Konvergensi Media dan Trend Media Massa Saat Ini Pertemuan 25 & 26 Matakuliah : O0144 / Teori Komunikasi Massa Tahun : 2008 / 2009 Konvergensi Media dan Trend Media Massa Saat Ini Pertemuan 25 & 26
Konvergensi Media, dan Tend Media Massa Saat ini Komunikasi Media Teknologi baru dan Media Massa Revolusi Digital Konvergensi Multimedia Media Indonesia dan Metro TV: Trend Baru Konvergensi Media Massa di Indonesia Bina Nusantara
Komunikasi Media Internet hampir menjadi sinonim dari konsep information superhighway. Internet dengan world wide web adalah “jaringan dari banyak jaringan” yang dapat menghubungkan dan mempertukarkan pesan Staubhaar dan LaRose (2002: 6) menggunakan istilah “communications media”. Berbagai term digunakan untuk menggambarkan konvergensi media. Bina Nusantara
konsep konvergensi antara lain dikemukakan Nora dan Mine (1980) dengan term telematique (telematik) untuk menggambarkan kombinasi antara komputer dan teknologi komunikasi. Konsep ini untuk menggambarkan, studi media konvensional tidak hanya pada radio, televisi dan film, tetapi juga telepon dan komputer. Bina Nusantara
Teknologi baru dan Media Massa Beberapa hal yang dibahas adalah: Sumber media massa Pesan-pesan media massa Jaringan media massa Audiens media massa Bina Nusantara
Sumber Media Massa Menurut Wilbur Schramm, media diproduksi oleh perusahaan yang sangat besar Terdapat otoritatif komentator media dan produser profesional yang disebut gatekeepers Gatekeepers ini menjalankan fungsi agenda setting. Sumber-sumber ini mengorganisasikan kekuatan membentuk opini publik dan citarasa populer. Bina Nusantara
Pesan-pesan Media Massa: Pada dasarnya, pesan-pesan media massa diperuntukkan untuk audiens yang kemungkinan sangat besar Landasan utama strategi adalah citarasa homogenitas yang menjadi tujuan dari media massa dalam masyarakat informasi Media digunakan untuk mempromosikan citarasa produk dan melakukan generalisasi terhadap kelompok atau masyarakat Bina Nusantara
Jaringan media massa Awalnya, secara formal, jaringan media massa relatif sedikit dan relatif universal dalam membidik pasar. Setiap medium membangun dan mendistribusikan informasi yang diproduksi jaringan media tersebut. Saat ini, jenis, jumlah dan jenis saluran berubah secara dramatis. Hal ini dikarenakan perkembangan sistem transmisi yang membuat mungkin untuk menciptakan jaringan yang tidak hanya dalam jenis yang spesifik, tetapi juga penempatan secara spesifik. Bina Nusantara
Saat ini, penempatan medium massa secara spesifik terdapat antara lain di kamar anak sekolah menengah, di supermarket,dan ruang kerja dokter. Jaringan media dengan kapasitas besar berintegrasi lewat jaringan media dengan mengkombinasikan berbagai channel dan bentuk media seperti audio, video, teks dan gambar dalam jaringan tunggal. Bina Nusantara
Audiens media massa Dalam paradigma klasik, audiens adalah massa yang tidak dikenal, anonim, hubungannya dengan sumber, audiens adalah penampung yang pasif. Perkembangan teknologi komunikasi dapat menciptakan target audiens yang lebih khusus. Pertumbuhan teknologi komunikasi dan kelimpahan channel media, telah memberikan orientasi ekonomi untuk dapat mengarahkan segmen audiens yang lebih kecil hingga pada level individu. Selain itu, media massa juga meningkatkan kecepatan umpan balik ke sumber media; dan juga menjadi media interaktif. Bina Nusantara
Revolusi Digital Media massa interaktif adalah salah satu area terjadinya konvergensi komputer dan teknologi komunikasi yang mendatangkan implikasi cukup signifikant. Konvergensi media interaktif misalnya terjadi melalui talk show radio melalui konvergensi radio dan telepon. Saat ini, konvergensi media dilakukan dengan media yang lebih beragam: media televisi, radio dan telepon; interaksi media komputer dan telepon, konvergensi televisi dan komputer, dan saat ini konvergensi antara telepon mobile, internet, radio dan televisi. Bina Nusantara
Konvergensi Multimedia Kecenderungan konvergensi media telah mulai diperlihatkan ketika televisi muncul sebagai media massa Konvergensi multimedia merupakan implikasi revolusi multimedia. Integrasi terjadi pada audio digital, visual, dan informasi teks pada semua jaringan data tujuan. Dalam media analog,konvergensi dengan media massa digital seperti televisi jarang dilakukan karena berbagai perbedaan: teknologi yang digunakan, prinsip dan cara kerja media tersebut Bina Nusantara
Media Indonesia dan Metro TV: Trend Baru Konvergensi Media Massa di Indonesia Media Indonesia adalah salah satu harian nasional dalam manajemen Media Group Media Indonesia diambilalih dan menjadi milik Media Group pada tahun 1989 Metro TV Metro TV didirikan oleh Media Group pada tahun 2000. Media Indonesia dan MetroTV melakukan konvergensi pada tahun 2002, dengan berbagai pertimbangan Bina Nusantara
Pertimbangan internal menjadi faktor utama, antara lain: Membangun corporate culture perusahaan; Menjalin kebersamaan antar karyawan Media Indonesia dan Metro TV; Mengembangkan kemampuan personal karyawan. Dalam perkembangan ke depan, media ini membangun karakteristik khusus, dan menjadi satu-satunya univikasi media massa yang mengintegrasikan antara analog dan digital Perpaduan ini, selain memperkuat citra Metro TV sebagai televisi dengan core news, juga mengembangkan model baru media. Bina Nusantara
Multi skill merupakan prasyarat bagi kru Media Indonesia dan Metro TV Dua hal yang dilakukan oleh manajemen Media Group dalam melakukan konvergensi media adalah: multi skill dan newsroom. Multi skill merupakan prasyarat bagi kru Media Indonesia dan Metro TV Newsroom menjadi komponen utama dalam konvergensi Media Indonesia dan Metro TV Melalui newsroom, wartawan Media Indonesia dan Metro TV dapat mempertukarkan data dan berita serta menggunakan berita berdasarkan kebutuhan Konvergensi Media Indonesia dan Metro TV, direpresentasikan dalam gambar berikut: Bina Nusantara
Model konvergensi Media Indonesia dan Metro TV Model Konvergensi Media, Damianus, dkk., 2008 Media Indonesia Metro TV newsroom Share berita& data Editorial Realitas Bedah Editorial Metro Realitas Analog Digital Audience Management Media Group Media Indonesia & Metro TV online Bina Nusantara
Konvergensi Media Indonesia dan Metro TV menyaratkan wartawan kedua media ini untuk trampil dalam memenuhi kriteria sebagai karyawan pada dua media massa dengan klasifikasi analog dan digital. Konvergensi ini akhirnya melahirkan trend baru media massa di Indonesia, dengan pemaduan berita antara Media Indonesia yang analog dan Metro TV sebagai media digital. Konvergensi ini juga membangun citra baru Metro TV sebagai televisi yang bertumpu pada news (berita) dengan pemaduan yang unik dengan Media Indonesia sebagai media analog. Bina Nusantara
Pemaduan ini didasarkan atas beberapa asumsi: Pertama: segmen Media Indonesia dan Metro TV. Segmen yang dibidik oleh kedua media ini adalah kelas menengah ke atas. Segmen inilah yang menyebabkan Metro TV dan Media Indonesia diharapkan tetap memiliki pelanggan Kedua: landasan ideal pendiri. Idealisme pendiri adalah menjadi Media Indonesia dan Metro TV sebagai sarana menjadi bagian untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Ketiga: pertimbangan bisnis. Bahwa penonton Metro TV dan pembaca Media Indonesia diasumsikan mereka yang memiliki daya beli, dan merupakan segmen khusus terutama bagi pemasang iklan di kedua media tersebut. Bina Nusantara
Terima Kasih Bina Nusantara