LIMA TAHAP PENCEGAHAN (FIVE LEVEL OF PREVENTION)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT
Advertisements

Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hyperkes)
Konsep Promosi Kesehatan
OLEH : Yonrizal Nurdin Staf Pengajar Pada PSIK-FK Unand
KKN 2011/2012.  Pendidikan  Kesehatan  Daya beli.
Konsep Kelompok Khusus dan Kelompok Resiko Tinggi di Komunitas
LIMA TAHAP PENCEGAHAN (FIVE LEVEL OF PREVENTION)
Administrasi Perkantoran
PENCEGAHAN PENYAKIT Oleh : Dr. Edison, MPH
Dampak Psikologis Bencana terhadap kelompok rentan
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
PROSES BELAJAR MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN
Pertolongan Pertama.
PROMOSI (PENDIDIKAN) KESEHATAN DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
 HARIYANTI  JULIANA SITINJAK  LAYLI RAHMA SARI.
LIMA TINGKAT PENCEGAHAN
LIMA TINGKAT PENCEGAHAN (Five level of prevention)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
KONSEP PROMOSI KESEHATAN
ILMU KEDOKTERAN KERJA.
Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 92 ayat (4) dan Pasal 107 mengamanatkan Pemerintah untuk memberikan perlindungan.
PENDIDIKAN KESEHATAN NURUL AINI NURUL_AINI/PROMKES_2017/AKBID JEMBER.
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
KECELAKAAN KERJA.
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
Konsep Kelompok Khusus dan Kelompok Resiko Tinggi di Komunitas
UPAYA-UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Epidemiologi & Pencegahan
KESEHATAN KERJA RUANG LINGKUP :
KONSEP PENYAKIT RIWAYAT ALAMIAH DAN TKT PENCEGAHAN
SANITASI MAKANAN & MINUMAN
Sarana dan program Pengembangan SDM Kesehatan Masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENCEGAHAN
Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana
KONSEP PROMOSI KESEHATAN
KONSEP PENYEBAB, RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT DAN TINGKAT PENCEGAHAN
DIMENSI PENDIDIKAN KESMAS
PRINSIP SANITASI, HYGIENE DAN K3
PERTEMUAN II DAN III Dasar- dasar Pendidikan Kesehatan
P E S Pesteurellosis.
Introduction to Family Doctor
Konsep Promosi Kesehatan
LIMA TINGKAT PENCEGAHAN (Five level of prevention)
Kesehatan ternak Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat.
H I SYAFRIANI.
PENCEGAHAN PENYAKIT MENURUT ISLAM: 5 LEVEL OF PREVENTION
Surveilens penyakit diare
PERILAKU KESEHATAN By:Eddy Azwar, SKM, M.Kes.
DALAM PENDIDIKAN KHUSUS
Pelayanan Kesehatan.
PERUNDANG-UNDANGAN SANITASI PERMUKIMAN DAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT PERAWAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Dinar Perbawati Abdul Aziz Azari Dian Septivita
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT/ PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
A.Upaya Pencegahan (Preventive) Menurut Leavel and Clark Usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan.
Konsep Promosi Kesehatan O l e h : RAMLI. Pendahuluan Promkes (Health Promotion) Bagian dari Five Level Prevention Upaya memasarkan, Penyebarluasan, Memperkenalkan.
ILMU KEDOKTERAN & EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
KONSEP PROMOTIF DAN PREVENTIF MENURUT LEAVEL DAN CLARK
Demam Berdarah Dengue (DBD) KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA.
Sesi 2: Paradigma Blum dan Konsep Pencegahan Penyakit
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Konsep Promosi Kesehatan
KONSEP PROMOSI KESEHATAN. PROMOSI KESEHATAN suatu proses memberdayakan atau memandirikan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
Kelompok 12. Upaya promotif upaya promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi.
PERBEDAAN ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
Apa itu PHBS? Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kebiasaan seseorang untuk mencegah penyakit dan menjaga lingkungan sekitarnya agar sehat.
K3 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Disusun oleh: Marta Shaiful Islam UNIVERSITAS NEGERI MALANG.
KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN Ismuntania siregar., M.KEP.
Transcript presentasi:

LIMA TAHAP PENCEGAHAN (FIVE LEVEL OF PREVENTION) DEVI OCTAVIANA, S.Si., M.Kes

Leavell & Clark dalam bukunya : “Preventive Medicine for The Doctor in his Community” membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit

Usaha-usaha pencegahan itu adalah : Masa sebelum sakit : mempertinggi nilai kesehatan (Health Promotion) Memberikan perlindungan khusus terhadap sesuatu penyakit (spesific protection)

Masa sakit : Mengenal dan mengetahui penyakit pada tingkat awal serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera (Early diagnosis & Promt Treatment) Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit (Disability Limitation) Rehabilitasi (Rehabilitation)

a. Mempertinggi nilai kesehatan Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha di antaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan : penyediaan air bersih, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah kpd masyarakat Pendidikan kesehatan kepada masyarakat Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.

b. Memberikan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit : Usaha ini merupakan tindakan terhadap pencegahan penyakit-penyakit tertentu. Beberapa usaha diantaranya : Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu Isolasi penderita penyakit menular Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di lingkungan kerja

c. Mengenal dan mengetahui penyakit pada tingkat awal serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera Tujuan utama dari usaha ini adalah : Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit shg terjadi penyembuhan yang sempurna dan segera Pencegahan penularan kepada orang lain bila penyakitnya menular Mencegah terjadinya kecacatan yg diakibatkan suatu penyakit

Beberapa usaha diantaranya : Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan : misalnya pemeriksaan darah, roentgen paru-paru dsb serta segera memberikan pengobatan Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk di awasi agar ila penyakitnya timbul dapat segera diobati & tindakan yang perlu dilakukan a.l isolasi,desinfeksi dsb

Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala penyakit pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan. Masyarakat perlu menyadari bahwa berhasil atau tidaknya usaha pengobatan, tidak hanya tergantung pada baiknya jenis obat serta keahlian tenaga kesehatannya melainkan juga tergantung pada kapan pengobatan itu diberikan.

Pengobatan yang terlambat akan menyebabkan : Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit, bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi misalnya pengobatan kanker (neoplasma) yang terlambat. Kemungkinan terjadinya kecacatan akan lebih besar Penderitaan si sakit akan lebih lama Biaya untuk perawatan dan pengobatan menjadi lebih besar

d. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit Usaha ini merupakan kelanjutan dari usaha C yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat Bila sudah terjadi kecacatan maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertambah berat (dibatasi), dan fungsi dari alat tubuh ini dipertahankan semaksimal mungkin

e. Rehabilitasi Merupakan usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya sendiri dan masyarakat, semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuannya.

Usaha mengembalikan bekas penderita ini ke dalam masyarakat memerlukan bantuan dan pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami keadaan mereka (fisik, mental, dan kemampuannya) sehingga memudahkan mereka dalam proses penyesuaian dirinya dalam masyrakat, dalam keadaannya yang sekarang ini

Rehabilitasi ini terdiri atas : Rehabilitasi fisik Rehabilitasi mental Rehailitasi sosial vokasional Rehailitasi asthetis

1.Rehabilitasi fisik Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya. Misalnya : Seseorang yang karena kecelakaan, patah kakinya, perlu memndapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah ini yaitu dengan mempergunakan kaki buatan yang fungsinya sama dengan kaki yang sesungguhnya.

2. Rehabilitasi Mental Yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan sosial secara memuaskan Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum kembali ke dalam masyarakat

3. Rehabilitasi sosial vokasional Yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/ jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja maksimal sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya

4. Rehabilitasi asthetis Usaha rehabilitasi asthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya : menggunakan mata palsu.