Yenni Astuti Version 1.0.1. Week-6NFA ke DFA Mengapa NFA ke DFA? NFA lebih mudah dimengerti dan didesain, dibanding DFA. Namun dalam prakteknya, DFA lebih.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Bahasa dan Automata
Advertisements

Review Materi Widodo.com
Penggabungan dan Penyambungan
Teori Bahasa dan Automata
Teori Bahasa dan Otomata 2 sks
Ekuivalensi NDFA ke DFA dan NDFA dengan E-move
Pertemuan 4 Finite Automata
Deterministic Finite Automata
Pertemuan 6 Ekspresi dan Bahasa Regular
Pertemuan 9 Sifat-sifat Bahasa Regular
Teori Bahasa dan Automata
SUATU FINITE STATE AUTOMATA
Pertemuan 11 PUSH DOWN AUTOMATA (PDA)
Oleh: BAGUS ADHI KUSUMA, ST
MODUL 9 -move Gambar 20. Mesin NFA HUBUNGAN ANTARA
-move Gambar 20. Mesin NFA HUBUNGAN ANTARA
Pertemuan 3 Konversi NFA - DFA dan Konversi ε-NFA - DFA
REGULAR EXPRESSION Yenni Astuti Version
B. Deterministic Finite Automata(DFA) (Otomata Berhingga Deterministik) Pada DFA, dari suatu “state ada tepat satu state berikutnya untuk setiap simbol.
Session 12 Pushdown Automata
Pertemuan 4 Non Deterministic Finite Automaton (NFA)
Ekivalensi -move pada Non Deterministik FSO ke Deterministik FSO
Session 5 Finite Automata
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
Teori Bahasa & OTOMATA.
Pertemuan 3 Finite Automata
Pertemuan 2 FINITE AUTOMATA (DFA & NFA)‏
Matakuliah : Perangkat Keras Komputer Versi Materi
OTOMATA HINGGA.
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
Teori Bahasa dan Otomata 2 sks
BAB V EKSPRESI REGULER 1. Penerapan Ekspresi Reguler
Pertemuan 3 BAHASA REGULAR
BAB V EKSPRESI REGULER 1. Penerapan Ekspresi Reguler
TEORI BAHASA DAN AUTOMATA
BAB III EKIVALENSI DFA KE NFA
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
Pertemuan 3 FINITE AUTOMATA
Teori Bahasa dan Automata
4. NFA DENGAN -MOVE.
Non Deterministic Finite Automata dengan є – Move
NDFA dengan ε-Move CSG3D3 | Teori Komputasi Agung Toto Wibowo
FINITE STATE AUTOMATA (FSA)
Teori-Bahasa-dan-Otomata
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
Teori Bahasa dan Automata
Teori Bahasa dan Automata
Teori-Bahasa-dan-Otomata
Teori-Bahasa-dan-Otomata
BAGUS ADHI KUSUMA, S.T., M.Eng.
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
OTOMATA DAN TEORI BAHASA 2
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
GABUNGAN & KONKATENASI
Pertemuan 5 KONVERSI NFA MENJADI DFA
Teori-Bahasa-dan-Otomata
Finite State Automata ♦ model matematika yang dapat menerima input dan mengeluarkan output ♦ Memiliki state yang berhingga banyaknya dan dapat berpindah.
NFA dengan ε-move.
Ekuivalensi NFA KE DFA *YANI*.
OTOMATA DAN TEORI BAHASA 3
Teori Bahasa dan Automata
Tinjauan Instruksional Khusus:Mahasiswa akan dapat menjelaskan cara kerja Deterministic Finite Automata (DFA),Non-Deterministic Finite Automata (NDFA),Non.
Pushdown Automata (PDA)
Otomata & Teori Bahasa Finite State Automata: - Non Deterministic Finite Automata dengan -move - Penggabungan dan Konkatenasi FSA.
Transcript presentasi:

Yenni Astuti Version 1.0.1

Week-6NFA ke DFA Mengapa NFA ke DFA? NFA lebih mudah dimengerti dan didesain, dibanding DFA. Namun dalam prakteknya, DFA lebih mudah diaplikasikan pada komputer dibanding NFA. – Komputer memiliki sifat DFA, yakni untuk 1 input yang diberikan, keadaan berikutnya hanya ada 1 kemungkinan. Misal: tekan huruf ‘ctrl’+’alt’+’del’, keadaan berikutnya yang terjadi pasti muncul ‘Task Manager’.

Week-6NFA ke DFA Extended Function 1 Sebelum memahami cara mengubah NFA ke DFA, kita pahami dulu fungsi perluasan atau extended function. Fungsi transisi:  ({1,2},a) dapat dicari dengan memperluas fungsi transisi tersebut menjadi  (1,a)   (2,a).

Week-6NFA ke DFA Extended Function 2  ({1,2},a) =  (1,a) U  (2,a)  a b a, b  ({1,2},a) =  (1,a) U  (2,a) Untuk diagram keadaan disamping,  (1,a) =   (2,a) = {2,3} Sehingga,  ({1,2},a) = {2,3}

Week-6NFA ke DFA Cara Konversi Bila N = (Q, , , q 0, F) merupakan NFA yang dapat mengenali Language A, maka DFA D yang juga dapat mengenali Language A adalah D = (Q’, ,  ’, q 0 ’, F’)

Week-6NFA ke DFA D = (Q’, ,  ’, q 0 ’, F’) Q’ = Power set dari Q (baca slide 05.NFA)  ’ = gabungan fungsi transisi  q 0 ’ = {q 0 } F’ = {R}, dengan R adalah keadaan yang mengandung keadaan akhir (final state).

Week-6NFA ke DFA Contoh NFA ke DFA 1 q1q1 q0q0 q2q2  a b a, b  a b Contoh ini merupakan NFA pada minggu sebelumnya. Pada slide ini nama keadaannya saya ubah menjadi 1, 2, 3 untuk kemudahan penjelasan.

Week-6NFA ke DFA Contoh NFA ke DFA  a b a, b Power set dari Q atau semua himpunan yang mungkin dari Q adalah { , {1}, {2}, {3}, {1,2}, {1,3}, {2,3}, {1,2,3}} DFA D akan dibuat menggunakan 8 keadaan tersebut. 2k2k k=jumlah state=3

Week-6NFA ke DFA Contoh NFA ke DFA 3 Q’ = { , {1}, {2}, {3}, {1,2}, {1,3}, {2,3}, {1,2,3}}  ,2 1,3 2,3 1,2,3 Keadaan untuk DFA D

Week-6NFA ke DFA Contoh NFA ke DFA 4 q 0 ' = {1} Namun karena keadaan 1, memiliki  menuju keadaan 3, maka q 0 ' = {1,3}  a b a, b 1,3

Week-6NFA ke DFA Contoh NFA ke DFA  a b a, b F’ = {{1}, {1,2},{1,3},{1,2,3}} F' = semua keadaan yang mengandung keadaan ,21,3 1,2,3 a, b b a

Week-6NFA ke DFA Contoh NFA ke DFA 6  = ab  1  2 22,3 31,3  1,22,3 1,3 2 2,31,2,32,3 1,2,3 2,  a b a, b Ingat extended function!

Week-6NFA ke DFA Contoh NFA ke DFA 7  ,2 1,3 2,3 1,2,3 a, b ab a b a b a b a b ab  1  2 22,3 31,3  1,22,3 1,3 2 2,31,2,32,3 1,2,3 2,3

Week-6NFA ke DFA Contoh NFA ke DFA 8  ,2 1,3 2,3 1,2,3 a, b ab a b a b a b a b Keadaan 1, keadaan 3, dan keadaan {1,2} tidak memiliki anak panah yang menuju ke dirinya. Kedua keadaan ini dapat dihilangkan.

Week-6NFA ke DFA Contoh NFA ke DFA 9  2 1,3 2,3 1,2,3 a, b a b a b a b Karena keadaan  tidak memiliki panah yang menuju dirinya, keadaan  ini juga dihilangkan.

Week-6NFA ke DFA Contoh NFA ke DFA ,3 2,3 1,2,3 a a, b a b a b b Setelah keadaan  dihilangkan, dan semua keadaan tersisa dirapikan, hasil akhir menjadi seperti berikut.

Week-6NFA ke DFA Bahasa Reguler Setiap Bahasa yang dapat diterima oleh sekurangnya satu DFA dan sekurangnya satu NFA disebut dengan BAHASA REGULER.

Week-6NFA ke DFA Sifat Bahasa Reguler: Closure Properties Tertutup terhadap operasi penggabungan (union). Tertutup terhadap operasi sambungan (concatenation). Tertutup terhadap operasi bintang (star).

Week-6NFA ke DFA Closed under Union 1 Jika A 1 dan A 2 adalah reguler, maka A 1  A 2 juga reguler

Week-6NFA ke DFA Closed under Union 2 N 1 = (Q 1, ,  1, q 1, F 1 ) mengenali A 1 N 1 = (Q 2, ,  2, q 2, F 2 ) mengenali A 2 N = (Q, , , q 0, F) yang mengenali A 1  A 2 Q = {q 0 }  Q 1  Q 2 q 0 = keadaan awal N F = F 1  F 2  (q,a)  1 (q,a)  2 (q,a) {q 1,q 2 }  q  Q 1 q  Q 2 q = q 0 dan a=  q = q 0 dan a≠ 

Week-6NFA ke DFA Closed Under Concatenation 1 Jika A 1 dan A 2 adalah reguler, maka A 1 ○ A 2 juga reguler

Week-6NFA ke DFA Closed Under Concatenation 2 N 1 = (Q 1, ,  1, q 1, F 1 ) mengenali A 1 N 1 = (Q 2, ,  2, q 2, F 2 ) mengenali A 2 N = (Q, , , q 1, F 2 ) yang mengenali A 1 ○ A 2 Q = Q 1  Q 2 q 0 = keadaan awal N 1 F = F 2  (q,a)  1 (q,a)  1 (q,a)  {q 2 }  q  Q 1 dan q  F 1 q  F 1 dan a  q  F 1 dan a=  q  Q 2

Week-6NFA ke DFA Closed Under Star Operation 1 Jika A adalah reguler, maka A * juga reguler

Week-6NFA ke DFA Closed Under Star Operation 2 N 1 = (Q 1, ,  1, q 1, F 1 ) mengenali A 1 N = (Q, , , q 0, F 2 ) yang mengenali A 1 ○ A 2 Q = {q 0 }  Q 1 q 0 = keadaan awal N yang baru F = q 0  F 1  (q,a) q  Q 1 dan q  F 1 q  F 1 dan a  q  F 1 dan a=  q  q 0 dan a=   1 (q,a)  1 (q,a)  {q 1 }  {q 1 } q  q 0 dan a 

Week-6NFA ke DFA Tugas Pertemuan ke-6 Pilih salah satu dari diagram NFA diatas (a) atau (b), kemudian konversikan diagram NFA tersebut menjadi DFA (lihat slide 5-16). Tuliskan pada kertas jawaban anda bentuk diagram DFA nya saja!