(PENERAPAN EKONOMI FUNGSI) Bab V,VI, & VII (PENERAPAN EKONOMI FUNGSI) Segaf, SE.MSc.
FUNGSI PERMINTAAN, PENAWARAN & KESEIMBANGAN PASAR Fungsi Permintaan the higher the price (P), the lower the quantity demanded (Qd) semakin tinggi harga, semakin sedikit jumlah barang diminta. Fungsi Penawaran the higher the price (P), the higher the quantity supplied (Qs) semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang ditawarkan. Keseimbangan Pasar (Equilibrium) jumlah barang diminta = jumlah barang ditawarkan Qd = Qs
Demand Curve
Supply Curve
Equilibrium Curve
PENGARUH PAJAK SPESIFIK TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR Pengenaan pajak atau pemberian subsidi terhadap suatu barang akan mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut (Tax give effect on market equilibrium price equilibrium & quantity equilibrium) Kurva penawaran akan naik keatas (Supply curve move up) Pajak (Tax harga jual naik (Price move up). Produsen akan membebankan tambahan biaya thd konsumen (Producer put additional cost to consumer). Kurva penawaran sebelum pajak (Supply curve before tax) P = a + bQ Setelah pengenaan pajak (After tax ) (t) P = a + bQ + t
Kurva Pajak terhadap Ekulibrium
Penerimaan Pajak Pemerintah, Pajak ditanggung Konsumen & Produsen Penerimaan pajak Total Pemerintah (government Tax Income) adalah: T = t.Qt T = jumlah Penerimaan Pajak Pemerintah (government tax income) t = Pajak per unit (Tax per unit) Qt = Jumlah Keseimbangan per unit (Quantity per unit) Pajak ditanggung konsumen adalah luas segiempat PeBEtPt = (Pt – Pe)(0Qt) Pajak ditanggung Produsen adalah Luas segiempat PeBAC = T - {(Pt – Pe)(0Qt)} atau (Pe - C)(0Qt)
Fungsi permintaan (demand function) P = 25 – Q, sedangkan Fungsi Penawaran (Supply function) P = 5 + 2Q. Kemudian thd barang tersebut dikenakan pajak (Tax per unit) sebesar Rp.10,- per unit. Berapa P & Q ekuilibrium sebelum pajak dan setelah pajak? (P & Q equilibrium before and after tax) Gambarkan grafiknya! (draw the graph)
Jika fungsi permintaan (Demand function) P = 15 – Q dan fungsi penawaran (Supply function) P = 3 + 0.5Q. Kemudian pemerintah mengenakan pajak Rp. 3 per unit (Then government adding a tax Rp. 3 per unit: Berapa Harga & Jumlah Keseimbangan sebelum dan sesudah pajak? (P & Q equilibrium before and after tax) Berapa penerimaan pajak total pemerintah? (Total government tax income) Berapa pajak ditanggung konsumen dan produsen? (Consumer & Producer Tax) Gambarkan semua dalam satu diagram (Draw in one graph)
BREAK EVEN POINT ANALYSIS Kondisi keuangan perusahaan diketahui setelah Penerimaan (Revenue – R) dan Biaya (Cost – C) telah diidentifikasi (Corporate Finance situation will be known after Revenue & Cost identified). If, R > C Profit; otherwise when R < C Loss. TC = F + VQ TC = Total Cost F = Fixed Cost VQ = Total Variable Cost (V = Variabel Cost per Unit, Q = Quantity) TR = P.Q TR = Total Revenue P = Price Q = Quantity
BEP Position BEP Position → TR = TC PQ = F + VQ PQ – VQ = F Q (P – V) = F BEP Position → TR = TC TR = F + VQ TR – VQ = F
Suatu perusahaan menghasilkan produk dengan biaya variabel per unit Rp Suatu perusahaan menghasilkan produk dengan biaya variabel per unit Rp. 4.000 dan harga jual per unit Rp. 12.000,-. Biaya tetap operasional adalah Rp. 2.000.000,-. A company produce with Variable Cost per unit Rp. 4.000,- and Price per unit Rp. 12.000,-. Fixed cost is Rp. 2.000.000,- Tentukan jumlah unit agar perusahaan mencapai pulang pokok! (Calculate Q on BEP) Gambar grafiknya (Draw the graph)