Menciptakan Siswa Berprestasi Melalui Olimpiade Internasional Yunita, Dosen Kimia Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Abuja, Nigeria 1-12 Desember, 2010 Peserta: 52 negara SAINS WITH SMILE
Pendahuluan Internasiona Yunior Science Olimpiad (IJSO) digagas oleh Indonesia pada tahun 2004 bertempat di Jakarta. Bidang IPA: fisika, kimia, dan biologi dan matematik. 3. Tingkat SMP usia 15 tahun
Tujuan Mendorong siswa-siswi muda dalam meraih prestasi bakat dan mencintai ilmu pengetahuan alam yang dapat mengembangkan komunikasi. 2. Menciptakan hubungan persahabatan secara Internasional dalam bidang sains.
Mekanisme seleksi Tahap seleksi: 1. Sekolah, ketingkat kabupaten/kota, propinsi, nasional, dan internasional. 2. Di tingkat nasional siswa diseleksi yang terbaik 3. Pembinaan siswa dikarantina selama beberapa bulan.
Tahap Pembinaan Ada 3 Tahap Tahap Persiapan Pembinaan (input). Tahap Pelaksanaan Pembinaan (Proses). Tahap Hasil Pembinaan (output)
Tahap Persiapan Pembinaan (input): Identifikasi karakteristik masing-masing siswa melalui psikotes. Pembekalan motivasi visi misi IJSO, bagaimana mencintai sains, dan membangun mental juara,
3. Sharing pengalaman pembinaan sekaligus pembinaan motivasi untuk berprestasi oleh presiden IJSO, 4. Membangun kepercayaan siswa pada pembina. 5. Pendekatan psikologis pada siswa, 6. Menciptakan suasana agar siswa menyenangi pembina
Moto: Three G: GO - GET - GOLD
Tahap Pelaksanaan Pembinaan (Proses): 1). Melatih keberanian siswa dimulai dari berani berdiskusi dengan dosen pembina, penguatan mental tanding, dan melatih berkomunikasi bahasa asing agar mudah bergaul.
2).Mampu bergaul dengan melalui pembina harus menjadi teman (bukan hanya berfungsi sebagai guru) dan membangun jaringan pertemanan internasioanal dengan peserta IJSO untuk masa depan prestasi siswa. 3). Jangan merasa terpaksa, dan harus maksimal dalam berprestasi
4). Kritis tidak hanya menerima informasi dari satu sumber saja dan harus proaktif untuk mencari tahu apabila ada materi yang belum paham betul, 5).Memahami konsep dengan baik terlebih dalam menganalisa permasalahan dengan logika/nalar, dan harus mencapai materi SMA,
6). Penugasan kelompok/belajar mandiri secara bersama-sama, diberikan metode pembelajaran yang fleksibel dan problem based. 7). Pengembangan pola pelayanan dan pola asuh, agar siswa bisa nyaman dan betah menikmati pembelajaran. 10). Melatih soal-soal IJSO tahun sebelumnya.
8) Olah raga secara teratur baik sesama tim siswa maupun dengan pembina, agar terbangun kebersamaan dan menghilangkan rasa sungkan terhadap pembina. 9) Berbagi dan bekerja sama dalam tim dalam proses problem solving.
Proses Pembelajaran terdiri dari: Tatap muka di kelas diberikan secara klasikal, pelayanan kelompok, penjelasan konsep, dan diskusi. Praktik diberikan praktikum di laboratorium, lapangan, penyusunan laporan, dan simulasi tes praktik,
3). Latihan soal berupa pemahaman konsep, problem solving, dan simulasi, 4). Pendampingan diberikan malam hari untuk memberikan kesempatan bagi siswa bertanya materi yang belum dimengerti.
5). Pelayanan individual bagi siswa yang mempunyai masalah. 6). Tugas Mandiri berupa latihan dan evaluasi hasil pembelajaran
Proses Evaluasi berupa : Tes diagnostik untuk mengetahui pemahaman sementara 2) Tes Harian berupa pengukuran pemahanan untuk satu topik.
3). Tes Praktik untuk mengetahui pemahaman kegiatan praktik, 4). Simulasi berupa uji coba soal setarap IJSO. 5). Try out diberikan uji coba mengikuti event nasional atau khusus. 6). Tugas mandiri berupa evaluasi setelah pembelajaran dan pendampingan
Lingkup Materi Merujuk pada Sylabus IJSO disampaikan secara bertahap dari konsep sederhana sampai ke tingkat yang sulit (setingkat KTSP di Indonesia). 2. Pola pembinaan: sistem siklus untuk biologi dan untuk fisika dan kimia sistem belajar tuntas.
3. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan setiap tatap muka dan mingguan. (soal-soal A level dan KimDas PT semester 4. Evaluasi kesiapan simulasi, diberikan secara internal oleh tim pembina dan independen tim yang kompeten dan berpengalaman sebagai pembina IJSO diakhir pembinaan.
TUJUAN SIMULASI 1). Pemahaman materi yang telah dikuasai siswa. 2). Kualitas pemahaman materi yang telah dikuasai 3). Ketelitian siswa dalam mengerjakan soal IJSO
4. Pengalaman dalam menyelesaikan soal-soal komprehensip (gabungan fisika, kimia, dan biologi) 5) menguji kesiapan mental dalam menghadapi semua tahapan pengujian tes.
Bentuk Simulasi Independen merupakan tahap evaluasi kesiapan siswa sesuai dengan ruang lingkup materi silabus Bentuk: a) tes kompetisi, b) tes teoritikal, dan c) tes eksperimen.
Ada tiga katagori I. Tes kompetisi bentuk: PG (konsep dengan dilengkapi stimulus berupa gambar, data eksperimen, tabel, pernyataan, diagram dan pernyataan). Nilai maksimum 30. Aturan jawaban: Benar: 1,0. Salah: - 0,25. Tidak menjawab: 0,0
2. Tes teoritikal: Nilai maksimum 30. Aturan: Bentuk tes jawaban singkat dari bacaan dengan ketentuan setiap soal mempunyai nilai tersendiri tergantung dari tingkat kesulitannya.
3. Tes eksperimen: (tes psikomotor), ke terampilan dalam menggunakan alat dan bahan. Nilai maksimum 40. Aturan: kelompok dengan berdasarkan hasil dan analisa data.
Tahap Hasil Pembinaan (output) a. Siswa dan pembina harus proaktif mencari informasi soal/prediksi soal IJSO dengan cara: 1) memahami dengan baik kondisi dan potensi sumberdaya negara penyelenggara,
Memahami prosedur dan strategi antara lain: 1. tes individu, 2. tes simulasi dan kesiapan oleh tim internal maupun tim independen yang sudah berpengalaman. 2. Review akhir dan pembekalan strategi kompetisi olimpiade,
d. Berkoordinasi dan berkomunikasi secara proaktif kepanitia penyelenggara IJSO guna mengumpulkan informasi perkembangan persiapan. e. Briefing strategi pendampingan dan moderasi siswa di ajang IJSO.
Hasil Akhir: 15 medaLi 3 Emas 5 Perak 4 Perunggu Examination Tes (Kelompok): 3 Perunggu (JUARA 3)