PERENCANAAN AGRIBISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA PERTEMUAN 4. PERENCANAAN AGRIBISNIS Oleh: Dr. Ir. MUSTAFA USMAN, M.S. PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA
“Perencanaan” dalam arti yang sederhana sering diberi makna dengan ungkapan seperti “berpikir sebelum bertindak atau berhitung sebelum melangkah”. Peranan perencanaan ini sangat penting dalam kaitannya dengan upaya pencapaian suatu tujuan. Perencanaan agribisnis yang idel adalah semua hal yang bisa kita gunakan dan manfaatkan untuk membantu agribisnis yang kita jalankan dalam meraih keberhasilan yang maksimal dan optimal.
Gagalnya calon pengusaha atau pengusaha di awal usaha mereka adalah akibat tidak mampu merancang perencanaan bisnis (business plan) yang baik. Maka, begitu memasuki dunia bisnis, banyak hal yang tak terduga muncul dan tak tahu apa yang harus dilakukan. Rhenald Khasali
Fungsi Awal Perencanaan Usaha Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha Sebagai alat untuk mengajukan permodalan yang bersumber dari luar.
Sembilan Langkah Dalam Perencanaan agribisnis. Pertama: memilih bidang usaha AGRIBISNIS (SUB-SISTEM AGRO-INPUT; AGRO- PRODUKSI; AGRO-INDUSTRI; AGRO-NIAGA; SUBSISTEM PENDUKUNG) Dalam memilih bidang usaha yang perlu diperhatikan adalah: a. bidang usaha tersebut memiliki prospek pasar yang baik b. tersedia sumber daya manusia yang ahli pada bidang usaha tersebut c. Katagori resiko usaha agribisnis
Dalam memilih bidang usaha agribisnis perhatikan usaha – usaha yang termasuk dalam tiga katagori resiko : Resiko kecil Resiko sedang Resiko tinggi
Kedua: Menyusun estimasi (perkiraan) : (a) kebutuhan modal; (b) produksi; (‘c) penerimaan; (d) keuntungan Dalam bisnis ada 3 model estimasi Proyeksi Prediksi Intuisi
Ketiga: Membuat Studi kelayakan Studi kelayakan merupakan konsep untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak. Banyak usaha gagal karena tidak membuat studi kelayakan. Manfaat studi kelayakan: -sebagai pembanding antara rencana dan pelaksanaan -bahan informasi(company profile) -pelengkap pengajuan kredit-kerjasama -pelengkap pengajuan izin usaha
Keempat: pahami kondisi lokal Dalam perencanaan bisnis perlu dipahami tentang kondisi lokal yang menyangkut: Sumber daya manusia Bahan baku tersedia Keadaan lokal yang spesifik (agama, adat, kepercayaan, budaya) Dukungan stakeholder Dukungan infrastruktur
Kelima: Menentukan Waktu Memulai Dalam merencanakan kapan akan dimulai suatu usaha harus diperhitungkan aspek pasar. Musim Tanam Bulan Tanam Minggu Hari
Keenam: Membuat Kebijaksanaan Dalam perencanaan perlu ditentukan kebijaksanaan yang akan diambil, yaitu menyangkut: Jenis usaha yang akan dikerjakan Modal yang akan digunakan Orang/lembaga yang akan diajak kerjasama Asuransi mana yang akan dipakai? Apa saja yang akan diasuransikan? Kapasitas usaha
Ketujuh: Rencana Pemasaran Produk Agribisnis Memperkirakan penjualan Mengukur kondisi pasar Memilih teknik menjual Membuat rencana penjualan Menentukan harga Rencana distribusi Rencana promosi
Kedelapan: Rencana Produksi Agribisnis Produksi adalah proses memanfaatkan input menjadi produk melalui kreasi pertumbuhan tanaman dan hewan Faktor yang perlu diperhatikan: Dari perkiraan penjualan dapat ditentukan luas lahan, jumlah TK, bibit, pupuk/pestisida, pakan ternak/ikan dan jumlah barang yang perlu diproduksi Ada 2 model produksi Produksi berdasarkan pesanan Produksi berdasarkan perkiraan c. Lebih murah memproduksi dalam jumlah banyak d. Pembelian mesin/peralatan baru, harus dipikir matang
Kesembilan: Rencana Keuangan dan Anggaran Tujuan setiap usaha mendapatkan profit dengan menggunakan modal secara efisien. Maka daari itu perlu rencana penggunaan modal dan mengetahui bagaimana hasilnya. Dalam rencana tersebut yang berperan penting adalah : Program keuangan agribisnis Anggaran per tahun, musim tanam, bulan, mingguan Pendapatan, pengeluaran dan laba yang diharapkan