Untuk Sharing Pembelajaran Ketukan Hati Nurani Untuk Sharing Pembelajaran
Hati kanak-kanak Ada seorang wanita single yang barusan pindah rumah, dia menemukan kalau di sebelah rumahnya tinggal sebuah keluarga miskin, terdiri atas seorang janda dan dua orang anak.
Suatu malam, tiba-tiba listrik di lingkungan mereka padam, wanita itu terpaksa menyalakan lilin untuk penerangan. Tidak lama kemudian, terdengar suara orang mengetuk pintu. Ternyata anak dari keluarga sebelah, anak itu bertanya dengan nada kuatir” “Bibi, apakah di rumah Anda ada lilin?”
Wanita ini berpikir dalam hati: “Keluarga mereka ternyata sangat miskin sampai tidak sanggup membeli lilin, saya tidak boleh memberi, nanti jadi kebiasaan.” Maka dia lalu menghardik anak itu: “Tidak ada.”
Ketika dia akan menutup pintu, anak miskin itu berkata dengan senyum penuh perhatian: “Saya tahu rumah Bibi tidak ada lilin.” Sehabis berkata lalu memberikan dua batang lilin dan berkata: “Ibu dan kami takut Bibi tinggal sendirian tanpa lilin, jadi saya bawakan dua batang lilin untuk Bibi.” Saat ini wanita ini merasa sangat bersalah, dengan hati terharu memeluk anak itu dengan erat.
Kita hanya kurang nyaman 3 jam Hari itu suamiku beruntung mendapatkan tiket untuk kembali ke rumah orangtuaku, ketika naik bus ternyata telah ada seorang wanita duduk di tempat duduk kami, suami memintaku duduk dulu di sampingnya, namun tidak meminta wanita ini berdiri. Ketika kuperhatikan ternyata kakinya ada yang cacat, barulah tahu kenapa suamiku memberikan tempat duduknya.
Suamiku terus berdiri dari Jakarta sampai Cirebon, sejak awal tidak ada memberi tanda kalau itu adalah tempat duduknya. Setelah turun dari bus, saya berkata pada suami: “Memberikan tempat duduk pada orang yang butuh memang baik, namun pertengahan perjalanan Jakarta sampai Cirebon.. kan boleh memintanya berdiri agar gantian kamu yang duduk.”
Suamiku menjawab: “Orang lain sudah tidak nyaman seumur hidup, lihat kakinya yang cacat …kita hanya kurang nyaman selama tiga jam saja.” Mendengar perkataan ini, saya sangat terharu sebab telah mendapatkan suami yang sedemikian baik, namun tidak mau orang lain tahu akan kebaikan hatinya, itu membuat diriku merasakan dunia seketika penuh dengan kehangatan.
Kalau pola berpikir dapat dirubah, dunia mungkin akan terasa berbeda Kalau pola berpikir dapat dirubah, dunia mungkin akan terasa berbeda. Setiap hal dalam kehidupan ini bisa saja berubah, tergantung dari bagaimana cara kita berpikir dan bagaimana cara kita merubahnya. Kita tidak mungkin berhasil dalam waktu tiga menit, namun asalkan mau berusaha, mungkin dalam satu menit saja, kehidupan sudah menjadi berbeda.
“Kita tidak pasti kaya karena mendapat banyak uang, namun kita pasti kaya secara batiniah dengan bersumbangsih.” Hamba Allah, AgBkam