PENGARUH KETAHANAN NASIONAL TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA M O D U L X. MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENGARUH KETAHANAN NASIONAL TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA (ASPEK SOSIAL) 1. Materi Kuliah Pengaruh Ketahanan Nasional terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara (Aspek Sosial) a. Pengaruh Aspek Ideologi b. Pengaruh Aspek Politik c. Pengaruh Aspek Ekonomi 2. Tujuan Kependidikan a. Tujuan Instruksional Umum Memahami pengaruh aspek Ketahanan Nasional terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya aspek-aspek ideologi, politik, dan ekonomi. b. Tujuan Instruksional Khusus Mampu menjelaskan tentang pengaruh aspek Ketahanan Nasional terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya aspek- aspek ideologi, politik, dan ekonomi. 3. Uraian Mata Kuliah a. Pengaruh Aspek Ideologi Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Ideologi juga mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan. Keampuhan suatu ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya dapat memenuhi aspirasi manusia yang menganutnya. http://www.mercubuana.ac.id
masyarakat tanpa nasionalisme. Dalam usaha merebut dan mempertahankan kekuasaan, komunisme akan: (1) Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan- golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. (2) Ajaran komunis bersifat Atheis, didasarkan pada kebendaan (materialistis). Agama adalah racun kehidupan masyarakat. (3) Masyarakat komunis bercorak internasional, yaitu masyarakat tanpa nasionalisme. (4) Masyarakat komunis yang dicita-citakan adalah masyarakat tnapa kelas. Masyarakat tanpa kelas dianggap masyarakat yang dapat memberikan suasana hidup yang aman dan tenteram, tanpa pertentangan, tanpa hak milik pribadi atas alat produksi, dan tanpa pembagian kerja. Perombakan masyarakat dilaksanakan melalui jalan revolusi. Kaum proletar harus memegang kekuasaan dengan pemerintahan diktatur proletar. c) Paham Agama Ideologi yang bersumber dari falsafah agama yang termuat dalam kitab suci agama. Negara bersifat spiritual religius, negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupannya. Negara berdasarkan agama. 2) Ideologi Pancasila Tatanan nilai yang digali / dikristalisasi dari budaya Indonesia. Kelima sila dalam Pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahamannya dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung di dalamnya. a) Sila I Ketuhanan YME mengandung nilai spiritual, memberikan semua pemeluk agama untuk berkembang. Nilai ini berfungsi http://www.mercubuana.ac.id
kehidupan sehari-hari. mencapai ketahanan ideologi, perlu penghayatan dan pengamalan Pancasila secara objektif dan subjektif. Pelaksanaan Objektif: Pelaksanaan dalam peraturan / perundang-undangan, serta segala kegiatan penyelenggaraan negara. Pelaksanaan Subjektif: Pelaksanaan oleh pribadi dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila mengandung sifat, idealistik, realistik, dan fleksibilitas, sehingga terbuka terhadap perkembangan yang terjadi. b) Pembinaan ketahanan ideologi Diperlukan langkah sebagai berikut: (1) Pengamalan Pancasila secara objektif dan subjektif (2) Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan nilai instrumennya. (3) Sesanti Bhinneka Tunggal Ika dan konsepsi Wawasan Nusantara terus ditanamkan dan dikembangkan. (4) Pancasila sebagai Pandangan Hidup dan Dasar Negara harus dihayati dan diamalkan secara nyata. Untuk itu perlu suri tauladan. (5) Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila harus menunjukkan keseimbangan fisik material dan mental spiritual untuk menghindari materialisme dan sekularisme. (6) Pendidikan Moral Pancasila pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain.Pendidikan Pancasila juga perlu diberikan kepada masyarakat secar non formal. (7) b. Pengaruh Aspek Politik 1) Politik secara Umum http://www.mercubuana.ac.id