FERMENTASI UMBI-UMBIAN & SAYURAN BAB 7 FERMENTASI UMBI-UMBIAN & SAYURAN Andian Ari Anggraeni, M.Sc Email: andian_ari@uny.ac.id
SEJARAH Pengawetan sayuran berasal dari Cina. Awalnya sayuran diawetkan dengan garam dan pengeringan. Sayuran yang paling banyak diawetkan adalah kembang kol, mentimun dan zaitun. Pengawetan sayuran juga dilakukan pada bit merah, kembang kol, wortel, seledri, bawang putih, tomat, dll. Produksi fermentasi sayuran di Eropa: Zaitun : 510.000 ton/tahun Sauerkraut: 220.000 ton/tahun (50% diproduksi di Jerman) Mentimum: 45.000 ton/tahun Sayuran adalah substrat yang sangat disukai oleh mikrobia, baik yeast, fungi maupun bakteri. Tetapi, mikrobia yang pertumbuhannya di sayuran paling cepat adalah bakteri asam laktat (BAL). Fermentasi asam laktat pada sayuran melibatkan sejumlah spesies BAL.
FERMENTASI UMBI-UMBIAN Sumber karbohidrat Mengandung senyawa beracun Keuntungan produk fermentasi umbi-umbian : Mengawetkan Mengurangi senyawa beracun Produk fermentasi umbi-umbian: Tabel 43
TAPE SINGKONG Bahan dasar: ubi kayu / singkong umur 6-12 bulan daging kuning/putih Mikrobia yg berperan: yeast/ragi
Contoh lain produk fermentasi umbi-umbian: Tape ubi jalar Growol Produk dari Afrika: gari, fufu, dll
SAUERKRAUT Sauerkraut merupakan hasil fermentasi asam laktat dari kol. Sauerkraut diproduksi di Jerman dan USA. Di Korea dan Cina, kol juga difermentasi dan ditambahkan merica, lobak, bawang dan aneka bumbu untuk menghasilkan produk Kimchi. Pembuatan saurkraut sangat sederhana. Bahan bakunya hanya kol dan garam. Sebaiknya digunakan kol putih karena dagingnya empuk, aromanya manis, dan mengandung 5% sakarida.
Konsentrasi garam optimum 2,5% Konsentrasi garam optimum 2,5%. Garam akan menghambat pertumbuhan mikrobia selain BAL. BAL akan mengubah sakarida menjadi asam laktat, sehingga produk hasil fermentasi menjadi asam. Saurkraut mengandung 0,3% asam laktat dan 0,5% etanol. Juga terdapat kandungan CO2 dan senyawa volatil lainnya.
Kerusakan Saurkraut Kerusakan saurkraut sebagian besar disebabkan oleh kontaminasi mikrobia. Hal ini terjadi karena kondisi proses tidak terkontrol dengan baik, terutama suhu fermentasi dan konsentrasi garam. Jika suhu > 30 C dan konsentrasi garam > 3%, maka BAL heterofermentatif menjadi terhambat pertumbuhannya sehingga terbentuk flavor yang tidak diinginkan. Jika suhu < 10 C dan konsentrasi garam < 2%, bakteri gram negatif akan tumbuh yang menyebabkan tekstur produk menjadi tidak sempurna.
KIMCHI Kimchi adalah Sauerkraut versi Asia. Kimchi banyak diproduksi di Korea dan Cina. Meski proses produksi sauerkraut dan kimchi mirip, namun karakteristik produk yang dihasilkan berbeda. Perbedaannya terletak pada penggunanaan bahan lain pada kimchi, seperti lobak, merica, mentimun dan bumbu-bumbu. Oleh karena itu, tekstur dan flavor kimchi lebih kompleks dari sauerkraut. Kimchi merupakan makanan fungsional, yang mampu mencegah kanker usus dan kanker hati. Hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa antikarsinogenik pada kimchi.
PICKLE Secara umum, istilah pickle mengacu pada produk sayuran yang difermentasi dengan garam atau asam. Namun, kadang istilah pickle secara khusus mengacu pada produk fermentasi mentimun. Pickle mengandung asam laktat, yang merupakan hasil dari fementasi asam laktat. Klasifikasi pickle di USA: Fresh packed pickles Mentimun dipacking dalam botol kaca, ditambah cuka dan bumbu lain, kemudian dipasteurisasi. Tahan lama pada penyimpanan suhu kamar. Refrigerated pickles Mentimun dipacking dalam botol kaca, ditambah cuka dan bumbu lain, namun tidak dipasteurisasi. Disimpan pada refrigerator, namun tidak tahan lama. Fermented pickles Merupakan produk hasil fermentasi.
Proses pembuatan pickle mirip dengan sauerkraut Proses pembuatan pickle mirip dengan sauerkraut. Namun, konsentrasi garam pada pickle lebih tinggi, sehingga hanya ada sedikit spesies mikrobia yang mampu tumbuh.