PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN pakem

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penyusunan Tes Oleh: Budi Usodo.
Advertisements

Teknik Pengembangan Instrumen Penilaian Diri
PENYUSUNAN INSTRUMEN TES
TAKSONOMI TUJUAN INSTRUKSIONAL
KONSEP DAN STRATEGI PENILAIAN HASIL BELAJAR Permendikbud No.81A/2013
Tri Hartiti Retnowati Jurusan Pend. Seni rupa FBS UNY
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS
MATERI-1 PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
(The Curiculum staf of Babadan 2 State Junior High School)
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN pakem
Paket 12 PENERAPAN JENIS-JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPS-MI
PENILAIAN RANAH AFEKTIF
STANDAR PENILAIAN.
MATERI-4 EVALUASI PEMBELAJARAN
Menyiapkan Tes Esai.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
MATERI-3 EVALUASI PEMBELAJARAN
Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Portofolio
PENILAIAN.
Tujuan Pembelajaran 5th session.
Analisis Kurikulum Pertemuan 4.
RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENILAIAN.
Prosedur Penilaian dan Teknik Penilaian
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
PENILAIAN BERBASIS KELAS
PROGRAM STUDI PGSD 3 SKS 3 JS
Evaluasi Pembelajaran (2 SKS)
Muthiah Munawwarah Sst.Ft, M.Fis
EVALUASI DAN PENGUKURAN TEORI DAN IMPLEMENTASI
Pengembangan Portofolio
Penilaian Pembelajaran
ALAT UKUR RANAH AFEKTIF DAN ANALISISNYA
PENILAIAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK berdasarkan PERMENDIKNAS RI NOMOR 20 TAHUN 2007 Tanggal 11 Juni 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN Oleh:
PENGEMBANGAN PORTOFOLIO
PENILAIAN AUTENTIK Oleh : Nurul Usrotun Hasanah, SE, M.Pd
EVALUASI PEMBELAJARAN.
PENILAIAN DI SD KURIKULUM 2013
PRINSIP PENILAIAN (Retno Wahyuningsih).
PENGEMBANGAN KISI - KISI
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR SEJARAH
PENGEMBANGAN INDIKATOR.
PENILAIAN KELAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM JAKARTA, 2004.
HASIL EVALUASI BELAJAR
PENGEMBANGAN INDIKATOR.
SEMINAR DAN WORKSHOP PROFESIONALISME GURU SMA AL ASHRIYYAH NURUL IMAN dengan tema RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR narasumber Farhan, S.Pd.I Ahad,
PEMBUATAN BUTIR SOAL Disajikan oleh : B.Bremaniwati, S.Pd
Menyusun Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian (Essei)
PENILAIAN KELAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM JAKARTA, 2004.
ASESMEN ALTERNATIF GALIH ISTININGSIH PGSD UMM.
Pengembangan Portofolio
ANALISIS KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR.
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
ALAT UKUR RANAH AFEKTIF
EVALUASI PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
ASESMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Makalah Proses & Evaluasi Belajar Matematika Disusun Oleh : Kelompok 2
Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika Berbasis Kompetensi 17 September 2018 SUTIYONO-SD 2 BESITO.
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
Pengembangan Portofolio
SISTEM PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
Suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen tes.
PENDALAMAN MATERI PEMBELAJARAN PESERTA TUNANETRA
Transcript presentasi:

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN pakem BAHAN DISKUSI GURU-GURU SMP FRANSISKUS 15 – 18 MARET 2010 YOHANES HARSOYO

Pengembangan Instrumen SKEMA MATERI Pengantar Taksonomi Pengembangan Instrumen Skoring Acuan Penilaian

PENILAIAN SEBAGAI MATA RANTAI PROSES PERBAIKAN SECARA BERKELANJUTAN Hari esok harus lebih baik daripada hari ini, ungkapan yang menuntut proses perbaikan yang berkelanjutan. Untuk memberi arah perbaikan di masa datang orang/lembaga menentukan tujuan pada awal proses. Tujuan-tujuan perlu dilihat dibandingkan dengan capaian/keadaan, hal ini biasa disebut dengan mengevaluasi.

Mengukur dan Menilai Mengevaluasi pada dasarnya terdiri dari kegiatan mengukur dan menilai. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran. Menilai suatu pemaknaan terhadap hasil pengukuran dengan kriteria baik-buruk atau istilah-istilah kualitatif yang lain.

Kompetensi dan Indikator Untuk mengetahui apakah siswa kompeten atau belum, dibutuhkan rumusan indikator. Indikator merupakan penanda dari capaian suatu kompetensi tertentu. Rumusan indikator menggunakan rumusan perilaku yang dapat diukur.

Skema Evaluasi Pembelajaran

Prinsip-prinsip Penilaian 1. Valid Valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai; dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. 2. Reliabel Reliabel berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian.

Lajutan Prinsip-prinsip Penilaian 3. Menyeluruh Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain yang tertuang pada setiap kompetensi . 4. Berkesinambungan Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

Lajutan Prinsip-prinsip Penilaian 5. Obyektif Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif (ada fakta dan ada kriteria yang jelas). 6.Mendidik Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki proses pembelajan.

Lajutan Prinsip-prinsip Penilaian 7. Terbuka Dapat diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan. 8. Adil Tidak menguntungkan atau merugikan sebagian pihak.

Domain/Ranah Penilaian KOGNITIF PSIKOMOTORIK AFEKTIF

Taksonomi Kognitif Ranah kognitif berhubungan dg kemampuan berpikir, tingkatannya meliputi : 1. Pengetahuan Tingkat pengetahuan ini mencakup mengingat akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan berupa fakta, kata-kata, istilah, peristiwa, konsep, prinsip, aturan, kategori, metodologi, teori ,dan sebagainya.

Lanjutan Taksonomi Kognitif 2. Pemahaman Tingkat pemahaman, antara lain menafsirkan sesuatu, menterjemahkan dalam bentuk lain, menyatakan dengan kata-kata sendiri, mengambil kesimpulan berdasarkan apa yang diketahui, menduga akibat sesuatu berdasarkan pengetahuan yang dimiliki, dan sebagainya.

3. Penerapan Tingkah laku pada tingkat penerapan mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus atau problem yang konkret dan baru.

4. Analisis Tingkah laku pada tingkat analisis ini mencakup kemampuan untuk menerima suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik.

5. Sintesis Tingkah laku pada tingkat sintesis ini mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru. 6. Evaluasi Tingkah laku pada tingkat ini mencakup kemampuan untuk menilai dengan menggunakan kriteria tertentu.

Original Terms New Terms Evaluation Synthesis Analysis Application Comprehension Knowledge Creating Evaluating Analysing Applying Understanding Remembering (Based on Pohl, 2000, Learning to Think, Thinking to Learn, p. 8)

Taksonomi Afektif Ranah afektif mencangkup watak perilakuseperti perasaan, sikap, emosi atau nilai. Peringkatnya terdiri dari… 1. Peringkat receiving Pada peringkat receiving, peserta didik memiliki keinginan memperhatikan sesuatu fenomena khusus atau stimulus, misalnya kelas, kegiatan, musik, buku dan sebagainya.

Taksonomi Afektif 2. Peringkat responding Responding merupakan partisipasi aktif peserta didik, yaitu sebagai bagian dari perilakunya. 3. Peringkat valuing Valuing melibatkan penentuan nilai, kegiatan atau sikap yang menunjukan derajat internalisasi dan komitmen.

4. Peringkat organization Pada peringkat organization antara nilai yang satu dengan yang lain dikaitkan dan konflik antar nilai diselesaikan. Serta mulai membangun system nilai internal yang konsisten.

5. Peringkat characterization Peringkat ranah afektif tertinggi adalah characterization nilai. Pada peringkat ini peserta didik memiliki system nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada suatu waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup.

Domain/ranah psikomotor ini yaitu kemampuan yang berkaitan dengan gerak mengunakan otot. 1. Imitasi Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya.

2. Manipulasi Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihatnya tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. 3. Presisi Kemampuan tingkat presisi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang presisi.

4. Artikulasi Kemampuan pada tingkat artikulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan yang kompleks dan ketepatan sehingga produk kerjanya merupakan sesuatu yang utuh. 5. Naturalisasi. Kemampuan pada tingkat naturalisasi adalah kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, seolah-olah melibatkan fisik saja.

Pengembangan Instrumen Penilaian Penilaian Tertulis / Tes Tulis Penilaian Unjuk Kerja Penilaian Proyek Penilaian Portofolio

1. Tes Tulis Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang umumnya hanya menilai kemampuan berpikir rendah. Terdiri dari tes objective , semi objective dan essay.

Ciri Tes Objektif Siswa bekerja dalam situasi yang diberi struktur. Siswa memilih jawaban dari sejumlah jawaban yang terbatas. Kesempatan menerka jawaban besar. Murid akan banyak menerka kalau : (1) hanya terdapat dua pilihan jawaban, (2) waktu sangat terbatas, (3) item-item soal terlalu sulit. Siswa memperoleh skor untuk setiap jawaban apabila sesuai dengan kunci jawaban sehingga pada umumnya memiliki reliabilitas yang handal.

Jenis Tes Objektif 1) pilihan ganda 2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak) 3) menjodohkan

Pilihan Ganda Kekuatan Tipe Pilihan Ganda a. Item-itemnya menyangkut bahan yang luas b. Item-item pilihan ganda cukup efektif mengukur kemampuan menafsirkan, menentukan pendapat, dan memilih. c. Mudah memeriksa dan memberi skor.

Kelemahan Tipe Pilihan Ganda a Kelemahan Tipe Pilihan Ganda a. Peluang untuk menebak jawaban benar oleh murid cukup besar. b. Kurang mampu mengukur aspek belajar tingkat tinggi.

Contoh Soal Pilihan Ganda 1. Jika produsen dapat menemukan teknik produksi yang mampu meningkatkan jumlah produksi, sementara hal-hal lain tetap, maka dampak penemuan teknik baru ini terhadap kurva penawaran adalah.... A. kurva penawaran bergeser ke kanan. B. kurva permintaan bergeser ke kanan. C. kurva penawaran bergeser ke kiri. D. kurva permintaan bergeser ke kiri. Lembar Telaah

Tes Benar-Salah Kekuatan Tipe Benar-salah: a. Item-item tipe benar salah relatif mudah disusun dan dapat mengambil cakupan yang luas. b. Item-item ini sangat cocok untuk mengukur hasil belajar yang berupa ingatan atau hal-hal prinsip. c. Pemeriksaan dan pemberian skor mudah.

Kelemahan tipe Benar-salah: a. Memberi kemungkinan menerka paling besar. b. Jawaban-jawaban cenderung hanya menekankan ingatan. c. Tidak mampu mengakomodasi materi pelajaran yang tidak sekedar digolongkan benar-salah.

Contoh Benar-Salah 1. Devaluasi merupakan salah satu kebijakan dalam mengatasi defisit neraca perdagangan. (Benar/Salah) 2. Defisit neraca perdagangan bertendensi menyebabkan apresiasi mata uang dalam negeri. (Benar/Salah)

Tipe Menjodohkan Kekuatan Tipe Menjodohkan a. Cocok untuk mengukur kemampuan mengingat dan memahami fakta-fakta, definisi, istilah, peristiwa dan sebaginya. b. Mencakup bahan yang luas dan relatif mudah disusun. c. Sangat mudah diberi skor.

Kelemahan Tipe Menjodohkan. a. Terlalu menekankan pada ingatan. b. Sukar menyusun item-item yang homogen.

Ilustrasi Contoh Membuat soal berkaitan dengan istilah-istilah yang homogen seperti : 1. Apresiasi 2. Depresiasi 3. Devaluasi 4. Revaluasi 5. Inflasi 6. Deflasi 7. Stagflasi

Tipe Jawaban singkat (semi objektif) Ciri-ciri Tes Semi Objektif a. Siswa menghadapai petanyaan atau item yang sangat spesifik b. Siswa mengahsilkan Jawaban dengan bahasanya sendiri. c. Jawaban dapat sungguh-sungguh benar, sungguh-sungguh salah, agak benar dan agak salah.

Kekuatan Tes Semi Objektif a. Item-item tes cukup mudah disusun dan cocok untuk mengukur hasil belajar yang sederhana yakni kosa kata, istilah, definisi. b. Kemungkinan menebak sedikit.

Kelemahan Tes Semi Objektif a. Sukar dipakai untuk mengukur hasil belajar yang kompleks, seperti analisis, sintsis, dan evaluasi. b. Terhadap jawaban yang berbeda-beda sukar bagi guru untuk menghindari subyektivitasnya.  

Contoh Tes Jawaban Singkat 1. Koefisien elastisitas permintaan merupakan indikator seberapa besar pengaruh … terhadap jumlah barang yang diminta.

Tes Karangan/Uraian (essay) Ciri-ciri: a. Siswa mengorganisasikan jawabannya sendiri secara bebas sesuai dengan kemampuannya. b. Dalam mengoganisasikan jawaban siswa menggunakan bahasa atau kata-kata dan corak mengarangnya sendiri. c. Siswa memproduksi jawaban tes karangan berbeda-beda atas mutu suatu jawaban yang dituntut.

Kekuatan Tes Karangan a. Tes karangan dapat mengukur hasil belajar yang bersifat kompleks. b. Dapat mendorong siswa untuk belajar menguasai materi pembelajaran secara komprehensif. c. Relatif mudah disusun apalagi disajikan dalam jumlah yang kecil.

Kelemahan a. Sangat tergantung pada kemampuan guru dalam memeriksanya. Skor-skor yang diperoleh dari tes karangan kadang sukar dijaga reliabilitasnya. b. Ketidaksabaran, misalnya baik buruknya bahasa dan tulisan, sering-sering mempengaruhi skor.

Contoh Soal Tes Essay Jelaskan perbedaan pandangan antara neo klasik dan Keynesian dalam hal penggunaan upah sebagai instrumen kebijakan mengatasi pengangguran ! Bagaimana mekanisme mendirikan Perseroan Terbatas ? Lembar Telaah

2. Penilaian Unjuk Kerja Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Cara penilaian ini umumnya dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.

Penilaian perlu mempertimbangkan : Langkah-langkah kerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.

Perlengkapan Guru Daftar Cek (Check-list) Skala Penilaian (Rating Scale) Contoh

Penilaian Proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan.

Perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, laporan tertulis, poster, dan lain-lain. Contoh Rubrik Proyek

Penilaian Portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Portofolio relatif lebih otentik dibanding jenis penilaian tes.

Contoh Rangkuman Portofolio Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing atau loker . Contoh Rangkuman Portofolio

Penilaian Sikap Sikap merupakan kesiapsiagaan mental seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan.

Instrumen Penilaian Sikap Observasi perilaku Skala sikap

Pemetaan Kompetensi untuk Penentuan Penilaian Standar Kompetensi Indikator Teknik Penilaian Tes Unjuk kerja Proyek Portofolio Kata Kerja Operasional

Pemberian Skor (Skoring) Langkah-langkah Menyusun suatu jawaban model sebagai kunci jawaban yang memenuhi syarat sebagai jawaban yang baik (benar, relevan, lengkap, berstruktur, dan Jelas). Setiap item bisa berbeda bobot. Perbedaan bobot bisa berdasar pada jenis bahan (bahan perangsang, bahan inti, bahan penting, dan kurang penting), teksonomi (pengetahuan, pemahaman, evaluasi, dll). Membaca beberapa jawaban dari peserta didik yang kurang pandai dan yang pandai. Hal ini dapat dipakai untuk memperoleh gambaran umum tentang kualitas dari jawaban dari para peserta didik atau mengecek apakah kunci jawaban cukup realistik.

Lanjutan Pemberian Skor Sebaiknya masing-masing nomor dari jawaban tes diperiksa sekaligus sebelum melakukan skoring nomor yang lain. Agar tidak terpengaruh oleh kesan mutu jawaban yang mendahului sebaiknya sesudah selesai diperikasa jawaban-jawaban satu nomor, lembar jawab perlu ditukar urutannya. Tidak usah memperhatikan nama dan nomor peserta, untuk mengurangi subyektivitas.

Lanjutan Pemberian Skor Membiasakan hanya memeriksa isi pikiran yang dikemukakan dalam jawaban, sehingga tidak perlu menilai bentuk tulisan dan lain-lain. Mengembalikan lembar jawab lengkap dengan catatan-catatan seperlunya.

Acuan Penilaian Setelah mendapatkan skor-skor dari pekerjaan peserta didik, maka skor-skor tersebut menjadi dasar penilaian hasil belajar. Penilaian ialah kegiatan memperbandingkan hasil pengukuran (skor) sifat suatu objek dengan acuan yang relevan sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu ukuran kualitas

Semakin maju taraf pekembangan peserta didik seyogyanya semakin pendek rentang nilai. Ada dua acuan penilaian yaitu Penilaian Acuan Normatif (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

Penilaian Acuan Patokan Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah suatu penilaian yang meperbandingkan prestasi belajar peserta didik dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya. Acuan penilaian ini banyak dipakai dalam konsep kurikulum berbasis kompetensi.

Penilaian Acuan Normatif PAN adalah suatu penilaian yang memperbandingkan hasil belajar peserta didik terhadap hasil belajar peserta didik lain dalam kelompoknya. Acuan ini sekarang dianggap kurang sesuai dengan pendekatan pembelajaran saat ini yaitu membandingkan hasil antar peserta didik.

Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I Merupakan acuan penilaian dengan nilai kelulusan atau ketuntasan 65 %. Tingkat Penguasaan Kompetensi Nilai Huruf 90% - 100% A 80% - 89% B 65% - 70% C 55% - 64 % D Di bawah 55 % E

Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II Merupakan acuan penilaian dengan nilai kelulusan atau ketuntasan 56 %. Tingkat Penguasaan Kompetensi Nilai Huruf 81% - 100% A 66% - 80% B 56% - 65% C 46% - 55 % D Di bawah 46 % E

MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI Dengan memberikan point pada setiap kriteria yang ditetapkan : 1. Kompleksitas : - Tinggi = 1 - Sedang = 2 - Rendah = 3 2. Daya dukung : - Tinggi = 3 - Rendah = 1 3. Intake : - Tinggi = 3 Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake siswa sedang  nilainya adalah: (3 + 3 + 2) x 100 = 88.89 9

Penilaian Acuan Norma (PAN) Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah suatu penilaian yang memperbandingkan hasil belajar siswa terhadap hasil belajar siswa lain dalam kelompoknya. Tipe ini kurang banyak dipakai dalam praktik penilaian. Dasar penilaiannya adalah mean (M) dan deviasi standar (S).

TERIMAKASIH