TEKNIK VOKAL
TOPIK VOKAL TANGGA NADA PARALEL TANGGA NADA BAGAIMANA BERNYANYI YANG BAIK PERNAFASAN SOLFEGIO DIKSI SAMPEL LAGU
VOKAL PENGERTIAN UMUM SEDERHANA Adalah hasil suara manusia yang tertentu frekwensi tinggi rendahnya. PENGERTIAN DALAM SENI MUSIK Adalah hasil suara manusia baik individu, pasangan, maupun kelompk yang menggunakan tangga nada.
TANGGA NADA Adalah susunan nada-nada dalam satu oktaf yang telah terukur frekwensinya
MACAM-MACAM TANGGA NADA DITONIS: tangga nada yang terdiri dua nada dalam satu oktaf TRITONIS: tangga nada yang terdiri tiga nada dalam satu oktaf TETRATONIS: tangga nada yang terdiri empat nada dalam satu oktaf PENTATONIS: tangga nada yang terdiri lima nada dalam satu oktaf HEKSATONIS: tangga nada yang terdiri enam nada dalam satu oktaf HEPTATONIS: tangga nada yang terdiri tujuh nada dalam satu oktaf
TANGGA NADA SENI MUSIK DAERAH DI INDONESIA Diatonis (termasuk heptatonis) adalah tangga nada yang terdiri dari lima langkah penuh dan dua langkah setengah. MAYOR o o o o o o o o 1 2 3 4 5 6 7 1 MINOR o o o o o o o o 6 7 1 2 3 4 5 6
TANGGA NADA SENI MUSIK DAERAH DI INDONESIA Pentatonis: terdiri dari tangga nada bedantara (pelog) dan samantara (slendro) PELOG o o o o o o o o 1 2 3 4 5 6 7 1 SLENDRO o o o o o o 1 2 3 5 6 1
PARALEL DIATONIS DAN PENTATONIS 1 2 3 4 5 6 7 PELOG 5 DO = DIS PELOG 6 DO = BES PELOG BR DO = F SLENDRO M SLENDRO 9 DO = GIS
BERNYANYI YANG BAIK FAHAMI LAGU TERSEBUT Ritmis atau non ritmis Karakter lagu Dinamika Pathet, kunci, tangga nada yang digunakan Pesan yang disampaikan Pembawaan
BERNYANYI YANG BAIK 2. PENYAJIAN Tunggal/solo Berpasangan (duo, trio, kwartet) Berkelompok dengan banyak peserta (choirs) Dengan iringan atau acapella (tanpa iringan) Melibatkan jenis seni yang lain/tidak
BERNYANYI YANG BAIK 3. FUNGSI SAJIAN Sajian mandiri Sajian bersama (kolaborasi) Sebagai pengiring (teater, tari, dsb) Untuk upacara atau hiburan
TEKNIK PENULISAN PERBEDAAN AKSEN Diatonis : aksen terletak pada hitungan pertama (sehabis garis birama) Penta : aksen terletak pada hitungan terakhir (sebelum garis birama)
TEKNIK PENULISAN HARGA NADA . = 1 ketuk j.j . = ½ ketuk j.j j.j j. = 1/3 ketuk jk.j.j kj.j. = ¼ ketuk
TENKNIK PERNAFASAN SEGITIGA TARIK TAHAN HEMBUSKAN
SOLFEGIO DIATONIS j12 j34 j54 j32 j12 j34 j54 j32 1 ma mi mo me mu …………………….. 13 24 35 46 57 6!----..!6 75 64 53 42 31 123 234 345 456 567 67!
PENTATONIS (PINJAM NOTASI DIATONIS) 1 3 4 5 7 ! --..! 7 5 4 3 1 j.1 j34 j57 j!7 5 1k11 j1k11 j34 j5k55 j5k34 j5u 1
DIKSI SECARA UMUM Jatuh konsonan desis - contoh: kata “kudus”, diucapkan ku-du-s 5 z4x xXXx.x jx5x4x xj3xux xxc1 kudu - s Akhir suku kata jatuh konsonan: n, m, l, r dilagukan tidak kuat (tanpa tekanan) - contoh: kata “makan” maka- n
Vokal: a,i,u,e,o harus diucapkan secara jelas.
SECARA KHUSUS - Lagu Sunda : vokal “eu” yang dirangkai diucapkan “e” tanpa tekanan. Vokal “i” diucapkan bersih tanpa ada interpretasi bunyi lain. (kata “anjeun”, “jeung” dan sebagainya. - Lagu Jawa: vokal “a” dapat diinterpretasikan “a” murni dan “a” (kata “lara” dibaca “lara”) - Lagu Bali: pada konsonan “t” dibaca “th” , “d” dibaca “dh”, pada huruf “a” pada akhir kata dibaca “e” (kata “tiyang” dibaca “thiyang”, “dewa” dibaca “dhewe”, kata “sukerta” dibaca “sukerte”
MATERI LAGU