PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SISTEM BELAJAR MOVING CLASS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Direktorat Pembinaan SMA
Advertisements

Bismillahirrohmaanirrohiem
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JL. JEND.SUDIRMAN-SENAYAN, JAKARTA
Departemen Pendidikan Nasional - Materi 8 - Permendiknas 24 PLB, 2006 PELAKSANAAN SI & SKL Peraturan Menteri Nomor 24 Tahun 2006 tentang.
Pembalajaran TM, PT, dan KMTT.
PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
TIM SOSIALISASI & PELATIHAN KTSP DIREKTORAT PSMP
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
JUKNIS ANALISIS SATUAN PENDIDIKAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
Layanan Bimbingan Konseling
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2006 Tentang PELAKSANAAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN DEPARTEMEN.
Penyiapan bahan Presentasi
MODEL PENGEMBANGAN KTSP SMA
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Analisis Standar Proses
STRATEGI IMPLEMENTASI PERMEN 22, 23 DAN 24. 2Materi 4 - Sosialisasi SMA 2006 Langkah Kerja.
Materi Sosialisasi SPM Kepada Kepala TK, SD, SMP, SMA, SMK, SLB
PETUNJUK TEKNIS PENULISAN BUTIR SOAL.
A PENGERTIAN DAN KONSEP *
Remedial Dan Pengayaan
1 2LANDASAN Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNAL SATUAN PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK
KONSEP DAN STRATEGI PROGRAM IMPLEMENTASI
Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN LIMA KELOMPOK MATA PELAJARAN
PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERANGKAT PENILAIAN PSIKOMOTOR
Analisis Standar Penilaian
Direktorat Pembinaan SMA Jakarta
JUKNIS PENYUSUNAN LAPORAN ANALISIS KONTEKS
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
KERANGKA STRATEGIS PROGRAM AKREDITASI MADRASAH
MANAJEMEN PEMBELAJARAN ( RPP) DADANG SUNDAWA
ANALISIS SILABUS DAN RENCANA PEMBELAJARAN
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2006 dan NOMOR 6 TAHUN 2007 Tentang PELAKSANAAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pengembangan Portofolio
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
JUKNIS PENYUSUNAN LAPORAN ANALISIS KONTEKS
JUKNIS ANALISIS STANDAR ISI
Pengembangan Portofolio
Petunjuk Teknis Analisis Standar Sarana Prasarana
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
MOVING CLASS (SUBJECT-BASED CLASSROOM) SMA NEGERI 78 JAKARTA
Analisis Standar Proses
PROPOSAL TESIS DISUSUN OLEH: SRI NURHIDAYATI Q UNGARAN 3.
ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
NINIK FILIANI, PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI MOVING CLASS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XII.
Analisis Standar Proses
PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN
Analisis Standar Penilaian
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
Pengembangan Portofolio
JUKNIS PENYUSUNAN LAPORAN ANALISIS KONTEKS
Petunjuk Teknis Analisis Standar Sarana Prasarana
Pengembangan Model Pembelajaran
JUKNIS PENYUSUNAN LAPORAN ANALISIS KONTEKS
ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pengembangan Muatan Lokal
Pengembangan Portofolio
PANDUAN PENGEMBANGAN KTSP
ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNAL SATUAN PENDIDIKAN
Analisis Standar Proses
ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNAL SATUAN PENDIDIKAN
Transcript presentasi:

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SISTEM BELAJAR MOVING CLASS

LATAR BELAKANG Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi pada Lampiran Bab III Sistem belajar moving class memiliki banyak kelebihan baik bagi peserta didik maupun bagi guru Masih sedikit sekolah yang melaksanakan sistem belajar moving class sekalipun dipersyaratkan sebagai salah satu indikator keberhasilan sekolah RSKM dan RSBI Kendala yang dihadapi adalah belum terpahaminya cara merancang dan melaksanakan sistem moving class

TUJUAN Memberikan acuan bagi satuan pendidikan dalam mengembangakan sistem belajar moving class

RUANG LINGKUP Pembentukan tim kerja Penyusunan dan pembahasan draf rencana kegiatan Pembagian tugas untuk analisis kebutuhan ruang dan sarana Penyusunan draf pedoman sistem belajar moving class Pembahasan, revisi dan finalisasi draf pedoman Pengesahan pedoman sistem belajar moving class Penggandaan dan pendistribusian pedoman

PERSONIL YANG TERLIBAT Kepala SMA Wakil Kepala SMA Tim Kerja Guru Penanggung jawab ruang mata pelajaran

R E F E R E N S I 36, 37 dan 38 PP No 19 Tahun 2005 Bab I Pasal 1 UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 36, 37 dan 38 PP No 19 Tahun 2005 Bab I Pasal 1 PP No 38 Tahun 2007 Permendiknas No 22, 23, 24 Tahun 2006 Permendiknas No 6, 13, 19, 20, 41 Tahun 2007 Strategi belajar dengan sistem kelas bergerak , Soekarno tahun 2006 R E F E R E N S I

Moving Class PENGERTIAN DAN KONSEP Sistem belajar yang bercirikan kelas berkarakter mata pelajaran , dengan demikian peserta didik akan berpindah tempat sesuai dengan jadwal mata pelajaran yang harus ditentukan Sistem belajar yang peserta didik belajar berpindah ruangan setiap pergantian pelajaran sesuai mata pelajaran yang dipelajarinya. Guru mata pelajaran beserta perangkat pembelajarannya menetap di ruang mata pelajaran yang ditetapkan

Perbedaan moving class dan kelas menetap No 1 Pendidik menetap dalam ruang mata pelajaran, peserta didik berpindah-pindah Peserta didik menetap dalam kelas, guru berpindah-pindah 2 Alat peraga/alat bantu KBM berada dalam ruang mata pelajaran Alat peraga/alat bantu KBM harus dibawa guru berpindah- pindah kelas 3 Ruang belajar mencirikan kekhasan mata pelajaran Ruang belajar tidak mencirikan kekhasan mata pelajaran 4 Identitas ruang belajar adalah ruang mata pelajaran Identitas ruang belajar adalah ruang kelas 5 Setiap pergantian pelajaran tercipta suasana baru bagi peserta didik karena kondisi ruang mata pelajaran yang suasananya berbeda-beda Suasana baru peserta didik diperoleh sewaktu jam istirahat dan pulang sekolah

Analisis kebutuhan ruang adalah menghitung jumlah ruang mata pelajaran yang diperlukan. Dilakukan dengan cara menghitung keseluruhan jam setiap mata pelajaran dari kelas X sampai dengan kelas XII, hasilnya dibagi dengan jumlah jam yang ditetapkan dalam satu minggu.

108 : 42 = 2,57 (3 ruang) CONTOH ANALISIS KEBUTUHAN RUANG Mata pelajaran Bahasa Indonesia: Jumlah rombongan belajar kelas X, XI dan XII masing-masing sebanyak 9 kelas dan jumlah jam per minggu adalah 4 jp Jumlah jam belajar per minggu 42 jam Jumlah jam belajar Bhs Indonesia kelas X = 9 x 4 = 36 jam Jumlah jam belajar Bhs Indonesia kelas XI = 9 x 4 = 36 jam Jumlah jam belajar Bhs Indonesia kelas XII = 9 x 4 = 36 jam Jumlah jam belajar Bhs Indonesia kelas X, XI,XII =108 jam Jadi jumlah ruang yang diperlukan untuk mapel Bahasa Indonesia : 108 : 42 = 2,57 (3 ruang) .

Analisis kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran adalah menginventarisasi kebutuhan sarana/prasarana pembelajaran berdasar rombongan belajar terbanyak 11

URAIAN PROSEDUR KERJA Pembentukan tim kerja Arahan teknis ttg sistem belajar moving class oleh Kepala SMA Pembentukan tim kerja Penyusunan draf rencana kegiatan sistem moving class Pembahasan draf rencana kegiatan sistem moving class Pembahasan dan revisi draf pedoman sistem belajar moving class Penyusunan draf pedoman sistem belajar moving class Pembagian tugas untuk nalisis kebutuhan ruang dan sarana Penandatanganan rencana kegiatan sistem moving class

Penandatanganan pedoman sistem belajar moving class Penggandaan dan pendistribusian pedoman sistem belajar moving class Penyempurnaan dan finalisasi draf pedoman sistem belajar moving class

Trima Kasih