Kebutuhan, kualitas, dan pencemaran air Pemakaian air secara umum sangat bervariasi dari kota ke kota yang tergantung pada iklim, sifat lingkungannya, populasi, industri dan faktor-faktor lainnya. Bila diperkirakan secara tidak rinci limbah dari rumah tangga adalah 60-75 % dari kebutuhan air akan menjadi limbah. Sedangkan kebutuhan industri diperkirakan 50 m3 /ha/hari.
Tabel : Penggunaan air di AS
Distribusi penggunaan air di dalam rumah tangga adalah sbb;
Kualitas Air Penyediaan air bersih dalam bentuk kualitas dan kuantitas adalah faktor utama bagi manusia ataupun makhluk hidup lainnya. Parameter yang menentukan kualitas air: Parameter fisika, Parameter kimia, dan Parameter biologi. Parameter fisika adalah yang berhubungan dengan penglihatan, sentuhan, rasa, ataupun bau. Padatan tersuspensi, turbiditas, rasa, dan bau termasuk kategori ini. Padatan tersuspensi bersumber dari partikel organik dan anorganik yang tidak larut (ppm).
Contoh Padatan anorganik : lempung, lanau, dan bahan tanah lainnya dan bahan organik adalah seperti serabut tumbuhan dan bahan biologi (sell bakteri, algae dll). Penentuan padatan terlarut dapat dilakukan dengan gravimetri dengan jalan mengeringkan sampel pada 104o C. Kekeruhan adalah pengukuran langsung padatan tersuspensi menggunakan Jackson turbidimeter. 1 JTU = 1 mg/L SiO2 (dalam air destilasi). Warna dari bahan organik seperti daun, kayu, akar, asam humus dll. Bahan anorganik dari besi oksida - berwarna merah, mangan oksida-- warna coklat atau kehitaman. Pada limbah industri, produksi kertas, proses makanan, produksi kimia, penambangan, dan kilang adalah berupa zat warna dan lainnya. Pengukuran zat warna menggunakan standar warna TCU (True color unit) --1 TCU = 1 mg/L platinum. Alatnya Spektrometri. Rasa dan Bau adalah berasal dari mineral-mineral, logam-logam dan garam-garam dari tanah dan terakhir dari reaksi biologi. Pengukuran bau dan rasa--bahan organik dapat dilakukan dengan gas/liquid chromatografi. Dapat juga dg threshold odor number (TON) TON = A + B/A, A = volume air bau B =volume air bebas bau untuk menghasilkan 200 ml campuran (ditabelkan). Suhu adalah parameter yang akan mempengaruhi reaksi di alam.
Parameter kimia Air merupakan pelarut yang sangat baik sehingga banyak sekali bahan-bahan yang dapat larut dalam air. Parameter kimia kualitas air : pH Zat padat terlarut total (TDS), Alkalinitas, Kesadahan, Logam-logam, bahan organik, nutrisi, dan pestisida. Pengukuran pH dilaksanakan dengan langsung dengan peralatan pH meter yang dilakukan dengan mengukur – log [H+] Zat padat terlarut total dapat diketahui dengan mengukur konduktivitas sampel air atau dengan penjumlahan kandungan ion-ion utama dalam air dalam satuan mg/L. Alkalinitas dapat ditentukan dengan volumetri menggunakan asam (H2SO4) sebagai pentiter Kesadahan dalam pengukurannya menggunakan satuan mg/L CaCO3 yang dapat dikonversi menjadi meq/L. Hal ini berhubungan dengan apa yang kita kation polivalen yang terlarut dalam air. Logam-logam dalam air ditentukan konsentrasinya dengan AAS (Atomic Absorption Spectrometry) atau flame photometry untuk K+ dan Na+.
Bahan Organik dapat diukur dengan GC (kromatografi Gas) atau GC-MS. Nutrisi dalam sampel air diperkirakan dengan pengukuran N, P & K dalam air sampel. Pestisida biasanya ditentukan dengan GC (Chromatographi Gas).
Parameter biologi Kebanyakan air permukaan di alam adalah mengandung bakteri dan virus dan pengukurannya dilakukan dengan mengidentifikasi bakteri patogen. Dalam rekayasa lingkungan pengukurannya dilakukan dengan indikator bakteri patogen E. Coli dalam 100 ml air contoh. Senyawa-senyawa organik di Lingkungan Senyawa degradable Senyawa undegradable BOD = Biological oxygen demand Istilah BOD5 COD = Chemical oxygen demand