ALGORITME & PEMROGRAMAN Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD. Senin, 6.30 – 9.00 Rabu, 12.00 – 14.00.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DESAIN & KONFIGURASI DATABASE
Advertisements

Pemrograman Terstruktur
Menunjukkan berbagai peralatan TIK melalui gambar
Database MySQL.
ALGORITME & PEMROGRAMAN Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD. Senin, 6.30 – 9.00 Rabu, –
ALGORITME & PEMROGRAMAN Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD. Senin, 6.30 – 9.00 Rabu, –
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.
Input/Output.
Z - SCORE Presented by Astuti Mahardika, M.Pd.
ALGORITME & PEMROGRAMAN Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD. Senin, 6.30 – 9.00 Rabu, 8.00 – Rabu, – Senin, 9.00 – Selasa, –
ARRAY STATIS DAN DINAMIS
ARRAY ??.
Array Dimensi Banyak Gerlan A. Manu, ST.,MKom
MATRIKS Trihastuti Agustinah.
SL-1201 Pengantar Pemrograman
WORKSHOP INTERNAL SIM BOK
ALGORITMA & PEMROGRAMAN
: : Sisa Waktu.
STRUKTUR DATA ARRAY DAN OPERASI SET.
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
Algoritma dan Pemrograman
Pemrograman Terstruktur
STRUKTUR DATA (D3) - Review array - Searching (Sequential & Binary)
ARRAY/LARIK Sumber dari : imaru.files.wordpress.com/2008/02/array-struc-pointer.ppt.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Pemrogramman Terstruktur
Array.
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
Widita Kurniasari, SE, ME Universitas Trunojoyo
ARRAY 2 Dimensi.
Pemrograman Terstruktur
PEMOGRAMAN 1 Pertemuan 3.
PHP - MySQL.
BAB VII RUANG VEKTOR UMUM (lanjutan).
Array dan String Array dan String.
PERTEMUAN 7 Pemrograman Visual
Matriks.
Masalah Identifikasi.
PENDAFTARAN TANAH Pendaftaran Tanah (Pasal 1 angka 1 PP No.24 Th 1997)
PART 7 Array DOSEN : AHMAD APANDI, ST.
Array, POINTER dan FUNGSI
Array, POINTER dan FUNGSI
Tipe Data Terstruktur Pengantar Logika dan Teknik Pemrograman
Java array.
Tipe Data By Serdiwansyah N. A..
JAVA ARRAY.
Nilai dan Tipe Data Nilai dan Tipe data
ARRAY Adalah variabel yang menyimpan data-data yang mempunyai tipe data yang sama. Di java array di mulai dari index ke-0 sampai ke-n.
Java array.
VIEW.
Array Multidimensi.
Pengantar struktur data
Konsep Pemrograman Array
Array dalam JAVA.
Array.
ALGORITME & PEMROGRAMAN
Sistem Persamaan Aljabar Linear
PRAKTIKUM DASAR PEMROGRAMAN
Java array.
Pemograman Terstruktur
ALGORITME & PEMROGRAMAN
Array.
Array.
KONSEP DASAR STRUKTUR DATA
ALGORITME & PEMROGRAMAN
Pemrograman Terstruktur
ALGORITME & PEMROGRAMAN
Algoritma Pemrograman
Java array.
ARRAY.
Transcript presentasi:

ALGORITME & PEMROGRAMAN Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD. Senin, 6.30 – 9.00 Rabu, – 14.00

Menghindari Reduksi Dimensi yg Tidak Diinginkan > z [,1] [,2] [1,] 1 5 [2,] 2 6 [3,] 3 7 [4,] 4 8 > r <- z[2,] > r [1] 2 6 z adalah matriks r adalah vektor (terjadi reduksi dimensi) > attributes(z) $dim [1] 4 2 > attributes(r) NULL > str(z) int [1:4, 1:2] > str(r) int [1:2] 2 6 bukti bhw r adalah vektor Hal ini harus diperhatikan dlm pemrograman

Agar tidak terjadi reduksi dimensi, gunakan argumen ‘drop’ > r <- z[2,, drop=FALSE] > r [,1] [,2] [1,] 2 6 > dim(r) [1] 1 2 r tetap mrp matriks Vektor bisa dijadikan matriks dengan perintah as.matrix > u [1] > v <- as.matrix(u) > attributes(u) NULL > attributes(v) $dim [1] 3 1

Memberi Nama kepada Baris dan Kolom Matriks > z [,1] [,2] [1,] 1 3 [2,] 2 4 > colnames(z) NULL > colnames(z) <- c("a","b") > z a b [1,] 1 3 [2,] 2 4 > colnames(z) [1] "a" "b" > z[,"a"] [1] 1 2 memberi nama kolom merujuk suatu kolom

Array Berdimensi Tinggi Dalam kontek statistika, baris-baris dari matriks adalah pengamatan, misal orang, dan kolom-kolom adalah variabel, seperti berat badan dan tekanan darah. Maka matriks berupa struktur data berdimensi dua. Misalkan kita mengukur variabel-variabel tsb pada waktu yg berbeda, sehingga setiap angka data kita adalah utk tiap orang tiap variabel tiap waktu. Oleh karena itu waktu menjadi dimensi ketiga. Data tsb dalam R disebut array.

> firsttest [,1] [,2] [1,] [2,] [3,] > secondtest [,1] [,2] [1,] [2,] [3,] > tests <- array(data=c(firsttest,secondtest),dim=c(3,2,2)) > attributes(tests) $dim [1] > tests[3,2,1] [1] 48 > tests,, 1 [,1] [,2] [1,] [2,] [3,] 50 48,, 2 [,1] [,2] [1,] [2,] [3,] Seperti halnya kita membuat array berdimensi 3 dgn menggabungkan dua matriks, maka kita juga bisa buat array berdimensi 4 dgn menggabungkan dua atau lebih array berdimensi 3.

Struktur Data LIST Berbeda dengan vektor (dan matriks) dimana semua unsurnya harus mempunyai jenis yang sama (angka saja atau abyad saja), list dapat menggabungkan obyek-obyek yang berbeda jenis. Membuat list Misalkan database pegawai Unisba, dimana tiap pegawai mempunyai data: -Nama -Gaji -Status (TRUE = Dosen, FALSE = Karyawan) Maka bagi seorang pegawai yang bernama Abu kita bisa buat datanya yang mempunyai struktur list > data.pegawai <- list(name="Abu", gaji=300000, status=FALSE) Disebut tag. Sifatnya opsional

> data.pegawai $name [1] "Abu" $gaji [1] 3e+05 $status [1] FALSE Alternatifnya kita bisa buat seperti ini > data.pegawai2 [[1]] [1] "Abu" [[2]] [1] 3e+05 [[3]] [1] FALSE > data.pegawai2 <- list("Abu",300000,FALSE)

Meng-indeks (subskrip) list > data.pegawai$gaji [1] 3e+05 > data.pegawai[["gaji"]] [1] 3e+05 > data.pegawai[[2]] [1] 3e+05 Jadi ada 3 cara utk mengakses komponen d dari sebuah list yang bernama daftar, yaitu? Perbedaan mengakses dgn kurung dobel dan kurung tunggal?

Menambah dan menghapus unsur list > z <- list(a="abc",b=12) > z $a [1] "abc" $b [1] 12 > z$c <- "berlayar" # tambah komponen c > # apakah c sudah ditambahkan? > z $a [1] "abc" $b [1] 12 $c [1] "berlayar"

Kita bisa menghapus komponen dari list dengan membuatnya menjadi NULL > z$b <- NULL > z $a [1] "abc" $c [1] "berlayar"

carikata <- function(file) { # baca kata-kata dr file ke dlm vektor abyad txt <- scan(file,"") dk <- list() for (i in 1:length(txt)) { kata <- txt[i] # kata ke-i dr file input dk[[kata]] <- c(dk[[kata]],i) } return(dk) } > carikata("c:/batuta.txt") Contoh: Cari kata dari teks