Pengelompokan Jenis Tanah Menggunakan Algoritma Clustering K-Means

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Gradually varied flow Week #7.
Advertisements

Drs. Wayan Sirna NIP Tempat/Tgl. Lahir : Nusa Penida, 20 September 1966 Pekerjaan : Guru di SMA 5 Denpasar Bid. Tugas : Mengajar Seni Rupa.
Analisis Outlier.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KONFLIK (GAME THEORY)
Analisis Data Berkala A. PENDAHUlUAN
KOMPETISI DEBAT HUKUM NASIONAL Padjadjaran Law Fair 2011.
K-Means Clustering.
PENDAHULUAN PROGRAMASI LINEAR
Klastering dengan K-Means
PERTEMUAN VI Analisa Dualitas dan Sensitivitas Definisi Masalah Dual
TRIGONOMETRI Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Clustering Okt 2012.
Model Datamining Dr. Sri Kusumadewi, S.Si., MT. Materi Kuliah [10]:
Self Organizing Maps Tim Asprak Metkuan
Minggu lalu Decision tree Bayesian Classification Ujian.
REGRESI LINIER BERGANDA
Kasus Nilai (kolom A) merupakan daftar angka
Algoritma JST Backpropagation
DATA DIRI DOSEN Nama : AFIJAL, S.Kom, M.Kom NIDN :
GEOMETRI ANALITIK RUANG Matematika 2 By. Retno Anggraini.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KONFLIK
DATA MINING 1.
Solusi Persamaan Linier
FUZZY.
POPULASI DAN SAMPEL.
Indrawani Sinoem/TRO/SI/07
Oleh : Devie Rosa Anamisa
TOWARDS MULTIPLE IDENTITY DETECTION IN SOCIAL NETWORKS & RESEARCH METODOLOGY 3KS2 ERMA FITRIANA RANITA RIZKI APRILLIA.
TRANSFORMASI VARIABEL RANDOM DISKRIT
Chapter 9 ALGORITME Cluster dan WEKA
TRANSFORMASI.
LOGIKA FUZZY PERTEMUAN 3.
Gradually varied flow Week #8.
Pemrosesan Teks Klasterisasi Dokumen Teknik Informatika STMIK GI MDP 2013 Shinta P.
Clustering. Definition Clustering is “the process of organizing objects into groups whose members are similar in some way”. A cluster is therefore a collection.
Fuzzy Clustering Logika Fuzzy Materi Kuliah Prodi Teknik Informatika
Clustering (Season 2) Self-Organizing Map
Fuzzy Clustering Materi Kuliah (Pertemuan 13 & 14) LOGIKA FUZZY
ANALISIS OUTLIER 1 Data Mining.
Clustering Suprayogi.
Datamining - Suprayogi
Sistem Berbasis Fuzzy Materi 5
Fuzzy Clustering Materi Kuliah (Pertemuan 13 & 14) LOGIKA FUZZY
Pembimbing: Henri Harianja G Imas S. Sitanggang, S.Si M.Kom
UKURAN VARIASI ATAU DISPERSI (Pengukuran Dispersi)
Lin (1996), menggunakan jaringan syaraf untuk
Clustering Best Practice
Aplikasi Kecerdasan Komputasional
Kuliah Sistem Fuzzy Pertemuan 7 “Fuzzy Clustering”
Algoritma kNN (k-Nearest Neighbor)
Analisis Cluster.
K-Nearest Neighbor dan K-means
Clustering (Season 1) K-Means
Galat, continue Galat Absolut : adalah perbedaan antara nilai eksperimen dengan nilai yang sebenarnya. Contoh: Jika hasil pengukuran seorang analis untuk.
PRODI MIK | FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
CLUSTERING.
Clustering (Season 2) Self-Organizing Map
Analisis Klastering K-Means Model Datamining Kelompok 1 Eko Suryana
Algoritma kNN (k-Nearest Neighbor)
ANALISIS CLUSTER Part 1.
Pembelajaran tak-terbimbing dan klustering
ANALISIS CLUSTER Part 2.
CLUSTERING.
K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING
Pengelompokan Dokumen (Document Clustering)
Implementasi clustering K-MEANS (dengan IRIS dataset)
By : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom
DECISION SUPPORT SYSTEM [MKB3493]
Universitas Gunadarma
Algoritma kNN (k-Nearest Neighbor)
Transcript presentasi:

Pengelompokan Jenis Tanah Menggunakan Algoritma Clustering K-Means

Pengklasteran (Clustering) pengelompokkan sejumlah data atau objek ke dalam klaster (group) sehingga dalam setiap klaster akan berisi data yang semirip mungkin Termasuk unsupervised learning Data pada teknik pengklasteran tidak diketahui keluarannya (outputnya atau labelnya) digunakan fungsi kriteria: jumlah dari kesalahan kuadrat (sum of squared-error, SSE) yang dapat mengukur kualitas klastering yang dibuat p Є Ci = tiap data poin pada cluster i, mi = centroid dari cluster i, d = jarak/ distances/ variance terdekat pada masing-masing cluster i. mengoptimalkan nilai fungsi kriteria tersebut Nilai SSE tergantung pada jumlah klaster dan bagaimana data dikelompokkan ke dalam klaster-klaster. Semakin kecil nilai SSE semakin bagus hasil klastering yang dibuat

Metode k-Means Termasuk partitioning clustering objek-objek dikelompokkan ke dalam k kelompok atau klaster Untuk melakukan klastering ini, nilai k harus ditentukan terlebih dahulu Kluster-kluster tersebut mempunyai suatu nilai tengah / nilai pusat yang disebut dengan centroid menggunakan ukuran ketidakmiripan untuk mengelompokkan objek. Ketidakmiripan diterjemahkan dalam konsep jarak (distance (d)) Jika jarak dua objek atau data titik cukup dekat, maka dua objek itu mirip. Semakin dekat berarti semakin tinggi kemiripannya Tujuan dari k-Means : meminimalisir total dari jarak elemen-elemen antar kluster (jarak antara suatu elemen dalam sebuah kluster dengan nilai centroid kluster tersebut)

Algoritma k-Means Pilih jumlah klaster k yang diinginkan Inisialisasi k pusat klaster (centroid) secara random/ acak Tempatkan setiap data atau objek ke klaster terdekat. Kedekatan dua objek ditentukan berdasar jarak. Jarak yang dipakai pada algoritma k-Means adalah Euclidean distance (d). x = x1, x2, . . . , xn, dan y = y1, y2, . . . , yn merupakan banyaknya n atribut(kolom) antara 2 record. Hitung kembali pusat klaster dengan keanggotaan klaster yang sekarang. Pusat klaster adalah rata-rata (mean) dari semua data atau objek dalam klaster tertentu.

Algoritma k-Means (Lanjutan) Misal: untuk masing-masing klaster terdapat n poin-poin data (a1,b1,c1), (a2,b2,c2), (a3,b3,c3),. . . , (an,bn,cn), dimana a,b,c merupakan jumlah atribut (dimensi dari data), centroid dari poin-poin data tersebut adalah nilai mean/ titik tengahnya yaitu Sebagai contoh, poin-poin data (1,1,1), (1,2,1), (1,3,1), dan (2,1,1) memiliki centroid yaitu Tugaskan lagi setiap objek dengan memakai pusat klaster yang baru. Jika pusat klaster sudah tidak berubah lagi, maka proses pengklasteran selesai. Atau, kembali lagi ke langkah nomor 3 sampai pusat klaster tidak berubah lagi/ stabil atau tidak ada penurunan yang signifikan dari nilai SSE (Sum of Squared Errors)

Contoh Algoritma k-Means Tabel 1 Data point Tentukan jumlah klaster k=2 Tentukan centroid awal secara acak misal dari data disamping m1 =(1,1), m2=(2,1) Tempatkan tiap objek ke klaster terdekat berdasarkan nilai centroid yang paling dekat selisihnya(jaraknya). Pada tabel 2.Didapatkan hasil: anggota cluster1 = {A,E,G}, cluster2={B,C,D,F,H}. Nilai SSE yaitu : = Instances X Y A 1 3 B C 4 D 5 E 2 F G H Gambar 1 tampilan data awal

Contoh Algoritma k-Means(Lanjutan) Tabel 2 4. Menghitung nilai centroid yang baru : 5. Tugaskan lagi setiap objek dengan memakai pusat klaster yang baru. Pada tabel 3. Nilai SSE yang baru : Gambar Clusters dan centroid setelah tahap pertama.

Contoh Algoritma k-Means(Lanjutan) Tabel 3 Terdapat perubahan anggota cluster yaitu cluster1={A,E,G,H}, cluster2={B,C,D,F}, maka cari lagi nilai centroid yang baru yaitu : m1=(1,25;1,75) dan m2=(4;2,75) Tugaskan lagi setiap objek dengan memakai pusat klaster yang baru. Pada tabel 4. Nilai SSE yang baru : Gambar Clusters dan centroid setelah tahap kedua.

Contoh Algoritma k-Means(Lanjutan) Tabel 4 Dapat dilihat pada tabel 4.Tidak ada perubahan anggota lagi pada masing-masing cluster Hasil akhir yaitu : cluster1={A,E,G,H}, dan cluster2={B,C,D,F} dengan nilai SSE = 6,25 dan jumlah iterasi 3