Representasi Audio dan Video
Dubuat oleh: Tio Zailindra ( )
Sebuah sumber suara akan mengirimkan sinyal kepada pendengar hingga menghasilkan sebuah suara. Sinyal yang dikirimkan adalah sebuah data analog dari sebuah gelombang suara. Sinyal-sinyal tersebut akan dikirim ke otak dan diterjemahkan hingga kita bisa mengerti suara tersebut.
Untuk menerjemahkan suara dalam komputer, kita harus mengolah data ke dalam bentuk digital, memilahnya, dan mengelolanya hingga menghasilkan sebuah informasi. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan merepresentasi sinyal elektrik gelombang suara menjadi data numerik yang berlainan.
Sinyal analog menghasilkan tegangan yang bervariasi secara terus-menerus. Untuk mengolah sinyal ke dalam bentuk digital, kita dapat secara berkala mengukur tegangan sinyal dan mencatat rata-rata nilai numerik. Proses ini disebut sampling. Secara berkelanjutan, sinyal akan menghasilkan serangkaian angka yang mewakili level tegangan yang berbeda.
Untuk mengolah suara, nilai tegangan yang tersimpan digunakan untuk membuat sinyal elektronik baru yang berkelanjutan. Asumsinya adalah bahwa tingkat tegangan dalam sinyal asli berubah secara merata antara satu nilai tegangan yang tersimpan dan berikutnya. Jika sampel yang diambil cukup dalam waktu singkat, alasan ini dapat diterima. Namun yang pasti proses sampling dapat kehilangan informasi.
simpulan Data dikonvert ke digital Diolah hingga menjadi Informasi Sinyal analog bertegangan Sampling Menghasilkan angka sesuai tegangan berbeda
Format Audio Selama beberapa tahun terakhir format populer untuk audio informasi, termasuk WAV, AU, AIFF, VQF, dan MP3. Semua ini didasarkan pada penyimpanan nilai tegangan sampel dari sinyal analog, tetapi semua rincian informasi diformat dalam cara yang berbeda dan semua menggunakan berbagai teknik kompresi untuk satu tingkat atau lainnya. Saat ini, format yang dominan untuk mengompresi data audio MP3. Hal ini dikarenakan MP3 memiliki rasio kompresi lebih kuat dari tersedia pada saat ini. Format lain mungkin terbukti lebih efisien di masa depan, tapi untuk saat ini MP3 adalah favorit umum. Istilah “MP3″ dicetuskan pada pertengahan tahun 1999.
Video Digital Video digital disimpan dalam media penyimpanan random (mis: magnetic/ optical disk). Sedangkan video analog penyimpanan sekuensial, (mis: magnetic disc/kasetvideo. waktu akses yang cepat dalam mengakse bagian manapun dari video. Mudah dalam proses edit
Kualitas: sinyal analog dari video analog akan mengalami penurunan kualitas secara perlahan karena pengaruh kondisi atmosfer. Sedangkan video digital kualitasnya dapat diturunkan menggunakan teknik kompresi. Transmisi dan distribusi mudah karena dengan proses kompresi, maka video digital dapat disimpan dalam CD, ditampilkan pada web, dan ditransmisikan melalui jaringan. Video Digital biasanya menggunakan Component Color