Rossi Sanusi (http://rossisanusi.wordpress.com) 1 Maret 2014

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sub Dinas Perencanaan Kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah
Advertisements

Surveilans – Response KM
Keterangan Tambahan untuk Tugas Sesi 6
Epidemiologi & Surveilens Kesehatan Kerja
DINKES PROPINSI LAMPUNG
Bagian Program & Informasi Ditjen PP & PL
Bagian Program & Informasi Ditjen PP & PL
Instructional Design 4 Juli Peta Kurikulum Th 1Th 2Th 3Th 4 & 5 Sem 1 Blok S di FK Blok P di FKPraktek di Klinik RJ RS, Praktek Swasta, Puskesmas.
Buletin S-R FETP 1 Maret Buletin = ? Laporan singkat/berita ringkas terkini yang harus segera disampaikan kepada pihak2 yg berkepentingan spy direspons.
Pengembangan Aplikasi PTM
HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR SPM BIDANG KESEHATAN TAHUN 2008
Epidemiologi & Surveilens Kesehatan Kerja
Epidemiologi Kesehatan Rossi Sanusi ( Surakarta, 8 Juni 2015.
PENDIDIKAN DAN LATIHAN
PUSKESMAS: Rancangan kewenangan wajib dan SPM
Dalam Penanggulangan Bencana
BBLR di Kab Kulon Progo DIY (2016)
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3 (2)
Prinsip Menyusun Kurikulum Pendidikan
KEBIJAKAN DEPKES TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN KELUARGA
Epidemiologi & Pencegahan
UKURAN EPIDEMIOLOGI DAN INTEPRETASI DATA
KONSEP PENYAKIT RIWAYAT ALAMIAH DAN TKT PENCEGAHAN
Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana
Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana
SURVEILANS By : Sri Nurlaela.
Rossi Sanusi ( 6 September 2014
Pengendalian PTM di Kabupaten Kulon Progo
Gambaran Umum, Sejarah Perkembangan dan Klasifikasi Penyakit
Manajemen Informasi Kesehatan & Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Senin, 5 Desember 2016 Jam 08:30 – 14:30
PH Surveillance: Conceptual Frameworks
Kebijakan & Manajemen Kesehatan
PH Surveillance – Conceptual Frameworks
Epidemiologi & Surveilens K3
Surveilens Epidemiologis K3
Epidemiologi & Surveilens Kesehatan Kerja
GAMBARAN KASUS PENYAKIT DAN KEMATIAN DI INDONESIA PERTEMUAN 14
Epidemiologi Penyakit
Epidemiologi & Aplikasinya
Rossi Sanusi ( 18 September 2015
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Webinar 1 Masalah Praktis – Makalah SR
Epidemiologi Kesehatan
Perjalanan Alamiah Penyakit (Proses penyakit pada perorangan)
Epidemiologi & Aplikasinya
The Natural History Of Diseases
Epidemiologi Penyakit & Aplikasinya (PH113)
Lokakarya Mengidentifikasi Masalah Penelitian S3
Rossi Sanusi ( 18 September 2015
Epidemiologi Penyakit
Epidmiologi & Aplikasinya
Epidemiologi & Aplikasinya
Rossi Sanusi ( 14 Desember 2013
PENERAPAN SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR TERPADU SUCI SRI WAHYUNI A1.
Dalam Penanggulangan Bencana
KEBIJAKAN kemenKES TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN KELUARGA
Pelatihan Penggunaan IT dalam Upaya Kesehatan
Senin, 19 Desember 2016 Pukul : Perspektif Historis, Politik, Hukum, dan Etika dalam Kebijakan Kesehatan Senin, 19 Desember 2016 Pukul :
14 Maret 2018 ProDi S2 IKM UNS Matrikulasi S2 IKM 14 Maret 2018 ProDi S2 IKM UNS
ProDi S2 IKM UNS 13 April 2018, Jam 11:30-14:00
Epidemiologi Kesehatan
Epidemiologi & Aplikasinya
Epidemiologi & Aplikasinya
Rossi Sanusi ( 24 Januari 2014 CCHC Rossi Sanusi ( 24 Januari 2014.
Epidemiologi Kesehatan
National Tropical Disease Control (Policy & Manajemen)
National Tropical Disease Control (Policy & Manajemen)
Perencanaan & Evaluasi Program Promosi & Pencegahan Penyakit Pada Ibu & Anak ProDi S2 IKM UNS 2 Nov 2018 Rossi Sanusi
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2020
Indeks Kepuasan Masyarakat Bidang Kesehatan
Transcript presentasi:

Rossi Sanusi (http://rossisanusi.wordpress.com) 1 Maret 2014 CCHC Rossi Sanusi (http://rossisanusi.wordpress.com) 1 Maret 2014

Topik Family Attachment? Inter-professional coordination? CCHC?

Family Attachment To attach (verb): to be in contact with; to create social or emotional ties; to bind, fasten, tie, or connect; to make fast or join. An attachment (noun) Sumber: http://www.xamux.com/online-translator.php

Peran saudara? Pengamat: Mengumpulkan data/ informasi apa? (terapkan diagram PAP & Keseimbangan ekologis untuk penyakit2 prioritas menular & non-menular) Cara mengumpulkan informasi? 1. Obtrusive: Invasive & Non-invasive 2. Un-obtrusive 2. Case Manager

Koordinasi Antar-Profesi Komunikasi Supervisi Standardisasi input (pendidikan) Standardisasi process (ProTap) Standardisasi output (audit, akreditasi)

CCHC - EP Comprehensive Community Health Care – Educational Program Health Care = Upaya Kesehatan

Upaya Kesehatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP): Deteksi Kasus (Dx) & Tindakan (Rx) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM): Surveillance & Response

Community HC = ? = UKM? = UK di masyarakat (bukan UK di sarana kesehatan)? = UK berdasarkan informasi dari masyarakat? (informasi apa?)

Deteksi Kasus & Tindakan Hubungan UKP - UKM Distribusi Kasus menurut Tempat, Waktu & Ciri2 Penduduk (Re-)alokasi SD & BimTek, Koordinasi Pelaksanaan Respons Cepat Deteksi Kasus & Tindakan Evaluasi UKP & UKM R. Terencana Rate kasus masing2 wilayah kerja Alokasi SD & BimTek, Advokasi, Kebijakan Perencanaan Pengumpulan Data Pengolahan Data Pentafsiran Data

Comprehensive CHC = ? Kasus manusia: Klinis (Symptomatic), Sub-Klinis (A-symptomatic) dan ResTi (Resiko Tinggi)  Diagram Perjalanan Alamiah Penyakit Informasi tentang manusia (Host), Penyebab penyakit (Agent) dan Lingkungan (Environment)  Diagram Keseimbangan Ekologis (oikos + logos)

Perjalanan Alamiah Penyakit Pencegahan Primordial Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier Rehabilitasi Mulai ResTi Mulai Sakit Mulai Simptomatik Sembuh/ Mati/Cacat Pengendalian Agent & Lingkungan Dx & Rx Kasus ResTi Dx & Rx Kasus A-Simptomatik Dx & Rx Kasus Simptomatik Dx & Rx Kasus Rehabilitasi PAP = Proses kasus utk UKP = Himpunan kasus utk UKM

Contoh: HIV/AIDS Pencegahan I Pencegahan II Pencegahan III Kasus ResTi Kasus HIV Kasus AIDS Dx: Obs & Wawancara Rx: Testing & Konseling Dx: Lab* Rx: ART Dx: Klinis & Lab Rx: ART * General Check-up, Screening, Active Case finding

UKM HIV/AIDS Surveilans & Respons HIV/AIDS Survei Kasus Resti & Klinik Konseling & Testing Pencegahan Primordial: a. Pengendalian Virus b. Pengendalian Lingkungan Sosial (kemiskinan, pergaulan, media, keagamaan, dsb), Biologis (carrier) & Fisik (hunian)

Keseimbangan Ekologis Host Environment Pathogens klinis Sub-Klinis ResTi Biologis (Vektor, Carrier) Geologis, Metereologis, Social Biologis (Bakteri, Virus, parasit) Fisika, Kimiawi, Psychologis

Penyakit2 yg Masih Prioritas Penyakit2 Menular PD3I (e.g., Campak, DPT) AFP Penyakit2 zoonosis (e.g., malaria, antraks, DD & DBD, rabies, leptospirosis, filariasis) Tuberkulosis Diare, tifus perut, kecacingan dan penyakit perut lainnya Kusta Frambusia PMS Pneumonia Penyakit2 Tidak Menular Hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner Diabetes mellitus Neoplasma Peny paru obstruksi kronis Gangguan mental Gangg kesehatan akibat kecelakaan Gangguan gizi BBLR, Pendarahan akibat Persalinan Kesehatan lanjut usia Penyalahgunaan obat, narkotika, psikotropika, zat adiktif & bahan berbahaya

Penyakit2 yg Menjadi Prioritas (Emerging Diseases): Penyakit Baru (AIDS, Ebola, SARS) Penyakit Lama, Lokasi Baru (Hepatitis E di Haiti, West Nile Fever di NY) Muncul Kembali (Pest di India, Campak di AS, Malaria di Korea) Populasi Baru (Cholera di Peru) Virulensi Meningkat (Pandemi Infl H5N1, H1N1) Resistensi Obat (Malaria, TB)

Contoh: BBLR Peningkatan Kesakitan dan Kematian bayi dan anak: Penyakit Prioritas? Peningkatan Kesakitan dan Kematian bayi dan anak: a. Resiko kematian BBL 2000-2499 4 X > BBL 2500-2999 10X > BBL 3000-3499 b. Resiko Diare & ISPA >>

Peningkatan Resiko Stunting. a. 40% perempuan Asia-Tenggara BB < 45kg dan TB < 145cm. b. Pada usia 17-19 th Rata2 BB < 5kg dan Rata2 TB < 5cm.

Penurunan perkembangan mental & fisik. a. Pada usia 4 th Rata2 IQ: BBL 737 – 2000gr: 94 2000 – 2500gr: 100 2500 – 3000gr: 103 b. Pada usia 15 th: kekuatan genggaman tangan 2 – 3kg <

Peningkatan Resiko Penyakit Menahun pada waktu dewasa (penyakit jantung iskemik, hipertensi, stroke, penyakit paru obstruktif, dan diabetes). Penelusuran lebih lanjut: The foetal origins of disease hypotheses (The Barker Hypothesis, The Foetal Programming Hypothesis)

Peningkatan Resiko Penyakit Menahun pada waktu dewasa (penyakit jantung iskemik, hipertensi, stroke, penyakit paru obstruktif, dan diabetes). Penelusuran lebih lanjut: The foetal origins of disease hypotheses (The Barker Hypothesis, The Foetal Programming Hypothesis)

Pencegahan I BBLR Kasus ResTi: WUS Desa Siaga atau WUS yang mengunjungi UPTD (termasuk Unit Swasta). Faktor Resiko: 1. FR Internal (meningkatkan kerentanan): a. St Gizi: BMI <18.5; defisiensi mikronutrien b. St Antropometrik: TB <145cm c. St Reproduksi: “4 Terlalu” d. St Imunitas. 2. FR External (meningkatkan pemaparan): a. Lingkungan Biologis: orang kontak (e.g., TB, PMS), Vektor (e.g., Malaria) b. Lingkungan Fisik (e.g., kecacingan, TB, Malaria). c. Lingkungan PsikoSos (gaya hidup, pendapatan, KAP)

Tindakan 1. Internal (utk menurunkan kerentanan): a. Tambah makanan, mikro-nutrient. b. – c. KB. d. Imunisasi. 2. External (utk menurunkan pemaparan): a. Pengobatan orang kontak, Pengendalian vektor. b. PSN, Perbaikan Lingkungan Rumah/Tempat Kerja/Sekolah. c. Modifikasi gaya hidup, peningkatan pendapatan, pendidikan/penyuluhan.

Evaluasi Program Output: Jumlah (%) WUS yg dilayani per UPTD atau Desa Siaga. Outcome: Distr BuMil dgn IUGR Mean atau Rate BuMil dengan IUGR per UPTD atau Desa Siaga.

Pencegahan II BBLR Kasus Sub-klinik: WaMil yg mengunjungi UPTD (Klinik Pelayanan Ante-Natal). Surveilans kasus WaMil dgnIUGR. Tindakan: Tambah makanan & mikronutrien, pengobatan infeksi, penyuluhan.

Evaluasi Program: Output: Jumlah (%) WaMil yg dilayani/ UPTD. Outcome: Distr WaLin yg melahirkan bayi BBLR; dan, Mean atau Rate WaLIN yg melahirkan bayi BBLR per UPTD atau Desa Siaga.

Pencegahan III BBLR Kasus Klinis: WaLin yg bersalin dan bayi yg dilahirkan di UPTD (Klinik Bersalin). Surveilans: Distribusi kasus BBLR. Tindakan: Penatalaksanaan kasus BBLR.

Evaluasi: Output: Jumlah (%) WaMil dan bayi BBLR yg dilayani/ UPTD. Outcome: Distr WaLin yg melahirkan bayi BBLR yg meninggal (atau Bayi BBLR yg meninggal); dan, Mean atau Rate WaLin yg melahirkan bayi BBLR yg meninggal (atau bayi BBLR yg meninggal) per UPTD atau Desa Siaga.