Oleh Dra. Salmah Lilik, M.Psi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ASESMEN TEKNIK NON TES DAN TES
Advertisements

PERANAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
PERAN BK DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR
BKSekolah Luar Sekolah  Sekolah merupakan lembaga formal untuk menyelenggarakan pendidikan  Dalam kelembagaan sekolah ada sejumlah bidang kegiatan.
BIMBINGAN KONSELING KARIR
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
Komponen-Komponen Pendidikan
Materi Pertemuan 12 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Keprofesian Bidang Bimbingan dan Konseling serta Ketatalaksanaan Pendidikan Adriy.weebly.com.
BIMBINGAN KEJURUAN Oleh: Tim FT
TEORI PERKEMBANGAN KARIR
BIMBINGAN KARIR.
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
Pemantapan Peminatan Peserta Didik dan Rekomendasi
PENYESUAIAN DIRI REMAJA
BIMBINGAN KONSELING Klas X
LAYANAN PEMINATAN DENGAN BIMBINGAN KELOMPOK
Kurikulum Berbasis Kompetensi
TEORI PERKEMBANGAN KARIR
BIDANG LAYANAN BK LARAS PUTRI ( ).
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
Perkembangan Sosial (Erick Erikson)
Bimbingan Karir Fitria Nurmastuti –
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
BAB III PENERAPAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DARI SUDUT GURU DAN SISWA
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
Aplikasi Pemeriksaan Psikologis
Masalah-masalah BELAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
BIMBINGAN KONSELING Sy LULU ASSAGAF, S.Psi.
Tania Clara Dewanti BK/B
BIMBINGAN KONSELING.
Latarbelakang Permasalahan BK secara Psikologis PERTEMUAN -6
MEDIA PEMBELAJARAN By: Durinda Puspasari.
FILSAFAT PENDIDIKAN MK 115
GAYA MENGAJAR La Tahang Fkip unhalu.
PENANGANAN MASALAH.
Oleh: Bambang Dibyo Wiyono, M.Pd.
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
FUNGSI, JENIS DAN KODE ETIK BIMBINGAN DAN KONSELING
A. PENGERTIAN BIMBINGAN
STUDI KASUS MENCERMATI MASALAH ARTI STUDI KASUS
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Nama : Brigita Dewanti NIM : BK off B
PANDUAN Layanan Akademik Siswa
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
PERAN GURU DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
BAB VIII PERENCANAAN KARIER
KONSTRUKSI ORGANISASI PENGEMBANGAN KURI-KULUM PERTEMUAN 6
PERANAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
JURUSAN MAGISTER PENDIDIKAN IPS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Disusun Oleh: Lilis Pujiana ( ) Ajeng Pradini ( )
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Identifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Peserta Didik
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

Oleh Dra. Salmah Lilik, M.Psi DASAR DAN TUJUAN BIMBINGAN KARIER PENTINGNYA BIMBINGAN KARIER DISEKOLAH RUANG LINGKUP MATERI SERTA IMPLIKASINYA Oleh Dra. Salmah Lilik, M.Psi

LANDASAN BIMBINGAN KARIER Landasan filosofis. berpijak pada aspek demokrasi dalam bidang pendidikan, dimana anak diberikan kesempatan yang sama dalam menuntut dan mengembangkan cita-cita mendapatkan tingkat pendidikan yang setinggi-tingginya sesuai dengan minat dan bakatnya Landasan sosiologis bertitik tolak dalam kehidupan masyarakat yang menekankan kepentingan warganya untuk mendapatkan kesempatan mengembangkan karier.

3. Landasan paedagogis, bertitik tolak dari aspek pendidikan, dimana seorang individu dididik, dikembangkan untuk membentuk watak dan pribadi agar menghargai dan menyenangi dunia kerja. 4. Landasan psikologis, bertitik tolak pada kemampuan manusia sebagai potensi untuk mengembangkan diri sebagai manusia kerja

TUJUAN BIMBINGAN KARIER Individu dapat menilai dan memahami diri, terutama mengenai potensi-potensi ; minat, sikap, kecakapan dan cita-citanya. Individu dapat memahami nilai-nilai yang ada dan hidup dalam masyarakat, yang berhubungan dengan dunia kerja dan lingkungannya. Individu mampu mengetahui jenis-jenis pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatnya, mampu mengembangkan sikap positif terhadap dunia kerja, hubungan dengan masa depan dan mengetahui jenis-jenis pendidikan/latihan yang berguna untuk pekerjaan tertentu. Individu mampu mengetahui dan menemukan hambatan-hambatan yang ada dalam dirinya dan lingkungannya, dan diharapkan dia mampu mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Individu menyadari akan kebutuhan dan tuntutan masyarakat dan negara yang berkembang seperti Indonesia ini. Individu dapat merencanakan masa depan sehingga dapat memperoleh karier dan kehidupan yang di cita-citakan.

PENTINGNYA BK DI SEKOLAH adanya kebutuhan individu untuk bekerja sesudah ia menyelesaikan sekolah. adanya kebutuhan individu terhadap Bimbingan Karier dilihat dari aspek financial (lebih cepat bekerja, lebih dapat mengatasi problem yang disebabkan masalah keuangan) mengurangi kemungkinan ketidak cocokan dalam dunia pekerjaan. adanya keuntungan yang bersifat ekonomis dari pemberian Bimbingan Karier. adanya pengurangan perpindahan jabatan melalui Bimbingan Karier. Bimbingan Karier dapat memberikan keuntungan kepada individu dilihat dari aspek kesehatan.

Bimbingan Karier dapat dipakai sebagai alat untuk merealisir potensi individu. Bimbingan Karier dapat memberikan nilai-nilai pribadi dan sosial kepada individu. adanya Bimbingan Karier dapat dipandang sebagai petunjuk adanya kesadaran akan kebutuhan. Bimbangan Karier menjawab terhadap kebutuhan hidup yang berkembang. mungkin kompleknya struktur jabatan dan masyarakat, menuntut seseorang mengembangkan karier sejak awal. perubahan technologi yang cepat menuntut individu mampu menyesuaikan dan menanggapinya. kebutuhan untuk training sebelum masuk dalam suatu jabatan.

Analisis terhadap individu. RUANG LINGKUP BK Analisis terhadap individu. latar belakang pendidikan / sekolah latar belakang keluarga latar belakang pengalaman kerja kesehatan jasmani dan psikisnya dan cacat (yang diderita) kepribadian dan sikap kemampuan, bakat dan prestasi belajar cita-cita (pandangan) hidup umur dan jenis kelamin hambatan-hambatan yang dialami

2. Analisis terhadap lingkungan masyarakat tempat individu tinggal nilai-nilai yang hidup dalam masyarakatnya sosial ekonomi masyarakat lapangan kerja di masyarakat Analisis terhadap jabatan informasi jabatan yang berisi tentang data, tentang jabatan, struktur dan organisasi jabatan, klasifikasi jabatan, persyaratan jabatan, prosedur masuk, pembagian tugas, kesempatan training, jaminan sosial, kesehatan hari tua sistem penggajian, kemungkinan untuk berkembang

Penelitian tentang jabatan di masyarakat lokal dan penelitian lanjutan, Aktivitas kelompok cara-cara memberikan Bimbingan Karier melalui kelompok misalnya : karya wisata, career day, sekolah menyusun kelas, kelas pekerjaan, diawasi oleh guru, dimana anak dapat menilai diri dalam mempelajari pekerjaan, home-room, dan lain-lain. 6. Konseling Karier. untuk memberikan pengarahan kepada anak-anak yang mengalami kesulitan dalam menghadapi problem jabatan yang akan dimasukinya kelak. 7. Placement. memberikan pengarahan kepada siswa pekerjaan apa yang cocok dengan dirinya.

IMPLIKASI BK TERHADAP PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT Bagi administrasi sekolah, perlu mengembangkan dasar-dasar Bimbingan Karier. Bagi koordinator BP, ada kebutuhan untuk mengerti daripada peranan yang harus dimainkan oleh Bimbingan Karier dalam program keseluruhan daripada BP, dan dapat mengerti aktivitas-aktivitas yang diperlukan agar BK dapat berperanan lebih aktif. 3. Bagi guru-guru atau personil yang terlibat dalam aktivitas Bimbingan Karier, maka kebutuhan untuk mengerti secara jelas fungsi tiap-tiap orang dan kompetensi yang diperlukan dalam suatu jabatan adalah sangat penting demi keberhasilan Bimbingan Karier. 4. Bagi orang umum, pengertian terhadap Bimbingan Karier akan membantu masyarakat sistem sekolah, life long education maupun individu-individu.