KELOMPOK 8 SELMA ARDIANY RAHMA LAILATUS SHOIMAH ERRIN TANIA FITRILITANIA NOLA REKTASIWI OKILA
KONFLIK
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
1. Pandangan Tradisional 2. Pandangan Modern 3. Pandangan Hubungan Manusia 4. Pandangan Interaksionis
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus dihindari.
konflik didasarkan pada anggapan bahwa konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakkan sebagai konsekuensi logis interaksi manusia.
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu peristiwa yang wajar terjadi di dalam kelompok atau organisasi
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu peristiwa yang wajar terjadi di dalam kelompok atau organisasi.
Segi Positif Konflik 1. Meningkatnya ketertiban dan kedisiplinan dalam menggunakan waktu bekerja 2. Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif. 3. Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat antar pribadi maupun antar kelompok dalam organisasi. 4. Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik yang dapat membuat stress bahkan produktivitas kerja semakin meningkat. 5. Banyaknya karyawan yang dapat mengembangkan kariernya sesuai dengan potensinya.
Segi Negatif Konflik 1. Meningkatkan jumlah absensi karyawan dan seringnya karyawan mangkir pada waktu jam-jam kerja berlangsung. 2. Banyak karyawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman kerjanya yang dirasakan kurang adil dalam membagi tugas dan tanggung jawab. 3. Banyak karyawan yang sakit-sakitan, sulit untuk konsentrasi dalam pekerjaannya. 4. Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri bila memperoleh teguran dari atasan. 5. Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar masuk dan ini disebut labor turn-over.
Ciri konflik 1. Minimal ada dua pihak yang terlibat dalam suatu interaksi yang saling bertentangan. 2. Timbul pertentangan antara dua pihak. 3. Munculnya interaksi 4. Munculnya tindakan yang saling berhadap- hadapan sebagai akibat pertentangan yang berlarut-larut. 5. Munculnya ketidakseimbangan.
1. Konflik intraperseorangan 2. Konflik antarperseorangan 3. Konflik antarkelompok 4. Konflik antarorganisasi
Konflik ini muncul dalam diri seorang individu dengan pemikirannya sendiri. Jadi dia mengalami semacam tekanan-tekanan dalam dirinya sendiri secara emosional.
Konflik antar perorangan terjadi antara satu individu dengan individu lain atau lebih. Ini dikarenakan adanya perbedaan sifat dan perilaku setiap orang dalam organisasi.
Apabila diantara unit-unit disuatu kelompok mengalami pertentangan dengan unit-unit dari kelompok lain maka manajer merupakan pihak yang harus bisa menjadi penghubung antara keduanya. Hubungan pertentangan ini apabila dipertahankan maka akan menjadi koordinasi dan integrasi kegiatan- kegiatan menjadi sulit.
Konflik ini bisa terjadi karena adanya ketidak cocokan suatu badan terhadap kinerja suatu organisasi. Apabila konflik ini bisa diselesaikan dengan prioritas keorganisasian atau perbaikan pada kegiatan organisasi, maka konflik-konflik bisa dijadikan perbaikan demi kemajuan organisasi.
Mengatasi Konflik dalam Diri individu Mengatasi Konflik Antar pribadi Mengatasi Konflik Organisasi
Menciptakan kontak dan membina hubungan Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan Menumbuhkan kemampuan sendiri Menentukan tujuan Mencari beberapa alternatif Memilih alternatif Merencanakan pelaksanaan jalan keluar
strategi Strategi kalah menang ArbitrasiMediasi Strategi menang kalah Penarikan diri Bujukan Taktik- taktik Taktik-taktik penghalusan dan damai Taktik paksaan dan penekanan Taktik yang berorientasi pertukaran persetujuan Strategi menang- menang Pemecahan masalah terpadu Konsultasi proses antar pihak
Pendekatan Birokratis Pendekatan Interverensi Otoritatif dalam Konflik Lateral Pendekatan SistemReorganisasi Struktural
STRES
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting.peluangsumber daya
Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak).
Extra organizational stressors : terdiri dari perubahan sosial/teknologi, keluarga, relokasi, keadaan ekonomi dan keuangan Organizational stressors : terdiri dari kebijakan organisasi, struktur organisasi, keadaan fisik dalam organisasi
Group stressors : terdiri dari kurangnya kebersamaan dalam grup, kurangnya dukungan sosial, serta adanya konflik Individual stressors : terdiri dari terjadinya konflik dan ketidakjelasan peran, serta disposisi individu seperti pola kepribadian
Masalah fisik : misalnya masalah kekebalan tubuh. Masalah psikologis : misalnya mudah marah. Masalah perilaku : misalnya penyalagunaan obat-obatan.
Strategi penanganan individual : misalnya melakukan perubahan reaksi perilaku. Strategi penanganan organisasional : misalnya menciptakan iklim organisasional yang mendukung Strategi dukungan sosial : misalnya dukungan dari orang yang terdekat, seperti keluarga, teman sekerja, pemimpin atau orang lain.
Sekian dan terima kasih