Biomas Kayu Pellet Presentasi Energi Pemanas Rumah Tangga (winter) Energi Dapur Masak Energi Pembangkit Tenaga Listrik Ramah Lingkungan Karbon Neutral Menurunkan Emisi Karbon Oleh FX Tanos
Pendahuluan Bahan Bakar Fossil Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang berdampak besar terhadap perekonomian dunia. Selain meningkatnya permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk, tingginya biaya explorasi serta sulitnya mencari sumber cadangan minyak, disamping banyaknya tuntutan masyarakat dunia tentang emisi karbon gas buang memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi energi terbaharukan yang ramah lingkungan. Meningkatnya harga minyak dunia yang cukup mahal per barrel, menjadi alasan setiap negara untuk mengembangkan energi alternatif termasuk Indonesia. Bahan Bakar Fossil Batubara merupakan bahan bakar fossil yang hingga kini merupakan penyumbang utama pembangkit tenaga listrik di beberapa negara Asia, Eropa dan Amerika. Namun negara-negara ini harus bertanggung jawab atas emisi karbon yang berdampak buruk pada kesehatan manusia serta pemanasan global. Karena itu beberapa negera Eropa dan Amerika telah menghapus pengunaan batubara sebagai energi pembangkit tenaga listrik. Saat ini ada banyak pembangkit tenaga listrik batubara beralih ke energi biomas kayu pellet. Kayu pellet menghasilkan panas pembakaran cukup baik, serta memberikan lingkungan yang bersih, selain membantu menurunkan emisi karbon yang berasal dari pembangkit listrik. Copyright: fxt
Biomas Kayu Pellet Pertumbuhan biomas kayu pellet telah melampaui harapan banyak orang, dan sedang dalam perjalanan untuk menuju menjadi salah satu bahan bakar hijau utama masa kini dan masa depan. Pellet diproduksi dalam bentuk dikompres dari hasil kayu-kayu bekas (residu), terutama dari limbah produksi kayu. Di bawah temperatur tertentu, serbuk kayu dipadatkan untuk dibentuk pellet. Pellet memiliki ukuran seragam, dengan profil fisik yang solid membuat sangat ideal sebagai sumber bahan bakar. Sebagian besar produksi kayu pellet digunakan sebagai bahan bakar untuk pemanasan rumah tangga (musim dingin), keperluan masak serta pembangkit tenaga listrik. Hal ini untuk mengimbangi ketergantungan kita pada bahan bakar fossil seperti minyak bumi dan batubara, disamping untuk mengurangi tingginya polusi udara dimana emisi gas buang karbon dapat mempengaruhi naiknya pemanasan global. Beberapa negara didunia telah mengambil keputusan penggunaan biomasa kayu pellet sebagai energi bahan bakar. Sebagai contoh pada tahun 2009 negara Swedia adalah negara Eropa pertama yang menggunakan lebih banyak energi biomas. Pada tahun 2030, Swedia akan menghapus semua bahan bakar pembangkit tenaga listrik asal fossil. Swedia juga telah menciptakan lapangan pekerjaan dalam pengolahan limbah hutan lokal menjadi kayu pellet yang produktif. Seluruh energi terbaharukan secara definisi juga merupakan energi berkelanjutan, yang berarti mereka tersedia dalam waktu jauh ke depan yang membuat banyak harapan industri dalam pengehematan pembiayaan energi, serta mendukung program pemerintah mengurangi pemanasan global, disamping memberikan dampak sosial ekonomi pada masyaraka kecil. Copyright: fxt
Properti Biomas Kayu Pellet Di Asia Pacific, negara Selandia Baru adalah negara yang sangat aktif mengembangkan dan memproduksi besar-besaran kayu pellet untuk keperluan export dalam permintaan alternatif energi. Energy Solid, Nature’s Flame adalah perusahaan terkemuka di Selandia Baru yang mampuh memproduksi kwalitas kayu pellet untuk keperluan pembangkit tenaga listrik dan rumah tangga. Kebutuhan biomas kayu pellet dunia sudah mendekati 20 juta metrik ton per tahun, kebutuhan ini akan terus meningkat seiring banyaknya industri listrik yang mempergunakan energi ramah lingkungan, seperti kayu pellet. Properti Biomas Kayu Pellet Biomas kayu pellet merupakan bahan bakar hijau terbarukan dan padat, dalam arti mereka adalah sumber energi karbon netral. Karbon dikonsumsi selama siklus kehidupan perpohonan, dan kemudian dilepas lagi, efeknya adalah kenaikan nol tingkat karbon dioksida dalam atmosfer. Oleh karena itu hasil pembakaran kayu pellet juga dapat membantu mengatasi perubahan iklim. Penanganannya dalam proses pembakaran lebih mudah dan bersih, sehingga sangat menarik untuk digunakan. Bentuknya standar silinder dengan diameter 6 hingga 8 milimeter dan panjang tidak lebih dari 38 milimeter. Kayu pellet juga dapat diproduksi dalam bentuk “briket”. Copyright: fxt
Ramah Lingkungan Menurut Pellet Fuels Institute “premium kayu pellet” (merupakan kayu pellet paling umum di pasaran dunia) harus memiliki kandungan abu kurang dari Satu Persen, sedangkan “standard” diperkirakan sebanyak Dua Persen. Kayu pellet memiliki tingkat kandungan klorida kurang dari 300 bagian per juta dan tidak lebih dari 0.5 persen dari denda debu. Limbah debu kayu pellet dapat dijadikan bahan pupuk organik. Kayu pellet pada dasarnya solid dan konsisten keras. Dengan kadar air sangat rendah (kelembaban antara 8-10%), mengandung komponen energi yang lebih tinggi yang mungkin dibandingkan dengan batubara kalori tinggi. Hal ini hanya akan berarti bahwa konten kelembaban rendah sangat menghemat banyak energi yang dibutuhkan untuk membakar. Kelembaban rendah dan kepadatan tinggi, memungkinkan kayu pellet secara otomatis sangat efektif sebagai bahan bakar yang mudah dibakar. Kayu pellet menghasilkan output panas yang sangat tinggi. Copyright: fxt
Co-firing Batubara & Kayu Pellet Teknologi cofiring mengacu pada pembakaran dua jenis bahan pada saat yang sama. Hal ini disebut bioenergi. Pembangkit tenaga listrik berbahan bakar padat seperti batubara dapat dicampur dengan bahan bakar tradisional biomassa kayu pellet. Cofiring secara teknikal memberikan pembakaran yang lebih cepat kepada batubara, disamping mengurangi jumlah gas rumah kaca dari hasil pembakaran 100% batubara. Hasil terpenting dari cofiring adalah menurunkan emisi gas buang yang dapat memberikan polusi udara. Meskipun ada pilihan terbarukan lainnya yang lebih bersih, seperti energi angin dan energi matahari. Namun bahan bakar batubara hingga kini masih dominan dalam pembangkit tenaga listrik bersekala besar. Copyright: fxt
Penyerapan CO2 Emisi Oleh Pohon
Biomas Sumber Energi Terbarukan Bahan Produksi Kayu Pellet: Kayu Sisa Potongan Limbah Industri Kayu Limbah Sawmill Kayu Sisa Pabrik Pulp Limbah Pertanian
Wood Pellet Raw Materials
Biomassa Kayu Pellet
Tungku Pemanas Musim Dingin Sangat Ekonomis
Memasak Dengan Kayu Pellet Sangat Ekonomis
Mesin Industri Kayu Pellet
Improved Pelleting Process Raw Material Draying Process Terrofaction Grinding Pelletization High quality Pellets
Pembangkit Tenaga Litsrik 100% Biomas Kayu Pellet Wood Pellet
Pembangkit Tenaga Litsrik Co-Firing Coal Wood Pellet
Comparison between wood pellets and wood chips Low moisture content, typically <10% Moisture content typically ~55% from freshly harvested wood; ~30% from seasoned wood (1 yr.) High volume energy density: 3-3.5 MWh/m3 Relatively low volume energy density (<1 MWh/m3 @30% MC) Much smaller fuel hopper can be used, and/or fewer deliveries. Many different designs of pellet store available off the shelf Large volume fuel storage required and regular deliveries. Good design of chip store and fuel feed vital for ease of fuel delivery and reliable operation Expensive to produce. Requires consistent supply of feedstock so usually only suitable for commercial production Woodfuel quality chippers expensive, but can be shared between users, or contracted as required, so potentially suitable for self production Clean, dry, low dust. Flow easily so suitable for pneumatic delivery (up to 30m) and easy fuel handling Don't flow so readily. Delivery by tipper or chipping into store; fuel handling by auger feed Usually low ash <1% Can be low ash, but a high proportion of bark, or soil contamination can increase this significantly Standards important to avoid pellets crumbling to sawdust, excessive ash content, or slagging problems: CEN/TC335 solid biofuels Standards vital to ensure moisture content suitable for boiler, and chip size and shape will not block fuel feed:CEN/TC 335, ONORM, DIN Range of very sophisticated pellet boilers and stoves ideal for domestic applications. Larger pellet boilers good for urban applications like city schools with limited storage space Chip boilers tend to be more appropriate for slightly larger applications, though small chip boilers are available, suited to agricultural type installations Embodied energy higher than chips, especially if feedstock dried specially. Using clean, dry waste can divert wood from landfill Relatively low embodied energy Typical costs (bulk): £160 - £200 per tonne Typical costs (bulk): £60 - £90 per tonne Summary Clean, pleasant, convenient fuel; sophisticated boilers, but is more expensive Bulky but cheap fuel, potentially suitable for self production Relatively compact storage requirements Boilers tend to be better suited to larger or agricultural type applications Comparison between wood pellets and wood chips
Wood Pellet specifications Moisture 2.5 – 5.5% Ash 0.2 – 0.50% Calorific Value 20.4 GJ/Ton Gross – Dry Basis 5.6 Mwh/Ton 8899 Btu/lb Calorific Value 18.5 Gj/Ton Net Effective – ISO 1928-95 5.1 Mwh/Ton 8000 Btu/lb Bulk Density 600 – 750 Kg/m3 Increase bulk density and heat value 10 times
History – Opportunity’s - Challenges Wood Pellet Export History – Opportunity’s - Challenges Typecal Wood Pellet Specifications Global Wood Pellet Production and Projections Export – History Export Opportunities European Customers of Wood Pellets China Customers of Wood Pellets Export Challenges Integrated BioEnergy Industry Cluster’s Ref: Wood Pellet Association of Canada
Ref: Wood Pellet Association of Canada
Ref: Wood Pellet Association of Canada
Ref: Wood Pellet Association of Canada
Kongklusi Ekspor Kayu Pellet diperkirakan akan terus berkembang dan dan diharapkan dapat memenuhi pasokan kepada pelanggan. Peluang untuk ekspor Kayu Pellet ke negara-negara Eropa akan tetap kuat. Peluang kedua terbesar ekspor Kayu Pellet ke negara China. Persaingan harga ekspor Kayu Pellet akan meningkat jika para pemain industri Kayu Pellet tidak memikirkan harga pasaran global. Sarana angkutan darat dan laut akan akan menjadi sebuah tantangan dalam bisnis industri Kayu Pellet. Referensi: http://www.youtube.com/watch?v=OxChBQf-PLI&feature=related http://www.youtube.com/watch?v=My-bwUyCcJA http://www.youtube.com/watch?v=lpFO0OSw53g&feature=related
Mesin & Wood Pellet Hubungi: Informasi Mesin & Wood Pellet Hubungi: FX TANOS Business Development Director PT Kenaf Nusantara Mobil: 081388775427 Fax: 021-8690-1364 Email: ftanos@ptkenaf.co.id Daily: ftanos@gmail.com