© 2004 Dr. Linus Pasasa MS.
LAJU DAN MEKANISME DALAM REAKSI KIMIA
BAB 9 KONSEP KINETIKA KIMIA.
TERMODINAMIKA LARUTAN:
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Algoritma Branch and Bound
Karakteristik Respon Dinamik Sistem Lebih Kompleks
SISTEM PERSAMAAN LINIER
HIDROKARBON Kelas : X OLEH : DIAH PURWANINGTYAS SMA NEGERI 3 MALANG.
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
Kompleksitas Waktu Asimptotik
KESETIMBANGAN REAKSI Kimia SMK
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
Kinetika Kimia Amin Fatoni 2009.
7. RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU (Kelahiran&Kematian Murni)
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
P OHON 1. D EFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit 2.
Kinetika kimia Shinta Rosalia Dewi.
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
Dimensi Tiga (Jarak) SMA 5 Mtr.
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
LAJU REAKSI …? Menyatakan besarnya perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi persatuan waktu dt [ produk ] d [Reaktan] r = + - =
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
Kinetika Kimia Orde Reaksi & Waktu Paruh
Transcript presentasi:

Pengantar Kinetika Kimia II: Orde Reaksi & Waktu Paruh Jumat, 18 Maret 2010 Pengantar Kinetika Kimia II: Orde Reaksi & Waktu Paruh Kimia Dasar II – Prodi Kimia Liana Aisyah # 6 (Kamis, 7 April 2011 Liana Aisyah

Pokok Bahasan (#6) Reaksi Orde Nol 5 6 Reaksi Orde Satu 7 Reaksi Orde Dua 8 Waktu Paruh

Sebelumnya Pengetian & Cakupan Kinetika Kimia Perhitungan laju rata-rata 4 Konsep Dasar Kinetika Kimia Pengaruh C Hukum laju 5 Kinetika Kimia vs Termodinamika Penurunan Pers. laju reaksi 6 3. Pengertian & rumusan laju reaksi

Laju reaksi (r) Perubahan konsentrasi reaktan atau produk terhadap waktu Pengurangan konsentrasi reaktan Penambahan konsentrasi produk Secara matematis, untuk reaksi: A  B Laju reaksi = r = -d[A]/dt = d[B]/dt Dengan berjalannya waktu

Laju Reaksi & Stoikiometri a A + b B → c C + d D Laju reaksi = laju hilangnya reaktan Δ[A] Δt 1 a = - Δ[B] b = laju munculnya produk = Δ[C] Δt 1 c Δ[D] d

Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju: Hukum Laju Jumat, 18 Maret 2010 Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju: Hukum Laju a A + b B …. → g G + h H …. Laju reaksi = k [A]m[B]n …. Tetapan laju reaksi = k Orde/tingkat reaksi terhadap A = m m and n are usually small whole numbers but may be fractional, negative or zero. They are often not related to a and b. The larger k, the faster the reaction. k depends on temperature, concentration of catalyst and the specific reaction. Orde/tingkat reaksi terhadap B = n Orde/tingkat reaksi total = m + n + …. Liana Aisyah

Orde reaksi (m) Menunjukkan tingkat pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju. r = k [A] m ; [A] = konsentrasi reaktan Harus ditentukan melalui eksperimen, tidak terkait dengan stoikiometri reaksi. Pengetahuan mengenai orde reaksi memungkinkan kita memperkirakan mekanisme reaksi.

Orde reaksi (m) - Secara intuitif ... Reaksi orde 0: menaikkan/menurunkan konsentrasi tidak mempengaruhi laju reaksi Reaksi orde 1: menaikkan konsentrasi 1x akan menaikkan laju reaksi 1x & sebaliknya. Reaksi orde 2: menaikkan konsentrasi 1 x akan menaikkan laju reaksi 2x & sebaliknya.

Orde Reaksi – Pengertian Intuitif Metode Laju Reaksi Awal Desain Eksperimen Penentuan Orde Reaksi Metode Laju Reaksi Awal (Initial rate method)

Metode Laju Reaksi Awal (Initial rate method) Variasi konsentrasi awal reaktan tertentu Lakukan untuk semua reaktan Ingat prinsip desain eksperimen: variasi 1 faktor jaga faktor lain tetap Periksa pengaruhnya terhadap laju awal

F2 (g) + 2ClO2 (g) 2FClO2 (g) laju = k [F2]x[ClO2]y [F2] meningkat dua kali dan [ClO2] konstan Laju meningkat dua kali x = 1 [ClO2] meningkat empat kali dan [F2] konstan Laju meningkat empat kali laju = k [F2][ClO2] y = 1

Metode Laju Reaksi Awal (Initial rate method) Berdasarkan data eksperimen berikut, tentu orde reaksi terhadap HgCl2 maupun C2O4 2-

Experiments Initial Rate 1 0.1M 0.005M 1.35X10-7 2 0.01M 2.70X10-7 0.2M 5.40X10-7 Tentukan m dan n!

Jika m = 0, bagaimana bentuk integral pers. laju?

Orde 0: [A] vs t; garis lurus Pers. Garis: [A] = - kt + c Menentukan k: k = - slope Intersep c = [A]o

Jika m = 1, bagaimana bentuk integral pers. laju?

Orde 1: ln [A] vs t; garis lurus Pers. Garis: ln [A] = - kt + c Menentukan k: k = - slope Intersep c = ln [A]o

Jika m = 2, bagaimana bentuk integral pers. laju?

Orde 2: 1/[A] vs t; garis lurus Pers. Garis: 1/[A] = kt + c Menentukan k: k = slope Intersep c = 1/[A]o

Orde reaksi (m) = 0 Laju reaksi tidak tergantung pada konsentrasi reaktan: A  B - d[A]/dt = k [A]0 = k [A] = -kt + C Umumnya terjadi pada dekomposisi termal. Contoh: Dekomposisi HI menjadi H2 dan I2 pada permukaan emas merupakan reaksi orde 0 terhadap HI.

Orde reaksi (m) = 1 Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan: A  B - d[A]/dt = k [A]1 = k [A] ln [A] = -kt + C Contoh: Pembentukan butil alkohol dari butil klorida dan air merupakan reaksi orde 1 terhadap butil klorida. C4H9Cl + H2O -> C4H9OH + HCl

Orde reaksi (m) = 2 Laju reaksi berbanding lurus dengan pangkat dua konsentrasi reaktan: A  B - d[A]/dt = k [A]2 1 / [A] = kt Contoh: Dekomposisi NO2 merupakan reaksi orde dua terhadap NO2. 2 NO2 (g)  2 NO (g) + O2 (g)

Orde reaksi negatif Konversi ozone menjadi oksigen; O3  O2 Reaksi orde: 2 thd ozone -1 thd oksigen)

Pers. Laju Reaksi -d[A]/dt = [A]m Laju sesaat sebagai fungsi Bentuk Diferensial: -d[A]/dt = [A]m Bentuk Integral: mis. Orde 1: ln [A] = -kt + ln [A0] Laju sesaat sebagai fungsi konsentrasi Konsentrasi sebagai fungsi waktu

Ikhtisar Pers. Laju Reaksi Orde 1 2 Hukum Laju (Diferensial) (Integral) Plot Garis Lurus [A] vs t ln [A] vs t 1/[A] vs t k - slope slope Satuan k M/s 1/s 1/(M.s)

Bentuk diferensial = -d[A]/dt Laju sesaat sebagai fungsi konsentrasi Kemiringan kurva [A] v t pada t tertentu

Bentuk Integral: untuk menentukan m & k 1 2 3 Lakukan reaksi dengan [A]o tertentu. Cek [A]t tiap selang waktu tertentu Buat plot: [A] vs t ln [A] vs t 1/[A] vs t

Bentuk Integral: untuk menentukan m & k 4 5 6 Cek kelurusan ketiga grafik (koefisien korelasi ~ +/-1) Garis lurus menunjukkan orde reaksi (m) yang sesuai Hitung k

Laju sesaat: dapat dihitung jika m & k diketahui - d[A]/dt = k [A]m Orde reaksi Konstanta laju Laju sesaat Plot garis lurus bentuk integral yang sesuai

Tentukan orde reaksi thd butil klorida

Waktu paruh (half-life); t1/2 Waktu yang diperlukan agar konsentrasi reaktan menjadi setengah dari konsentrasi awal. [A] t1/2 = ½ [A]o Untuk reaksi orde 1: ln [A] t1/2 = ln [A]o – kt1/2 ln ½ [A]o = ln [A]o – kt1/2 k t1/2 = ln 2 t1/2 = ln 2 / k t1/2 reaksi orde 1 tetap ln 2 = 0,693

Dideduksi dari pers. Laju t1/2 untuk orde 0, 1, dan 2 Orde t1/2 [A]0 / 2 k 1 ln 2 / k 2 1 /( [A]0 . k) Dideduksi dari pers. Laju reaksi

Contoh Plot N2O5 vs waktu t1/2 konstan; m = 1

Reaksi orde-pertama A produk [A] = [A]0/n 1 2 2 4 3 8 4 16 jumlah waktu-paruh [A] = [A]0/n 1 2 2 4 3 8 4 16 14.3

Penggunaan waktu paruh Waktu paruh reaksi orde 1 tetap t1/2 ≠ f(konsentrasi) Peluruhan radioaktif Umumnya orde 1 Digunakan untuk Menentukan usia bahan Yang mengandung radioaktif

Benda purbakala dari makhluk hidup: Isotop C-14

Ikhtisar (1): menentukan m Metode laju reaksi awal Subsitusikan data Ke dalam pers. laju bentuk Integral untuk mendapatkan hukum laju yang menghasilkan k yang sesuai 4 m Metode plot garis lurus 3. Uji t ½ untuk Mengetahui reaksi Orde 1 atau bukan

Ikhtisar (2): menentukan k Dari slope plot garis lurus k Mengukur t1/2 untuk reaksi orde 1 3 2. Mengevaluasi k dari pers. laju bentuk integral

Ikhtisar (3): Menentukan [A]t Gunakan pers. laju bentuk integral (orde reaksi & k diketahui) dengan t diketahui. Contoh: A  2 C + D adalah reaksi orde 0 terhadap A dengan k = 2 x 10-3 M/s. Setelah reaksi berlangsung 5 menit, hitunglah: [A] [C] [D]

Ikhtisar (3): Menentukan t Gunakan pers. laju bentuk integral (orde reaksi & k diketahui) dengan A0 & At diketahui. Contoh: A  2 C + D adalah reaksi orde 0 terhadap A dengan k = 2 x 10-3 M/s. Jika A0 = 2 M, hitunglah waktu yang diperlukan agar [A] = 1 M (yaitu t1/2) [C] = 1 M [D] = 1 M

Next week – Synergetic Learning Di kelas: 09.00 – 10.15 Kelas dibagi menjadi 12 kelompok (@ 4 orang) A Ambil worksheet 09.00 Untuk tiap kelompok: 2 orang masuk grup A; 2 lainnya grup B B Di kelas: 10.15 – 11.30

Next week – Synergetic Learning Group A Group B Materi Kinetika (3) kuliah di kelas. Review materi #1 - #7: KWA games di kelas Other games – di luar kelas Materi Kinetika (3) di luar kelas (Bedah buku teks) Review materi #1 - #7: KWA games di luar kelas Other games – di kelas Tukar info Di luar kelas

Thank You ! www.themegallery.com