BOILER 2 Disusun Oleh : Puji Wulandari (03121403016) Putri Ayu Wulandari (03121403024) Faddel Pinasthika (03121403065)
Terminologi Boiler yaitu suatu komponen yang berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan uap, yang energi kinetiknya dimanfaatkan untuk memutar turbin. Air merupakan media utama yang diolah didalam boiler yang selanjutnya akan diproses untuk menghasilkan steam. Boiler tidak hanya diisi dengan fluida berupa air, namun bisa juga dengan air raksa dan zat alir organik seperti N-Pentan.
Tiga bagian dasar dari kontrol boiler : Level Control Terdapat tiga elemen sistem dalam level control, yaitu aliran uap, aliran umpan (air) dan drum level. Aliran uap dan aliran umpan dikontrol oleh drum level. Firing Control (Also applies to heaters) Sistem yang berfungsi untuk mengatur panas pembakaran yang digunakan di dalam boiler. Master Control Diperlukan untuk mengontrol tekanan uap tunggal bagian atas dari beberapa boiler paralel. Master control juga mengatur seluruh bagian dasar dari kontrol boiler.
Prinsip Perancangan Sebuah Boiler harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Fluida yang digunakan harus tertampung secara aman (safety contained) di dalam boiler. Output fluida harus sesuai dengan kondisi yang diinginkan baik tekanan, temperatur, kualitas dan alirannya. Dibangkitkan dengan rugi-rugi panas (heat losses) yang minimum. Memiliki sistem proteksi yang baik.
Berikut langkah-langkah / prinsip perancangan Boiler, yaitu : Tentukan Jenis Boiler yang digunakan dan digunakan untuk apa Tentukan Kapasitas Boiler, tergantung dari karakteristik fluida dan bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan steam semaksimal mungkin Tentukan Bahan baku pembuatan spesifikasi komponen-komponen Boiler, dan dengan ketebalan tertentu (sesuai kebutuhan) Tentukan Volume Boiler, rasio volume fluida dan udara yaitu 3 : 1 Tentukan Bahan bakar yang digunakan, untuk skala sederhana umumnya menggunakan LPG, untuk skala industri umumnya menggunakan batubara Tentukan kondisi operasi Tekanan dan Temperatur pada boiler
Faktor yang mempengaruhi perancangan Faktor perancangan dari suatu boiler yaitu ada pertimbangan utamanya, contohnya water tube boiler yang faktor perancangannya terdiri dari : Suplai Air : suplai air harus terjaga. Kualitas Air : air yang memenuhi syarat boiler mempunyai hardness minimal atau = 0, dengan kualitas air yang baik maka akan tercapai efisiensi yang tinggi. Bahan Bakar yang digunakan : semakin bagus kualitas bahan bakar, maka efisiensi boiler semakin besar
Formulasi Perancangan Drum Level Stability Factor (DLSF) Keterangan : Va = Kapasitas air di dalam drum (gal) Vm = Kapasitas minimum air yang dibutuhkan untuk memindahkan semua gelembung uap. Kapasitas Minimum Air yang dibutuhkan untuk memindahkan semua gelembung uap (Vm) G = Volume air yang dibutuhkan untuk mengisi boiler (gal) HR = Panas furnace yang dilepaskan (BTU/ft2) % SB V = C = Perbandingan sirkulasi rata-rata boiler Vg, Vw = Spesifik volume dari steam / air saat kondisi saturated
Perhitungan Suatu pabrik memiliki sebuah boiler dengan steam drum pressure 925 psig, perbandingan sirkulasi rata-rata boiler dari pabrik yaitu 18,5, volume air yang dibutuhkan untuk mengisi boiler sebesar 6000 gal, panas furnace yang dilepaskan dari boiler sebesar 160000 BTU/EPRS. Hitunglah DLSF, jika kapasitas air = 1500 gal. Jawab : Dik : Steam drum pressure = 925 psig C = 18,5 G = 6000 gal HR = 160000 BTU/EPRS Va = 1500 gal Vw = 0,0214 ft3/lb Vg = 0,4772 ft3/lb Dit : DLSF ?
% SB V = 0,4772 / [ (18,5-1) (0,0214) + 0,4772] = 0,56 (or 56 % steam by volume) Vm = [(0,56) (6000) (160000)] / 600000 = 896 gal DLSF = Va / Vm = 1500 / 896 = 1,67