“ANGKA-ANGKA” PENGAWASAN PABRIK GULA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

START.
F. KAPASITAS ALAT DAN KAPASITAS UNIT PENGOLAHAN
Sifat Koligatif Larutan
Chapter 6 SECOND LAW OF THERMODYNAMICS
LAJU REAKSI By Indriana Lestari.
PROSES PENGOLAHAN GULA
SINGLE EFFECT EVAPORATOR
KAJIAN PENGELOLAAN BLOTONG MENJADI PUPUK ORGANIK
IMPROVING THE ENABLING ENVIRONMENT FOR SUGAR AND BIOETHANOL INDUSTRY COMPETITIVENESS Oleh : SUBIYONO Direktur Utama PTPN X (Persero) Jakarta, 21 Mei 2011.
GRAVIMETRI KIMIA ANALISA.
BOROBUDUR (4) FAHMI BASYA
STOIKIOMETRI.
INDUSTRI PULP DAN KERTAS
STOIKIOMETRI.
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
BUTIR-BUTIR PEMIKIRAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH SUBSIDI BBM
BAB 12 PERDAGANGAN MARGIN.
Diagram Fasa Zat Murni.
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
VIII. UJI HIPOTESIS Pernyataan Benar Salah Ada 2 Hipotesis Hipotesis H
SEGI EMPAT 4/8/2017.
BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT
PEMBUATAN PAKAN TERNAK KAMBING SISTEM KERING
Dosen: Angga Dheta S.,Ssi.,Msi.
Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I
Bab 1 ZAT PADAT IKATAN ATOMIK DALAM KRISTAL.
CANE SUGAR (GULA TEBU) Gula Rafinasi Gula hasil proses defekasi
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
Kristalisasi.
PENDUGAAN STATISTIK Tita Talitha, MT.
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
Algoritma & Pemrograman
PENGASAPAN METODE PENGASAPAN TRADISIONAL
TRAINING OF CPT SPRAYING MANDOR PERAWATAN
DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRET
ELEKTRIFIKASI PENGGERAK GILINGAN
KAPASITAS PRODUKSI GULA
Algoritma & Pemrograman
Penilaian Persediaan: Pendekatan Berbasis Kos
PABRIK GULA.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XII SEMESTER 1
7. RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU (Kelahiran&Kematian Murni)
By: Evaliati Amaniyah, SE, MSi
Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia FTUI
Gerakan Partikel CO2 O2 H2O Ion H2O.
PERTEMUAN 8 TEORI BIAYA PRODUKSI
MANAJEMEN AIR PROSES DI PABRIK GULA
3.5. HEAD ISAP POSITIP NETO ATAU NPSH*
Shinta Rosalia Dewi (SRD)
PRESENTASI LAPORAN PKL I DI PTP NUSANTARA IX (PERSERO) PG. TASIKMADU
Solusi-Solusi Sederhana
KONSERVASI ENERGI PENGGERAK
PEMURNIAN Lanjutan.
Diagram Fasa Zat Murni Pertemuan ke-1.
Kristalisasi.
Kristalisasi.
Penyimpanan dan Transportasi Bahan
Proses Pembuatan Gula Tebu
PEMBUATAN SELAI PEPAYA SEBAGAI PERCOBAAN PENGGANDAAN SKALA
TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
GULANAS Gula Cair Tebu & Palm Pertama Di Indonesia
Oleh: SITI ZUHROTUL MUNAWAROH
PRAKTIK KERJA MANAJEMEN PRODUKSI GULA KRISTAL PUTIH DI PABRIK GULA MADUKISMO BANTUL Oleh : Yoanes Krisostomos Nargy Justra Septarisco.
Sriwulandari Yuliana novela Noviyanti Riska santia Siti nurhazizah Tasya Muhammad tofik Rahmat prasojo Sriwulandari Yuliana novela Noviyanti Riska santia.
PRODUKSI BERSIH atau CLEANER PRODUCTION
OLEH: MIFTAHUL JANNAH NURDIYATI. Pendahuluan Kristalisasi merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, dimana terjadi perpindahan massa (mass.
KELOMPO K 7: ASHAR SHIDQI ( ) TEODORA MARIA F.B. DASILVA ( ) DEPRTEMEN MAGISTER TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG.
Transcript presentasi:

“ANGKA-ANGKA” PENGAWASAN PABRIK GULA Inhouse Training Mandor-Mandor PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Tretes, 11 – 14 Januari 2011

Pendahuluan Komposisi tebu: BG TEBU NIRA SABUT BRIX AIR POL

Sistem perhitungan: ISSCT Pol based (berdasarkan pol) Metode Jawa (Java Method) Brix based (berdasarkan brix) > Brix ~ zat padat terlarut > Pol ~ sukrosa terlarut > HK = Pol Brix

International Society of Sugar Cane Technologists (ISSCT) Mill Extraction (ME) ME = Ton pol NM Ton pol tebu Boiling House Recovery (BHR) BHR = Ton pol GKP Ton pol NM Overall Recovery (OR) OR = ME × BHR = Ton pol GKP Rendemen R = Ton pol GKP +  Ton pol dalam proses Ton tebu digiling

Metode Jawa Hasil Pemerahan Brix Total (HPBTotal) HPBTotal = Ton brix NM Ton brix tebu Perbandingan Setara Hasil Kemurnian (PSHK) PSHK = 1,4 HKNM - 40 1,4 HKNPP - 40 Winter Rendemen (WR) WR = kristal GKP +  kristal dalam proses kristal NM Potensi Rendemen = nilai NPP × KNT Effisiensi Gilingan = HPBTotal × PSHK Effisiensi Pabrik = HPBTotal × PSHK × WR Rendemen R = kristal GKP +  kristal dalam proses Tebu digiling

Stasiun Gilingan Parameter-parameter pengawasan: Preparatioan Index (PI) Hasil Pemerahan Brix I (HPBI) Hasil Pemerahan Brix Total (HPBTotal) Nira Mentah % Tebu Pol Ampas Zat Kering Ampas

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Gilingan Kualitas tebu digiling, harus memenuhi syarat MBS Setelan gilingan, harus sesuai dengan kapasitas terpasang dengan kadar sabut mendekati kenyataan Air Imbibisi, baik kualitas maupun kuantitas harus terpenuhi Kerataan dan ketebalan umpan masuk AKP (Alat Kerja Pendahuluan) dan gilingan. Kestabilan kecepatan giling pada kapasitas setelan.

Kapasitas vs. Pemerahan Kapasitas dan pemerahan merupakan dua hal yang saling bertentangan. Jika putaran rol dipercepat, kapasitas akan naik namun pemerahan akan berkurang karena waktu ampas berada dibawah tekanan rol-rol gilingan menjadi lebih pendek. Sebaliknya bila menaikkan hasil pemerahan dengan memperlambat putaran rol, menambah imbibisi, atau mempertinggi tekanan, kapasitas akan berkurang. Memperlambat putaran rol dengan sendirinya akan mengurangi kapasitas giling, menaikkan imbibisi menyebabkan rol-rol lebih sukar memegang ampas, kemungkinan selip lebih besar karena ampas yang terlalu basah. Tekanan yang terlalu tinggi menyebabkan pula rol-rol sukar menangkap ampas. Tekanan yang tinggi juga dibatasi oleh kekuatan alat.

Preparation Index (PI) Menyatakan banyaknya sel tebu yang disiap diperah setelah melewati peralatan pendahuluan St. Gilingan. Keberhasilannya ditentukan oleh: # Konfigurasi peralatan # Penyetelan peralatan # Power alat # Operasional, terutama feeding

Hasil Pemerahan Brix I (HPBI) Menyatakan banyaknya brix tebu yang diperah di Gilingan I. Keberhasilannya ditentukan oleh: # Preparation Index (PI) # Umpan tebu di dalam chute dan tinggi chute # Power penggerak # Alat feeding # Penyetelan gilingan

Hasil Pemerahan Brix Total (HPBTotal) Menyatakan banyaknya brix tebu yang diperah di Stasiun Gilingan. Keberhasilannya ditentukan oleh: # Preparation Index (PI) # Umpan tebu di dalam chute dan tinggi chute # Power penggerak # Alat feeding # Penyetelan gilingan # Jumlah gilingan # Kualitas dan kuantitas air imbibisi

Perbandingan Setara Hasil Kemurnian (PSHK) Menyatakan derajat penguraian sukrosa di Stasiun Gilingan yang diakibatkan oleh mikroorganisme maupun kondisi proses. Keberhasilannya ditentukan oleh: # Sanitasi gilingan # Kondisi operasi

Pengaruh Effisiensi Gilingan Terhadap Rendemen Asumsi: > HPBTotal naik dari 89  92% > tebu digiling = 6.000.000 ku > gula MPG = 30% > harga gula = Rp 8.500,- Kenaikan rendemen = 12% × 96% × 97% × 3% = 0,34% Potensi profit yang hilang: = 0,34% × 6000000 × 1,002 × 30% = 605 ton GKP = Rp 5,1 M

Pengaruh Pol Ampas Terhadap Profit Asumsi: > Pol ampas turun dari 3,3  2,3% > ampas%tebu = 30% > tebu digiling = 6.000.000 ku > gula MPG = 30% > harga gula = Rp 8.500,- Potensi profit yang hilang karena pol ampas yang tinggi = 1% × 30% × 97% × 6000000 × 1,002 × 30% = 525 ton GKP = Rp 4,5 M

Stasiun Pemurnian Parameter-parameter pengawasan: pH Suhu Turbidity Pol blotong

Pol Blotong Menyatakan banyaknya sukrosa (sebagai pol) yang terbawa dalam blotong. Keberhasilannya ditentukan oleh: # Kualitas blotong # Low vacuum dan high vacuum # rpm drum # Kualitas dan kuantitas avzoetwater

Pengaruh Pol Blotong Terhadap Profit Asumsi: > pol blotong nyata = 5,5% > pol blotong target = 2,0% > brix = pol > jumlah blotong = 33.117,3 ton > gula MPG = 30% > harga gula = Rp 8.500,- Potensi profit yang hilang karena pol blotong tinggi = (5,5 – 2,0)% × 33117,3 × 90% × 1,002 × 30% = 314 ton GKP = Rp 2,7 M

Stasiun Penguapan Parameter-parameter pengawasan: Tekanan dan suhu uap bekas Vacuum Evaporator badan terakhir dan distribusi tekanan Brix nira kental Brix nira encer

Stasiun Masakan Parameter-parameter pengawasan: Tekanan dan suhu uap bekas Tekanan uap nira (bleeding) Vacuum Pan masakan Brix massecuite Kualitas kristal Waktu tinggal massecuite di Palung Pendingin dan Crystallizer

Stasiun Puteran dan Sugar Handling Parameter-parameter pengawasan: HK tetes HK gula D1, D2, dan C Brix dan HK stroop-stroop Ukuran kristal GKP Kadar air GKP Suhu GKP masuk karung

Pengaruh HK Tetes Terhadap Profit Asumsi: > HK tetes nyata = 35,5%; pol = 31,42% > HK tetes target = 30,0%; pol = 26,55% > brix tetes tetap = 88,5% > jumlah tetes = 48.033,16 ton > gula MPG = 30% > harga gula = Rp 8.500,- Potensi profit yang hilang karena HK tetes tinggi: = (31,42 – 26,55)% × 48033,16 × 90% × 1,002 × 30% = 2.109 ton GKP = Rp 5,4 M

Kehilangan Gula di Pabrik

Hatur nuhun…