Wiratmoko Yuwono
Performa I / O harus selalu menjadi pertimbangan utama bagi para desainer data warehouse dan administrator. Beban kerja yang spesifik didalam datawarehouse adalah I/O yang intensif seperti pada load data yang besar, membuat index, membuat materialized view dan query pada volume data yang besar.
1. Mengkonfigurasi I/O bandwidth bukan kapasitas storage 2. Stripe Far and Wide 3. Gunakan Storage Redundancy (backup) 4. Test sistem I/O sebelum membuat database 5. Rencana pertumbuhan data
Konfigurasi storage (tempat penyimpanan) dalam hal I/O bandwidth lebih penting daripada mementingkan ukuran storage. Biasanya dilihat dari I/O throughput rates Pilihlah I/O throughput rates yang tinggi, semisal cari RPM tinggi, buffer cache besar, write dan read speed yang tinggi
Secara prinsip dalam mengkonfigurasi I/O sistem untuk datawareshouse adalah max I/O bandwidth dengan beberapa disk dan akses channel tiap object database. Anda dapat membuat beberapa datafiles dalam database oracle Datafiles tersebut didistribusikan ke beberapa disk yang berbeda
Karena datawarehouse sering kali mempunyai data yang besar dalam sebuah perusahaan, sistem pasti akan membutuhkan tempat penyimpanan yang besar dan sangat memungkinkan terjadinya kerusakan storage, sehingga dibutuhkan disk redundancy untuk melindungi kerusakan hardware storage. Satu disk master, setidaknya mempunyai 1 disk backup. Gunakan RAID untuk membuat disk redundancy
Hal yang terpenting berikutnya adalah memeriksa sistem I/O sebelum database dibuat, sekali file database dibuat, maka lebih sulit untuk mengkonfigurasi filenya. Beberapa logical volume managers mendukung rekonfigurasi files yang dinamis, dan adapula yang harus membangun ulang ketika mengkonfigurasi ulang I/O layoutnya.
Designer datawarehouse seharusnya merencanakan pertumbuhan data kedepan dalam datawarehouse. Contoh : anda tidak boleh menambahkan tablespace baru di 4 disk tambahan, dalam 20 disk sebelumnya. Semestinya anda langsung membuat tablespace pada 24 disk baru, kemudian mengkonvert tablespace lama dalam 20 disk tadi kedalam tablespace baru.
Dua Features untuk mengatur disk adalah dengan oracle managed files dan automatic storage management (ASM), tanpa adanya software ini, maka administrator database harus mengatur file database secara manual, dan dalam datawarehouse dapat mencapai ratusan bahkan ribuan files. Oracle Managed Files berguna untuk mengatur secara sederhana database dengan cara membuat dan mengatur file secara otomatis. Automatic Storage Management berguna tidak hanya mengatur files tetapi juga disk, dengan ASM administrator database dapat mengatur sekolompok group disk, dan juga ASM menghandel tugas membagi disk dan disk redundancy, termasuk rebalancing files database ketika disk baru ditambahkan kedalam sistem.
Oracle® Database Data Warehousing Guide 10g Release 2 (10.2) B December 2005