Pertemuan 1 MK : e-commerce Dunia e-commerce & Mekanisme e-commerce dalam dunia bisnis
Pokok Bahasan Dunia e-commerce Mekanisme e-commerce dalam dunia bisnis Definisi e-commerce Karakteristik e-commerce Mekanisme e-commerce dalam dunia bisnis
Dunia e-commerce Gedung Putih pada bulan Juli tahun 1997 mendeklarasikan telah terjadinya sebuah revolusi industri baru yang akan berdampak pada stabilitas ekonomi global, yaitu sejalan dengan fenomena maraknya bisnis secara elektronik/digital dengan menggunakan internet sebagai medium bertransaksi. Metode bertransaksi ini kemudian lebih dikenal sebagai istilah “E- Commerce”.
… Definisi dari “E-Commerce” Definisi dari “E-Commerce” sendiri sangat beragam, tergantung dari perspektif atau kacamata yang memanfaatkannya: Association for Electronic Commerce secara sederhana mendifinisikan E-Commerce sebagai “mekanisme bisnis secara elektronis”. CommerceNet, sebuah konsorsium industri, memberikan definisi yang lebih lengkap, yaitu “penggunaan jejaring komputer (komputer yang saling terhubung) sebagai sarana penciptaan relasi bisnis”.
Cont’d CommerceNet menambahkan bahwa di dalam E-Commerce terjadi “proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua belah pihak melalui internet atau pertukaran dan distribusi informasi antar dua pihak di dalam satu perusahaan dengan menggunakan intranet”.
Cont’d Amir Hartman dalam bukunya “Net-Ready” (Hartman, 2000) secara lebih terperinci lagi mendefinisikan E-Commerce sebagai “suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (B-to-B) maupun antar institusi dan konsumen langsung (B-to-C)”. Beberapa kalangan akademisi pun sepakat mendefinisikan E- Commerce sebagai “salah satu cara memperbaiki kinerja dan mekanisme pertukaran barang, jasa, informasi, dan pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi berbasis jaringan peralatan digital”.
Karakteristik e-commerce Terlepas dari berbagai jenis definisi yang ditawarkan dan dipergunakan oleh berbagai kalangan, terdapat kesamaan dari masing-masing definisi, dimana E-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut: Terjadinya transaksi antara dua belah pihak; Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi; dan Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut.
Cont’d Berdasarkan bisnis intinya, masing-masing perusahaan memiliki urutan proses utamanya sendiri-sendiri (core processes), dimana pada berbagai titik sub-proses, terjadi interaksi antara perusahaan dengan salah satu entiti relasi di atas. Jika dahulu kebanyakan relasi hanya dapat terjalin secara “one-to-one relationship” karena alasan efisiensi, maka dengan adanya E-Commerce, hubungan antar perusahaan dengan entiti eksternal lainnya dapat dilakukan secara “many-to- many relationship” dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah.
Cont’d Tiga jenis jaringan teknologi informasi biasanya dibangun pada sebuah perusahaan, yaitu: internet, intranet, dan ekstranet. Internet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan perusahaan dengan domain publik, seperti individu, komunitas, institusi, dan organisasi. Jenis E-Commerce yang cocok memakai jalur internet ini adalah B-to-C.
Cont’d Intranet merupakan infrastruktur jaringan komputer yang menghubungkan semua sumber daya manusia, baik manajmen maupun staf, dalam sebuah perusahaan sehingga dengan mudah mereka dapat saling berkomunikasi untuk menunjang aktivitas bisnis sehari-hari. Aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi biasanya diimplementasikan di dalam sistem intranet ini.
Cont’d Ekstranet merupakan sebuah infrastruktur jaringan yang menghubungkan perusahaan dengan para pemasok dan rekanan bisnisnya. Jika dahulu teknologi EDI (Electronic Data Interchange) banyak dipergunakan untuk keperluan ini, tipe E- Commerce B-to-B merupakan pilihan tepat untuk membangun sistem ekstranet di perusahaan.
Mekanisme e-commerce dalam dunia bisnis Mempelajari e-commerce sebenarnya cukup mudah, karena tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana perdagangan atau bisnis selama ini di jalankan. Yang di membedakannya adalah dilibatkannya teknologi komputer dan telekomnikasi secara intensif sebagai sarana untuk melakukan dua hal utama (kosiur 1997) :
Cont’d Mengolah data mentah menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan bersama oleh para pelaku bisnis dan konsumen mendistribusikan data atau informasi tersebut secara cepat dan efisien ke seluruh komponen bisnis yang membutuhkan. Dari beragam jenis aplikasi e-commerce yang ada, secara prinsip mekanisme kerjanya kurang lebih sama. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
Cont’d Ada dua hal utama yang biasa dilakukan oleh konsumen di dunia maya (arena transaksi yang terbentuk karena adanya jaringan internet) melihat produk-produk atau jasa-jasa yang dilakukan oleh perusahan terkait melalui websitenya. (online ads) Mencari data atau informasi tertentu yang dibutuhkan sehubungan dengan proses transaksi bisnis atau dagang yang akan dilakukan.
Cont’d pertama di dalam sistem E-Commerce ini dinamakan sebagai “information sharing”. Prinsip penjual di dalam proses ini adalah untuk mencari dan menjaring calon pembeli sebanyak- banyaknya, sementara prinsip pembeli adalah berusaha sedapat mungkin mencari produk atau jasa yang diinginkannya, dan mencoba untuk mencari tahu penilaian orang lain terhadap produk atau jasa tersebut. Setelah aktivitas tukar-menukar informasi dilakukan, proses bisnis selanjutnya adalah melakukan pemesanan produk atau jasa secara elektronik.
Cont’d Secara strategis , ada 3 domain besar yang membentuk komunitas e-commerce yaitu proses, institusi, dan teknologi. Elemen pertama adalah “proses” proses yang berkaitan dengan produk atau jasa fisik, ,biasanya akan melalui rantai nilai (value chain) seperti yang diperkenalkan oleh michael porter. Proses utama terdir dari : inbound logistic, production, outbond logisitc dan distribution, sales and marketing dan services. Proses penunjang terdiri dari : procurement, firm infrastruktur, dan technology. sementara proses yang melibatkan produk atau jasa digital akan mengikuti rantai nilai virtual seperti yang diperkenalkan oleh indrajit.
Singha yang meliputi rangkaian aktvitas gathering,selecting, synthenzing, dan distribting.
Elemen kedua adalah “institusi” Elemen kedua adalah “institusi”. Salah satu prinsip yang dipegang dalam e-commerce adalah diterapkannya asas jenjang, dimana dikatakan bahwa untuk sukses, seuah perusahaan e-commerce harus bekerja sama dengan berbagai institusi yang ada. Kerjasama yang dimaksud di sini akan mencapai tingkat efektivitas dan efesiensi yang diinginkan dengan cara melakukannya secara otomatis (melibatkan teknologi dan telekomunikasi). Elemen ketiga adalah “teknologi informasi” pada akhirnya faktor infrasruktur teknologi akan sangat menentukan tingkat kinerja bisnis e-commerce yang diinginkan.
TERIMA KASIH